Anda di halaman 1dari 287

VSEN21.

PELATIHAN
PETUGAS
SUSENAS MARET 2021
STRUKTUR KUESIONER
SUSENAS MARET 2021
I Keterangan Tempat XIV Ket. Imunisasi, ASI, dan MP-ASI
II Keterangan Pencacahan XV Penolong Persalinan
III Ringkasan XVI Keluarga Berencana
IV Keterangan Demografi XVII Akses terhadap Makanan
V Keterangan NIK XVIII Keterangan Perumahan
VI Ket. Migrasi, Akta Kelahiran, dan Pendidikan XIX Akses terhadap Layanan Keuangan
Ket. Kepemilikan Tabungan dan XX Keterangan Kepemilikan Barang
VII
Ketenagakerjaan Keterangan Sumber Penghasilan Rumah
XXI
VIII Ket. Teknologi Informasi, dan Komunikasi Tangga
IX Ket. Bepergian dan Korban Kejahatan XXII Keterangan Perlindungan Sosial
X Ket. Gangguan Fungsional XXIII Catatan
XI Ket. Keluhan Kesehatan dan Rawat Jalan
XII Ket. Rawat Inap, Tes Covid-19, dan Merokok
XIII Ket. Pemanfaatan Jaminan Kesehatan
BLOK I. KETERANGAN
TEMPAT
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

JAWA BARAT 3 2
BEKASI 7 5
BANTARGEBANG 0 3 0
BANTARGEBANG 0 0 4
2 P.101 s.d. P.107 Identitas Tempat
II3 B Tuliskan nama dan kode provinsi,
I7278 I 7 2 7 8 kabupaten/kota, kecamatan,
desa/kelurahan, klasifikasi
desa/kelurahan, nomor blok sensus, dan
nomor kode sampel
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT

JAWA BARAT 3 2 P.108 Nomor Urut Bangunan Fisik di


BEKASI 7 5 Sketsa Peta WB
BANTARGEBANG 0 3 0 Tuliskan nomor urut bangunan fisik rumah tangga
BANTARGEBANG 0 0 4 sampel sesuai yang tertera pada sketsa peta.
2
P.112 Koordinat Lokasi Rumah Tangga
II3 B Ditulis dalam format degrees minutes seconds
I7278 I 7 2 7 8 (DMS). Kotak pertama pada Latitude (lintang)
hanya dapat
00I
berkode U, (Lintang Utara) atau kode S (Lintang
0I Selatan). Sementara itu, kotak
SUCIPTO pertama pada Longitude (bujur) sudah terisi
JL. BIRU NO.I
otomatis kode T (Bujur Timur).
RT 5 RW 8

S 6 I 9 4 4
I 0 7 0 2 2 6
BLOK I. KETERANGAN TEMPAT • Nama KRT harus sama dengan yang tercantum di
kolom (6) Blok V VSEN21.DSRT. Apabila terdapat
perbedaan nama KRT pada saat pemutakhiran dengan
pencacahan, maka:
o Beri penjelasan di Blok IV. Catatan Daftar
JAWA BARAT 3 2
VSEN21.DSRT.
BEKASI 7 5
o Tuliskan nama kepala rumah tangga pada P.110
BANTARGEBANG 0 3 0
VSEN21.K sesuai dengan yang tercetak pada kolom
BANTARGEBANG 0 0 4
(6) Blok V Daftar VSEN21.DSRT.
2 o Tuliskan nama kepala rumah tangga pada P.402
II3 B VSEN21.K sesuai dengan kondisi pencacahan.
I7278 I 7 2 7 8 o Beri penjelasan di Blok XXIII. Catatan Daftar
00I VSEN21.K.
• Tuliskan alamat rumah tangga terpilih secara jelas, kutip
0I
dari VSEN21.DSRT Blok V (Keterangan Rumah Tangga
SUCIPTO
Terpilih) Kolom (7), dan lengkapi bila yang tercantum di
JL. BIRU NO.I VSEN21.DSRT masih kurang lengkap.
RT 5 RW 8

S 6 I 9 4 4
I 0 7 0 2 2 6
BLOK II.
KETERANGAN
PENCACAHAN
BLOK I. KETERANGAN
PENCACAHAN

Keterangan Pencacahan, berisi nama dan kode/NIP pencacah maupun pengawas,


jabatan, tanggal pencacahan dan pengawasan, tanda tangan pencacah dan pengawas,
serta hasil pencacahan rumah tangga.

8
BLOK I. KETERANGAN
PENCACAHAN

I 4 Isikan keterangan
SUSAN
0 3 mengenai
5 6 7 0 4
pencacah dan
SUSANT0 I 4 pengawas
I 6 5 2 4 0 3

P.201. dan P. 202.

9
BLOK I. KETERANGAN
PENCACAHAN

Diisi setelah pencacah


selesai mewawancarai
rumah tangga dengan
VSEN21.K.

Kode 1: Terisi lengkap


Petugas berhasil menemui dan melakukan wawancara
terhadap rumah tangga terpilih dengan kuesioner secara
lengkap. Kode 3: Tidak Ada ART/responden yang dapat
memberi jawaban sampai akhir masa
pencacahan
Kode 2: Terisi tidak lengkap Petugas berhasil menemui rumah tangga terpilih,
Petugas berhasil menemui rumah tangga terpilih, namun tidak ada ART/responden yang dapat
namun tidak dapat mewawancarai responden dengan diwawancarai sampai akhir masa pencacahan.
kuesioner secara lengkap.

10
BLOK I. KETERANGAN
PENCACAHAN

Jika P.203 berkode 2, 3,


4, atau 5, tuliskan
keterangan pada Blok
XXIII. Catatan

Kode 5: Rumah tangga pindah/bangunan sensus sudah


Kode 4: Responden menolak tidak ada
Responden menolak untuk Petugas tidak berhasil menemukan rumah tangga/bangunan
diwawancarai sensus terpilih sampai akhir masa pencacahan. Misalnya:
rumah tangga pindah keluar blok sensus, bangunan digusur,
dan bangunan terbakar/runtuh karena gempa/banjir/bencana
lain.

11
BLOK III. RINGKASAN
BLOK III. RINGKASAN

Pengisian blok ini


dilakukan setelah
Daftar VSEN21.K
selesai diisi
0 5 seluruhnya.
I Untuk mengisi Blok
0 4 Ringkasan dapat
0 4
melihat isian pada
Blok IV.
I

(Perhatikan jika ada


lembar/kuesioner
tambahan).

13
BLOK IV.
KETERANGAN
DEMOGRAFI
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Blok ini mencatat keterangan pokok ART,


meliputi nama ART, hubungan dengan
KRT, status perkawinan, jenis kelamin,
kapan dilahirkan, umur, apakah
suami/istri biasanya tinggal di rumah
tangga ini, dan umur melangsungkan
perkawinan pertama.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Indikator yang dihasilkan


• Persentase kepala rumah tangga menurut jenis kelamin,
umur, status perkawinan
• Rata-rata umur kepala rumah tangga
• Keberadaan KRT di rumah
• Rasio ketergantungan
• Rasio jenis kelamin

Indikator SDGs :
1. 5.3.1 Proporsi wanita umur 20-24 tahun yang
berstatus kawin atau berstatus hidup bersama
sebelum berusia 15 tahun dan sebelum berusia 18
tahun
2. 5.3.2 Proporsi perempuan pernah kawin usia 20-24
tahun
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Catat
waktu mulai
wawancara sebelum
mewawancarai
responden!
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Penulisan nama KRT dan


ART tidak boleh
disingkat, ditulis tanpa
menggunakan kata
sebutan atau gelar
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

1 Kepala Rumah Tangga (KRT)

2 Istri/suami KRT

Anak yang belum menikah diurutkan mulai


3
URUTAN dari yang tertua
PENULISAN Anak yang telah menikah diikuti
4 pasangannya dan anak-anaknya yang belum
ART? menikah

5 Anak yang pernah menikah (cerai hidup/cerai


mati) diikuti anak-anaknya yang belum menikah.

6 ART lainnya, baik dengan atau tanpa pasangan,


mulai dari orang tua/mertua, pembantu/
sopir/tukang kebun, famili lain, dan lainnya
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

• Kepala Rumah Tangga (KRT)


Salah seorang dari anggota rumah tangga yang bertanggung
jawab atas kebutuhan sehari-hari dalam rumah tangga.

• Anak angkat adalah anak orang lain yang diambil (dipelihara)


serta disahkan secara hukum sebagai anak sendiri. Dalam hal
ini, termasuk anak angkat yang disahkan oleh pemangku adat.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

• Pembantu/Sopir adalah orang yang bekerja sebagai pembantu/sopir


yang menginap di rumah tangga tersebut dan menerima upah/gaji
baik berupa uang ataupun barang.
• Famili lain adalah orang yang ada hubungan famili dengan KRT atau
dengan istri/suami KRT, seperti adik, kakak, bibi, paman, dll.
• Lainnya yaitu famili lain dan orang yang tidak ada hubungan famili
dengan kepala rumah tangga atau istri/suami kepala rumah tangga
yang berada di rumah tangga tersebut lebih dari 6 bulan.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

KAWIN, apabila pada saat pencacahan hidup sebagai


suami atau istri berdasarkan peraturan
hukum/adat/agama, baik yang mendapatkan surat
nikah maupun tidak, namun sah menurut
hukum/adat/agama.

CERAI HIDUP, seseorang yang pada saat


pencacahan telah berpisah sebagai suami-istri karena
bercerai dan belum kawin lagi.

CERAI MATI, seseorang ditinggal mati oleh suami


atau istrinya dan belum kawin lagi.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Jika saat pencacahan terdapat ART


yang tidak dapat ditemui, pencacah
harus menanyakan apakah ART
tersebut “laki-laki” atau “perempuan”
kepada ART lain yang dapat ditemui.
Pencacah tidak boleh menduga jenis
kelamin ART berdasarkan namanya
karena bisa saja nama laki-laki dan
perempuan mirip.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Rincian tanggal,
bulan, dan tahun
Informasi tanggal, bulan, dan lahir tidak boleh
tahun lahir dapat diketahui dari kosong.
kartu keluarga (KK), kartu tanda
penduduk (KTP), kartu lahir/akta
kelahiran, dll.
Sebelum menyalin tanggal, bulan,
dan tahun lahir, pencacah perlu
mengecek kembali kebenarannya
kepada responden.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Dihitung dalam tahun dengan


pembulatan ke bawah atau umur pada
waktu ulang tahun yang terakhir.
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Disebut tinggal di rumah


tangga ini adalah jika Jika pasangan KRT
dalam 6 bulan terakhir, merupakan ART,
suami/istri tinggal di P.408 untuk KRT
rumah LEBIH DARI 3 tidak boleh
bulan, meskipun tidak berkode 5 (Tidak).
berturut-turut
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

Umur saat melangsungkan


perkawinan pertama adalah
umur pertama kali responden
melakukan hubungan suami
istri.
Dapat didekati dengan tanggal
waktu pernikahan (ijab kabul).
BLOK IV. KET. DEMOGRAFI

• Anggota rumah tangga pemberi


informasi adalah anggota rumah
tangga sampel yang memberikan
informasi P.402-P.410 mengenai ART
pada baris yang bersangkutan.
• Isikan 2 digit Nomor Urut ART
Pemberi Informasi.
BLOK V. KETERANGAN NOMOR
INDUK KEPENDUDUKAN
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Blok ini mencatat nomor urut


keluarga, nomor kepemilikan nomor
induk kependudukan,
nomor induk kependudukan, dan
sumber data NIK.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas suami-istri, atau
suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya (UU Nomor 52
Tahun 2009). Penentuan keluarga didasarkan pada ikatan perkawinan.

a. Seseorang yang statusnya kawin/menikah/pernah menikah, maka dianggap 1 (satu)


keluarga.
b. Jika dalam 1 (satu) rumah tangga terdapat ibu dan anak yang pernah kawin, maka
dianggap ada 2 (dua) keluarga.
c. Seseorang atau beberapa orang yang tinggal di rumah tangga yang semuanya
berstatus belum pernah menikah/kawin, maka dianggap 0 (nol) keluarga.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah nomor identitas


penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal, dan melekat pada
seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia. NIK berlaku
seumur hidup dan selamanya, tidak berubah, dan tidak mengikuti
perubahan domisili.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Tuliskan 16 digit
NIK anggota rumah
tangga.
Meskipun kotak yang
tersedia pada P.503
hanya 12 digit, tetap
Arsiran pada kotak tuliskan 16 digit NIK
digit ke 7 bertujuan ART seperti pada
untuk mempermudah contoh pengisian.
pengisian pertanyaan (klik)
504.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Jika ART mempunyai NIK tetapi


tidak sesuai format (contoh: NIK
kurang dari 16 digit, terdapat huruf
pada NIK, dsb.) maka tuliskan
“9998” pada empat digit terakhir
P.503, tuliskan sumber data NIK
pada P.505 sesuai dengan
dokumen yang ditunjukkan oleh
ART, serta tuliskan catatan pada
Blok XXIII. Catatan.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Jika ART mempunyai


NIK tetapi tidak
ingat/tidak memiliki
catatan NIK, tuliskan
“9998” pada empat
digit terakhir P.503,
tuliskan “9”
pada P.504, P.505, dan
P.506 serta tuliskan
catatan pada Blok
XXIII. Catatan. (klik)
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Penjelasan:
• Jika ART mempunyai NIK tetapi tidak
sesuai format (P.503=9998), tuliskan “9”
pada P.504.
• b. Jika ART mempunyai NIK tetapi tidak
ingat/tidak memiliki catatan NIK
(P.503=9998), tuliskan “9” pada P.504.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Kode 3: Lainnya, NIK dapat tercantum pada


dokumen lainnya meliputi akta kelahiran, Kartu
Identitas Anak, Kartu Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), kartu Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan,
kartu BPJS Ketenagakerjaan, dll.
BLOK V. KET. NOMOR INDUK
KEPENDUDUKAN

Kode 2: Berbeda, jika isian mengenai jenis kelamin pada P.405


berbeda dengan isian pada P.504. Jika isian 504 berkode 5,
maka isian 506 diisi kode 2.

• Jika ART mempunyai NIK tetapi tidak sesuai format,


tuliskan “9” pada P.506.
• Jika ART mempunyai NIK tetapi tidak ingat/tidak memiliki
catatan NIK, tuliskan “9” pada P.506.
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Keterangan Migrasi, Akta Kelahiran, dan Pendidikan, mencakup nomor urut


ibu kandung, tempat lahir, tempat tinggal lima tahun yang lalu, kepemilikan akta
kelahiran dari kantor catatan sipil, pendidikan prasekolah, kemampuan baca-tulis,
partisipasi sekolah, jenjang pendidikan tertinggi, tingkat/kelas tertinggi,
ijazah/STTB tertinggi yang dimiliki, kepemilikan KIP, Program Indonesia Pintar,
serta partisipasi sekolah, jenjang pendidikan, dan kelas tertinggi pada tahun ajaran
sebelumnya.

40
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Indikator yang dihasilkan :


1. Persentase migran seumur hidup
2. Persentse migran risen
3. Persentase anak umur 0 tahun dan 0-17 tahun yang memiliki akta kelahiran dari kantor catatan
sipil
4. Persentase balita umur 0-5 tahun yang memiliki akta kelahiran dari kantor catatan sipil
5. Persentase anak yang pernah/sedang mengikuti pendidikan pra sekolah menurut jenis kelamin,
umur, tipe daerah, dan jenis pendidikan pra sekolah
6. Angka Melek Huruf/AMH
7. Angka Partisipasi Kasar
8. Angka Partisipasi Sekolah/APS
9. Angka Partisipasi Murni/APM
10. Angka Putus Sekolah/APTs
11. Rata-rata lama sekolah (tahun) penduduk usia 15 tahun ke atas
12. Persentase penduduk menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan
13. Angka bertahan sampai kelas 5 SD

41
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Ibu kandung adalah seorang wanita yang


telah melahirkan anggota rumah tangga yang
bersangkutan.

42
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN
Seseorang disebut migran semasa hidup,
bila tempat lahirnya berbeda dengan
tempat tinggal sekarang/saat pencacahan
(tidak termasuk kasus numpang lahir).

Tempat lahir adalah


provinsi/negara dan kab/kota
tempat tinggal ibu anggota
rumah tangga pada saat
melahirkan anggota rumah
tangga tersebut.

43
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Pertanyaan ini bertujuan


untuk melihat fenomena
migrasi risen 5 tahun yang
lalu dimana seseorang disebut
migran risen bila tempat
tinggal 5 tahun yang lalu
berbeda dengan tempat
tinggalnya sekarang/saat
pencacahan.

44
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui


persentase penduduk yang kelahirannya
dicatatkan ke kantor catatan sipil.

45
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Pertanyaan ini ditujukan untuk menghitung angka partisipasi kasar


pendidikan prasekolah dan angka kesiapan sekolah
(school readiness).
Pendidikan prasekolah adalah pendidikan yang diselenggarakan sebelum
jenjang pendidikan dasar baik melalui jalur pendidikan formal maupun
nonformal.

46
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Bustanul Athfal (BA) adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah jalur
pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dini dengan
materi umum dan keagamaan Islam bagi anak usia empat tahun sampai memasuki
pendidikan dasar. BA didirikan oleh organisasi Aisyiyah.

Jika mengikuti lebih dari satu pendidikan prasekolah, maka pilih kode yang
terkecil.

47
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

• Raudatul Athfal berada di bawah naungan Kementerian Agama


(Kemnag).
• Bustanul Athfal ada yang berada di bawah naungan Kemnag, ada juga
yang di bawah nauangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
bergantung pada siapa yang memberikan izin operasionalnya. Jika
responden menyebutkan TKBA, maka dikategorikan sebagai Bustanul
Athfal.

48
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Dapat membaca dan menulis yang


dimaksud adalah Jika seseorang dapat
membaca dan menulis kalimat sederhana
dalam huruf latin, huruf arab, atau huruf
lainnya.

Kalimat sederhana adalah kalimat yang


mengandung kata-kata yang umum dipakai
dalam kehidupan sehari-hari dan setidaknya
mengandung subjek dan predikat, misalnya
”saya membaca”.

49
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Bersekolah
Apabila seseorang terdaftar dan aktif mengikuti proses
belajar baik di suatu jenjang pendidikan formal
maupun nonformal khususnya program kesetaraan
(Paket A/B/C) yang berada di bawah pengawasan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemdikbud) maupun kementerian lainnya. Dikatakan
aktif mengikuti paket A, paket B, atau paket C apabila
dalam sebulan terakhir pernah mengikuti proses
belajar pada kegiatan paket.

50
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Jenjang pendidikan tertinggi yang sedang/pernah diikuti


yaitu jenjang pendidikan tertinggi yang sedang diduduki oleh
seseorang yang masih bersekolah atau yang pernah diduduki
oleh seseorang yang sudah tidak bersekolah lagi, baik jenjang
pendidikan formal maupun nonformal kesetaraan (Paket
A/B/C).

51
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Tingkat/kelas tertinggi adalah tingkatan/kelas


terakhir atau paling tinggi yang dilalui seseorang pada
suatu jenjang pendidikan baik formal maupun non
formal (Paket A/B/C) di sekolah negeri maupun
swasta.
Tamat sekolah/satuan pendidikan adalah
menyelesaikan pelajaran yang ditandai dengan lulus
ujian akhir pada kelas atau tingkat terakhir suatu
jenjang pendidikan formal dan nonformal (Paket
A/B/C) di sekolah negeri maupun swasta dengan
mendapatkan tanda tamat belajar/ijazah.

52
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Ijazah/STTB adalah lembaran atau tanda bukti


kelulusan yang diberikan kepada seseorang yang
sudah menyelesaikan semua persyaratan akademik
pada suatu jenjang pendidikan tertentu.

53
BLOK VI. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN
Kartu Indonesia Pintar (KIP)
Kartu Indonesia Pintar (KIP) adalah kartu
yang diberikan kepada peserta didik pada
satuan pendidikan formal atau nonformal
sebagai penanda atau identitas untuk
mendapatkan Program Indonesia Pintar (PIP).

Program Indonesia Pintar (PIP)


Program Indonesia Pintar (PIP) adalah bantuan berupa uang tunai,
perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah yang
diberikan kepada peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari
keluarga miskin atau rentan miskin untuk membiayai pendidikan.

54
BLOK IV. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Pertanyaan ini bertujuan untuk


memperoleh informasi tentang
status keberlanjutan sekolah
responden dari tahun ajaran yang
lalu, apakah responden baru
memulai sekolah tahun ini, masih
melanjutkan sekolah, tidak
melanjutkan sekolah lagi, atau
telah putus sekolah sejak tahun
yang lalu.

55
BLOK IV. KET. MIGRASI, AKTA
KELAHIRAN, DAN PENDIDIKAN

Jika pada tahun ajaran


sebelumnya (2019/2020) ART
masih bersekolah pada jenjang
pendidikan yang berbeda,
maka P.620 diisi dengan
tingkat/kelas yang diduduki
ART pada jenjang sebelumnya
(bukan kode 8 tamat).

56
BLOK VII.
KET.
KEPEMILIK
AN
TABUNGAN
DAN
KETENAGA-
KERJAAN
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Blok ini mencatat keterangan mengenai kepemilikan tabungan untuk anggota rumah tangga
berumur 5 tahun ke atas, kegiatan yang dilakukan selama seminggu terakhir, lapangan usaha
utama, status kedudukan dalam pekerjaan utama, jumlah hari kerja, dan jumlah jam kerja
untuk anggota rumah tangga berumur 10 tahun ke atas.

58
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Informasi mengenai jumlah penduduk 5 tahun ke atas


yang memiliki tabungan merupakan salah satu ukuran utama
dari inklusi keuangan.

Responden dikatakan memiliki tabungan di bank jika


memiliki nomor rekening.

Keikutsertaan tabungan tidak harus sesuai dengan wilayah


tempat tinggalnya, yang penting responden masih dapat
mengakses tabungannya.

59
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Bekerja adalah kegiatan melakukan pekerjaan dengan


maksud memperoleh atau membantu memperoleh
penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam
dalam seminggu terakhir. Bekerja selama satu jam tersebut
harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus.

60
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Kegiatan yang terbanyak dilakukan


adalah kegiatan yang menggunakan waktu
terbanyak dibandingkan dengan kegiatan
lainnya. Waktu terbanyak diperhitungkan
dengan membandingkan waktu yang
digunakan untuk bekerja, sekolah,
mengurus rumah tangga, dan kegiatan
lainnya

61
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Mempunyai pekerjaan tetapi


sementara tidak bekerja adalah
mereka yang mempunyai
pekerjaan/usaha tetapi selama
seminggu terakhir tidak bekerja
karena sesuatu sebab seperti sakit,
cuti, menunggu panen, tugas belajar,
atau mogok kerja.

62
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Lapangan usaha atau bidang pekerjaan adalah bidang


kegiatan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/ kantor tempat
kepala ruta/anggota ruta bekerja.
Lapangan usaha atau bidang pekerjaan utama adalah
pekerjaan yang menggunakan waktu terbanyak, jika
waktunya sama maka pekerjaan utama adalah yang
memberikan penghasilan terbesar.

63
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Status/kedudukan
pekerjaan adalah jenis
kedudukan kepala
ruta/anggota ruta dalam
pekerjaan utama.

64
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Jumlah jam kerja adalah


lama waktu (dalam jam) yang
digunakan untuk bekerja dari
pekerjaan utama yang
dilakukan selama seminggu
terakhir.

65
BLOK VII. KET. KEPEMILIKAN
TABUNGAN DAN
KETENAGAKERJAAN

Jumlah jam kerja adalah


lama waktu (dalam jam) yang
digunakan untuk bekerja dari
seluruh pekerjaan yang
dilakukan selama seminggu
terakhir.

66
BLOK VIII.
KETERANGAN
TEKNOLOGI
INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

Blok ini mencatat keterangan


penggunaan dan kepemilikan telepon
seluler(HP)/nirkabel, penggunaan
komputer, akses internet untuk semua
anggota rumah tangga.

68
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
KOMUNIKASI

Indikator yang dihasilkan:


1. Persentase penduduk yang menguasai telepon seluler (HP)
2. Persentase penduduk yang menggunakan Desktop/ Personal Computer
(PC)/Laptop/ Notebook
3. Persentase penduduk yang mengakses internet menurut media, lokasi, dan
tujuan mengakses internet.

Indikator SDGs:
4. 5.b.1 Proporsi individu yang memiliki telepon genggam, menurut jenis
kelamin
5. 17.8.1 Proporsi individu yang menggunakan internet

69
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Telepon seluler yang dimaksud adalah handphone dan smartphone. Tablet,


smartwatch (meskipun dapat digunakan untuk menelepon), dan telepon tetap
nirkabel, tidak termasuk telepon seluler.
• Telepon seluler yang digunakan, tidak harus dimiliki sendiri atau dibeli/dibayar
sendiri oleh individu yang menggunakan.
• Perangkat HP yang digunakan adalah yang benar-benar digunakan untuk keperluan
komunikasi.
• ART yang menggunakan telepon seluler untuk berkomunikasi namun tidak
mengoperasikannya secara langsung dianggap menggunakan telepon seluler.
Contoh: seorang anak yang dibantu untuk mengangkat telepon, dicatat
“menggunakan telepon seluler”.

70
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Anggota rumah tangga dikatakan memiliki HP apabila ART tersebut


memiliki HP dengan paling sedikit 1 kartu yang aktif untuk penggunaan
pribadi dalam 3 bulan terakhir.
• Individu dikatakan menguasai telepon seluler jika individu relatif dapat
menggunakan secara penuh dan kontinu.
• Termasuk HP yang disediakan oleh kantor/perusahaan yang dapat
digunakan untuk kepentingan pribadi (seperti untuk melakukan panggilan
pribadi, mengakses internet, dll.) dan HP yang dapat digunakan untuk
kepentingan pribadi namun tidak terdaftar atas namanya sendiri.

71
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Simcard yang dimaksud adalah simcard yang masih aktif


dalam 3 bulan terakhir. Aktif adalah terpasang/tidak
terpasang dalam telepon seluler/handphone dan masih dapat
digunakan untuk komunikasi meskipun pada saat
pencacahan HP dalam kondisi dimatikan. Termasuk simcard
yang hanya berisi kuota internet.
• Telkomsel meliputi Simpati, Kartu As, Kartu Hallo, dan
Loop.
• Indosat meliputi Indosat Ooredoo, IM3, Mentari, dan
Matrix.
• XL Axiata meliputi kartu XL dan Axis.
• Lainnya meliputi Three, Smartfren, dsb.

72
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

Penjelasan:
Apabila responden pernah mempunyai 2 simcard pada
tiga bulan terakhir, tetapi pada saat pencacahan jumlah
simcard-nya hanya tinggal 1, maka dicatat memiliki 2
simcard.

73
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• PC(personal computer)/Desktop adalah komputer yang biasanya tetap di satu


tempat, biasanya pengguna ditempatkan di depannya, di belakang keyboard.
• Laptop/Notebook adalah komputer yang cukup kecil untuk dibawa dan
biasanya memungkinkan tugas yang sama sebagai komputer desktop, tetapi
juga mencakup netbook, tetapi tidak termasuk tablet dan sejenis komputer
genggam.
• Tablet (atau sejenis komputer genggam) adalah komputer yang terintegrasi
ke layar sentuh datar, yang dioperasikan dengan menyentuh layar daripada
menggunakan keyboard fisik.

74
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Menggunakan internet adalah apabila seseorang meluangkan waktu


untuk menggunakan internet, sehingga ia dapat memanfaatkan atau
menikmati fasilitas internet, seperti mencari literatur/referensi,
mencari/mengirim informasi/berita, komunikasi, e-mail, chatting,
media sosial, games online, dll.
• Termasuk menggunakan internet walaupun tidak memiliki
kemampuan untuk membuka dan menutup (log in dan log out)
internet. Siapa saja dimasukkan menggunakan internet meskipun
hanya tinggal melanjutkan.

75
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Telepon Seluler (ponsel) adalah perangkat


telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap
kabel, namun dapat dibawa ke mana-mana (portable,
mobile), dan tidak perlu disambungkan dengan
jaringan telekomunikasi kabel.
• Lainnya meliputi mesin game, smarttv, smartwatch,
dll.

76
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

• Tempat bekerja/Kantor, batasan tempat


bekerja/kantor adalah yang terdapat
bangunan fisiknya dan hanya berlaku jika
ART adalah pegawai dari kantor yang
bersangkutan. Jika tempat kerja ART
adalah di rumah, maka dicatat
menggunakan internet di rumah. • Menggunakan internet melalui
• Gedung sekolah/Kampus, yaitu jika ART perangkat mobile (seperti
menggunakan internet di sekolah/kampus, smartphone, tablet, atau laptop)
dan hanya berlaku jika ART adalah siswa disesuaikan dengan lokasi
dari sekolah atau kampus yang menggunakan internet yang
bersangkutan. bersesuaian.

77
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

1. Menggunakan internet melalui


perangkat mobile (seperti 3. Apabila ada seorang anak dibawa ke
smartphone, tablet, atau laptop) kantor oleh ayahnya (ayah adalah
disesuaikan dengan lokasi seorang guru), maka akses internet
menggunakan internet yang ayahnya di “kantor”, sedangkan akses
internet anak di “tempat umum
bersesuaian.
(gratis)”, jika anak tersebut bukan
2. Seorang anak yang menggunakan merupakan siswa di sekolah tersebut.
internet di kantor ayahnya, maka Jika anak tersebut merupakan siswa
lokasi anak tersebut mengakses di sekolah tersebut, maka akses
internet adalah di tempat umum internet anak di “sekolah”.
(gratis).

78
BLOK VIII. KET. TEKNOLOGI INFORMASI,
DAN KOMUNIKASI

Pembelian barang/jasa
Melakukan pemesanan dan pembelian
berbagai produk barang/jasa melalui
internet, baik pembayarannya secara
online ataupun tidak, tidak termasuk
pemesanan yang dibatalkan atau tidak
komplit.

79
BLOK IX. KETERANGAN
BEPERGIAN DAN
KORBAN KEJAHATAN
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

Blok ini mencakup keterangan anggota


rumah tangga yang pernah bepergian,
serta anggota rumag tangga yang
pernah menjadi korban kejahatan.

81
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

Indikator yang dihasilkan :


1. Persentase rumah tangga yang mengalami tindak kejahatan selama setahun terakhir
menurut jenis kejahatan, jenis kelamin, umur, frekuensi dan tempat kejadian
2. Persentase penduduk yang mengalami tindak kejahatan yang melaporkan ke polisi

Indikator SDGs :
3. 11.7.2 Proporsi korban yang mengalami kekerasan atau pelecehan seksual, menurut
pelaku kejahatan dan tempat kejadian (12 bulan terakhir)
4. 16.1.3 Proporsi penduduk yang mengalami kekerasan secara fisik, psikologi atau
seksual dalam 12 bulan terakhir

82
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

• Bepergian adalah pergi/keluar dari tempat tinggal


dalam wilayah geografis Indonesia secara
sukarela kurang dari 6 bulan, baik dilakukan
secara perorangan (sendiri) ataupun berkelompok
(rombongan) serta bukan bertujuan untuk
sekolah atau bekerja secara rutin.

83
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

• Satu kali bepergian dihitung sejak meninggalkan


tempat tinggal dan atau kembali lagi ke tempat tinggal
semula dalam referensi waktu 6 (enam) bulan terakhir.
Bepergian yang belum selesai (yang bersangkutan
belum kembali ke tempat tinggal semula) tidak
dikategorikan sebagai bepergian.
• Jika ART berangkat dan pulang dalam satu kali
bepergian pada periode yang berbeda, maka satu kali
bepergiannya dihitung pada periode saat ART tersebut
kembali lagi ke rumah.

84
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

• Korban kejahatan adalah seseorang yang diri atau harta


bendanya selama setahun terakhir mengalami atau terkena
tindak kejahatan atau usaha/percobaan tindak kejahatan.
• Tindak kejahatan yang dimaksud adalah semua tindakan
kejahatan dan pelanggaran yang dapat diancam dengan
hukuman berdasarkan Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) yang mengenai diri pribadi seseorang dan
harta bendanya.

85
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

Kejahatan lainnya
antara lain:
Penculikan,
pemerasan,
penipuan,
pengrusakan barang,
dsb.

86
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

Suatu peristiwa kejahatan dilaporkan ke polisi apabila:


• Korban kejahatan telah melaporkannya ke polisi.
• Orang lain melaporkan peristiwa kejahatan tersebut ke polisi.
• Polisi mengetahuinya sendiri atau tertangkap tangan. Pelaporan kepada polisi tidak harus
87
dilakukan di kantor polisi.
BLOK IX. KET. BEPERGIAN DAN KORBAN
KEJAHATAN

• Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan
hukum kepada penerima bantuan hukum.
• Pemberi Bantuan Hukum adalah lembaga bantuan hukum (LBH) atau
organisasi kemasyarakatan (LSM) yang memberi layanan Bantuan Hukum.
• Bantuan Hukum yang dimaksud meliputi menjalankan kuasa, mendampingi,
mewakili, membela, dan/atau melakukan tindakan hukum lain untuk
kepentingan hukum Penerima Bantuan Hukum.

88
BLOK X. KETERANGAN
GANGGUAN FUNGSIONAL
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

Pertanyaan pada blok ini bertujuan untuk mendapatkan informasi


mengenai penyandang disabilitas dengan pendekatan seseorang yang
mengalami gangguan/keterbatasan fungsi dalam melakukan aktivitas
normal sehari-hari. Informasi tersebut digunakan sebagai disagregasi
dari indikator-indikator lain yang dihasilkan oleh Susenas.

90
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Gangguan penglihatan adalah terganggunya fungsi mata atau


tidak memiliki bola mata baik disebabkan oleh bawaan lahir,
penyakit, kecelakaan, atau lanjut usia.
• Penyandang disabilitas penglihatan adalah seseorang dengan
gangguan penglihatan yang tidak awas/jelas sehingga obyek/benda
yang dilihat hanya terlihat samar/berbayang atau bahkan tidak
terlihat sama sekali.
• ART tidak dikategorikan sebagai penyandang disabilitas
penglihatan jika dengan menggunakan kacamata plus/minus
(kacamata biasa) sudah mampu untuk melihat/membaca secara
jelas.

91
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Gangguan Pendengaran adalah terganggunya fungsi


organ pendengaran baik disebabkan oleh bawaan
lahir, penyakit, kecelakaan, atau lanjut usia.
Gangguan pendengaran ini ada yang tidak dapat
diatasi, ada pula yang dapat diatasi dengan alat bantu
dengar, tindakan operasi, atau upaya lainnya.
• Responden dikategorikan mengalami disabilitas
pendengaran jika mengalami kesulitan mendengar
baik dengan memakai alat bantu dengar ataupun
tidak.

92
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Jika responden sama sekali tidak bisa


berjalan/naik tangga kecuali ada
orang lain yang membantu,
contohnya orang yang hanya bisa
terbaring ditempat tidur,
dikategorikan Kode 1.

93
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Jika kedua tangan responden sama sekali tidak dapat


digunakan untuk mengambil/menggenggam/
memungut sesuatu. Misalnya tidak mempunyai
kedua belah tangan. Termasuk Kode 5
• Jika kedua tangan
• Jika responden mengalami banyak kesulitan dalam
responden bisa
mengambil/menggenggam/memungut sesuatu dengan
digunakan namun tidak
salah satu tangan. Misalnya hanya mempunyai satu
maksimal, misalnya
tangan, atau tidak mempunyai ibu jari di kedua
tidak ada jari manis dan
tangan. Termasuk Kode 6
jari kelingking.
Termasuk Kode 7

94
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Gangguan mengingat adalah situasi dimana seseorang


mengalami masalah dalam mengingat kembali hal-hal
yang telah terjadi baik masa lalu maupun baru saja
terjadi.

• Gangguan konsentrasi adalah situasi dimana seseorang


mengalami masalah dalam mencurahkan perhatian untuk
menyelesaikan beban tugasnya akibat kemampuan
mentalnya terganggu.

95
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Kesulitan dalam
Mengendalikan Perilaku dan
Emosi adalah kesulitan atau
ketidakmampuan seseorang
dalam mengontrol perilaku dan
emosi yang merugikan diri
sendiri dan orang lain.

96
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Gangguan Komunikasi
adalah situasi dimana
seseorang mengalami
gangguan atau kesulitan dalam
memahami perkataan orang
lain dan juga sebaliknya
perkataannya sulit
dipahami. Termasuk
gangguan yang diakibatkan
karena gangguan bicara dan
mendengar.

97
BLOK X. KET. GANGGUAN FUNGSIONAL

• Mengurus diri sendiri adalah


kemampuan seseorang untuk
merawat kesehatan diri
dimulai mandi, makan,
berpakaian, buang air besar
(BAB), buang air kecil (BAK)
tanpa bantuan orang lain.

98
BLOK XI. KETERANGAN
KELUHAN KESEHATAN,
DAN RAWAT JALAN

99
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Blok ini mencatat


keterangan mengenai
kepemilikan jaminan
kesehatan, keluhan
kesehatan, dan rawat.

100
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Indikator yang dihasilkan :


1. Persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir
2. Persentase penduduk yang mengalami keluhan kesehatan dalam sebulan terakhir
dan rawat jalan menurut jenis kelamin, umur, tempat berobat jalan, alasan tidak
berobat jalan, penggunaan jaminan kesehatan untuk berobat jalan.
3. Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan

Indikator SDGs :
1. 3.8.2 Jumlah penduduk yang dicakup asuransi kesehatan atau sistem
kesehatan masyarakat per 1000 penduduk.

101
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Jaminan kesehatan adalah jaminan


berupa perlindungan kesehatan agar
peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan
dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap
orang yang telah membayar iuran atau
iurannya dibayar oleh pemerintah.

102
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

BPJS Kesehatan Penerima


Bantuan Iuran (PBI)

Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan


kesehatan adalah masyarakat yang memiliki
jaminan pembiayaan kesehatan dari pemerintah
dimana iurannya di tanggung pemerintah dan
diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan tidak
mampu dengan penetapan peserta sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

103
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

• BPJS Kesehatan Non PBI


Non PBI jaminan kesehatan adalah peserta yang tidak tergolong
fakir miskin dan orang tidak mampu.
• Jamkesda
Program jaminan bantuan pembayaran biaya pelayanan kesehatan
yang diberikan pemerintah daerah kepada masyarakatnya.
• Asuransi Swasta
Jaminan kesehatan yang berasal dari sumber pembayaran premi
anggota kepada perusahaan asuransi selain yang diselenggarakan
oleh negara atau pemerintah daerah.
• Perusahaan/kantor
Jaminan kesehatan yang diperoleh dari perusahaan tempat bekerja
dengan cara mengganti biaya berobat.

104
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Keluhan kesehatan adalah keadaan


seseorang yang mengalami gangguan
kesehatan atau kejiwaan, baik karena
gangguan/penyakit yang sering dialami,
seperti: panas, batuk, pilek, diare,sakit
kepala, maupun karena penyakit akut,
penyakit kronis (meskipun selama
sebulan terakhir tidak mempunyai
keluhan), karena kecelakaan, kriminalitas
atau keluhan kesehatan lainnya. Keluhan
yang dimaksud adalah keluhan fisik
maupun psikis.

105
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Terganggunya pekerjaan,sekolah,
atau kegiatan sehari-hari yang
dimaksud adalah ketika seseorang tidak
dapat melakukan kegiatan secara
normal (bekerja, sekolah, atau kegiatan
sehari-hari) sebagaimana biasanya
karena keluhan kesehatan.

106
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Termasuk mengobati sendiri


Mengobati Sendiri adalah adalah:
upaya ART yang mempunyai Minum obat yang dibeli dari
keluhan kesehatan untuk warung atau apotek tanpa resep
melakukan pengobatan dengan dokter, seperti jamu, minyak gosok,
menentukan sendiri jenis balsam, koyo, dsb; Kerokan saat
obatnya tanpa saran/ resep dari masuk angin; Mengonsumsi obat
tenaga kesehatan/batra. yang merupakan pemberian dari
orang lain

107
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Rawat jalan adalah upaya anggota ruta yang


mempunyai keluhan kesehatan untuk memeriksakan
diri dan mendapatkan pengobatan dengan
mendatangi tempat-tempat pelayanan kesehatan
modern atau tradisional tanpa menginap, termasuk
mendatangkan petugas kesehatan ke rumah anggota
rumah tangga.

108
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

• Waktu tunggu pelayanan lama. Responden tidak berobat jalan karena


waktu tunggu mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dari 60 menit.
• Khawatir terpapar Covid-19. Responden tidak rawat jalan karena
khawatir jika keluar rumah dan mendatangi tempat rawat jalan akan
terpapar Covid-19.
• Fasilitas kesehatan tidak beroperasi karena Covid-19. Responden
tidak rawat jalan karena fasilitas kesehatan tutup atau membatasi
jumlah pasien selama masa pandemi Covid-19.
• Lainnya. Contohnya responden takut disuntik, takut ketahuan
penyakit yang diderita, atau takut bertemu dokter.

109
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Termasuk berobat di praktik dokter:


• Dokter yang sakit kemudian mengobati
Lainnya: dirinya sendiri.
Misalnya, seseorang yang • Seorang istri yang pergi ke dokter praktik
melakukan konsultasi menceritakan penyakit suaminya, kemudian
dengan dokter mengenai sang dokter memberi obat atau petunjuk
peyakitnya melalui telepon penanganannya, maka dalam hal ini suami
atau secara online dan dicatat berobat ke praktik dokter.
memperoleh saran atas • Kepala rumah tangga/anggota rumah tangga
keluhan kesehatannya berobat jalan ke dokter akupuntur dicatat
sebagai praktik dokter.

110
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Banyaknya rawat jalan adalah


banyaknya/frekuensi ART melakukan
rawat jalan ke semua tempat rawat
jalan dalam sebulan terakhir.

111
BLOK XI. KET. KELUHAN KESEHATAN DAN
RAWAT JALAN

Jaminan dalam bentuk kartu atau


apapun yang dapat digunakan untuk
pembiayaan kesehatan bila nama
yang tertera dalam kartu atau lainnya
melakukan perawatan kesehatan seperti
ke dokter, puskesmas, rumah sakit dan
fasilitas kesehatan lainnya.

112
BLOK XII. KETERANGAN
RAWAT INAP, TES COVID-19
DAN MEROKOK
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Blok ini mencatat keterangan mengenai


rawat inap dan tes Covid-19 untuk
semua anggota rumah tangga, dan
keterangan merokok untuk anggota
rumah tangga berumur 5 tahun ke atas.

114
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Indikator yang dihasilkan :


1. Persentase penduduk yang pernah rawat inap dalam 1 tahun terakhir menurut jenis
kelamin, umur, tempat rawat inap, penggunaan jaminan kesehatan untuk berobat
jalan dan lamanya rawat inap.
2. Persentase penduduk 5 tahun ke atas yang merokok dalam 1 bulan terakhir
menurut daerah tempat tinggal dan kebiasaan merokok, dan jumlah batang yang
dihisap per minggu.

115
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Rawat inap adalah Upaya penyembuhan dengan


menginap satu malam atau lebih di suatu unit pelayanan
kesehatan modern atau tradisional. Responden yang
pernah rawat inap adalah responden yang telah selesai
menjalani rawat inap, tidak termasuk bila pada saat
pencacahan sedang menjalani rawat inap.

116
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Lama hari rawat inap


Jumlah hari menginap satu malam
atau lebih di suatu unit
pelayanan kesehatan modern atau
tradisional.

117
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

o nesia Menggunakan jaminan kesehatan


K a rt u I n d
untuk rawat inap adalah bila biaya
S eh a t berobat anggota rumah tangga
Kartu Indones
ia seluruhnya atau sebagian dibiayai
Sehat
oleh penjamin kesehatan.
Kartu Indonesia
Sehat

118
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Satgas Covid-19 mengeluarkan Surat Edaran No. 3 Tahun 2020 yang menetapkan
bahwa pelaku perjalanan yang menggunakan moda transportasi darat atau laut, mulai
19 Desember 2020 wajib menunjukkan surat keterangan negatif hasil rapid test
antigen.

Mengikuti perkembangan terkini kebijakan pemerintah Indonesia dalam upaya


menekan penyebaran virus Covid-19 tersebut, cakupan rapid test dalam kode pilihan
jawaban A pada P1205 adalah rapid test antibodi, serologi, dan antigen.

Rapid test digunakan sebagai skrining awal dan tidak dapat digunakan untuk
penegakan diagnosa Covid-19.

119
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Rapid test antibodi adalah tes dengan menggunakan sampel darah yang diambil dari
ujung jari kemudian diteteskan pada alat rapid test untuk mendeteksi antibodi dalam
darah.
Rapid test serologi adalah tes dengan cara mengambil darah dan dimasukkan ke tabung
darah untuk diproses di laboratorium untuk memeriksa adanya antibody.
Rapid test antigen adalah tes yang menggunakan sampel lendir yang diambil dari
dalam hidung atau tenggorokan kemudian diuji dengan sebuah alat cartridge khusus
untuk mendeteksi keberadaan antigen.

120
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Swab test-PCR adalah tes Covid-19 melalui pengambilan sampel pada


nasofaring (rongga hidung) dan atau orofaring (tenggorokan) dengan cara
mengusap (swab) rongga nasofaring dan atau orofaring dengan menggunakan
alat seperti kapas lidi khusus. Adapun PCR adalah singkatan dari polymerase
chain reaction yang merupakan metode pemeriksaan Covid-19 dengan
mendeteksi DNA virus. Swab test-PCR merupakan uji yang direkomendasikan
untuk penegakan diagnosa Covid-19.

121
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Khawatir terhadap kondisi kesehatan. Misalnya responden mengalami


beberapa gejala Covid-19 seperti demam sehingga responden khawatir
terpapar Covid-19.
Pernah kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Yang dimaksud
dengan kontak erat adalah jika berinteraksi dengan pasien positif Covid-19
dengan jarak kurang dari 1 (satu) meter selama lebih dari 15 menit.
Lainnya. Misalnya mengikuti rapid test massal yang diadakan pemerintah
daerah di pasar.

122
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Tindak lanjut dari hasil rapid test positif.


Responden pernah melakukan rapid test dengan
hasil positif (reaktif), sehingga harus
ditindaklanjuti dengan swab test-PCR.
Lainnya. Misalnya mengikuti swab test-PCR
massal yang diadakan pemerintah daerah di pasar.

123
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Merokok merupakan aktivitas membakar tembakau kemudian


menghisap asapnya baik menggunakan rokok maupun pipa
pada sebulan terakhir sampai saat pencacahan.
Termasuk merokok:
Seorang yang biasanya merokok setiap hari namun karena
sakit, sehari tidak merokok, maka masuk kategori merokok
setiap hari.
Tidak termasuk merokok:
Seorang yang baru mencoba-coba merokok atau merokok
untuk berbasa basi dalam pergaulan tidak termasuk
merokok.

124
BLOK XII. KET. RAWAT INAP, TES COVID-19,
DAN MEROKOK

Jumlah batang rokok rata-rata per minggu selama sebulan


terakhir adalah jumlah rokok yang dihisap selama sebulan
dikali 7 dibagi 30.

Jika ada ART yang merokok sebelum 1 bulan terakhir dengan


frekuensi merokok yang berbeda-beda, maka ambil kondisi
yang terburuk.

125
BLOK XIII. KETERANGAN
PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Blok ini mencatat


keterangan mengenai
pemanfaatan jaminan
kesehatan baik untuk
pemeriksaan kesehatan,
maupun rawat inap.

127
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

128
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dimaksud


antara lain: BPJS Kesehatan PBI, BPJS Kesehatan
Non-PBI/mandiri, atau Jamkesda.

Pemeriksaan kesehatan yang dimaksudkan disini adalah


pemeriksaan kesehatan baik dalam keadaan memiliki
keluhan ataupun tidak dalam keadaan memiliki
keluhan. Contoh tidak dalam keluhan adalah
pemeriksaan kehamilan.

129
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Kartu JKN tidak aktif. Responden


ditolak menggunakan jaminan
kesehatan karena kartu jaminan
nesia
Kartu Indo
Sehat kesehatan yang dimiliki sedang tidak
aktif, misalnya: Kartu BPJS yang
Kartu Indones
Sehat
ia
memiliki tunggakan pembayaran
minimal 1 (satu) bulan.
Kartu Indonesia
Sehat

130
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Penolakan yang terjadi dalam


rentang waktu setahun terakhir
ketika responden hendak
menggunakan jaminan kesehatan
nasional untuk pemeriksaan
kesehatan.

131
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Jenis pelayanan yang diminta tidak dicakup.


Jika pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh responden
sebagai peserta JKN, tidak termasuk sebagai pelayanan
kesehatan yang dijamin.
Tidak memiliki pemeriksaan penunjang.
Fasilitas kesehatan yang didatangi tidak memiliki
pemeriksaan penunjang yang dimaksud. Contoh:
Laboratorium, Instalasi Radiologi.
Lainnya. Responden menyebutkan sendiri alasan tidak
pernah memanfaatkan jaminan kesehatan selain alasan yang
sudah disebutkan di atas.

132
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Prosedur/persyaratan sulit dipenuhi. Responden menganggap


persyaratan untuk memanfaatkan jaminan kesehatan sulit
dipenuhi. Sebagai contoh untuk mendapatkan pelayanan di
fasilitas kesehatan lanjut harus memperoleh rujukan yang
berjenjang dari fasilitas kesehatan tingkat sebelumnya.
Menggunakan asuransi selain JKN/Jamkesda. Responden
menggunakan jaminan kesehatan berupa asuransi selain
JKN/Jamkesda atau jika peserta JKN/Jamkesda memilih
membayar tunai untuk pelayanan rawat inap yang dibutuhkan
dengan alasan tertentu.

133
BLOK XIII. KET. PEMANFAATAN JAMINAN
KESEHATAN

Tidak sesuai jadwal pelayanan.


Penolakan yang terjadi dalam Responden datang tidak sesuai
rentang waktu setahun terakhir dengan jadwal pelayanan.
ketika responden hendak
menggunakan jaminan kesehatan Tidak ada kamar.
nasional untuk rawat inap. Tidak tersedia kamar pada
fasilitas tempat rujukan rawat
inap, misal: kamar penuh.

134
BLOK XIV. KET.
IMUNISASI, ASI, DAN
MP-ASI
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Blok ini mencatat


keterangan mengenai
imunisasi, ASI, dan MP-
ASI untuk semua
anggota rumah tangga
berumur
0-59 bulan

136
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Indikator yang dihasilkan :


1. Persentase balita yang mendapatkan imunisasi dasar lengkap
2. Persentase anak berumur 0-23 bulan yang memperoleh ASI eksklusif
selama 6 bulan

137
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Umur (nama balita) dalam Bulan merupakan konversi umur


tahunan pada P.407 menjadi umur dalam bulan dihitung
berdasakan tanggal pencacahan dan tanggal lahir balita.

138
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

• Kode 1: Imunisasi sesuai jadwal. Balita diberikan imunisasi sesuai dengan jadwal yang
seharusnya.
• Kode 2: Menunda pemberian imunisasi. Balita tetap diberikan imunisasi namun terlambat
dari jadwal yang telah ditetapkan.
• Kode 3. Tidak diberikan imunisasi. Balita tidak diberikan imunisasi sama sekali.
• Kode 4. Sudah menerima imunisasi lengkap. Balita sudah menerima imunisasi lengkap
sebelum masa pandemi Covid-19.
139
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

• Kode 1: Khawatir terpapar Covid-19. Responden khawatir jika keluar rumah dan mendatangi tempat
imunisasi maka balita akan terpapar Covid-19
• Kode 2: Fasilitas kesehatan tidak beroperasi karena Covid-19. Fasilitas kesehatan tutup atau tidak
memberikan layanan imunisasi selama masa pandemi Covid-19.
• Kode 3: Tidak ada biaya. Tidak ada biaya untuk membayar biaya imunisasi maupun biaya transport ke
tempat imunisasi.
• Kode 4: Lainnya. Tuliskan alasan menunda atau tidak memberikan imunisasi yang lainnya di tempat
yang sudah disediakan.

140
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

• Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah catatan kesehatan ibu (hamil,
bersalin dan nifas) dan anak (bayi baru lahir sampai anak usia 6 tahun) serta berbagai
informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak.
• Kartu Menuju Sehat (KMS) adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan
normal anak berdasarkan indeks atropometri berat badan menurut umur.

141
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Umur Jenis Imunisasi


0 bulan Hepatitis B0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT - HB 1, Polio 2
3 bulan DPT - HB 2, Polio 3
4 bulan DPT - HB 3, Polio 4
9 bulan Campak

142
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Tanyakan jenis imunisasinya tulis ’66’ pada kolom


tanggal, bulan, dan tahun yang bersangkutan di
1406.
Jika imunisasi tidak diberikan, tuliskan ’00’)

143
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Vaksin Bacillus Calmette Guerin (BCG) merupakan


vaksinasi untuk mencegah penyakit TBC, diberikan pada
bayi usia 1 bulan, dengan suntikan pada kulit pangkal
lengan atas.

144
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Vaksin Polio merupakan vaksin untuk mencegah penyakit polio yang diberikan 4
kali pada usia 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan guna mencegah lumpuh
layu. Vaksin polio diberikan 3 tetes cairan vaksin berwarna merah muda atau putih
ke dalam mulut anak.

145
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Vaksin Difteri, Pertusis, Tetanus (DPT) : vaksin untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, dan
tetanus yang diberikan 3 kali pada usia 2, 3, dan 4 bulan sebagai imunisasi dasar dan dilanjutkan
dengan booster 1 kali dengan jarak 1 tahun setelah DPT3, dengan suntikan pada paha, diulang 1
bulan dan 2 bulan kemudian.

146
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Vaksin Hepatitis B (HB)


adalah suntikan secara
intramuskular (suntikan ke
dalam otot) biasanya di paha
yang diberikan pada bayi untuk
mencegah penyakit Hepatitis B,
yang menyebabkan pengerasan
hati yang berujung pada
kegagalan fungsi hati dan
kanker hati.

147
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Vaksin Campak/morbilli
diberikan dua kali pada usia 9
bulan dan 24 bulan untuk
mencegah penyakit campak
berat yang dapat mengakibatkan
radang paru berat (pneumonia),
diare, atau menyerang otak.
Bayi berumur 9 sampai 12
Vaksin Mumps, Measles, Rubella bulan, disuntikan pada
(MMR) bertujuan untuk mencegah bawah kulit pada paha
mumps (gondongan), measles (campak), sebanyak 1 kali.
dan rubella

148
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Lihat isian P1401,


Umur (nama balita)
dalam Bulan

149
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Air Susu Ibu (ASI)


adalah makanan terbaik
bagi bayi karena
mengandung zat gizi
paling sesuai untuk
pertumbuhan dan
perkembangan bayi.

Pemberian ASI dapat dilakukan secara


langsung (menyusui) atau melalui alat bantu
seperti botol, gelas, sendok, dan lain-lain.

150
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Makanan pendamping-
ASI adalah makanan atau
minuman yang
mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi yang
berusia 6 bulan sampai 24
bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain dari
ASI.

151
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Jika (nama baduta)


menerima cairan/makanan
selama seharian kemarin,
mulai dari pagi hingga
malam hari. Kemudian
tanyakan frekuensinya.
Jika frekuensinya 7 (tujuh)
kali atau lebih, tuliskan 7
(tujuh) pada kotak yang
tersedia.

152
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

7 jenis kelompok makanan yang digunakan untuk indikator makanan


tambahan:
1. Padi-padian dan umbi-umbian
2. Makanan dari kacang-kacangan
3. Susu dan produk olahannya.
4. Daging
5. Telur
6. Buah dan sayur kaya vitamin A
7. Buah dan sayur lainnya

Idealnya, anak mengkonsumsi minimal 4 jenis dari 7 jenis kelompok makanan


tersebut untuk mencukupi kebutuhan minimal nutrisi seperti sumber protein
hewani, nabati, dan karbohidrat.

Pertanyaan 1422 sudah pernah ditanyakan pada Susenas MKP 2019

Sumber: Indicators for assessing infant and young child feeding practices,
UNICEF-WHO

153
BLOK XIV. KET. IMUNISASI, ASI DAN MP-ASI

Jika baduta diberi bubur


yang dicampur beberapa
jenis makanan, maka
pencatatannya dicatatkan
pada masing-masing jenis
makanan. Contoh: baduta
diberi bubur campur sayur
bayam, dan ayam, maka
yang dilingkari kode 1 (Ya),
adalah 1422.a, 1422.d, dan
1422.g.

154
BLOK XV.
PENOLONG
PERSALINAN
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Blok ini mencakup pengalaman melahirkan


anak lahir hidup, keterangan tempat
melahirkan, penolong kelahiran terakhir, berat
anak ketika dilahirkan, serta inisiasi menyusu
dini untuk
semua wanita pernah kawin
berumur 10-54 tahun.

156
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Indikator yang dihasilkan:


1. Persentase ibu bersalin yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih (cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan)
2. Persentase BBLR

Indikator SDGs:
3. 3.1.2 Proporsi persalinan oleh tenaga kesehatan terampil

157
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Isikan Nama, nomor urut, dan umur Wanita


Pernah Kawin (10-54 tahun), serta Nama dan
Nomor Urut Pemberi Informasi.

158
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Kehamilan adalah masa di mana seorang perempuan


membawa embrio atau fetus atau janin di dalam
tubuhnya.

Kode 1:Ya, jika pernah hamil, termasuk responden pada


saat pencacahan dalam kondisi hamil dicatat sebagai
pernah hamil.

159
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Melahirkan anak lahir hidup adalah proses


persalinan dimana anak yang dilahirkan
menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun
mungkin hanya beberapa saat saja, seperti jantung
berdenyut, bernafas, dan menangis.

160
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

• Rumah Bersalin adalah tempat penyelenggaraan kebidanan bagi perempuan


hamil bersalin dan masa nifas fisiologi termasuk pelayanan keluarga berencana
serta perawatan bayi baru lahir.
• Melahirkan di rumah jika anggota rumah tangga melahirkan di rumah, dengan
memanggil tenaga kesehatan medis atau nonmedis ke rumah.

161
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Penolong proses persalinan yang dimaksud adalah penolong


terakhir dalam proses persalinan sampai dengan kala tiga
(keluarnya plasenta/ari-ari bayi).

• Dokter kandungan adalah dokter spesialis yang melayani pemeriksaan ibu


hamil, kesehatan balita, dan pelayanan KB.
• Lainnya, termasuk dokter spesialis lainnya selain dokter kandungan
162
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Pertanyaan ini bertujuan untuk mendapatkan persentase bayi dengan


Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), yaitu bayi dengan berat badan
lahir kurang dari 2500 gram. Bayi dengan BBLR merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan kematian perinatal dan neonatal.

163
BLOK XV. KET. PENOLONG PERSALINAN

Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah meletakkan bayi


menempel di dada atau perut ibu segera setelah lahir,
membiarkannya merayap mencari puting.

164
BLOK XVI.
KELUARGA
BERENCANA
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Blok ini mencakup


keterangan mengenai
penggunaan alat KB untuk
semua wanita pernah kawin
berumur 10 – 54 tahun.

166
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Indikator yang dihasilkan:


1. Persentase Pemakaian KB (semua alat/cara KB, cara modern, cara
tradisional)
2. Unmet need

Indikator SDGs:
3. 3.7.1 Proporsi wanita usia reproduksi (usia 10-54) yang terpenuhi
kebutuhan kontrasepsinya

167
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Keluarga Berencana adalah tindakan yang membantu individu atau


pasangan suami istri untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan,
mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval antarkelahiran,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga.

168
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Bila menggunakan
lebih dari satu jenis
alat KB/cara
tradisional, maka yang
sekarang digunakan
adalah alat KB/cara
tradisional yang
digunakan selama 30
hari terakhir dengan
kode terkecil.

169
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Lainnya, misalnya diberi


gratis oleh saudara.

170
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Berhenti alat/cara KB, jika responden pernah/ sedang


menggunakan alat/cara KB kemudian karena suatu alasan
tertentu tidak menggunakan alat/cara KB yang sama saat Berganti alat/cara KB,
berhubungan terakhir. jika responden yang
pernah/ sedang
menggunakan alat/ cara
KB karena suatu alasan
tertentu menggunakan
alat/cara KB yang
berbeda menurut waktu
efektif alat/cara KB.

171
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Kode jawaban 1606:


Kode1: Ya, jika saat ini
sedang hamil.

Kode 5: Tidak, jika


tidak sedang hamil atau
tidak yakin/tidak tahu.

172
BLOK XVI. KELUARGA BERENCANA

Lainnya, apabila
responden menjawab
sedang hamil, kurangnya
akses/tempat terlalu jauh,
biaya terlalu mahal, dll.

Alasan fertilitas, seperti jarang/puasa ”kumpul”, menopause/histerektomi, tidak subur/mandul,


ingin anak sebanyak mungkin, kepercayaan/ tradisi/kebiasaan.
Takut efek samping, seperti masalah kesehatan, tidak nyaman, mengurangi kenikmatan
hubungan suami istri, dan tubuh menjadi gemuk/kurus.

173
BLOK X
VII. AK
TERHA SES
DAP
MAKAN
AN
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Tujuan pertanyaan pada blok ini adalah untuk


Memperkirakan prevalensi food insecurity.

Food security ada ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fisik, sosial dan
ekonomi untuk makanan yang cukup, aman dan bergizi yang memenuhi
kebutuhan makanan mereka dan preferensi makanan
untuk hidup aktif dan sehat.

175
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Indikator yang dihasilkan:


1. Prevalensi food insecurity

Indikator SDGs:
2. 2.1 pada Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah mengakhiri kelaparan dan menjamin
akses bagi semua orang, khususnya orang miskin dan rentan, termasuk bayi, untuk memperoleh
makanan yang aman, bergizi, dan cukup sepanjang tahun pada tahun 2030.

176
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Tuliskan Nama dan Nomor Urut


Pemberi Informasi yang
merupakan KRT/Pasangan/
ART 15 Tahun ke Atas

177
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Kekhawatiran yang dimaksud adalah kekhawatiran karena keadaan yang memengaruhi


kemampuan ART/ART lainnya untuk memperoleh makanan, seperti: kehilangan pekerjaan atau
sumber pendapatan lainnya atau karena alasan lain yang menyebabkan tidak memiliki cukup uang;
ketidakcukupan produksi makanan untuk konsumsi rumah tanggal; terganggunya hubungan sosial;
terhentinya bantuan makanan atau bantuan lainnya; terjadinya krisis politik atau krisis lingkungan.

178
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Kriteria makanan dikatakan sehat


dan bergizi, bergantung pada opini
responden.
Pertanyaan ini berkenaan dengan
kualitas dari makanan, dan tidak
bergantung dari kuantitas dari
makanan yang dimakan.

179
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Menyantap sedikit jenis makanan


yang dimaksud adalah hanya
menyantap makanan dengan jenis yang
sama atau hanya menyantap makanan
dengan jenis yang sedikit setiap hari.
Orang yang memiliki kebiasaan
membatasi jenis makanannya,
misalnya karena alasan kesehatan,
agama, dsb. tidak termasuk menyantap
sedikit jenis makanan pada pertanyaan
ini.

180
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Pertanyaan ini bertujuan untuk


melihat ketidakcukupan kuantitas
makanan.
Melewatkan makan yang dimaksud
adalah melewatkan makan berat
seperti sarapan, makan siang, atau
makan malam. Batasan jumlah
waktu makan per hari, disesuaikan
dengan budaya yang terdapat di
daerah setempat.

181
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Makan lebih sedikit daripada


seharusnya yang dimaksud adalah
ketika responden/ART lain makan
lebih sedikit dari porsi yang
seharusnya, berdasarkan persepsi
responden.

Pertanyaan ini hanya menanyakan


tentang kuantitas makanan yang
disantap, tidak bergantung pada
kualitas makanan.

182
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Rumah tangga dikatakan


kehabisan makanan ketika
rumah tangga pernah tidak
memiliki makanan sama sekali.

183
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Pertanyaan ini menanyakan


mengenai pengalaman fisik atau
perasaan lapar karena tidak
dapat makan secara cukup yang
disebabkan karena kurangnya
uang atau sumber daya lainnya
untuk mendapatkan makanan.

Orang yang memiliki kebiasaan membatasi makanannya,


misalnya karena alasan menurunkan berat badan, puasa untuk
alasan kesehatan atau alasan agama, dsb. tidak termasuk merasa
lapar tetapi tidak makan pada pertanyaan ini.

184
BLOK XVII. AKSES TERHADAP MAKANAN

Pertanyaan ini menanyakan mengenai kebiasaan


khusus yang dilakukan rumah tangga ketika tidak Orang yang tidak makan seharian
memiliki makanan. karena alasan menurunkan berat
badan, puasa untuk alasan
kesehatan atau alasan agama, dsb.
tidak termasuk tidak makan
seharian pada pertanyaan ini.

185
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Blok ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kesejahteraan rumah tangga dari
sisi perumahan seperti status kepemilikan, luas lantai, bahan atap rumah,
dinding, dan lantai, penerangan, bahan bakar memasak, sumber air minum
utama, sumber air memasak, mandi/cuci, dan sanitasi .
Keterangan rumah yang dimaksud adalah keterangan perumahan yang ditempati
saat pencacahan.

187
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Indikator yang dihasilkan:


1. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan ke sumber air minum layak
2. Proporsi rumah tangga dengan akses berkelanjutan ke fasilitas sanitasi dasar layak
3. Backlog (kebutuhan rumah)
4. Cakupan rumah layak huni dan terjangkau
5. Proporsi rumah tangga kumuh
6. Proporsi rumah tangga yang masih memakai kayu/arang sebagai bahan bakar memasak

188
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Indikator SDGs:
1. 6.1.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sumber air minum layak
2. 6.2.1. Proporsi populasi yang memiliki akses terhadap layanan sanitasi dasar, termasuk
fasilitas cuci tangan dengan sabun dan air
3. 7.1.1 Persentase proporsi penduduk yang memiliki akses terhadap listrik
4. 11.1.1 Proporsi populasi penduduk urban yang tinggal di daerah kumuh, pemukiman liar
atau rumah yang tak layak

189
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Tuliskan Nama dan


Nomor Urut Pemberi
Informasi

190
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri atas


suami-istri, atau suami, istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau
ibu dan anaknya.
Penentuan keluarga didasarkan pada ikatan perkawinan. Termasuk
keluarga apabila seseorang yang berstatus pernah kawin dan tinggal
sendiri (tanpa pasangan atau anak), sedangkan yang berstatus belum
kawin tidak dianggap keluarga.

191
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

SHM adalah jenis sertifikat yang


pemiliknya memiliki hak penuh atas
kepemilikan tanah pada kawasan
dengan luas tertentu yang telah
disebutkan dalam sertifikat tersebut.

192
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Luas lantai yang dimaksud adalah luas • Bagian-bagian yang digunakan


lantai yang ditempati dan digunakan untuk bukan untuk keperluan sehari-hari
keperluan sehari-hari (sebatas atap rumah). tidak dimasukkan dalam
penghitungan luas lantai.
• Luas lantai bangunan bertingkat
adalah jumlah luas dari semua
tingkat yang ditempati.

193
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Memiliki rumah lain selain rumah


yang ditempati saat ini
KRT/pasangan/anaknya memiliki
rumah di tempat lain selain dari yang
ditempatinya saat pencacahan.
Pasangan/anak dari KRT yang
dimaksud adalah yang merupakan
anggota rumah tangga.

194
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Atap adalah penutup bagian atas


suatu bangunan sehingga kepala
ruta/anggota ruta yang mendiaminya
terlindung dari terik matahari, hujan
dan sebagainya. Pada bangunan
bertingkat, atap adalah bagian teratas
dari bangunan tersebut.

195
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

4. Atap rumah terbuat dari bahan


seng yang berbentuk seperti
multiroof (mudah peyot apabila
diinjak) dikategorikan sebagai
seng.
5. Decrabond dikategorikan sebagai
seng.
1. Jenis atap yang terbuat dari ondulen yaitu selulosa sisa pengolahan aspal, 6. Jika ada ruta yang menggunakan
merk bitumen (harganya lebih mahal dari genteng keramik dan genteng kalsiboard sebagai atap rumah,
metal) dikategorikan sebagai genteng.
2. Atap yang terbuat dari campuran pasir dan semen yang kemudian di-
maka jenis atap tersebut dianggap
press (genteng beton) dikategorikan sebagai genteng. sebagai asbes.
3. Garvalum seperti seng namun lebih tebal, dikategorikan sebagai seng.

196
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Dinding adalah sisi luar/batas dari


suatu bangunan atau penyekat
dengan bangunan fisik lain. Bila
bangunan tersebut menggunakan lebih
dari satu jenis dinding yang luasnya
sama, maka bahan/jenis dinding
terluas adalah bahan/jenis dinding
yang bernilai lebih tinggi (kode
terkecil).

197
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

1. Dinding triplek dikategorikan


sebagai kayu/papan.
2. Dinding GRC (Glass-Fiber
Reinforced Cement) dikategorikan
sebagai kayu/papan.
3. Dinding Kalsiboard dikategorikan
sebagai kayu/papan.

198
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Lantai adalah bagian bawah/dasar/alas


suatu ruangan, baik terbuat dari
marmer/keramik/granit, tegel/traso,
semen, kayu, tanah, dan lainnya.

199
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Fasilitas tempat buang air besar


adalah ketersediaan jamban/kloset
yang dapat digunakan oleh rumah
tangga responden.

Kloset leher angsa adalah kloset yang di bawah dudukannya


terdapat saluran berbentuk huruf "U" (seperti leher angsa)
dengan maksud menampung air untuk menahan agar bau tinja
tidak keluar.

200
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) adalah


sebuah struktur yang dirancang untuk membuang limbah biologis dan
kimiawi dari air sehingga memungkinkan air tersebut untuk
digunakan pada aktivitas yang lain.

Lubang tanah, bila limbahnya


dibuang ke dalam lubang
tanah yang tidak diberi
pembatas/tembok (tidak kedap air).

201
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

• Tuliskan lama waktu (dalam tahun)


sejak tangki septik dibuat/dibangun
dalam kotak yang tersedia.
• Gunakan pembulatan kebawah.
Misal: jika kurang dari 1 tahun,
tuliskan “00” pada kotak yang
tersedia.
• Jika responden “Tidak Tahu”,
kosongkan kotak yang tersedia dan
lingkari kode 98.

202
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Sumber Air minum adalah sumber air yang digunakan untuk


minum sehari-hari. Jika responden menggunakan air minum
yang berasal dari beberapa sumber air, maka pilih salah satu
sumber air yang volume airnya paling banyak digunakan
oleh rumah tangga.

203
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Sumber Air minum adalah sumber air


yang digunakan untuk minum sehari-
hari. Jika responden menggunakan air
minum yang berasal dari beberapa
sumber air, maka pilih salah satu sumber
air yang volume airnya paling banyak
digunakan oleh rumah tangga.

Jarak yang dimaksud adalah jarak sumber air utama untuk


minum ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja terdekat
di lingkungan rumah tangga itu sendiri maupun rumah tangga
lain.
204
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Di rumah/kawasan dalam pagar


rumah, lokasi sumber air minum
terletak di dalam bangunan tempat
tinggal, atau di depan, belakang atau
samping rumah dan masih dalam
satu pekarangan. Contohnya kran air
yang letaknya di dalam rumah, sumur
yang letaknya di halaman rumah.

Di luar kawasan pagar rumah, lokasi sumber/fasilitas


air minum terletak di luar batas pekarangan rumah,
misal: membeli air isi ulang di toko di luar rumah, air
danau, dll.

205
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Lama Waktu yang Dibutuhkan adalah waktu yang biasanya digunakan untuk mengambil
air minum pulang pergi, baik menggunakan alat transportasi maupun tidak.
Dalam hal ini termasuk waktu menunggu atau antre. Jika dalam satu hari pengambilan air
dilakukan beberapa kali, maka waktu yang dicatat adalah waktu untuk satu kali pengambilan
air.

206
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Kekurangan air minum yang dimaksud


adalah terkait dengan akses rumah
tangga terhadap air minum.

Jika ada kondisi dimana suatu rumah


tangga mengalami kekurangan air
minum untuk kebutuhan rumah tangga
selama minimal 24 jam berturut-turut
dalam setahun terakhir tetapi masih bisa
mendapatkan air minum dari tetangga
maka tidak dikategorikan kekurangan air
minum.

207
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Berasa, air minum terasa asam, manis,


pahit atau asin. Misalkan ketika
digunakan untuk berkumur. Rasa asam
disebabkan oleh adanya asam organik
maupun anorganik, sedangkan rasa asin
disebabkan adanya garam yang larut
dalam air.

Berbau, air minum yang berbau jika


dicium. Air berbau busuk bila
mengandung bahan organik yang
mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.

208
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Jika responden menggunakan air yang


berasal dari beberapa sumber air, maka
pilih salah satu sumber air yang volume
airnya paling banyak digunakan oleh
rumah tangga.
Jarak yang dimaksud adalah jarak sumber air utama untuk
mandi/cuci/dll. ke tempat penampungan limbah/kotoran/tinja
terdekat di lingkungan rumah tangga itu sendiri maupun rumah
tangga lain.
209
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Pertanyaan ketersediaan air di tempat


mencuci tangan dimaksudkan untuk melihat
perilaku mencuci tangan rumah tangga yang
higienis,
yaitu menggunakan air mengalir.
Artinya, air yang telah digunakan untuk
mencuci tangan tidak digunakan kembali.

210
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

Apabila responden menggunakan lebih dari satu sumber penerangan, maka pilih
sumber penerangan yang paling banyak digunakan.

Bila terdapat tiga bedeng/rumah kontrakan yang menggunakan satu meteran listrik,
maka bedeng/rumah yang ada meterannya menempel pada dinding rumah dicatat
dengan meteran sedangkan dua rumah/bedeng lainnya dicatat tanpa meteran.

211
BLOK XVIII. KETERANGAN PERUMAHAN

212
BLOK XIX. AKSES
TERHADAP
LAYANAN
KEUANGAN
BLOK XIX. AKSES TERHADAP LAYANAN
KEUANGAN

Blok ini bertujuan untuk


mengetahui akses rumah
tangga terhadap layanan
keuangan.

214
BLOK XIX. AKSES TERHADAP LAYANAN
KEUANGAN

KUR merupakan salah satu skim


kredit yang diberikan perbankan
kepada UMKM dan Koperasi
dengan pola penjaminan yang
bekerja sama dengan Lembaga
Penjamin yang ditetapkan oleh
pemerintah.

215
BLOK XIX. AKSES TERHADAP LAYANAN
KEUANGAN

Di bawah poin I seharusnya


terdapat pertanyaan poin J.

Setelah pertanyaan A s.d. I


ditanyakan, petugas diminta
MENERIMA KREDIT menanyakan adakah Kredit
DARI PROGRAM
Lainnya?
PENGEMBANGAN
TIDAK MENERIMA Tuliskan kode jawabannya di
INDUSTRI KECIL
KREDIT LAINNYA (5) tempat kosong yang tersedia.
DAN MENENGAH (I)

216
BLOK XX.
KETERANGAN
KEPEMILIKAN
BARANG
BLOK XX. KETERANGAN KEPEMILIKAN
BARANG

Pertanyaan ini dapat


digunakan untuk
menentukan suatu ukuran
kasar mengenai keadaan
sosial ekonomi rumah
tangga.

218
BLOK XX. KETERANGAN KEPEMILIKAN
BARANG

Termasuk memiliki barang apabila


barang tersebut masih dalam proses
kredit, sedang digadaikan atau
digunakan oleh orang lain.

Jika barang dalam keadaan rusak


tetapi hanya sementara tidak dapat
dipakai, maka tetap dianggap memiliki.
Bila tidak dapat diperbaiki lagi maka
dianggap tidak memiliki.

219
BLOK XX. KETERANGAN KEPEMILIKAN
BARANG

Televisi Layar datar yang dimaksud


adalah TV layar LED/LCD (bukan
televisi tabung) dengan diagonal layar
minimal 30 inch yang dimiliki oleh
rumah tangga.

Rumah tangga dikatakan memiliki


tanah/lahan jika salah satu ART
memiliki tanda bukti kepemilikan
tanah/lahan atas nama ART.

220
BLOK XXI.
KETERANGAN
SUMBER
PENGHASILAN
RUMAH TANGGA
BLOK XXI. KET. SUMBER PENGHASILAN
RUMAH TANGGA

Blok ini mencakup sumber terbesar


pembiayaan rumah tangga, anggota
rumah tangga yang menanggung
pembiayaan terbesar, dan sumber
penerimaan kiriman uang/barang.

222
BLOK XXI. KET. SUMBER PENGHASILAN
RUMAH TANGGA

Kriteria terbesar pada sumber


pembiayaan adalah mengacu pada
sumber pembiayaan terbesar
yang digunakan oleh rumah
tangga untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari dalam setahun terakhir.

223
BLOK XXI. KET. SUMBER PENGHASILAN
RUMAH TANGGA
ART yang Bekerja, jika sumber
terbesar pembiayaan rumah tangga,
berasal dari penghasilan salah satu
ART pada rumah tangga tersebut yang
bekerja.

Kiriman Uang/Barang, jika sumber


terbesar pembiayaan rumah tangga
berasal dari kiriman berupa uang atau
barang dari orang lain yang bukan
merupakan ART pada rumah tangga
tersebut.

224
BLOK XXI. KET. SUMBER PENGHASILAN
RUMAH TANGGA

Investasi, jika sumber terbesar


pembiayaan rumah tangga berasal dari
hasil investasi seperti deposito, royalti,
saham, bunga bank, dan sejenisnya.

Pensiunan, jika sumber terbesar


pembiayaan rumah tangga berasal dari
uang pensiunan.

225
BLOK XXII. KETERANGAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Blok ini mencakup keterangan mengenai


Jaminan Sosial, Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS), Program Keluarga Harapan (PKH),
Program Indonesia Pintar, Bantuan Pangan,
Kartu Prakerja, dan Bantuan Pemerintah
Daerah

227
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Indikator yang dihasilkan:


1. Persentase rumah tangga yang menerima Program Indonesia Pintar
2. Persentase rumah tangga yang memiliki jaminan sosial
3. Persentase rumah tangga yang memiliki KKS

Indikator SDGs:
4. 1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan sosial, menurut jenis kelamin, untuk
kategori kelompok anak berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang disabilitas, ibu
hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.

228
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Jaminan Hari Tua adalah Program Jaminan


yang ditujukan sebagai pengganti terputusnya Pesangon PHK adalah jaminan yang diberikan
penghasilan tenaga kerja karena meninggal, akibat pengakhiran hubungan kerja karena suatu
cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya
sistem tabungan hari tua. hak dan kewajiban antara buruh/pekerja dan
pengusaha.

229
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

ART yang memiliki atau menerima jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi
kecelakaan kerja, didefinisikan sebagai berikut:
1. ART yang menjadi peserta jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi kecelakaan
kerja.
2. ART yang menjadi ahli waris dari peserta jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi
kecelakaan kerja, di mana pada saat pencacahan peserta jaminan tersebut telah meninggal dunia. Jika dalam
satu rumah tangga terdapat beberapa ART yang menjadi ahli waris dari peserta yang sama, yang dihitung
hanya salah satu ART saja.

230
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Anggota rumah tangga yang memiliki atau menerima jaminan/asuransi kematian didefinisikan
sebagai ART yang menjadi ahli waris dari peserta jaminan kematian, di mana pada saat pencacahan
peserta jaminan tersebut telah meninggal dunia.
Jika dalam satu rumah tangga terdapat beberapa ART yang menjadi ahli waris dari peserta yang
sama, yang dihitung hanya salah satu ART saja.

231
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

ART yang menerima Pesangon Pemutusan Hubungan


Kerja (PHK didefinisikan sebagai individu yang ASN/TNI/Polri memiliki Jaminan
menerima sejumlah dana yang diberikan ketika Pensiun (A), Jaminan Hari Tua (B),
berakhirnya masa kerja atau mengalami pemutusan Jaminan Kecelakaan Kerja (C), dan
hubungan kerja (PHK). Jaminan Kematian (D).

232
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

KKS COMBO merupakan kartu debet yang dikeluarkan oleh HIMBARA


(Himpunan Bank Milik Negara saat ini anggotanya adalah Bank Mandiri, BRI,
Bank BNI, dan Bank BTN) yang berfungsi sebagai media penyaluran bantuan
sosial dan subsidi. Kartu ini juga dapat merekam data penerima dan berfungsi
sebagai tabungan atau dompet elektronik (e-wallet).

233
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan sosial


(bansos) bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin/rentan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
Sasaran PKH adalah keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Basis
Data Terpadu serta memenuhi komponen kesehatan, pendidikan, dan/atau
kesejahteran sosial.

234
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Belanja Pangan, misalnya rumah tangga menggunakan bantuan PKH untuk membeli
sembako, seperti beras, gula, minyak goreng, dsb.
• Biaya Pengobatan : biaya pelayanan pengobatan/kuratif, biaya obat, biaya
pencegahan/preventif, tidak termasuk biaya untuk ibu hamil.

235
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat dan memiliki sifat berkelanjutan. Tidak
termasuk bantuan sosial yang bersifat insidentil seperti bantuan sosial Presiden maupun bantuan sosial
sembako pada saat pandemi Covid-19
• Referensi waktu yang digunakan untuk pertanyaan ini adalah satu tahun terakhir.
• Jenis bantuan sosial untuk lanjut usia (berusia 60 tahun ke atas) yang dimaksud adalah Asistensi Lanjut
Usia Terlantar (ASLUT)/Program Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PROGRES LU), dimana
manfaat yang diterima setiap lansia adalah 2,4 juta rupiah per tahun dan disertai pendampingan dari
pendamping lanjut usia yang disediakan oleh Kementerian Sosial.

236
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT)


adalah salah satu bentuk perlindungan sosial Kegiatan pendampingan meliputi :
untuk membantu lanjut usia telantar agar • Memberikan kemudahan bagi lanjut usia
mereka dapat terpenuhi kebutuhan dasar dalam menerima dana bantuan.
hidupnya secara layak. • Pendampingan pemanfaatan bantuan
• Pendampingan adalah proses kegiatan yang (memantau dan membimbing) pemakaian dana
dilakukan oleh pendamping dalam bantuan.
meningkatkan kemampuan lanjut usia • Bimbingan Psikososial kepada lanjut usia
sehingga mampu memelihara taraf agar mampu melaksanakan keberfungsian
kesejahteraan sosialnya. sosialnya dalam lingkungan masyarakat.

237
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat dan memiliki sifat
berkelanjutan. Tidak termasuk bantuan sosial yang bersifat insidentil seperti bantuan
sosial Presiden maupun bantuan sosial sembako pada saat pandemi Covid-19
• Referensi waktu yang digunakan untuk pertanyaan ini adalah satu tahun terakhir.
• Jenis bantuan sosial untuk penyandang disabilitas yang dimaksud adalah Asistensi
Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan manfaat yang diterima per tahun
sebesar 3,6 juta rupiah.

238
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Bentuk Rehabilitasi Sosial yang


dilaksanakan:
Penyaluran ASPD melalui PT. Pos. a. Perawatan dan pengasuhan
Adapun pengambilan bantuan tersebut b. Pelayanan Aksesibilitas
dilakukan oleh keluarga/ wali ASPD ke c. Bantuan dan Asistensi Sosial.
Kantor Pos.

239
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Pertanyaan ini bertujuan untuk


memperoleh informasi
mengenai jumlah anggota
rumah tangga yang menerima
PIP SD/sederajat, PIP
SMP/sederajat, PIP SMA/
sederajat, dan PIP Kuliah
beserta besaran yang diterima
selama bulan Agustus 2020
hingga Februari 2021.

240
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Ketentuan besaran bantuan PIP


Kuliah untuk biaya pendidikan
yang berlaku pada
tahun 2020 sebesar
Rp2.400.000,00 per mahasiswa
per semester yang dibayarkan
langsung ke rekening perguruan
tinggi. Dan besaran biaya
hidup adalah Rp 4.200.000,00
per mahasiswa per semester
yang dibayarkan ke
rekening mahasiswa penerima.

241
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

BPNT adalah bantuan sosial pangan dalam Pada tahun 2020, program BPNT
bentuk nontunai dari pemerintah yang mengalami pengembangan menjadi
diberikan kepada Keluarga Penerima Program Sembako. Nilai dari Program
Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui Sembako sebesar Rp150.000,- per bulan.
mekanisme perbankan. Besaran Bantuan Kriteria pangan yang diperoleh adalah
Pangan Non Tunai adalah Rp.110.000,- pangan bernutrisi dan bahan makanan
per KPM per bulan. yang sensitif dengan daya beli masyarakat.

242
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

P.2209.A , Kode 1: Ya, jika mengetahui nilai bantuan yang diterima dan isikan nilai
bantuan yang diterima pada tempat yang tersedia sesuai dengan pengetahuan
responden. Nilai yang diketahui responden bisa saja tidak sebesar Rp120.000,-.
Selain itu, nilai bantuan yang diterima bisa saja berbeda dengan yang
dibelanjakan.

243
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Tahun 2019 nilai bantuan sebesar Rp 110.000. Pada periode Jan-Feb 2020 nilai bantuan
naik menjadi sebesar Rp150.000 dan mulai Maret 2020 nilai bantuan naik kembali
menjadi sebesar Rp200.000. Nilai yang diketahui responden bisa saja tidak sebesar
Rp200.000,-.

244
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Jika bantuan yang diterima rumah tangga disalurkan secara Bantuan pangan tidak dapat diambil tunai,
rapel maka tuliskan jumlah rapelan bulannya, misalnya dirapel dan hanya dapat ditukarkan dengan komoditas
selama 2 bulan. Jika bantuan yang diterima disalurkan sesuai di E-warong. Bantuan dapat disisakan dan
bulan penerimaannya (tidak rapel) maka tuliskan 1. terakumulasi dalam rekening Bantuan
Isian maksimum adalah 3 bulan. Pangan.

245
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Total Rupiah yang Dibelanjakan


Merupakan jumlah total rupiah yang
ditukarkan oleh KPM di E-warong
untuk mendapatkan bahan pangan
berupa beras, telur ayam ras, dan
komoditas lainnya. Jumlah uang yang
dikeluarkan oleh KPM bisa saja lebih
besar maupun lebih kecil dari
bantuan yang diterima, sesuai dengan
kuantitas barang yang ditukarkan dan
harga barang yang berlaku.

246
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Kode 1: Baik, layak dikonsumsi, bersih,


tidak berbau apak, kering, berwarna wajar,
umum dikonsumsi rumah tangga bukan
penerima bantuan.
Kode 2: Cukup, layak dikonsumsi, bersih,
tidak berbau apak, kering, berwarna wajar,
umum dikonsumsi rumah tangga bukan
penerima bantuan dengan beberapa
kekurangan subjektif.
Kode 3: Buruk, kurang layak dikonsumsi,
kadang berkutu, kadang pecah-pecah,
kadang bau, kadang berair, kadang
berwarna tidak wajar, kadang
menggumpal, kadang kotor.

247
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

KPM hanya dapat menggunakan KKS


untuk membeli bahan pangan di
pedagang bahan pangan atau disebut E-
warong yang bekerja sama dengan Bank
Penyalur.

248
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Kartu Prakerja adalah adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada penerima
manfaat Program Kartu Prakerja.  
• Penerima Kartu Prakerja adalah pemegang Kartu Prakerja yang sah  atau pihak yang telah
lulus tes dan seleksi gelombang dan menerima persetujuan bantuan pelatihan untuk
dipergunakan membeli atau membayar Pelatihan.  
• Jika terdapat ART yang menerima Kartu Prakerja. Jika Ya, maka tuliskan nomor urut ART yang
menerima Kartu Prakerja pada kotak yang disediakan.

249
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Kartu Prakerja bukanlah kartu fisik,


melainkan sebuah kode unik 16 angka yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran
pelatihan. Nomor kartu prakerja diperoleh
setelah mendaftar di situs resmi kartu prakerja
www.prakerja.go.id dan dinyatakan lulus
sebagai penerima kartu prakerja.
Tampilan dashboard
www.prakerja.go.id dari akun
penerima kartu prakerja

250
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai
berikut (Undang-undang No.20 Tahun 2008):
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).

251
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• BPUM diberikan satu kali seumur hidup dalam bentuk uang sejumlah
Rp2.400.000,- untuk pelaku usaha mikro yang memenuhi kriteria tertentu.
Bantuan diberikan melalui transfer bank ke rekening yang sudah disiapkan.

252
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Yang diklasifikasikan sebagai bantuan dari Pemda adalah semua bantuan (tunai atau
non-tunai, rutin atau non rutin) yang dibiayai dengan dana pemda baik dari APBD
ataupun Otonomi khusus (Otsus).
• Pemerintah Daerah yang dimaksud adalah Gubernur, Bupati dan Walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

253
BLOK XXIII. CATATAN

Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal


yang perlu untuk disampaikan
terkait pencacahan. Setelah wawancara
selesai, catat waktu selesainya
wawancara (dalam jam dan menit).

254
BLOK XXIII. CATATAN

Catatlah
WAKTU SELESAI wawancara setelah
menyelesaikan wawancara dengan
responden!

255
BLOK XXII. KETERANGAN
PERLINDUNGAN SOSIAL
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Blok ini mencakup keterangan mengenai


Jaminan Sosial, Kartu Keluarga Sejahtera
(KKS), Program Keluarga Harapan (PKH),
Program Indonesia Pintar, Bantuan Pangan,
Kartu Prakerja, dan Bantuan Pemerintah
Daerah

257
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Indikator yang dihasilkan:


1. Persentase rumah tangga yang menerima Program Indonesia Pintar
2. Persentase rumah tangga yang memiliki jaminan sosial
3. Persentase rumah tangga yang memiliki KKS

Indikator SDGs:
4. 1.3.1 Proporsi penduduk yang menerima program perlindungan sosial, menurut jenis kelamin, untuk
kategori kelompok anak berkebutuhan khusus, pengangguran, lansia, penyandang disabilitas, ibu
hamil/melahirkan, korban kecelakaan kerja, kelompok miskin dan rentan.

258
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Jaminan Hari Tua adalah Program Jaminan


yang ditujukan sebagai pengganti terputusnya Pesangon PHK adalah jaminan yang diberikan
penghasilan tenaga kerja karena meninggal, akibat pengakhiran hubungan kerja karena suatu
cacat, atau hari tua dan diselenggarakan dengan hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya
sistem tabungan hari tua. hak dan kewajiban antara buruh/pekerja dan
pengusaha.

259
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

ART yang memiliki atau menerima jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi
kecelakaan kerja, didefinisikan sebagai berikut:
1. ART yang menjadi peserta jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi kecelakaan
kerja.
2. ART yang menjadi ahli waris dari peserta jaminan pensiun/veteran, jaminan hari tua, dan jaminan/asuransi
kecelakaan kerja, di mana pada saat pencacahan peserta jaminan tersebut telah meninggal dunia. Jika dalam
satu rumah tangga terdapat beberapa ART yang menjadi ahli waris dari peserta yang sama, yang dihitung
hanya salah satu ART saja.

260
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Anggota rumah tangga yang memiliki atau menerima jaminan/asuransi kematian didefinisikan
sebagai ART yang menjadi ahli waris dari peserta jaminan kematian, di mana pada saat pencacahan
peserta jaminan tersebut telah meninggal dunia.
Jika dalam satu rumah tangga terdapat beberapa ART yang menjadi ahli waris dari peserta yang
sama, yang dihitung hanya salah satu ART saja.

261
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

ART yang menerima Pesangon Pemutusan Hubungan


Kerja (PHK didefinisikan sebagai individu yang ASN/TNI/Polri memiliki Jaminan
menerima sejumlah dana yang diberikan ketika Pensiun (A), Jaminan Hari Tua (B),
berakhirnya masa kerja atau mengalami pemutusan Jaminan Kecelakaan Kerja (C), dan
hubungan kerja (PHK). Jaminan Kematian (D).

262
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

KKS COMBO merupakan kartu debet yang dikeluarkan oleh HIMBARA


(Himpunan Bank Milik Negara saat ini anggotanya adalah Bank Mandiri, BRI,
Bank BNI, dan Bank BTN) yang berfungsi sebagai media penyaluran bantuan
sosial dan subsidi. Kartu ini juga dapat merekam data penerima dan berfungsi
sebagai tabungan atau dompet elektronik (e-wallet).

263
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan program bantuan sosial


(bansos) bersyarat yang diberikan kepada keluarga miskin/rentan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan.
Sasaran PKH adalah keluarga miskin dan rentan yang terdaftar dalam Basis
Data Terpadu serta memenuhi komponen kesehatan, pendidikan, dan/atau
kesejahteran sosial.

264
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Belanja Pangan, misalnya rumah tangga menggunakan bantuan PKH untuk membeli
sembako, seperti beras, gula, minyak goreng, dsb.
• Biaya Pengobatan : biaya pelayanan pengobatan/kuratif, biaya obat, biaya
pencegahan/preventif, tidak termasuk biaya untuk ibu hamil.

265
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat dan memiliki sifat berkelanjutan. Tidak
termasuk bantuan sosial yang bersifat insidentil seperti bantuan sosial Presiden maupun bantuan sosial
sembako pada saat pandemi Covid-19
• Referensi waktu yang digunakan untuk pertanyaan ini adalah satu tahun terakhir.
• Jenis bantuan sosial untuk lanjut usia (berusia 60 tahun ke atas) yang dimaksud adalah Asistensi Lanjut
Usia Terlantar (ASLUT)/Program Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia (PROGRES LU), dimana
manfaat yang diterima setiap lansia adalah 2,4 juta rupiah per tahun dan disertai pendampingan dari
pendamping lanjut usia yang disediakan oleh Kementerian Sosial.

266
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Asistensi Sosial Lanjut Usia Telantar (ASLUT)


adalah salah satu bentuk perlindungan sosial Kegiatan pendampingan meliputi :
untuk membantu lanjut usia telantar agar • Memberikan kemudahan bagi lanjut usia
mereka dapat terpenuhi kebutuhan dasar dalam menerima dana bantuan.
hidupnya secara layak. • Pendampingan pemanfaatan bantuan
• Pendampingan adalah proses kegiatan yang (memantau dan membimbing) pemakaian dana
dilakukan oleh pendamping dalam bantuan.
meningkatkan kemampuan lanjut usia • Bimbingan Psikososial kepada lanjut usia
sehingga mampu memelihara taraf agar mampu melaksanakan keberfungsian
kesejahteraan sosialnya. sosialnya dalam lingkungan masyarakat.

267
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah pusat dan memiliki sifat
berkelanjutan. Tidak termasuk bantuan sosial yang bersifat insidentil seperti bantuan
sosial Presiden maupun bantuan sosial sembako pada saat pandemi Covid-19
• Referensi waktu yang digunakan untuk pertanyaan ini adalah satu tahun terakhir.
• Jenis bantuan sosial untuk penyandang disabilitas yang dimaksud adalah Asistensi
Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan manfaat yang diterima per tahun
sebesar 3,6 juta rupiah.

268
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Bentuk Rehabilitasi Sosial yang


dilaksanakan:
Penyaluran ASPD melalui PT. Pos. a. Perawatan dan pengasuhan
Adapun pengambilan bantuan tersebut b. Pelayanan Aksesibilitas
dilakukan oleh keluarga/ wali ASPD ke c. Bantuan dan Asistensi Sosial.
Kantor Pos.

269
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Pertanyaan ini bertujuan untuk


memperoleh informasi
mengenai jumlah anggota
rumah tangga yang menerima
PIP SD/sederajat, PIP
SMP/sederajat, PIP SMA/
sederajat, dan PIP Kuliah
beserta besaran yang diterima
selama bulan Agustus 2020
hingga Februari 2021.

270
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Ketentuan besaran bantuan PIP


Kuliah untuk biaya pendidikan
yang berlaku pada
tahun 2020 sebesar
Rp2.400.000,00 per mahasiswa
per semester yang dibayarkan
langsung ke rekening perguruan
tinggi. Dan besaran biaya
hidup adalah Rp 4.200.000,00
per mahasiswa per semester
yang dibayarkan ke
rekening mahasiswa penerima.

271
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

BPNT adalah bantuan sosial pangan dalam Pada tahun 2020, program BPNT mengalami
bentuk nontunai dari pemerintah yang pengembangan menjadi Program Sembako. Nilai
diberikan kepada Keluarga Penerima dari Program Sembako sebesar Rp150.000,- per
Manfaat (KPM) setiap bulannya melalui bulan. Kriteria pangan yang diperoleh adalah
mekanisme perbankan. Besaran Bantuan pangan bernutrisi dan bahan makanan yang
Pangan Non Tunai adalah Rp.110.000,- sensitif dengan daya beli masyarakat.
per KPM per bulan. Mulai Maret 2020 nilai bantuan naik kembali
menjadi sebesar Rp200.000.

272
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

P.2209.A , Kode 1: Ya, jika mengetahui nilai bantuan yang diterima dan isikan nilai
bantuan yang diterima pada tempat yang tersedia sesuai dengan pengetahuan
responden. Nilai yang diketahui responden bisa saja tidak sebesar Rp200.000,-. Selain
itu, nilai bantuan yang diterima bisa saja berbeda dengan yang dibelanjakan.

273
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Tahun 2019 nilai bantuan sebesar Rp 110.000. Pada periode Jan-Feb 2020 nilai bantuan
naik menjadi sebesar Rp150.000 dan mulai Maret 2020 nilai bantuan naik kembali
menjadi sebesar Rp200.000. Nilai yang diketahui responden bisa saja tidak sebesar
Rp200.000,-.

274
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Jika bantuan yang diterima rumah tangga disalurkan secara Bantuan pangan tidak dapat diambil tunai,
rapel maka tuliskan jumlah rapelan bulannya, misalnya dirapel dan hanya dapat ditukarkan dengan komoditas
selama 2 bulan. Jika bantuan yang diterima disalurkan sesuai di E-warong. Bantuan dapat disisakan dan
bulan penerimaannya (tidak rapel) maka tuliskan 1. terakumulasi dalam rekening Bantuan
Isian maksimum adalah 3 bulan. Pangan.

275
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Total Rupiah yang Dibelanjakan


Merupakan jumlah total rupiah yang
ditukarkan oleh KPM di E-warong
untuk mendapatkan bahan pangan
berupa beras, telur ayam ras, dan
komoditas lainnya. Jumlah uang yang
dikeluarkan oleh KPM bisa saja lebih
besar maupun lebih kecil dari
bantuan yang diterima, sesuai dengan
kuantitas barang yang ditukarkan dan
harga barang yang berlaku.

276
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Cara penulisan P2209.E, jika


terdapat lebih dari 1
komoditas lainnya. Nama Komoditas:
Tuliskan nama komoditas terbanyak, jika sama kuantitasnya tuliskan
yang termahal.
No. urut di KP :
Sesuai dengan nama komoditas yang dituliskan.
Jumlah Rupiah:
Total rupiah dari seluruh komoditas lainnya.
Kuantitas:
Tuliskan kuantitas total dari seluruh komoditas lainnya.
Satuan:
Sesuai dengan nama komoditas yang dituliskan.

277
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Kode 1: Baik, layak dikonsumsi, bersih,


tidak berbau apak, kering, berwarna wajar,
umum dikonsumsi rumah tangga bukan
penerima bantuan.
Kode 2: Cukup, layak dikonsumsi, bersih,
tidak berbau apak, kering, berwarna wajar,
umum dikonsumsi rumah tangga bukan
penerima bantuan dengan beberapa
kekurangan subjektif.
Kode 3: Buruk, kurang layak dikonsumsi,
kadang berkutu, kadang pecah-pecah,
kadang bau, kadang berair, kadang
berwarna tidak wajar, kadang
menggumpal, kadang kotor.

278
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

KPM hanya dapat menggunakan KKS


untuk membeli bahan pangan di
pedagang bahan pangan atau disebut E-
warong yang bekerja sama dengan Bank
Penyalur.

279
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Kartu Prakerja adalah adalah kartu penanda atau identitas yang diberikan kepada penerima
manfaat Program Kartu Prakerja.  
• Penerima Kartu Prakerja adalah pemegang Kartu Prakerja yang sah  atau pihak yang telah
lulus tes dan seleksi gelombang dan menerima persetujuan bantuan pelatihan untuk
dipergunakan membeli atau membayar Pelatihan.  
• Jika terdapat ART yang menerima Kartu Prakerja. Jika Ya, maka tuliskan nomor urut ART yang
menerima Kartu Prakerja pada kotak yang disediakan.

280
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Kartu Prakerja bukanlah kartu fisik,


melainkan sebuah kode unik 16 angka yang
dapat digunakan sebagai alat pembayaran
pelatihan. Nomor kartu prakerja diperoleh
setelah mendaftar di situs resmi kartu prakerja
www.prakerja.go.id dan dinyatakan lulus
sebagai penerima kartu prakerja.
Tampilan dashboard
www.prakerja.go.id dari akun
penerima kartu prakerja

281
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro. Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai
berikut (Undang-undang No.20 Tahun 2008):
• Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah).

282
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• BPUM diberikan satu kali seumur hidup dalam bentuk uang sejumlah
Rp2.400.000,- untuk pelaku usaha mikro yang memenuhi kriteria tertentu.
Bantuan diberikan melalui transfer bank ke rekening yang sudah disiapkan.

283
BLOK XXII. KET. PERLINDUNGAN SOSIAL

• Yang diklasifikasikan sebagai bantuan dari Pemda adalah semua bantuan (tunai atau
non-tunai, rutin atau non rutin) yang dibiayai dengan dana pemda baik dari APBD
ataupun Otonomi khusus (Otsus).
• Pemerintah Daerah yang dimaksud adalah Gubernur, Bupati dan Walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah

284
BLOK XXIII. CATATAN

Blok ini digunakan untuk mencatat hal-hal


yang perlu untuk disampaikan
terkait pencacahan. Setelah wawancara
selesai, catat waktu selesainya
wawancara (dalam jam dan menit).

285
BLOK XXIII. CATATAN

Catatlah
WAKTU SELESAI wawancara setelah
menyelesaikan wawancara dengan
responden!

286
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai