0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan10 halaman
Transaksi dapat dilarang karena tiga alasan: zat barang yang dilarang seperti babi dan alkohol, kecacatan akad transaksi, atau karena alasan lain meskipun zat barangnya halal. Transaksi yang dilarang karena alasan ketiga antara lain riba, penipuan, ketidakpastian, penimbunan, rekayasa permintaan, perjudian, dan suap menyuap.
Transaksi dapat dilarang karena tiga alasan: zat barang yang dilarang seperti babi dan alkohol, kecacatan akad transaksi, atau karena alasan lain meskipun zat barangnya halal. Transaksi yang dilarang karena alasan ketiga antara lain riba, penipuan, ketidakpastian, penimbunan, rekayasa permintaan, perjudian, dan suap menyuap.
Transaksi dapat dilarang karena tiga alasan: zat barang yang dilarang seperti babi dan alkohol, kecacatan akad transaksi, atau karena alasan lain meskipun zat barangnya halal. Transaksi yang dilarang karena alasan ketiga antara lain riba, penipuan, ketidakpastian, penimbunan, rekayasa permintaan, perjudian, dan suap menyuap.
ZATNYA AKADNYA ZATNYA • Babi • Tidak • Riba • Khamr terpenuhinya • Tadlis • Bangkai rukun dan syarat • Taghrir/gharar • Darah • Terjadi Ta’alluq • Ikhtikar • Terjadi “2 in 1” • Bai’ najasy • Maysir • Rishwah C. HARAM SELAIN ZATNYA 1. RIBA (Tambahan atas utang piutang yang tidak memenuhi kriteria untuk muncul bersama risiko) 2. TADLIS (Penipuan) 3. TAGHRIR/GHARAR (Ketidakpastian) 4. IKHTIKAR (Penimbunan) 5. BAI’ NAJASY (Rekayasa permintaan) 6. MAYSIR (Perjudian) 7. RISYWAH (Suap-menyuap) A. RIBA
Materi Sebelumnya. B. TADLIS (PENIPUAN)
Setiap transaksi dalam Islam harus berdasarkan pada prinsip
kerelaan antara kedua belah pihak (sama-sama ridha). Mereka harus mempunyai informasi yang sama sehingga tidak ada pihak yang merasa dicurangi. Tadlis terbagi atas 4 hal, yaitu dalam: 1. Kuantitas (mengurangi takaran/timbangan) 2. Kualitas (cacat pada barang) 3. Harga (menaikan di atas harga pasar), biasa terjadi pada turis 4. Waktu penyerahan (tidak tepat waktu) C. TAGHRIR/GHARAR
Pada tadlis, salah satu pihak tidak mengetahui informasi,
pada taghrir kedua belah pihak sama-sama tidak memiliki kepastian akan suatu transaksi.
Taghrir/gharar terbagi atas 4 hal, yaitu dalam:
1. Kuantitas (jual beli ijon, yaitu jual beli buah yang masih ada dipohon dan belum matang) 2. Kualitas (jual anak hewan) 3. Harga (harga tidak pasti), contoh sewa beli; beda harga. 4. Waktu penyerahan (jual beli barang yang hilang) D. IKHTIKAR
Rekayasa dalam Supply (Permintaan)
Syarat ikhtikar = mengambil keuntungan di atas harga normal, dan mengupayakan adanya kelangkaan barang di pasar Ikhtikar identik dengan monopoli dan penimbunan. Penimbunan untuk dijual diatas harga normal termasuk ikhtikar. E. BAI’ NAJASY
Rekayasa dalam Demand (Penawaran)
Produsen menciptakan permintaan palsu, seolah-olah banyak permintaan sehingga harga jual akan naik. Biasa terjadi pada bursa saham, bursa valas, dll (menyebarkan isu, order penjualan palsu, melakukan pembelian pancingan F. MAYSIR
Suatu permainan yang menempatkan salah satu pihak harus
menanggung beban pihak yang lain akibat permainan tersebut. Perjudian Contoh Maysir yang sering terjadi di masyarakat adalah: Misalnya perlombaan 17 agustus, yang uang pendaftaran digunakan untuk membeli hadiah, piala dan semacamnya untuk pemenang. Uang pendaftaran boleh digunakan untuk pembiayaan lomba seperti sewa alat, uang lelah panitia dan semacamnya. G. RISYWAH
Memberi sesuatu kepada pihak lain untuk mendapatkan
sesuatu yang bukan haknya. Suap menyuap (korupsi, kolusi, nepotisme)
“Allah melaknat orang-orang yang memberi suap, penerima
suap, sekaligus broker suap yang menjadi penghubung antar keduanya” (Hadits Riwayat Ahmad)