Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

BAYI DENGAN PREMATURITAS

Oleh Kelompok 1 :
1. Abdul Aziz Ismawan (2002012915P)
2. Achsan Tudhonny (2002012916P)
3. Ika Fiqiyati (2002012935P)
4. Riri Kusuma Wati (2002012922P)
5. Satria Budi Pramana (2002012925P)
6. Sri Purwati (2002012927P)
7. Suni (2002012911P)
DEFINISI BAYI PREMATUR
Menurut WHO, bayi prematur adalah bayi lahir
hidup sebelum usia kehamilan minggu ke-37
(dihitung dari hari pertama haid terakhir).
Bayi prematur adalah bayi yang lahir setelah 24
minggu dan sebelum 37 minggu kehamilan,
dengan berat badan 2500 gram atau kurang saat
lahir, terlepas dari usia kehamilan tepat atau di
bawah 37 minggu (Broker, 2008).
ETIOLOGI BAYI PREMATUR
1. Faktor ibu.
a) Penyakit, seperti malaria, anaemia, sipilis, infeksi TORCH, dan
lain-lain
b) Komplikasi pada kehamilan yang tejadi pada kehamilan ibu
seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia,
dan kelahiran preterm.
2. Faktor Janin
Beberapa faktor yang mempengaruhi kejadian premature adalah
hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan
kromosom.
3. Faktor Lingkungan
Yang dapat berpengaruh antara lain; tempat tinggal di daratan
tinggi, radiasi, sosio-ekonomi dan paparan zat-zat racun.
KLASIFIKASI BAYI
PREMATUR
1. Bayi prematur sesuai masa kehamilan (SMK)
Bayi prematur SMK adalah bayi yang lahir
dengan masa gestasi kurang dari 37 minggu dan
berat badannya sesuai dengan usia kehamilan.

2. Bayi prematur kecil untuk masa kehamilan


(KMK)
Bayi prematur KMK adalah bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari berat badan
seharusnya untuk masa gestasi tersebut.
TANDA DAN GEJALA BAYI PREMATUR
Tanda-tanda bayi prematur sesuai masa kehamilan Tanda-tanda bayi prematur
(SMK) :
› Kulit tipis dan mengkilap.
kecil untuk masa kehamilan
› Tulang rawan telinga sangat lunak, karena (KMK):
belum terbentuk dengan sempurna. › Umur bayi bisa cukup,
› Lanugo (rambut halus atau lembut) masih kurang atau lebih bulan,
banyak ditemukan terutama pada daerah tetapi beratnya kurang dari
punggung.
2500 gram.
› Jaringan payudara belum terlihat, puting
masih berupa titik. › Gerakannya cukup aktif
› Pada bayi perempuan, labia mayora belum dan tangisannya cukup
menutupi labia minora. kuat.
› Pada bayi laki-laki, skrotum belum banyak
› Kulit keriput, lemak bawah
lipatan dan testis kadang belum turun.
› Garis telapak tangan kurang dari 1/3 bagian
kulit tipis.
atau belum terbentuk. › Pada bayi laki-laki testis
› Kadang disertai dengan pernapasan yang mungkin sudah turun.
tidak teratur. › Bila kurang bulan maka
› Aktivitas dan tangisan lemah.
jaringan payudara dan
› Reflek menghisap dan menelan tidak efektif
atau lemah.
puting kecil.
PATOFISIOLOGI BAYI
PREMATUR
Penyebab terjadinya kelahiran bayi prematur belum
diketahui Secara jelas. Data statistik menunjukkan bahwa
bayi lahir prematur terjadi pada ibu Yang memiliki sosial
ekonomi rendah. Kejadian ini dengan kekurangan perawatan
pada ibu hamil karena tidak melakukan antenatal care
selama kehamilan. Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama
kehamilan, infeksi pada uterus dan komplikasi obstetrik yang
lain merupakan pencetus kelahiran bayi prematur. Ibu hamil
dengan usia yang masih muda, mempunyai kebiasaan
merokok dan mengkonsumsi alkohol juga menyebabkan
terjadinya bayi prematur. Faktor tersebut bisa menyebabkan
terganggunya fungsi plasenta menurun dan memaksa bayi
untuk keluar sebelum waktunya.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
BAYI PREMATUR
1. Jumlah sel darah putih: 18.000/mm3. Neutrofil
meningkat hingga 23.000-24.000/mm3 hari pertama
setelah lahir dan menurun bila ada sepsis.
2. Hematokrit (Ht): 43%-61%. Peningkatan hingga 65%
atau lebih menandakan polisitemia, sedangkan
penurunan kadar menunjukkan anemia atau
hemoragic prenatal/perinatal.
3. Hemoglobin (Hb): 15-20 gr/dl. Kadar hemoglobin yang
rendah berhubungan dengan anemia atau hemolisis
yang berlebihan.
4. Bilirubin total: 6 mg/dl pada hari pertama kehidupan, 8
mg/dl pada 1-2 hari, dan 12 gr/dl pada 3-5 hari.
KOMPLIKASI BAYI
PREMATUR
1. Komplikasi jangka pendekn antara lain ;
gangguan metabolik, gangguan imunitas,
gangguan pernafasan, gangguan system
peredaran darah, serta gangguan cairan dan
elektrolit.
2. Komplikasi jangka panjang sendiri antara lain ;
gangguan pertumbuhan dan perkembangan,
gangguan neurologi dan kognisi, gangguan
atensi dan hiperaktif, serta masalak fisik
lainnya.
PENATALAKSANAAN MEDIS
BAYI PREMATUR
1) Mempertahankan suhu tubuh bayi
2) Pengaturan dan pengawasan intake nutrisi
3) Pencegahan infeksi
4) Penimbangan berat badan untuk melihat
kondisi gizi atau nutrisi bayi yang erat
kaitannya dengan daya tahan tubuh.
5) Pemberian oksigen
6) Pengawasan jalan nafas
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI DENGAN
PREMATURITAS
PENGKAJIAN
1. Biodata 2. Pemeriksaan Fisik Ibu
 Identitas bayi: Nama, jenis  Riwayat kehamilan dan umur

kelamin, BB, TB, LK, LD. kehamilan.


 Identitas orang tua: Nama,  Riwayat persalinan dan

umur, pekerjaan, proses pertolongan


pendidikan, alamat. persalinan yang dahulu dan
 Keluhan utama: BB < 45 cm, sekarang.
 Riwayat fisik dan kesehatan
LD < 30 cm, LK < 33 cm,
hipotermi. ibu saat pengkajian.
 Riwayat penyakit sekarang.  Riwayat penyakit ibu.
 Riwayat penyakit keluarga.  Psikososial dan spiritual ibu.

 Riwayat penyakit dahulu.  Riwayat perkawinan.


3. Pemeriksaan Fisik Bayi  Palpasi
 Keadaan bayi saat lahir : BB <
2500 gr, PB < 45 cm, LK 33 cm,
 Hati mudah dipalpasi.
LD < 30 cm.  Tulang teraba lunak.
 Inspeksi  Limpa mudah teraba
 Kepala lebih besar daripada
ujungnya.
badan, ubun-ubun dan sutura
lebar.  Ginjal dapat dipalpasi.
 Lanugo banyak terdapat pada  Daya isap lemah.
dahi, pelipis, telinga dan tangan.
 Kulit tipis, transparan dan
 Retraksi tonus – leher
mengkilap.
lemah, refleks Moro (+).
 Rambut halus, tipis dan alis tidak  Perkusi
ada.  Auskultasi
 Garis telapak kaki sedikit.
 Retraksi sternum dengan iga
 Nadi lemah.
 Kulit menggantung dalam lipatan
 Denyut jantung 140 –
(tidak ada lemak sub kutan). 150 x/menit, respirasi 60
x/menit.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Pola napas tidak efektif b.d imaturitas


neurologis (SDKI : D.0005)
2. Menyusui tidak efektif b.d hambatan pada
neonatus (mis. Prematuritas) (SDKI :
D.0029)
3. Defisit nutrisi b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient (SDKI : D.0019)
INTERVENSI KEPERAWATAN
DIAGNOSA (SDKI) KRITERIA HASIL INTERVENSI
(SLKI) (SIKI)
Pola napas tidak efektif 1) Tekanan ekspirasi 1) Monitor pola napas (frekuensi,
b.d imaturitas neurologis meningkat kedalaman, usaha napas)
(SDKI : D.0005) 2) Tekanan inspirasi 2) Monitor bunyi napas tambahan
meningkat 3) Posisikan semi-fowler atau
3) Pernapasan cuping hidung fowler
menurun 4) Lakukan penghisapan lender
4) Penggunaan otot bantu kurang dari 15 detik
napas menurun 5) Berikan oksigen, jika perlu
5) Frekuensi napas membaik 6) Kolaborasi pemberian
6) Kedalaman napas bronkodilator
membaik
LANJUTAN….
DIAGNOSA (SDKI) KRITERIA HASIL INTERVENSI
(SLKI) (SIKI)
Menyusui tidak efektif b.d 1) Kemampuan ibu 1) Identifikasi kesiapan dan
hambatan pada neonatus memposisikan bayi kemampuan menerima informasi
(mis. Prematuritas) (SDKI : dengan benar meningkat 2) Identifikasi tujuan dan keinginan
D.0029) 2) Berat badan bayi menyusui
meningkat 3) Dukung ibu meningkatkan
3) Tetesan / pancaran ASI kepercayaan diri dalam
meningkat menyusui
4) Suplai ASI adekuat 4) Berikan konseling menyusui
meningkat 5) Jelaskan manfaat menyusui bagi
5) Kepercayaan diri ibu ibu dan bayi
meningkat 6) Ajarkan 4 posisi menyusui dan
6) Intake bayi meningkat perlekatan
7) Hisapan bayi meningkat 7) Ajarakan perawatan payudara
8) Lecet pada puting post partum (mis. Memerah ASI,
menurun pijat payudara, pijat oksitosin)
LANJUTAN….
DIAGNOSA (SDKI) KRITERIA HASIL INTERVENSI
(SLKI) (SIKI)
Defisit nutrisi b.d 1) Kekuatan otot menelan 1) Identifikasi status nutrisi
ketidakmampuan meningkat 2) Identifikasi kebutuhan kalori
mengabsorbsi nutrient 2) Perasaan cepat kenyang dan jenis nutrient
(SDKI : D.0019) menurun 3) Identifikasi perlunya
3) Berat badan membaik penggunaan selang nasogastrik
4) Frekuensi makan 4) Monitor berat badan
membaik 5) Monitor hasil pemeriksaan
5) Bising usus membaik laboratorium
6) Membran mukosa 6) Kolaborasi pemberian medikasi
membaik sebelum makan
IMPLEMENTASI EVALUASI

Implementasi adalah Evaluasi adalah tindakan


tindakan yang dilakukan intelektual untuk melengkapi
sesuai dengan rencana proses keperawatan yang
asuhan keperawatan yang menandakan seberapa jauh
telah disusun atau ditentukan diagnosa keperawatan, rencana
sebelumnya berdasarkan tindakan, dan pelaksanaan
rencana tindakan yang telah sudah berhasil dicapai. Melalui
dibuat, dimana tindakan yang evaluasi memungkinkan
dilakukan mencakup perawat memonitor “kealpaan”
yang terjadi selama tahap
tindakan mandiri dan
pengkajian, analisa,
kolaborasi (Tarwoto &
perencanaan dan pelaksanaan
Wartonah, 2003).
tindakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai