Anda di halaman 1dari 10

Masalah Pembenturan

Dalil (Ta’arudh Al
Adillah)
Pengantar Ilmu Fiqih.
Kelompok 14

• Siti Rohmah PAI


• Eka Puspita Sari MPI
• Wulandari PAI
• Wildah Kamilatusyifa PAI
• Kholipah Maulidina PAI
• Tia Septiani MPI
• Firda Aulia MPI
• Hilwa Ilmika Marwah PGMI
• Ishfi Zahra Yanuari PAI
• Galih Virgiawan A EKSYAR
• Rifka Adila PAI
• Ayu wulandari PAI
Pengertian Ta’arudh Al Adillah

A. Ta’arudh Al Adillah yaitu pertentangan antara dua dalil dimana masing-masing dalil
menghendaki hukum diwaktu yang sama terhadap satu kejadian,yang menyalahi hukum
yang dikehendaki dalil yang lain.
Secara etimologi ta’arudh yaitu saling bertentangan atau pertentangan antara dua perkara.[2]
Dilihat dari asal katanya, ta’arudh berasal dari kata ‘aradha.
Prof. Alaiddin Koto dalam bukunya yang berjudul Ilmu Fiqh dan Ushul fiqh mengakatan bahwa
ta’arudh berasal dari kata ‘arudh yang memiliki arti taqabul dan tamanu’ atau bertentangan dan sulitnya
pertemuan. Ulama Ushul mengartikan ta’arudh ini sebagai dua dalil yang masing-masing menafikan apa
yang ditunjuk oleh dalil yang lain.
Dari pengertian di atas, ada lima ketentuan dalam pengertian ta’arudh, yakni:
1. Adanya dua dalil.
2. Sama martabat atau derajat keduanya.
3. Mengandung ketentuan yang berbeda.
4. Berkenaan dengan masalah yang sama.
5. Menghendaki hukum yang sama dalam satu waktu.
Syarat_Syarat Ta’Arudh Al Adillah
Ada lima ketentuan dalam ta’arudh untuk mengetahui apakah suatu dalil tersebut bisa
dikatakan bertentangan seperti pada penjelasan dari pengertian ta’arudh itu sendiri,
yakni:
● Hukum kedua dalil tersebut saling bertentangan seperti halal dengan haram, wajib
dengan tidak wajib, menetapkan dengan meniadakan.

● Objek hukum yang bertentangan tersebut sama.

● Waktu berlakunya hukum tersebut sama.

● Hubungan kedua dalil yang saling bertentangan sama.Kedudukan (tingkatan) kedua


dalil yang saling bertentangan tersebut sama, baik dari segi asalnya maupun petunjuk
dalilnya.
Macam” Ta’rudh Al Adillah
Ta’arudh Antara:

01 Al Qur’an Dengan
Al Qur’an 03
Sunnah Dengan
Sunnah

Sunnah Dengan
02 04
Al Qur’an Dengan
Sunnah Qiyas

dillah
05
T’arudh Al A
Metode
Penyelesaian
Metode penyelesaian Ta’arudh al adillah terbagi 2 yaitu Hanafiyah dan
Syafi’iyah, Metode menurut Hanafiyah yaitu:

● Nasakh seorang mujtahid harus melacak sejarah dari kedua nash, dan ketika sudah diketahui
mana yang lebih dahulu datang dan mana yang datang kemudian, maka nash yang datang
kemudian hukumnya menasakh yang terdahulu
● Tarjih menguatkan salah satu dalil dari dua dalil yang bertentangan berdasarkan beberapa qorinah
yang mendukung ketetapan tersebut
● Al jamu’ wa al taufiq mengompromikan dalil-dalil yang bertentangan setelah mengumpulkan
keduanya, hal ini berdasarkan kaidah “mengamalkan kedua dalil lebih baik daripada meninggalkan
atau mengabaikan dalil yang lain
● Tasaqut al dalilain langkah terakhir mujtahid yang berarti menggugurkan kedua dalil yang
bertentangan dan mencari yang lebih rendah.
PERBEDAAN&PERSAMAAN
NASAKH DAN TAKHSIS

●Nasakh dan takhsis memiliki persamaan dan perbedaan.


Persamaannya antara lain, terletak pada fungsinya, yakni membatasi
kandungan suatu hukum. Keduanya berfungsi untuk mengkhususkan
sebagian kandungan dari suatu lafadz. Hanya saja, takhsis lebih khusus
pada pembatasan berlakunya hukum yang umum, sedangkan nasakh
menekankan pembatasan suatu hukum pada masa tertentu.
●Adapun perbedaan di antara keduanya adalah : takhsis merupakan
penjelasan mengenai kandungan suatu hukum yang umum menjadi
berlaku khusus sesuai dengan lafadz yang dikhususkan tersebut.
a ’a ru d Sedangkan nasakh menghapus atau membatalkan semua kandungan
T
h Al
hukum yang ada dalam suatu nash dan yang sebelumnya telah berlaku.

d illah
A
Kesimpulan

A. Ta’arudh Al Adillah yaitu pertentangan antara dua dalil dimana


masing-masing dalil menghendaki hukum diwaktu yang sama
terhadap satu kejadian,yang menyalahi hukum yang dikehendaki
dalil yang lain.
● Cara penyelesaian Ta’arudh Al Adillah yaitu dengan Al Jamu’ Wa
Al Taufiq,Tarjih,Nasakh dan Tasaqut Al Dilalain
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai