Anda di halaman 1dari 22

Komunikasi

Perubahan Perilaku

Risang Rimbatmaja
Kamis, 23 Juli 2020
Apa
masalah
komunikasi
-nya?
Yang mana masalah komunikasi?
1. Seorang ibu terlihat tidak memakai masker saat
mendatangi Posyandu
2. Ibu tidak memakai masker dengan alasan lupa,
buru-buru dan merasa tidak perlu karena jarak
dari rumah dekat

Nomor 1 bukan masalah komunikasi. Intervensi


komunikasi tidak bisa mengatasi masalah no 1.

Nomor 2 adalah contoh rumusan masalah


komunikasi. Jadi faktor tidak memakai masker adalah
lupa, buru-buru dan merasa tidak perlu karena dekat.
Tapi rumusan no 2 belumlah cukup untuk memandu intervensi komunikasi.
Perlu pendalaman (saat wawancara/ ngobrol atau analisis lebih lanjut)
• Lupa. Apakah betul-betul lupa? Apakah karena meremehkan (tidak
menganggap penting penggunaan masker)? Kalau meremehkan apakah
ini bentuk rendahnya perceived risk? Merasa tidak akan terkena virus
corona?
• Buru-buru. Apakah benar-benar karena terburu-buru? Ataukan sikap
meremehkan seperti di atas?
• Merasa tidak perlu karena dekat (jarak yang dicapai). Apakah karena di
dekat rumah dipersepsikan aman? Percieved low risk?
Tidak menggunakan masker
Ada lagi masalah komunikasi yang berbeda

• Merasa tidak nyaman, gerah


• Suka lelah
• Susah nafas

Kalau betulan merasa demikian, maka


perlu latihan pakai masker (secara
bertahap. Tapi yang tetap aman).
Bangun hubungan sangat penting. Kita
pelajari teknik2nya di sesi 3
• Mungkin perlu bina suasana • Ibu ini hampir setiap hari ke pkm
dulu...biar suasananya nyaman. jual kue keliling. Dikonseling
Banyak orang tdk suka ditegur di supaya pakai masker masuk area
muka umum,jadi ngeGAS pkm tapi dia lebih memilih
walaupun mungkin tahu dirinya berhenti berjualan ke pkm dari
salah..setelah nyaman baru kasi pada pakai masker. Mungkin cara
masukan... konseling yang belum pas?
Terkadang pengetahuan tidak diterjemahkan ke perilaku.
Contoh orang tahu tapi tidak pakai dengan alasan:

1. Ribet
2. Merasa streril
3. Lagi daring

Ini jelas masalah sikap/ nilai.


Mungkin apa yang
diketahui mendorong
melakukan begitu
(pengetahuan,
pemahaman)

- masalah pengetahuan
Interconnected
Solid Knowledge
Pengetahuan dasar solid-saling terkait
(bukan mendalam)
Apa yang perlu diketahui warga? - standar
• Akibat pada tubuh secara umum dan khusus
pada kelompok yang bisa mengalami sakit
parah (orang lanjut usia, sakit jantung,
tekanan darah tinggi, diabetes)
• Cara penularan
• OTG – Orang Tanpa Gejala
• Cara pencegahan (yang berhubungan
dengan cara-cara penularan)
• Penyakit baru yang masih dipelajari ahli
sehingga panduana/ protokol bisa saja
berubah
Kurang khawatir?
Tidak takut
tertular COVID-
19??

• Rasa khawatir bisa menjadi sumber motivasi perubahan perilaku. Namun harus pas.
Kalau kurang rasa khawatir, orang jadi abai. Kalau berlebihan, jadi tidak produktif.
Marah? Kesal?
Merasa
terganggu?
Terusik? Merasa
dikerjain?

Perhatikan cara-
cara nondirective
Non directive
• Dialog: upaya komunikasi untuk saling memahami. Posisi sejajar. Membuat
orang lebih dihargai. Di sisi lain, kita bisa memahami lebih mendalam apa
yang ada dibenak dan perasaan warga. Solusi bisa dicari Bersama ketimbang
didiktekan.
• Konseling. Dialog one to one
• Education entertainment. Edutainment. Menghibur sambil memasukan
pesan-pesan sehingga tidak menimbulkan reaksi berlebih. Atau dengan
humor sehingga orang tidak mudah marah
• Social networks. Jangan kita yang maju. Pelajari siapa yang mereka hormati?
Mungkin via tokoh agama. Mungkin kelompok hobi tertentu. Perlu dipelajari
bagaimana jaringan sosial warga.
Komunikasi
Tatap Muka
Komunikasi
Tatap Muka
Terbatas
• Komunikasi nonverbal
• Waktu
1. Mobil edukasi keliling
2. Komunikasi seketemunya sepintas lalu
3. Komunikasi singkat di layanan
4. Komunikasi kelompok kecil on the spot
5. Komunikasi kelompok kecil tokoh-tokoh
6. Komunikasi kelompok kecil warga
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai