Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1 KOMUNIKASI

1. ANNISA FAJRIATI MAZDA 20112266


2. BELINDA EFRIN 20112267
3. CIVANNY BETANIA PUTRI 20112268
4. FITRIA RAHMADHANI 20112269
5. INDRI PERMATA SARI 20112270
6. INTAN PERMATA SARI 20112271
KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA REMAJA
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah seni penyampaianinformasi (pesan, ide, gagasan)


darikomunikator atau penyampai berita,untuk mengubah serta membentuk perilaku
komunikan atau penerima beritakepola dan pemahaman yang dikehendaki bersama.
PENGERTIAN KOMUNIKASI MENURUT PARA AHLI

MenurutPara AhliPengertianKomunikasi
Menurut Edward Depari
Menurut James A.F. Stoner
Menurut John R. Schemerhom
Menurut Dr. Phill Astrid Susanto
1. Menurut Human Relation of Work, Keith Devis
PENGERTIAN MASA REMAJA

Masa remaja adalah pola pikir dan tingkah lakuperalihan dari anak ke dewasa. Menurut
WHO,remaja adalah bila anak telah mencapai umur10-18 tahun. Pada saat anak memasuki
usiaremaja, pemikiran dan perilaku berfluktuasiantara masa anak-anak dan masa orang
dewasa.
PRINSIP KOMUNIKASI PADA REMAJA
1. Cara membangun hubungan yangharmonis dengan remaja
2. Hal yang sering orang tua lakukandalam berkomunikasi adalah orang tua
inginsegera membantu menyelesaikan masalahremaja. Ada hal-hal yang orang tua
seringlakukan saat berkomunikasi dengan remaja yang seharusnya tidak boleh
dilakukan,seperti:
3.
LANJUTAN....
1. Cenderung lebih banyak bicara dari padamendengarkan.
2. Merasa tau lebih banyak dari pada remaja.
3. Cenderung memberi arahan dan nasihat.
4. Tidak berusaha mendengarkan dulu apa yangsebenarnya terjadi dan
yang dialami remaja.
5. Tidak memberikan kesempatan agar remajamengemukakan pendapat.
6. idak mencoba menerima dahulu kenyataan yang dialami remaja dan
memahaminya.
7. Merasa putus asa dan marah-
marah karenatidak tahu lagi apa yang harus dilakukanterhadap remaja.
KUNCI POKOK BERKOMUNIKASI DENGAN REMAJA
1. Mendengar supaya remaja mau berbicara
2. Menerima dahulu perasaan remaja
3. Bicara supaya didengar.
MENGENAL DIRI REMAJA
1.Pahami Perasaan remaja
Agar komunikasi dapat lebih efektif, orang tuaperlu meningkatkan kemampuannya
danmencoba memahami perasaan anak sebagai lawan bicara.
2. Bagaimana cara memahami perasaan remaja
Untuk memahami perasaan remaja, orangtua harus menerima dulu perasaan
danungkapan remaja terutama ketika ia sedangmengalami masalah, agar ia merasa
nyaman danmau melanjutkan pembicaraan dengan orangtua. Orang tua akan lebih
mengerti apa yangsebenarnya dirasakan remaja.
MEMBUAT REMAJA MAU BERBICARA PADA ORANG TUA SAAT
MENGHADAPI MASALAH DAN MEMBANTU REMAJA MENYELESAIKAN
MASALAH

• Pesan Kamu dan Pesan


SayaPesan kamu adalah cara seperti ini bukanlah penyampaia
n akibat perilaku anak terhadap orang tua tetapi berpusat pad
akesalahan anak cenderung tidak membedakanantara anak
dan perilakunya sehingga
membuatanak merasa disalahkan, direndahkan dan disudutka
n.
LANJUTAN...

Pesan saya lebih menekankan perasaan dankepedulian


orang tua sebagai akibat perilakuanak sehingga anak belajar
bahwa setiapperilaku mempunyai akibat terhadap oranglain.
Melalui pesan saya akan mendorongsemangat anak,
mengembangkankeberaniannya, sehingga anak akan
merasanyaman.
MENENTUKAN MASALAH SIAPA
Ketika menghadapi remaja sebagai lawan bicara yang bermasalah, kita
perlumengetahui masalah siapa ini. Hal ini perludibiasakan karena:
1.Kita tidak mungkin menjadi seorang yangharus memecahkan semua
masalah.
2.Kita harus mengajarkan kepada remaja rasatanggung jawab dalam
memecahkanmasalahnya sendiri.
3.Kita perlu membantu remaja untuk tidak ikutcampur urusan orang lain.
4.Anak perlu belajar mandiri.
LANJUTAN...
Setelah mengetahui masalah siapa makaakibatnya siapa yang pu
nya masalah harus bertanggung jawab untuk
menyelesaikannya.Bila masalah itu adalah masalah remaja
makatekhnik yang digunakan adalah mendengar aktif.
KOMUNIKASI
TERAPEUTIK PADA
REMAJA
Dalam melakukan komunikasi padaremaja, perawat perlu memperhatikan berbagai aspek diantaranya adalah usiatumbuh kembang remaja, cara berkomunikasi dengan anak remaja, 
metode berkomunikasi dengan anak remaja. Peranorang tua dalam membantu proseskomunikasi dengan remaja sehingga bisa didapatkan informasi yang benar dan akuratadalah:
LANJUTAN...
1.Pada remaja, pola pikir dan tingkahlaku peralihan dari anak ke dewasa.
2.Bila stres, diskusi tentang masalahnyadengan teman sebaya, orang
dewasa diluarkeluarga dan terbuka terhadap perawat.
3. Menolak orang yang berusaha menjatuhkanharga dirinya.
4. Beri support penuh perhatian.
5. Jangan melakukan intrupsi.
6. Ekspresi wajah tidak menunjukkan heran.
7. Hindari pertanyaan yang menimbulkan rasamalu (jaga privasi).
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI PADA
REMAJA
1. Pendidikan
2. Pengetahuan
3. Sikap
4. Usia tumbuh kembang status kesehatan ana
5. Saluran
6. Lingkungan
TEKNIK KOMUNIKASI PADA REMAJA

Komunikasi dengan remaja merupakansesuatu yang pen
ting dalam menjagahubungan dengan remaja. Melaluiko
munikasi ini pula perawat dapatmemudahkan
mengambil berbagai data
yangterdapat pada diri remaja yang selanjutnyadapat dia
mbil dalam menentukan masalahkeperawatan.
LANJUTAN...

Beberapacarayang digunakandalamberkomunikasidenganremaja, antaralain:
• Melalui orang lain atau pihak ketiga
• Bercerita
• Memfasilitasi
• Meminta untuk menyebutkan keinginan
• Pilihan pro dan kontra
• Penggunaan skala
• Menulis
HAMBATAN DALAM KOMUNIKASI PADA
REMAJA
• Hambatan fisik
1. Sinyal nonverbal yang tidak konsisten
2. Gangguan Noises
3. Gangguan fisik (gagap, tuli, buta, bisu)
4. Teknik bertanya yang buruk 
5. Teknik menjawab yang buruk 
6. Kurang menguasai materi
7. Kurang persiapan
LANJUTAN...

• Hambatan psikologis
1. Mendengar
2. Mengabaikan informasi yang bertentangandengan apa yang kita ketahui.
3. Menilai sumber
4. Pengaruh emosi
5. Kecurigaan
6. Tidak jujur
7. Tertutup
8. Destruktif
9. Kurang dewasa
SEMANTIK
1. Persepsi yang berbeda
2. Kata yang berarti lain bagi orang yang berbeda
3. Terjemahan yang salah
4. Sematik yaitu Pesan bermakna ganda
5. Belum berbudaya baca, tulis dan budaya diam.
DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti, Mukhripah. 2010. Komunikasi Terapeutik dalam Praktik


Keperawatan. Bandung: PT Refika Aditama.

Rahman, Aulia. (2013). Studi Deskriptif Komunikasi Terapeutik Perawat Dalam


Memotivasi Penyembuhan pecandu Narkotika Dan Zat Adiktif di Panti Sosial Permadi
Putra Binangkit Barat. Komunikasi Terapeutik Perawat dalam Memotivasi Penyembuhan
Pecandu Narkoba dan Zat Adiktif, 1-14.

Ramjan, L. M. (2004). Nurses and the ‘therapeutic relationship’: caring for adolescents
with anorexia nervosa. Journal of Advanced Nursing, 45(5), 495–503.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai