Kelompok 4
Leoma Janice Saragih 2110711039
k
Zat Gizi Makro
dan Mikro
R a h m a Wa t i D e w i 2 1 1 0 7 1 1 0 4 5
Z AT G I Z I
zat gizi adalah zat kimia yang dapat
digunakan oleh organisme untuk
mempertahankan kegiatan
metabolisme di dalam tubuh
Pengelompokan zat gizi berdasarkan fungsinya
“ Tr i g u n a M a k a n a n ”
• Sumber energi
• Pembawa vitamin larut lemak
• Sumber asam lemak esensial
• Sebagai pelindung bagian tubuh penting
• Memberi rasa kenyang dan kelezatan pada
makanan
• Penghemat protein (protein sparer)
• Menjaga suhu tubuh
Penggolongan
Zat Gizi
1. Zat Gizi Mikro
• fungsi mineral
• menjaga kesehatan dan kepadatan tulang
• membantu proses pembentukan tulang dan gigi, penggunaan lemak
dan karbohidrat, serta perbaikan sel dan jaringan
• berperan dalam fungsi saraf, kontraksi otot, dan detak jantung
• membantu proses metabolisme lemak dan protein
• membantu proses pembentukan protein khusus
• membantu pembentukan hormon tiroid, pertumbuhan fisik dan
psikis, serta pengaturan suhu tubuh
MINERAL
Va t t a y a N u r m a i z z a h 2 1 1 0 7 1 1 0 5 0
DEFENISI AKG
• Jenis kelamin.
• Kegiatan fisik.
• Lingkungan.
• Mutu makanan.
• Gaya hidup.
Cara Mengukur Angka Kecukupan Gizi
Prinsip untuk menentukan Angka
Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda sesuai dengankondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG Kecukupan Energi didasarkan pada
bagi orang dewasa secara cepat,kebutuhan kalori/energi dapat menggunakan rumus sebagai berikut : pengeluaran energi dimana komponen
Basal Metabolic Rate merupakaan
komponen utama. Nilai BMR ditentukan
oleh berat dan susunan tubuh serta umur
dan jenis kelamin.
KEBUTUHAN
GIZI INDIVIDU
D I VA Z AV I R A A B D U L L A H
2110711059
• Kebutuhan gizi adalah banyaknya energi dan
zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang
K E B UT U H A N
untuk mempertahankan hidupnya serta G IZ I
melakukan berbagai kegiatan selama 24 jam
untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
• uji biokimia
• uji fungsi fisik.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
M E T O D E L A B O R AT O R I U M
• Metode laboratorium dapat mengukur
tingkat gizi pada jaringan tubuh secara
tepat
M
Pemeriksaan fisik dan riwayat medis
merupakan metode klinis yang dapat
digunakan untuk mendeteksi gejala dan
tanda yang berkaitan dengan kekurangan
gizi. Pemeriksaan klinis biasanya dilakukan Metode
dengan bantuan perabaan, pendengaran,
pengetokan, penglihatan, dan lainnya. Klinis
Misalnya pemeriksaan pembesaran kelenjar
gondok sebagai akibat dari kekurangan
iodium.
Anamnesis
Observasi/pengamatan adalah
kegiatan yang dilakukan
dengan cara melakukan
pengamatan pada bagian tubuh
tertentu untuk mengetahui
adanya gangguan kekurangan
gizi.
Palpasi
Auskultasi adalah
mendengarkan suara yang
muncul dari bagian tubuh untuk
mengetahui ada tidaknya
kelainan tubuh.
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
METODE KLINIS
• Mudah dilakukan dan pemeriksaannya
dapat dilakukan dengan cepat.
• Tidak memerlukan alat-alat yang
KELEBIHAN rumit
• Tempat pemeriksaan klinis dapat
METODE KLINIS dilakukan di mana saja, tidak
memerlukan ruangan yang khusus.
• Metode klinis menghasilkan data yang
cukup akurat dalam menilai status
gizi.
• Memerlukan pelatihan yang khusus.
• Ketepatan hasil ukuran terkadang dapat bersifat
subjektif.
• Untuk kepastian data status gizi, terkadang
diperlukan data pendukung lain, seperti data
KEKURANGAN pemeriksaan biokimia.
• Pengaruh budaya
Dengan adanya budaya dalam suatu kelompok masyarakat,
maka akan mempengaruhi budaya/kebiasaan makannya.
N • Produksi pangan
Produksi pangan dapat baik dapat menjamin status gizi
seseorang.
Data vital statistik secara tidak
langsung dapat digunakan untuk menilai
status gizi, terutama pada kelompok
penduduk tertentu. Beberapa data vital
DATA VITAL statistik yang berhubungan dengan
keadaan gizi dan kesehatan, antara lain:
STATISTIK • Angka kesakitan
• Angka kematian
• Pelayanan kesehatan
• Penyakit infeksi
KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN
FA K T O R E K O L O G I
• Keadaan ekologi lingkungan lebih mudah
diketahui secara umum, sehingga kemungkinan
risiko yang akan datang dapat diprediksi.
• Data tentang ekologi lingkungan tersebar di
KELEBIHAN berbagai instansi, yang memungkinkan informasi
mudah diperoleh.
FAKTOR • Data vital statistik selalu dikumpulkan setiap
Almatsier, 2007, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama.
Astuti, Dewi. 2017. Angka Kecukan Gizi yang Dianjurkan. Lampung : STIKES Muhammadiyah. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2021. Dikutip dari https://id.scribd.com/document/362034372/Makalah-
Angka-Kecukupan-Gizi-Yang-Dianjurkan-Dewi-Astuti
Budiarti, Evi . 2017. Angka Kecukan Gizi yang Dianjurkan. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2021. Dikutip dari https://id.scribd.com/document/361841760/Angka-Kecukupan-Gizi-Yang-Dianjurkan
Desthi. 2019. Hakikat Zat Gizi. Diakses melalui http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1333/4/Chapter%202.pdf pada tanggal 18 Oktober 2021 pukul 18.24
Desthi. 2019. Hakikat Zat Gizi. Diakses melalui http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1333/4/Chapter%202.pdf pada tanggal 18 Oktober 2021 pukul 18.24
Devi, Nirmala. (2010). Nutrition and Food Gizi untuk Keluarga. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara.
Erry, Aditama Kusuma. (2016). Hubungan Status Gizi dan Kecukupan Energi dengan Kelelahan Kerja Pada Perawat Wanita di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga Tahun 2016. Skripsi: Universitas Dian
Nuswantoro
FPOK IKIP PGRI Bali Tahun 2016. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi (1):89-98. ISSN : 2337 – 9561
Furkon, Leily Amalia dkk. 2016. Modul Pembelajaran: Ilmu Gizi dan Kesehatan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. ISBN: 9786023920501.
Furkon, Leily Amalia dkk. 2016. Modul Pembelajaran: Ilmu Gizi dan Kesehatan. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. ISBN: 9786023920501.
Hidayat, Aziz Alimul. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika.
Holil M. Par’i, S.K.M., M. Kes, dkk. (2017). PENILAIAN STATUS GIZI.
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 16 Oktober 2021 (
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/PENILAIAN-STATUS-GIZI-FINAL-SC.pdf)
Istiany, A., & Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Khairina, Desy. (2008). Faktor-Faktor Status Gizi. Universitas Indonesia. Diakses tanggan 16 Oktober 2021 (
http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122525-S%205254-Faktor-faktor-Tinjauan%20literatur.pdf)
Marmi. 2013. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
More, Judy. (2014). Gizi Bayi, Anak dan Remaja. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pramudyari, Nonik Nur (2017). Perbedaan Perilaku Orang Tua dalam Memenuhi Kebutuhan Nutrisi Anak Terhadap Edukasi Nutrisi (Studi Kasus di TK PGRI 07
Sumberputih Kecamatan Wajak). Skripsi: Universitas Muhammadiyah Malang.
Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi. (2016). Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh Melalui Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa Putra Semester IV
Santika, I Gusti Putu Ngurah Adi. (2016). Pengukuran Tingkat Kadar Lemak Tubuh Melalui Jogging Selama 30 Menit Mahasiswa Putra Semester IV FPOK IKIP PGRI
Bali Tahun 2016. Jurnal Pendidikan Kesehatan Rekreasi (1):89-98. ISSN : 2337 – 9561
Susianto, dkk. (2008). Diet Enak Ala Vegetarian. Jakarta: Penebar Plus.
Veratemala, Arinda. (2021). Cara Menghitung BMR: Kalori Minimum yang Dibutuhkan Tubuh. Diakses dari https://hellosehat.com/nutrisi/cara-menghitung-bmr/ pada
16 Oktober 2021.