Anda di halaman 1dari 14

PROGNOSIS

MATA KULIAH : EPIDEMIOLOGI KLINIK

Untoro Heri Saputro (2120312013)


Dosen Pengampu : Prof. Dr. dr. Masrul, M.Sc, SpGK

PROGRAM STUDI ILMU BIOMEDIK


PROGRAM MAGISTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
OUTLINE
 Pengertian Prognosis
 Prognosis dari suatu Penyakit
 Faktor Prognosis
 Deskripsi Prognosis
 Survival analys
 Bias
 Daftar Pustaka
1. PENGERTIAN PROGNOSIS
 Prognosis adalah prediksi dari perjalanan penyakit
sejak onsetnya.
 Prognosis diekspresikan sebagai probabilitas
terjadinya suatu kejadian pada masa yang akan
datang.
 Prediksi ini didasari oleh sekelompok pasien dan
hasil akhirnya  bias berbeda untuk setiap individu
2. PROGNOSIS DARI SUATU
PENYAKIT
 Prognosis dari suatu penyakit dapat dideskripsikan
sebagai clinical course dan natural history of illness.
 Clinical course adalah evolusi (prognosis) dari
penyakit yang terjadi dalam pengobatan medis dan
diterapi dengan  berbagai cara yang dapat
mempengaruhi kejadian selanjutnya (subsequent 
course).
 Sedangkan natural history of illness adalah prognosis
penyakit tanpa intervensi medis
 Pasien biasanya mendapat penatalaksanaan medis dalam
suatu waktu dalam perjalanan penyakitnya bila
penyakitnya disertai dengan gejala seperti nyeri, kegagalan
pertumbuhan, dan lain-lain. Contohnya adalah pada
diabetes melitus tipe 1, kanker paru, dan rabies.
 Beberapa penyakit tidak menimbulkan gejala ataupun
gejalanya hanya dianggap hal biasa dalam aktifitas sehari-
hari sehingga pasien tidak mencari  pengobatan.
Contohnya adalah anemia, depresi sedang, dan kanker
yang  berkembang lambat (kanker tiroid dan prostat)
3. FAKTOR PROGNOSIS
 Faktor prognostik (prognostic factor) adalah karakteristik
yang  berhubungan dengan hasil akhir dari penyakit.
 Sebagai contoh, pada pasien dengan penyakit miokard
infark akut, prognosisnya berhubungan langsung dengan
fungsi residu otot jantung.
 Faktor prognostik membantu mengidentifikasi  pasien
dengan penyakit yang sama tetapi memiliki prognosis yang
berbeda
 Faktor prognostik berbeda dengan faktor risiko.
 Faktor risiko berhubungan dengan peningkatan risiko menderita
penyakit tetapi tidak memperburuk   prognosis.
 Sebagai contoh, tekanan darah yang rendah menurunkan risiko
seseorang untuk terkena miokard infark akut. Akan tetapi, tekanan yang
rendah merupakan tanda prognosis yang buruk bila ditemukan pada
masa akut
 prognosis dan risiko mempunyai outcome yang
berbeda.
 Pada risiko, kejadian yang dilihat atau dihitung adalah
onset penyakit
 sedangkan pada  prognosis, outcome yang dilihat adalah
konsekuensi dari penyakit seperti kematian dan
komplikasi
 Faktor risiko secara umum memprediksi kejadian
yang kecil probabilitasnya untuk terjadi, sedangkan
prognosis mendeskripsikan kejadian yang sering
terjadi
4. DESKRIPSI PROGNOSIS
 Prognosis umumnya dideskripsikan dengan ratio
atau proporsi orang yang mengalami suatu
kejadian.
 Ratio yang umum digunakan untuk
mendeskripsikan prognosis adalah 5-year survival,
case fatality, disease-specific mortality, response,
remission, dan recurrence
 5-year survival (Harapan Hidup 5 tahun), yaitu persentase
penderita yang mampu hidup selama 5 tahun dari saat
tertentu dalam perjalana penyakitnya
 Case fatality (Kausa Fatal), yaitu persentase penderita yang
meninggal karena penyakit itu
 Disease-specific mortality, yaitu jumlah orang per 10.000
(atau 100.000) populasi yang meninggal oleh karena suatu
penyakit spesifik
 Response (Respon), yaitu persentase penderita yang
menunjukan adanya perbaikan setelah adanya intervensi
 Remission (Remisi), yaitu persentase pasien yang mencapai
fase dimana penyakit tidak dapat dideteksi
 Recurrence (Kambuh), yaitu persentase penderita yang
kembali sakit setelah lewat fase bebas penyakit.
5. SURVIVAL ANALYS
 Untuk mengetahui probabiltas prognosis perlu
dilakukan observasi kohort terhadap pasien atau
 survival analysis  dan time-to-event analysis.
 Terjadinya  peristiwa dari waktu ke waktu
diperkirakan dengan mengumpulkan tarif untuk 
semua pasien pada risiko selama interval waktu
sebelumnya
 Metode yang biasa digunakan adalah  Kaplan-meir
analysis
 Tujuannya adalah mendeskripsikan pasien hidup
atau mati serta outcome yang dapat berulang atau
terjadi sekali selama follow-up.
 Contohnya adalah waktu untuk kejadian koroner 
atau rekurensi kanker. Saat hal lain selain survival
yang dideskripsikan, istilah yang digunakan adalah
time-to-event analysis
 Data yang digunakan untuk mengestimasi survival
adalah pasien dalam risiko, pasien yang tidak lagi
dalam risiko (censored), dan pasien yang 
mengalami outcome pada setiap titik waktu
6. BIAS
 Bias dapat terjadi pada penelitian kohort, baik
penelitian risiko maupun  penelitian prognosis
 Penelitian yang membandingkan prognosis pada
pasien dengan kelompok   berbeda dapat
menimbulkan bias.
 Beberapa strategi untuk menghadapinya adalah
restriksi, matching , stratifikasi, standarisasi,
multivariable analysis, dan  sensitivity analysis
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai