Anda di halaman 1dari 24

Perbandingan Sistem Media

di Inggris dan Indonesia


Agung Priyo Sembodo
2019960021
Perkembangan Sistem Media di Inggris
Perubahan dari Otoriter menjadi Libertarian

 Sistem Pers Otoriter pada abad ke 15


Pers hadir untuk mendukung negara dan
pemerintah berfungsi secara vertikal dari atas ke
bawah dan penguasa berhak menentukan apa yang
akan disebar luaskan dengan monopoli kebenaran di
pihak penguasa.
Perkembangan Sistem Media di Inggris
 Sistem Pers Libertarian sejak tahun 1668
Perubahan sistem pers ini sebagai bentuk
pertentangan terhadap sistem pers otoritarian yang
tidak memberikan ruang kebebasan dalam
berpendapat bagi masyarakat dan menambahkan
fungsinya yang semula mendukung kebijakan
pemerintah sekarang sebagai alat control atas
kebijakan itu sendiri.
Keterkaitan sistem yang digunakan BBC dengan
Sistem media massa yang diterapkan di Inggris
BBC pada awalnya dibawah kepemilikian
perusahaan BBC (British Broadcasting Company)
berubah menjadi kepemilikan pemerintah karena
BBC memiliki potensi untuk mempromosikan
Inggris
BBC telah tersebar di seluruh dunia = BBC
Indonesia. BBC India. BBC Malaysia Dsb.
BBC memiliki banyak ragamnya = BBC News. BBC
Sport. BBC Olympics
Keterkaitan sistem yang digunakan BBC dengan
Sistem media massa yang diterapkan di Inggris
BBC tidak hanya menyajikan informasi dalam negeri
BBC terbuka untuk urusan diplomasi kepada dunia
internasional
BBC Sebagai media yang bebas dari intervensi
penguasa di Inggris memberikan informasi
mengenai kebenaran tidak selalu bersumber dari
penguasa sehingga BBC tidak hanya menjadi media
yang digunakan oleh pemerintah sebagai alat untuk
menyampaikan kebijakan pemerintah. Ataupun
adanya pembenaran yang berasal dari penguasa
Keterkaitan sistem yang digunakan BBC dengan
Sistem media massa yang diterapkan di Inggris
 BBC juga memperkenalkan Inggris kepada dunia
internasional menjadi lebih baik. Dari semula
yang sangat lekat dengan symbol penjajahan
menjadi negara yang lebih terbuka dengan negara
lain.
Perkembangan media di Indonesia
 Zaman Belanda = Bataviasche Nuvelles en politique
Rasionnementen. berbahasa Belanda
Zaman Jepang = Jawa Shinbun Kai. Kemajuan dalam hal
teknis dan diberlakukan izin pers. .
media lainnya = Asia Raya di Jakarta. Sinar Baru di
Semarang. Suara Asia di Surabaya. Tjahaya di Bandung
Saat Ini = Dewan Pers mencatat. Media massa di
Indonesia saat ini berjumlah sekitar 47 ribu. Diantaranya
2000 media cetak. Lebih dari 1500 media bergerak di
bidang penyiaran dan 43.300 lainnya adalah media online
Perkembangan media di Indonesia
Menurut Ketua Dewan Pers RI. Yosep Adi
Prasetyo. . Kondisi kebebasan pers di tanah air
jauh lebih baik dibandingkan dengan negara
tetangga seperti Malaysia. Myanmar dan
Vietnam
Indonesia sekarang menjadi Role Model
kebebasan pers di dunia. Walaupun UNESCO
masih memasukkan kita sebagai partly free
atau setengah bebas.
Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannya
dengan
dengan Negara
Negara (1)
(1)
1. Teori Libertarian : hubungan antara pers dengan
pemerintah bersifat bebas, bahkan pers
mempunyai fungsi mengawasi pemerintah.
2. Teori Social Responsibility (pertanggungjawaban
sosial) : pers harus menerima dan memenuhi
kewajiban tertentu kepada masyarakat dan
bertanggung jawab kepada masyarakat.
3. Teori otoritarian : pemerintah mengawasi pers
melalui surat izin terbit (SIT), sensor, dan
pemberangusan.
Teori
Teori Pers
Pers dalam
dalam hubungannya
hubungannya
dengan
dengan Negara
Negara (1)
(1)
4. Teori media pembangunan (totalitarian) : pers
harus menerima pengawasan dari pemerintah
dan menjalankan tugas pembangunan nasional.
5. Teori Media demokratik partisipan : tetap
menghendaki kebebasan pers, namun menentang
adanya komersialisasi dan monopolitik pers oleh
swasta sehingga perlu dikembangkan media
partisifasi dan interaktif yang berukuran kecil.
Hubungan yang bersifat mitra (partnership),
interaktif positif dan dinamis (interaksi
konstruktif) antara pihak Pers (wartawan),
masyarakat dan pemerintah

Pers (wartawan)

Masyarakat Pemerintah
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.
Pihak Wartawan :
 Kejujuran dalam mengulas suatu kejadian
 Dukungan nilai-nilai autentik
 Kesedian untuk bertanggung jawab
 Memiliki kemandirian moral
 Memiliki keberanian moral
 Memiliki kerendahan hati
 Sikap kritis dan realistis
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan kebebasan
pers atau media massa.

Pihak Masyarakat :
 Turut memberikan saran atau masukan kepada
pers tentang berbagai hal
 Memberikan informasi atau keterangan kepada
pers yang sebenar-benarnya dan dapat
dipertanggungjawabkan.
 Turut memanfaatkan pers dengan sebaik-
baiknya agar perkembangan pers berjalan secara
baik.
Untuk meminimalisir atau mencegah dampak
yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media massa.

Pihak Pemerintah :
 Menegakkan hukum dan peraturan tentang
pers dengan setegas-tegasnya.
 Tidak turut campur terlalu dalam karena akan
menggerogoti kebebasan pers itu sendiri.
 Memberikan kesempatan kepada para
investor untuk membangun basis industri
pers.
Berjiwa
BerjiwaPancasila
Pancasila

Bertakwa
Bertakwapada
pada
TYME
TYME Taatkepada
Taat kepada
UUD1945
UUD 1945

Kepribadian
Kepribadian
Wartawan
WartawanIndonesia
Indonesia

Berjuanguntuk
Berjuang untuk
Bersifatkesatria
Bersifat kesatria emansipasibangsa
bangsa
emansipasi
Menjunjung
Menjunjungtinggi
tinggi
HAM
HAM
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (1)

Penyiaran berita yang tidak memenuhi kode etik


jurnalistik. Contoh kesalahn penyebutan nama
tersangka dan kurang jelasnya suatu gambar atau
peristiwa.
Peradilan oleh pers (trial by pers) : pemberitaan
yang terus menerus pada satu pihak, sedangkan
pihak lain yang terlibat tidak diberitakan akan
menghasilkan berita yang tidak seimbang.
Seseorang merasa diadili oleh pers karena
pemberitaan yang tidak seimbang tersebut.
Bentuk-bentuk penyalahgunaan
kebebasasn Pers (2)

Membentuk opini yang menyesatkan : Tulisan yang


dimuat oleh pers kadang dapat menciptakan opini
yang sebaliknya dari seseorang. Opini ini tercipta
justru menyesatkan karena tidak benar dan tidak
berdasarkan fakta.
Tulisan-tulisan bernada fitnah dan provokasi :
tulisan yang dimuat amat vulgar, dapat memicu
keterlibatan pihak lain dan memancing emosi.
Berita bohong : berita yang tidak kuat sumbernya
dapat menciptakan berita yang tidak benar.
Penyakit Pers (syamsul
Mu’arif)

 Pornografi
 Character assasination (pembunuhan
karakter)
 Berita palsu
 Provokasi dan iklan yang menyesatkan
 Wartawan yang tidak profesional (biasa
mendapat julukan wartawan bodreks)
Mengapa pemerintah harus berupaya
dalam mengendalikan kebebasan pers ?…
(1)
 Agar kebebasan pers yang dimiliki tidak
disalahgunakan untuk kepentingan-
kepentingan yang tidak sejalan/sesuai
dengan fungsi, peran dan tanggung jawab
pers.
 Agar masyarakat memperoleh manfaat
yang sebesar-besarnya untuk
meningkatkan perolehan, pengelolaan
serta pemanfaatan informasi untuk
kehidupan sehari-hari.
   
Mengapa pemerintah harus berupaya
dalam mengendalikan kebebasan
pers ?… (2)
 Agar insan pers dapat bertanggung
jawab untuk memberikan timbal balik
yang positif kepada pemerintah,
khususnya untuk membantu
terlaksananya program-program
pemerintah
 Mendorong terwujudnya masyarakat
yang demokratis, cerdas, partisifatif,
dan bertanggung jawab terhadap
pembangunan bangsanya.
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers (1)

1. Membuat perangkat hukum atau aturan-


aturan dasar tentang kehidupan pers
(UUNo. 40/1999);
2. Memberikan pembinaan kepada pers agar
lebih maju dan berkembang serta lebih
mengoptimalkan kinerja dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara;
3. Memprakarsai mekanisme dialog antara
kompenen pemerintah, pers, dan
masyarakat untuk lebih meningkatkan
hubungan fungsional antara ketiganya;
Upaya yang dilakukan pemerintah dalam
mengendalikan kebebasan pers (2)
4. Membantu pers dalam penerbitan buku-buku
tentang pers, sebagai bahan bacaan bagi
kalangan pers, pejabat pemerintah serta
masyarakat umum;
5. Menghormati pelaksanaan kode etik
jurnalistik, maupun pelaksanaan sanksi yang
diberikan kepada pelanggarnya;
6. Bersama-sama dalam upaya memberantas
pengayakit pers;
7. Menyelenggarakan kegiatan seminar dalam
usaha mengembangkan konsepsi, nilai-nilai
dan mekanisme.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa (1) :

Menyulut konfliks dalam kehidupan


masyarakat, karena pemberitaan pers yang
tidak objektif
Merugikan kepentingan masyarakat, bangsa,
dan negara
Terhambatnya pembangunan nasional
karena pers merupakan salah satu pilar (the
fourth pillar) dalam pembangunan nasional.
Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan
kebebasan pers atau media Massa (2) :

Munculnya sikap apriorisme atau selalu


berpandangan negatif (jelek) kepada pihak-
pihak tertentu karena pemberitaan pers yang
selalu menyudutkan (mendeskriditkan) pihak-
pihak tertentu.
Menimbulkan pendekatan yang tidak kunjung
selesai antara pihak-pihak tertentu, akhirnya
akan berujung pada perbuatan-perbuatan
merusak satu sama lainnya.

Anda mungkin juga menyukai