Anda di halaman 1dari 23

HUKUM

KEWENANGAN

Prodi Hukum PSDKU ARU


Kelompok IV
1. Roxy Albert Papilaya
2. Elisa Warkor
3. Relstani Thomas Wariata
4. Michelle Jurika Makupiola
5. Sisilia Kakobem
6. Rafieldo Pattipeilohy
7. Brando Barends

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEM
A PENGAWASAN
TERHADAP
KEWENANGAN

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja
dan pengambilan tindakan, yang dapat mendukung pencapaian
hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan.

Selain itu, pengawasan juga merupakan suatu upaya yang


sistematik untuk menetapkan standar pada perencanaan untuk
merancang sistem umpan balik informasi, untuk
membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditentukan.

Dengan demikian, adanya pengawasan maka perencanaan yang


diharapkan oleh manajemen dapat terpenuhi dan berjalan
dengan baik.

Prodi Hukum PSDKU ARU


Menurut UU Nomor 30 Tahun 2014
Kewenangan adalah kekuasaan badan
dan / atau pejabat pemerintahan atau
penyelenggara negara lainnya untuk
bertindak dalam ranah hukum publik.

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEMA
SUB

Jenis – Jenis
Pengawasan

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan terbagi atas 4 jenis :

1. Pengawasan Ekstern dan Pengawasan Intern


2. Pengawasan Preventif, Represif, dan Umum
3. Pengawasan Lansung dan Pengawasan tidak
lansung

4. Pengawasan formal dan informal

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan Ekstern dan Pengawasan Intern
Pengawasan Ekstern (external control)
Pengawasan ekstern atau pengawasan dari luar, yakni
pengawasan yang menjadi subjek pengawas pihak luar dari
organisasi objek yang diawasi, misalnya : BPK (Badan
Pemeriksa Keuangan) merupakan perangkat pengawas ektern
terhadap pemerintah, karena ia berada diluar susunan
organisasi pemerintah (dalam arti yang sempit). Ia tidak
mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada
pemerintah (Presiden) tetapi kepada DPR RI.
Pengawasan Intern
Pengawasan Intern merupakan pengawasan yang dilakukan
dari dalam organisasi yang bersangkutan, misalnya :
Inspektorat Wilayah Kabupaten/Kota.

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan Preventif, Represif, dan Umum
Pengawasan Preventif
Pengawasan Preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum
pelaksanaan, yakni pengawasan yang dilakukan terhadap sesuatu
yang bersifat rencana.
Pengawasan Represif
Pengawasan Represif merupakan pengawasan yang dilakukan setelah
pekerjaan atau kegiatan dilaksanakan. Dapat pula dikatakan sebagai
salah satu bentuk pengawasan atas jalannya pemerintahan. Misalnya :
penangguhan dan atau pembatalan PERDA yang bertentangan
dengan kepentingan umum.
Pengawasan Umum
Pengawasan Umum adalah jenis pengawasan yang dilakukan oleh
pemerintah terhadap segala kegiatan pemerintah daerah untuk
menjamin penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan baik.

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan Lansung dan Pengawasan Tidak Lansung
Pengawasan Lansung
Pengawasan lansung adalah pengawasan yang dilakukan dengan
cara mendatangi dan melakukan pemeriksaan di tempat (on the
spot) terhadap objek yang diawasi, misalnya : Proyek
pembangunan fisik di lapangan serta pemeriksaan administrasi.
Pengawasan Tidak Lansung
Pengawasan tidak lansung merupakan pengawasan yang
dilakukan tanpa mendatangi tempat pelaksanaan pekerjaan
atau objek yang diawasi atau pengawasan yang dilakukan dari
jarak jauh seperti : laporan pelaksanaan pekerjaan, baik
laporan berkala maupun laporan insidentil, LHP, surat
pengaduan, dan dokumen lain yang terkait,

Prodi Hukum PSDKU ARU


Pengawasan Formal dan Informal
Pengawasan Formal
Pengawasan formal adalah pengawasan yang
dilakukan oleh instansi/pejabat yang berwenang
(resmi) baik yang bersifat intern dan ekstern,
misalnya : pengawasan oleh BPK, BPKP, dan ITJEN,
Pengawasan Informal
Pengawasan informal yakni pengawasan yang
dilakukan oleh masyarakat atau social control,
misalnya : surat pengaduan masyarakat melalui media
massa atau melalui badan perwakilan rakyat.

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEMA Lembaga
SUB

Pengawasan

Prodi Hukum PSDKU ARU


Lembaga pengawasan terdiri dari :
BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan), adalah lembaga pemerintah pusat non
departemen yang dibentuk lewat Kepres Nomor 103
Tahun 2001. Tugas BPKP adalah membantu presiden
dan wapres dalam mengawasi pengelolaan dan
pertanggung jawaban keuangan negara dan
pembangunan agar sesuai dengan ketentuan peraturan
perUndang-Undangan yang berlaku, sekaligus
memberikan masukan bagi pembuatan kebijakan
khususnya dalam pengungkapan tindak pidana
korupsi.

Prodi Hukum PSDKU ARU


BAWASLU (Badan Pengawas Pemilihan Umum)
Bawaslu adalah lembaga penyelenggara pemilu yang bertugas
mengawasi penyelenggaraan pemilu di setiap wilayah NKRI.
Misalnya melakukan pengawasan tahapan dan pencegahan
pelanggaran pemilu.

OMBUDSMAN
Menurut pasal 1 angka 1 UU 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman RI adalah lembaga negara yang mempunyai
kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayanan publik
baik yang diselenggarakan oleh penyelenggara negara dan
pemerintahan termasuk yang diselenggarakan oleh BUMN,
BHMN, serta badan swasta atau perseorangan yang sebagian
atau seluruh dananya bersumber dari APBN dan/atau APBD

Prodi Hukum PSDKU ARU


BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)
BPK sebagai pengawas terhadap pengelolaan
keuangan yang dilakukan pemerintah, BPK memiliki
fungsi untuk mengamankan keuangan negara dan
pemakaian yang tidak semestinya. Kewenangan BPK
diatur dalam UU nomor 15 Tahun 2006 pasal 6 ayat
(1).

ITJEN (Inspektorat Jenderal)


ITJEN mempunyai tugas menyelenggarakan
pengawasan intern di lingkungan kementerian
perhubungan.

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEMA

PENGUJIAN
KEWENANGAN
PEMERINTAHAN

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEMA
SUB

Parameter Pengujian
Kewenangan

Prodi Hukum PSDKU ARU


Dalam UU Administrasi Pemerintahan (UUAP),
penyalahgunaan wewenang merupakan genus yang
terdiri dari 3 spesies yang berbeda-beda yakni :
1. Melampaui wewenang
2. Mencampuradukan wewenang
3. Bertindak sewenag-wenang.
UUAP tidak menjelaskan pengertian penyalahgunaan
wewenang, tetapi ia hanya mengkualifikasi ketiga jenis
spesies penyalahgunaan wewenang sebagaimana
tersebut di atas.

Prodi Hukum PSDKU ARU


Selain itu istilah melampaui wewenang berlaku di
konsep hukum Rule Of Law dengan istilah Ultra Vires
(di luar kuasa).
Parameter yang dipakai dalam penggunaan
kewenangan yang dilakukan oleh badan-badan
pemerintah. Adapun parameter yang dipakai dalam
penggunaan wewenang itu adalah kepatuhan hukum
ataupun ketidakpatuhan hukum, sehingga apabila
terjadi penggunaan kewenangan dilakukan secara
inpoper ilegal maka badan pemerintah yang
berwenang tersebut harus mempertanggung jawabkan.

Prodi Hukum PSDKU ARU


TEMA
SUB

Lembaga Pengujian
Kewenangan

Prodi Hukum PSDKU ARU


Lembaga Negara yang memiliki pengujian kewenangan
diantaranya :
MK (Mahkamah Konstitusi)
MK merupakan salah satu lembaga negara pelaku kekuasaan
kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan.
MK memiliki 4 kewenangan.
MK Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir
yang putusannya bersifat final untuk :
1. Menguji UU terhadap UUD
2. Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang
kewenangannya diberikan oleh UUD
3. Memutus pembubaran partai politik
4. Memutus perselisihan tentang hasil pemilu.

Prodi Hukum PSDKU ARU


MA (Mahkamah Agung)
MA sebagaimana diatur dalam pasal 24a ayat (1) UUD 1945, MA
berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan
per-Undang-Undangan di bawah UU terhadap UU, dan
mempunyai wewenang lain yang diberikan oleh UU. Selain itu
dalam pasal 31 ayat (1) UU Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung, sebagaimana telah diubah pertama kali
dengan UU Nomor 5 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas UU
Nomor 14 Tahun 1985 tentang MA, kemudian diubah kedua kali
dengan UU Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas
UU Nomor 14 Tahun 1985.
Istilah pengujian ini dikenal dengan hak uji materi. Adapun
sebagaimana disebut dalam pasal 2 ayat (1) Peraturan MA
Nomor 1 Tahun 2011 tentang Hak Uji Materi.

Prodi Hukum PSDKU ARU


Sekian &

Prodi Hukum PSDKU ARU

Anda mungkin juga menyukai