Anda di halaman 1dari 13

Pityriasis Rosea

PEMBIMBING :

D R . F L O R A A N I S A H R , S P. K K

DISUSUN OLEH :

A I S YA H F I L D Z A H A D A N I - 2 0 1 7 7 3 0 0 0 4

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
RSUD SYAMSUDIN, SH SUKABUMI
PENDAHULUAN
Pityriasis rosea adalah suatu kelainan kulit akut yang diawali dengan
timbulnya makula/plak soliter berwarna merah muda dengan skuama
halus (“herald patch”)

Kemudian dalam beberapa hari sampai beberapa minggu timbul lesi


serupa dengan ukuran lebih kecil di badan dan ekstremitas proksimal
yang tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree pattern).

PR umumnya asimtomatik, tetapi pruritus dan systemic flu-like symptoms


mungkin ada.
EPIDEMIOLOGI
• 3 bulan- 38 tahun dengan insiden puncak
Usia terjadi antara usia 10 dan 35 tahun

Jenis • Dominasi perempuan


Kelamin
ETIOLOGI
Belum jelas. Kemungkinan karena adanya infeksi primer, reaktivasi, atau keduanya dari Human
Herpes Virus 6 (HHV-6) dan/atau HHV-7.
MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
•Muncul lesi kulit tunggal di badan, rata-rata selama 2 minggu pada orang dewasa dan 4 hari
pada anak-anak. Kemudian dalam beberapa hari sampai beberapa minggu timbul lesi serupa
dengan ukuran lebih kecil di badan dan ekstremitas proksimal.
•Dapat didahului oleh berbagai gejala prodromal seperti malaise, mual, sakit kepala, gejala
gastrointestinal, dan gejala saluran pernapasan atas
•Pruritus (25% parah, 50% sedang, sisanya tidak ada)
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Terdapat lesi plak primer (Herald patch) pada 50-90% kasus. Biasanya
batas tegas, diameter 2-4 cm, bulat atau oval, warna : salmon,
eritematus, atau hiperpigmentasi (pada orang berkulit hitam). Bagian
tengah lesi memiliki karakteristik skuama halus, dan pada bagian dalam
tepinya terdapat skuama yang lebih jelas membentuk gambaran
skuama kolaret
Paling sering muncul di badan (50%) diikuti oleh ekstremitas dan leher.
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Lesi sekunder biasanya muncul sekitar 2
minggu (3 jam – 3 bulan) setelah timbulnya
herald patch.
Lesi sekunder ini ditandai dengan makula,
papula, dan plak multipel, bulat hingga
oval, berukuran 0,5-1,5 cm.
Dapat ditemukan pembesaran kelenjar
getah bening
Tipe lesi sekunder
Tipe 1 Tipe 2
Plak kecil mengikuti Kecil, merah, biasanya
plak primer dalam papul tidak bersisik
bentuk mini, segaris yang secara perlahan
dengan axis meningkat jumlahnya
memanjang tubuh dan dan menyebar ke
terdistribusi seperti perifer
pohon natal

*kedua tipe lesi sekunder dapat muncul secara bersamaan


MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Pada pitiriasis rosea atipikal (ditemukan pada 20% kasus) herald patch dapat tidak ditemukan,
berjumlah lebih dari satu, atau menjadi satu-satunya manifestasi klinis. Lesi dapat terdistribusi
hanya di daerah perifer, mengenai wajah, kulit kepala berambut, atau lokalisata pada regio
tertentu seperti telapak tangan, telapak kaki, aksila, vulva, dan lipat paha.1 Lesi dapat berupa
urtika, erythema multiforme-like, vesikuler, pustular, dan purpura
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Untuk penegakan diagnosis tidak perlu pemeriksaan penunjang khusus
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Tes darah rutin biasanya normal pada PR. Meskipun berbagai kelainan,
termasuk leukositosis dan peningkatan LED dapat ditemukan.
HISTOPATOLOGI
Perubahan epidermis terlihat termasuk parakeratosis yang mungkin
fokal, multifokal, atau konfluens; ortokeratosis; akantosis ringan;
lapisan granular yang menipis; dan spongiosis sering dengan beberapa
derajat eksositosis limfosit
PEMERIKSAAN PENUNJANG
HISTOPATOLOGI
Di dermis biasanya didapatkan infiltrat limfositik perivaskular superfisial dan sel darah merah
ekstravasasi yang bervariasi.
DIAGNOSIS BANDING
TATALAKSANA
•Self-limited -> non-komplikasi tidak butuh penangan medikamentosa
•Edukasi dan reassurance
•Topikal : Larutan anti pruritus seperti calamine lotion, Kortikosteroid topical (flucinolon 0,25%)
•Sistemik :
• Cetirizine 1x10 mg per hari
• 800mg acyclovir 5dd1 selama 1 minggu (acyclovir dosis tinggi) diindikasikan sebagai terapi pada awal
perjalanan penyakit yang disertai flu-like symptoms atau keterlibatan kulit yang luas
• Dapat pula dilakukan fototerapi: narrowband ultraviolet B (NB-UVB) -> dapat diberikan pada pasien
tertentu dengan pengawasan ketat. Peningkatan risiko postinflamatory hyperpigmentation.
KOMPLIKASI
Flu-like symptoms ringan
1/3 pasien PR mengalami kecemasan dan depresi karena ketidak tahuan dari penyebab penyakit
-> takut berulang dan durasi penyakit

PROGNOSIS
Lesi umumnya mengalami resolusi spontan dalam waktu 45 hari, dan sebagian kecil bertahan
hingga 3 bulan. Lesi hipopigmentasi dan hiperpigmentasi pasca inflamasi dapat terjadi. Pitiriasis
rosea dapat rekuren, tetapi jarang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai