Anda di halaman 1dari 60

DEFERENSIASI

ILMU
KESEHATAN
MASYARAKAT
WD. YUNI M. USA
TOPIK PEMBAHASAN
1. Ilmu Kesehatan Masyarakat /IKM
2. Administrasi & Kebijakan Kesehatan /AKK
3. Epidemiologi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Promosi Kesehatan
6. Kesehatan & Keselamatan Kerja /K3
7. Biostatistik
8. Gizi Masyarakat
9. Kesehatan Reproduksi
IMLU KESEHATAN MASYARAKAT
1. Sejarah
No Primitive concept era Basic science era Clinical science era Public health era

1 Penyakit adalah kutukan sama Berlangsung tahun 1900 s/d Dari pengobatan
tuhan/para dewa 1950 kedokteran beralih ke
masyarakat
2 Cara pengobatan: kuno Mulai ditemukan berbagai Berkembang teknologi Beralih ke factor-factor
tradisional jenis obat-obatan kedoktran, penemuan obat penyebab Penyakit
baru, cara prngobatan &
pencegahan

3 Diwariskan dan Terdapat sejumlah tokoh Sasaran untuk individu Dipelopori: Edmin
diajarkan pada anak pelopor kedoktran yang sakit Chsdwick & Winslow
cucu
4 Saat ini sering disebut Cara pengobatan di perluas
sebagai pengobatan melalui Lembaga
supranatural prngobatan
5 Caranya maju & modern
CONT.
2. Definisi sehat:
a. KBBI: Keadaan baik seluruh badan serta bagian bagiannya(bebas dari rasa sakit),
waras
b. WHO: Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan social tidak hanya
bebas dari Penyakit atau kelemahan
c. UU Kes. RI. No. 36/2009: Keadaan sejahtera baik secara fisik, mental, spiritual
maupun social yang memungkingkan seseorang untuk hidup produktif secara social
dan ekonomis
3. Definisi masyarakat:
a. KBBI: sejumlah manusia dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu
kebudayaan yang mereka anggap sama
b. Koentjaraningrat, (1996): Kesatuan hidup manusia yang berinteraksi sesuai dengan
system adat istiadat tertentu yang sifatnya berkesinambungan dan terkait oleh satu
identitas bersama
CONT

• Winslow (1920): Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat, untuk:
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan
5. pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan hidup yang
layak dalam memelihara kesehatannya
CONT.

4. Ruang lingkup Kesehatan masyarakat

Ilmu (medical biology & social scinces) Seni (promotive, preventif, kuratif & rehabilitatif

Epidemiologi Pemberantasan Penyakit

Statistik Kesehatan Perbaikan sanitasi lingkungan

Kesehatan lingkungan Pemberantassan vector

Ilmu perilaku Penyuluhan Kesehatan

Asdministrasi Kesehatan Pelayanan KIA

Gizi masyarakat Pembinaan gizi masyarakat

Kesehatan kerja Pengawasan obat & makanan + minuman


CONT.
5. Sasaran Kesehatan masyarakat: individu, keluarga, kelompok khusus
6. Prinsip Kesehatan Masyarakat;
Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada beberapa prinsip pokok yang harus
diperhatikan, yaitu:
a. Sasaran pelayanan meliputi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
b. Dasar utama dalam pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan metode
pemecahan masalah yang dituangkan dalam pelayanan kesehatan.
c. Kegiatan utama pelayanan kesehatan adalah di masyarakat bukan di rumah sakit. Tenaga kesehatan
adalah tenaga yang generalis.
d. Peran tenaga kesehatan terpenting adalah sebagai pendidik (health education) dan pembantu (change
egent).
e. Praktik kesehatan masyarakat timbul dari kebutuhan aspirasi, masalah dan sumber yang terdapat di
masyarakat.
f. Praktik kesehatan masyarakat di pengaruhi perubahan dalam masyarakat pada umumnya dan
perkembangan masyarakat pada khususnya.
g. Praktik kesehatan masyarakat adalah bagian dari sistem kesehatan masyarakat.
h. Praktik kesehatan masyarakat merupakan gambaran dari seluruh program kesehatan di masyarakat
CONT.

7. Factor yang mempengaruhi derajat Kesehatan masyarakat (HL. Blum, 1981)


ADMINISTRASI & KEBIJAKAN KESEHATAN
1. KONSEP ADMINISTRASI KESEHATAN
Asal kata administrasi:
a. Belanda: “administratie” yang artinya segala kegiatan yang meliputi tulis-menulis, ketik-
mengetik, surat-menyurat atau korespondensi, kearsipan, agenda, dan pekerjaan tata
usaha kantor lainnya
b. Yunani: “Ad ministrare” yang artinya Ad = pada, ministrare = melayani, (berarti
memberikan pelayanan)

Definisi dari beberapa para ahli:


c. William H. Newman: administrasi sebagai pedoman / petunjuk, kepemimpinan dan
pengawasan dari usaha-usaha sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama
d. George R. Terry: administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang ditetapkan dengan
mempergunakan orang lain
e. Robert D. Calkins: administrasi adalah kombinasi antara pengambilan keputusan dengan
pelaksanaan dari keputuan tersebut untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
CONT.

• Secara umum administrasi dapat dibedakan menjadi 2:


1. Administrasi dalam pengertian sempit,
2. Administrasi dalam pengertian luas:
a. Sebagai suatu proses (POAC-pencapaian tujuan)
b. Fungsi atau tugas administrasi (Pemegang jabatan)
c. Kepranataan/institusi administrasi (aktivitas tertentu)
• Unsur pokok administrasi:
1. Input
2. Proses
3. Output
4. Sasaran/target
5. Impact/dampak
CONT.

2. KEBIJAKAN KESEHATAN
• Kebijakan” → “bijak” = selalu menggunakan akal budi, pandai, mahir, cerdik, cakap
• Kebijakan= sebagai kepandaian, kemahiran, ataupun kecerdikan.
• Kebijakan → Policy memiliki makna terminologi yang sangat luas, tidak cuma bersifat tekstual
melainkan juga kontekstual.
• David Easton (1953): policy terdiri dari serangkaian keputusan dan tindakan untuk
mengalokasikan nilai-nilai.
• Buse (2005): policy merupakan pernyataan yang luas tentang maksud, tujuan dan cara yang
membentuk kerangka kegiatan
• PBB: Pedoman untuk bertindak. Sebagai pedoman untuk bertindak suatu kebijakan boleh jadi
merupakan suatu hal yang amat sederhana atau kompleks, bersifat umum atau khusus, luas atau
sempit, luas atau terperinci, bersifat kualitatif atau kuantitatif.
CONT.

• Dye (1995): kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau tidak
dikerjakan.
• James Anderson (1984): mendefinisikannya sebagai serangkaian tindakan yang mempunyai tujuan
tertentu yang diikuti dan dilaksanakan oleh seseorang pelaku atau kelompok pelaku guna memecahkan
suatu masalah tertentu

Dari beberapa pandangan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa KEBIJAKAN PUBLIK: suatu
arahan untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan tertentu sehingga menggerakkan seluruh sektor
atau perangkat pemerintahan dan menciptakan perubahan pada kehidupan yang terkena dampak dari
kebijakan tersebut

Walt (1994) KEBIJAKAN KESEHATAN: melingkupi berbagai upaya dan tindakan pengambilan
keputusan yang meliputi aspek teknis medis dan pelayanan kesehatan, serta keterlibatan pelaku/aktor
baik pada skala individu maupun organisasi atau institusi dari pemerintah, swasta, LSM dan representasi
masyarakat lainnya yang membawa dampak pada kesehatan
CONT.

• WHO menetapkan 8 elemen yang harus tercakup & menentukan kualitas dari
sebuah KK:
1. Pendekatan holistik,
2. Partisipatori,
3. Kebijakan publik yang sehat,
4. Ekuitas,
5. Efisiensi,
6. Kualitas,
7. Pemberdayaan masyarakat,
8. Self-reliance.
EPIDEMIOLOGI
EPIDEMIOLOGI:
Ilmu yang mempelajari masalah Kesehatan pada sekelompok manusia

FREKUENSI:
DISTRIBUSI: DETERMINAN:
Hal pokok yang dilakukan:
Dikelompokkan menurut: Langkah-Langkah:
1. Menemukan masalah
1. Manusia 1. Merumuskan hipotesa
Kesehatan
2. Tempat 2. Menguji hipotesa
2. Mengukur masalah
3. Waktu 3. Menarik kesimpulan
kesehatan

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK


CONT.

• Epidemiologi → yunani (epi=pada, demos=penduduk, logos=ilmu) dengan demikian


epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal yang terjadi pada rakyat.
• Beberapa definisi dari para ahli:
1. W.H. Welch: Suatu ilmu yang mempelajari tentang timbulnya perjalanan dan pencegahan
penyakit terutama penyakit infeksi menular.
2. Mac Mahon & Pugh: Ilmu yang mempelajari tentang penyebaran penyakit dan faktor-faktor
yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia
3. Last, Beagehole et all.: Studi tentang distribusi dan faktor-faktor yang menentukan keadaan
yang berhubungan dengan kesehatan atau kejadian-kejadian pada kelompok penduduk tertentu
4. W.H. Frost: Ilmu yang mempelajari timbulnya distribusi dan jenis penyakit pada manusia
menurut waktu dan tempat
5. Azrul azwar: Ilmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada
sekelompok manusia/masyarakat serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
CONT.

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI:


1. Secara umum, mencakup:
a. Subjek & objek
b. Masalah Kesehatan yg ditemukan
c. Perumusan masalah

2. Secara khusus (dalam melihat masalah Kesehatan) mencakup:


a. Efikasi
b. Efektivitas
c. Efisiensi
d. Ekualisasi
e. Edukasi
CONT.

• Macam-macam Epidemiologi
1. Epidemiologi Deskriptif (who, where, when)
2. Epidemiologi Analitik (pencarian penyebab masalah):
a. Studi riwayat kasus (case history studies) b. Studi Kohort (Kohort Studies)

3. Epidemiologi Eksperimen
KESEHATAN LINGKUNGAN
• Definisi Kesehatan lingkungan:
1. WHO:
Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia
dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
2. HAKLI: (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
3. P. Halton Purdon (1971):
Kesehatan Lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan bagi masyarakat
modern, kesehatan lingkungan adalah aspek kesehatan masyarakat yang meliputi semua
aspek kesehatan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan. Tujuannya untuk
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat pada tingkat yang
setinggi-tingginya dengan jalan memodifikasi faktor sosial, faktor fisik lingkungan, sifat-
sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan
CONT.

• Syarat lingkungan yang sehat:


1. Keadaan air
2. Keadaan udara
3. Keadaan tanah

• Ruang lingkup kesehatan lingkungan secara garis besar adalah:


1. Masalah rumah
2. Pembuangan kotor manusia
3. Penyediaan air bersih
4. Pembuangan sampah
5. Pembuangan air kotor
6. Rumah hewan ternak (kandang)
CONT.

• Sasaran Kesehatan lingkungan:


Pasal 22 ayat (2) UU 23/1992 → Sasaran dari pelaksanaan kesehatan lingkungan:
1. Tempat umum: hotel, terminal, pasar, pertokoan, dan usaha-usaha yang sejenis
2. Lingkungan pemukiman: rumah tinggal, asrama/yang sejenis
3. Lingkungan kerja: perkantoran, kawasan industri/yang sejenis
4. Angkutan umum: kendaraan darat, laut dan udara yang digunakan untuk umum
5. Lingkungan lainnya: misalnya yang bersifat khusus seperti lingkungan yang berada dlm
keadaan darurat, bencana perpindahan penduduk secara besar-besaran, reaktor/tempat
yang bersifat khusus.
CONT.

• Tujuan pemeliharaan Kesehatan lingkungan:


1. Mengurangi pemanasan global
2. Menjaga kebersihan lingkungan, menyangkut sampah
a. Membersihkan sampah organic
b. Membersihkan sampah non organsik

• Masalah Kesehatan lingkungaan di negara berkembang:


1. Perumahan
2. Penyediaan air bersih
3. Pembuangan kotoran manusia
4. Sampah
5. Air limbah/air buangan
PROMOSI KESEHATAN
Pengertian promosi Kesehatan menurut beberapa para ahli:
1. WHO (1984): Promosi kesehatan adalah proses membuat orang mampu meningkatkan kontrol
terhadap, dan memperbaiki kesehatan mereka

2. Lawrence Green (1984): Pomosi Kesehatan adalah Segala bentuk kombinasi pendidikan
kesehatan dan intervensi yang terkait dengan ekonomi, politik, dan organisasi yang dirancang
untuk memudahkan perubahan perilaku dan lingkungan yang kondusif bagi Kesehatan

3. Ottawa Charter (1986): Promosi Ksehatan adalah Suatu proses untuk untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk
mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial, maka masyarakat
harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya dan mampu mengubah
atau mengatasi lingkungannya (fisik, sosial budaya, dsb)
CONT.

Tujuan promosi kesehaan, ada 2:


1. Tujuan Promosi Kesehatan menurut WHO:
a. Tujuan Umum,
Mengubah perilaku individu/masyarakat di bidang Kesehatan
b. Tujuan Khusus,
1) Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai bagi masyarakat.
2) Menolong individu agar mampu secara mandiri/berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
CONT.

2. Tujuan Operasional:
a. Agar orang memiliki pengertian yang lebih baik tentang eksistensi dan
perubahan-perubahan sistem dalam pelayanan kesehatan serta cara
memanfaatkannya secara efisien & efektif.
b. Agar klien/masyarakat memiliki tanggung jawab yang lebih besar pada
kesehatan (dirinya), keselamatan lingkungan dan masyarakatnya.
c. Agar orang melakukan langkah2 positip dlm mencegah terjadinya sakit,
mencegah berkembangnya sakit menjadi lebih parah dan mencegah keadaan
ketergantungan melalui rehabilitasi cacat karena penyakit.
d. Agar orang mempelajari apa yang dapat dia lakukan sendiri dan bagaimana
caranya, tanpa selalu meminta pertolongan kepada sistem pelayanan kesehatan
yang normal
CONT.

RUANG LINGKUP PROMOSI KESEHATAN:


RL dari Promkes adalah keempat determinan dari teori HL. Blum
CONT.

Beberapa sudut pandang dalam ruang lingkup promosi Kesehatan:


1. RL berdasarkan area masalah (pendekatan ideologi Kesehatan/Penyakit:
Kesehatan Ibu, Kesehatan anak, Penyakit infeksi, kecelakaan & bencana,
Kesehatan manula, dsb)
2. RL berdasarkan tingkat pencehagan (pencegahan primer, sekunder & tersier)
3. RL berdasarkan pelayanan Kesehatan dasar (promotive, preventif, kuratif,
rehabilitative)
4. RL berdasarkan aktivitas (Untuk kebijakan public yg sehat, Ciptakan
lingkungan yg mendukung, Perkuat kegiatan masyarakat, Kembangkan
keterampilan pribadi & Orientasi ulang pelayanan Kesehatan)
5. RL berdasarkan Perilaku Kesehatan (Pengetahuan Kesehatan, Sikap terhadap
Kesehatan & Praktek Kesehatan)
CONT.

MEDIA PROMOSI KESEHATAN:


• Media → Latin: medium. Secara harfiah, media berarti perantara, yaitu
perantara antara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver).
• Media promkes terdiri dari 3 pembagian (elektronik, cetak & papan)
• Media promosi Kesehatan: semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui
media cetak, elektronik dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah
perilakunya ke arah positif terhadap kesehatannya
CONT.

JENIS MEDIA PROMKES:


Berdasarkan fungsinya sebagai penyalur pesan kesehatan, media dibagi menjadi 3 yakni:
1. Media cetak:
a. Bookllet e. Flip chart
b. Leaflet f. Slide
c. Poster g. Rubrik/tulisan
d. Flyer h. Foto
2. Media elektronik:
a. TV
b. Radio
c. Video
3. Media papan.
CONT.

METODE PROMOSI KESEHATAN:


1. Metode individual / perorangan, pendekatannya:
a. Bimbingan dan penyuluhan b. Wawancara

2. Pembagian kelompok besar/ > 15 orang, pendekatannya:


a. Ceramah b. Seminar

3. Pembagian kelompok kecil / < 15 orang, pendekatannya:


a. Diskusi kelompok e. Demonstrasi
b. Curah pendapat f. Permainan / Games
c. Bola salju h. Permaianan simulasi
d. Bermain peran
KESEHATAN & KESELAMATAN KERJA
Definisi K3
1. Keselamatan kerja → keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan, dan
proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan
pekerjaan. Keselamatan Kerja memiliki sifat:
a. Sasarannya adalah lingkungan kerja.
b. Bersifat teknik
2. Kesehatan kerja → spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan
agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya,
baik fisik atau mental, maupun sosial dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-
penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan
kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum. Kesehatan kerja memiliki sifat:
a. Sasarannya adalah manusia
b. Bersifat medis
CONT.

• Sumamur (1967), Bahaya adalah sesuatu yang berpotensi menyebabkan cedera


atau luka, sedangkan Resiko adalah kemungkinan kecelakaan akan terjadi dan
dapat mengakibatkan kerusakan
• Ridley (2008) menjabarkan ada beberapa jalur untuk substansi berbahaya dapat
masuk ke tubuh seperti berikut:
1. Asupan makanan; yang masuk melalui mulut, kemudian menuju usus.
2. Hirupan pernafasan; yang masuk melalui organ pernafasan menuju paru-paru.
3. Penyerapan; yang masuk melalui pori-pori kulit.
4. Masuk melalui luka dan sayatan terbuka.
CONT.

• Ridley, (2008): Kecelakaan merupakan sebuah kejadian tak terduga yang dapat
menyebabkan cedera atau kerusakan.
• Kecelakaan dapat terjadi akibat kelalaian dari perusahaan, pekerja, maupun keduanya,
dan akibat yang ditimbulkan dapat memunculkan trauma bagi kedua pihak.
• Bagi pekerja, cedera akibat kecelakaan dapat berpengaruh terhadap kehidupan pribadi,
kehidupan keluarga, dan kualitas hidup pekerja tersebut.
• Bagi perusahaan, terjadi kerugian produksi akibat waktu yang terbuang pada saat
melakukan penyelidikan atas kecelakaan tersebut serta biaya untuk melakukan proses
hukum atas kecelakaan kerja.
• Kecelakaan terbagi 2:
1. Kecelakaan langsung (kecelakaan sesungguhnya & nyaris celaka)
2. Kecelakaan tidak langsung
CONT.

Ridley (2008), contoh penyebab kecelakaan untuk masing-masing faktor adalah:


1. Situasi kerja
2. Kesalahan orang
3. Tindakan tidak aman
4. Kecelakaan
5. Cedera atau kerusakan
Teknik praktis pencegahan kecelakaan:
6. Nyaris
7. Identifikasi bahaya
8. Pengeliminasi bahaya
9. Pengurangan bahaya
10. Melakukan penilaian resiko
11. Pengendalian resiko
CONT.

Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yaitu:


1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional.
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut.
3. Memelihara sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien
CONT.

Fungsi Kesehatan & Keselamatan Kerja, yaitu:


1. Fungsi dari Kesehatan Kerja, yaitu:
a. Identifikasi dan melakukan penilaian terhadap risiko dari bahaya kesehatan di
tempat kerja.
b. Memberikan saran terhadap perencanaan dan pengorganisasian dan praktik kerja
termasuk desain tempat kerja.
c. Memberikan saran, informasi, pelatihan, dan edukasi tentang kesehatan kerja
dan APD.
d. Melaksanakan survei terhadap kesehatan kerja.
e. Terlibat dalam proses rehabilitasi.
f. Mengelola P3K dan tindakan darurat
CONT.

Fungsi Kesehatan & Keselamatan Kerja, yaitu:


2. Fungsi dari Keselamatan Kerja, yaitu:
a. Antisipasi, identifikasi, dan evaluasi kondisi serta praktik berbahaya.
b. Buat desain pengendalian bahaya, metode, prosedur, dan program.
c. Terapkan, dokumentasikan, dan informasikan rekan lainnya dalam hal
pengendalian bahaya dan program pengendalian bahaya.
d. Ukur, periksa kembali keefektifan pengendalian bahaya dan program
pengendalian bahaya
CONT.

Landasan Hukum/Regulasi Kesehatan & Keselamatan Kerja:


1. UU No. 1 Tahun 1970 Mengenai Keselamatan Kerja
2. UU No. 23 Tahun 1992 Mengenai Kesehatan
3. UU No. 13 Tahun 2003 Mengenai Ketenagakerjaan
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Tahun 1996 Mengenai Sistem Manajemen
Keselamatan & Kesehatan Kerja
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 04 Tahun 1967 Mengenai Panitia Pembinaan K3 serta
Tata Cara Penunjukkan Ahli Keselamatan Kerja
6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 03/MEN/Tahun 1998 Tentang Tata Cara Pelaporan &
Pemeriksaan Kecelakaan
7. Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit yang Timbul Akibat Hubungan
Kerja
CONT.

Potensi bahaya di tempat kerja antara lain:


1. Bahaya getaran
2. Bahaya kimia
3. Bahaya radiasi
4. Bahaya pencahayaan
5. Bahaya kebisingan

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan/P3K (First Aid) adalah upaya pertolongan


dan perawatan sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat
pertolongan yang lebih sempurna dari dokter atau paramedik.
CONT.

Tujuan dari P3K seperti berikut:


1. Menyelamatkan nyawa korban.
2. Meringankan penderitaan korban.
3. Mencegah cedera/penyakit menjadi lebih parah.
4. Mempertahankan daya tahan korban.
5. Mencarikan pertolongan yang lebih lanjut prinsip dari P3K, yaitu:
a. menolong secara tepat dengan memperhatikan tujuan P3K,
b. menolong secara cepat kepada penderita dengan cara-cara P3K yang
sesuai,
c. menolong korban yang bersifat sementara sebelum dibawa ke
dokter/instalasi gawat darurat (IGD).
BIOSTATISTIK
Pengertian Biostatistik
• Penggunaan metode statistik untuk memecahkan masalah kesehatan yang unsur
utamanya adalah manusia dikenal dengan Biostatistik.
• Biostatistika merupakan ilmu terapan dari statistika dalam bidang biologi.
• Dalam kenyataannya Biostatistika juga banyak digunakan dalam bidang
kesehatan dan kedokteran, karena keduanya memang terkait erat dengan bidang
biologi.
• Sedangkan statistika sebagai cabang ilmu matematika banyak digunakan dalam
pengambilan keputusan dan berkembang berdasarkan teori peluang
(probabilitas)
CONT.

RUANG LINGKUP BIOSTATISTIK :


1. Medis
2. Kependudukan
3. Kesehatan lingkungan
4. Kesehatan kerja
5. Administrasi kesehatan
6. Gizi
CONT.

FUNGSI STATISTIKA:
1. Sebagai alat bantu untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan
menyimpulkan hasil.
2. Statistika dapat meningkatkan efisiensi dengan membatasi dan memastikan cara
kerja dan cara pikir.
3. Statistika dapat meringkas hasil penelitian dalam bentuk yang sederhana dan mudah
dipahami.
4. Statistika dapat memberikan dasar untuk melakukan interpretasi dan menarik
kesimpulan.
5. Statistika dapat memberikan gambaran mengenai suatu peramalan untuk waktu yang
akan akan dating
6. Statistika dapat menguji/menganalisis faktor kausal dan perbedaan dari sejumlah
faktor yang kompleks dan rumit.
CONT.

13 KEGUNAAN STATISTIKA DI BIDANG KESEHATAN:


1. Menentukan ada dan besarnya masalah kesehatan masyarakat.
2. Mengukur peristiwa penting / Vital Event yang terjadi di masyarakat.
3. menentukan prioritas masalah dan memilih alternatif pemecahan masalah kesehatan
secara efisien.
4. Membuat perencanaan program Kesehatan
5. Mengadakan evaluasi pelaksanaan program kesehatan.
6. Dokumentasi untuk mengadakan perbandingan di masa mendatang.
7. Mengadakan penelitian masalah kesehatan yang belum diketahui atau menguji
kebenaran suatu masalah kesehatan
CONT.

8. Memberikan penerangan tentang kesehatan kepada masyarakat / Publikasi


ilmia
9. Mengukur status kesehatan masyarakat dan mengetahui masalah kesehatan
yang terdapat pada berbagai kelompok masyarakat.
10. Membandingkan status kesehatan masyarakat di satu wilayah dengan wilayah
yang lain dengan rentang waktu sekarang dan masa lampau.
11. Meramalkan status kesehatan di masa mendatang.
12. Memprediksi timbulan sampah sehingga merencana penyelesaiannya
13. Merumuskan perencanaan dan sistem administrasi kesehatan
GIZI MASYARAKAT
• Istilah gizi → Arab “ghidza” = zat makanan. Bahasa Inggris → “nutrition” = bahan makanan
atau zat gizi atau sering diartikan sebagai ilmu gizi.
• I Dewa Nyoman Suparisa dkk (2002) gizi adalah suatu proses organisme menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorpsi, transportasi.
Penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ serta menghasilkan energi
• Pengertian lebih luas bahwa gizi diartikan sebagai proses organisme menggunakan makanan
yang dikonsumsi secara normal melalui proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat gizi untuk mempertahankan kehidupan,
pertumbuhan dan fungsi normal organ tubuh serta untuk menghasilkan tenaga. (Djoko Pekik
Irianto, 2006)
• Sunita Almatsier (2009) zat-zat gizi yang dapat memberikan energi adalah karbohidrat,
lemak, dan protein, oksidasi zat-zat gizi ini menghasilkan energi yang diperlukan tubuh untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas
CONT.

• Asmira Sutarto (1980) fungsi zat makanan adalah sebagai berikut:


1. Memberi bahan untuk membangun tubuh dan memelihara serta
memperbaiki bagian-bagian tubuh yang hilan dan rusak.
2. Memberi kekuatan atau tenaga, sehingga kita dapat bergerak dan bekerja.
3. Memberi bahan untuk mengatur proses-proses dalam tubuh.
4. Membangun dan memelihara tubuh

• Pengertian status gizi (Djoko Pekik Irianto, 2006) adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel tertentu atau dapat dikatakan
bahwa status gizi merupakan indikator baik buruknya penyediaan makanan
sehari-hari.
CONT.

• DP. Irianto (2006) secara umum status gizi dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
1. Kecukupan Gizi ( gizi seimbang )
2. Gizi kurang Gizi kurang
3. Gizi lebih

• Penilaian status gizi dilakukan dengan:


1. Pemeriksaan langsung (anthropometri, biokimia, klinis, biofisik)
2. Pemriksaan tidak langsung (survei konsumsi, statistic vital, factor ekologi)
CONT.

Djoko Pekik Irianto, (2006) ada 6 jenis zat gizi yg dibutuhkan oleh tubuh + manfaatnya:
1. Karbohidtrat (sumber energi, cadangan energi, pemberi rasa senang)
2. Protein (membangun sel tubuh, mengganti sel, membuat protein darah. Menjaga
keseimbangan)
3. Lemak (melarutkan vit., memperlama rasa kenyang)
4. Vitamin (memacu & memelihara pertumbuhan, reproduksi, kesehatan*& kekuatan
tubuh, stabilitas system saraf)
5. Mineral (bahan penyusun tulang, membantu fungsi organ & memelihara keteraturan
metabolisme)
6. Air (media transportasi zat gizi, menbgatur temperature tubuh, mempertahankan
keseimbangan voleme darah)
CONT.

Efek kesalahan zat gizi, (Sunita Almatsier, 2009)


1. Dampak gizi kurang:
a. Berpengaruh terhadap pertumbuhan fisik
b. Berpengaruh terhadap produksi tenaga
c. Berpengaruh terhadap daya tahan
d. Berpengaruh terhadap pertumbuhan mental
2. Dampak gizi lebih
a. Kegemukan
b. Lemban & cepat Lelah
CONT.

4 masalah pokok yg paling sering dihadapi bangsa Indonesia terkait dengan


Penyakit gizi salah/kurang gizi yaitu:
1. KKP (Kekurangan Kalori Protein)
2. KVA (Kekurangan Vitamin A).
3. AGB (Animea Gizi Besi )
4. GAKI (Gangguan akibat Kekurangan Zat Iodium)
KESEHATAN REPRODUKSI
• Definisi Kesehatan Reproduksi:
1. WHO → Suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan
dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya
2. International Conference on Population and Development /ICPD (1994) →
Sebagai hasil akhir keadaan sehat sejahtera secara fisik, mental, dan sosial dan
tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala hal yang terkait
dengan sistem, fungsi serta proses reproduksi.
3. UU RI No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, → merupakan keadaan sehat
secara fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit
atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksi pada
laki-laki dan perempuan
CONT.

Aturan / Hukum / Kebijakan yang mengatur tentang Kesehatan Reproduksi:


1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2014 Ttg
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kesehatan Reproduksi
CONT.

Ruang Lingkup kesehatan reproduksi menurut ICPD (1994) meliputi 10 hal, yaitu:
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir,
2. Keluarga berencana,
3. Pencegahan dan penanganan infertilitas,
4. Pencegahan dan penanganan komplikasi keguguran,
5. Pencegahan dan penanganan Infeksi Saluran Reproduksi (ISR), Infeksi Menular Seksual
(IMS), dan HIV AIDS,
6. Kesehatan seksual,
7. Kekerasan seksual,
8. Deteksi dini untuk kanker payudara dan kanker serviks,
9. Kesehatan reproduksi remaja, serta
10. Kesehatan reproduksi lanjut usia dan pencegahan praktik yang membahayakan seperti
Female Genital Mutilation (FGM).
CONT.

Organ Reproduksi Manusia:


• Sistem reproduksi adalah sekelompok struktur terorganisir yang memungkinkan
penciptaan, atau reproduksi, kehidupan baru bagi spesies/manusia
• Reproduksi pada makhluk hidup, 2 → seksual dan aseksual

Organ Reproduksi Laki-laki, terdiri dari:


1. Organ reproduksi luar (Penis, Buah zakar & Skrotum / Kantung pelir)
2. Organ reproduksi dalam (Testis & Tabulus seminiferous)
3. Saluran reproduksi / Saluran pengeluaran (Epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi & Uretra)
CONT.

Organ Reproduksi Perempuan, terdiri dari:


1. Ovarium / penghasil sel telur
2. Saluran reproduksi / tuba fallopi
3. Uterus
4. Vagina
CONT.

Dalam pendekatan siklus hidup dikenal 5 tahap, beberapa pelayanan kesehatan


reproduksi dapat diberikan pada tiap tahapan berikut:
1. Konsepsi (pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dll)
2. Bayi dan anak (ASI ekslusif, Imunisasi, dll)
3. Remaja (Gizi seimbang, Info ttg kespro, pencegahan kekerasan seksual, dll)
4. Usia subur (kehamilan + persalinan yg aman, pencegahan PMS, dll)
5. Usia lanjut (perhatian terhadap menopause, deteksi dini kanker Rahim &
prostat, dll)
CONT.

• Penyakit yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi:

LAKI-LAKI PEREMPUAN
Epididimitis Endometriosis
Orchitis Radang panggul
Gangguan prostat PCOS / Sindrom ovarium polikistik
Hipogonadisme Miom
Masalah pd penis Kanker pd organ reproduksi

• Selain beragam penyakit pada sistem reproduksi yang telah disebutkan di atas, pria dan
wanita juga bisa terkena penyakit menular seksual, seperti Klamidia, Gonore,
Trikomoniasis, herpes genetalia, HIV/AIDS,  sifilis,
SEKIAN &
TERIMA KASIH
PEMBAGIAN TUGAS INDIVIDU

No JUDUL MAKALAH NAMA MAHASISWA


1 Ilmu Kesehatan Masyarakat /IKM Abd. Rofiq
2 Administrasi & Kebijakan Kesehatan /AKK Alfa Laila
3 Epidemiologi Kamilatus Sakdiyah
4 Kesehatan Lingkungan Lina Syaifia
5 Promosi Kesehatan Muhammad Husin
6 Kesehatan & Keselamatan Kerja /K3 Navalia Damayanti Putri
7 Biostatistik Nurul Komariyah
8 Gizi Masyarakat Suci I. Oktavia Wahyuni
9 Kesehatan Reproduksi Ummamah
KETENTUAN PENULISAN TUGAS

1. Buat makalah
2. Bahan makalah bersumber dari materi ajar dosen/buku, hasil search ebook,
jurnal, dsb
3. Diketik pada kertas berukuran A4
4. File makalah dikirim email (yuni.unair2014@gmail.com) deadline: Sabtu, 29
Oktober 2021 (23.59 WIB)

Anda mungkin juga menyukai