Anda di halaman 1dari 13

CERAMAH

1. Agung Maulana (02)


2. Febryan Irhabsyah (16)
3. Fredo Audric Hafizhan (18)
KD yang akan dibahas

KD 3.5 Menganalisis isi, struktur, dan kebahasaan dalam ceramah

KD 4.5 Mengkonstruksi ceramah tentang permasalahan aktual dengan


memerhatikan aspek kebahasaan dan menggunakan struktur yang tepat
Struktur Teks Ceramah
● 1. Pembuka (Tesis)Berisi pengenalan isu, masalah, pengetahuan hingga pandangan penceramah
mengenai topik yang akan dibahas. Bagian ini sama dengan tesis dalam teks eksposisi.
● 2. Isi (Rangkaian argumen)Berupa rangkaian argumen-argumen penceramah yang berkaitan
dengan topik yang dibicarakan pada pembuka atau tesis. Bagian ini biasanya mengemukakan pula
berbagai fakta dan data yang memperkuat argumen-argumen penceramah.
● 3. Penutup (Penegasan kembali)Merupakan penegasan kembali mengenai apa yang disampaikan
dalam ceramah. Hal ini bertujuan untuk memastikan ceramah tidak memberikan pemahaman yang
keliru dari yang dimaksudkan, hingga agar diingat oleh pendengarnya. Selain itu, agar ceramah
terkenang dan pendengarnya terpengaruh untuk melakukan sesuatu, bagian ini juga biasa diisi
oleh rekomendasi atau saran mengenai topik yang disampaikan.
Contoh Pidato

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Hadirin yang saya hormati, alhamdulillah, puji syukur patut kita panjatkan karena
sampai detik ini masih dikaruniai hidup dan kesehatan.

Bapak, ibu, dan saudara sekalian, sudah hampir setahun wabah Covid-19 melanda
dunia. Tahun 2020 hampir berakhir, tetapi pandemi belum juga reda. Di tengah situasi
ini, mari kita sama-sama kembali belajar untuk sabar.

Sabar itu penting. Terutama di masa-masa sekarang. Orang sudah banyak yang jenuh,
akhirnya memilih liburan ke luar kota. Bosan makan di rumah, akhirnya ke rumah
makan. Lelah pakai masker, akhirnya masker ditaruh di dagu.
Bapak, ibu, dan saudara sekalian, firman Allah SWT, dalam Q.S. Al Baqarah ayat 153
mengatakan, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah shalat dan sabar sebagai
pelindungmu, sesungguhnya Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar.”

Melalui ayat itu, Allah meningatkan kita untuk sabar. Sabar dan menahan diri. Pelindung
orang beriman adalah kesabaran. Liburan atau jalan-jalan bisa kita lakukan setelah
pegebluk hilang. Kalau semua orang keluar rumah, main-man, tidak pakai masker dengan
benar,virusnya malah tambah senang. Toh tempat wisata dan rumah makan akan tetap ada,
meski didatangi bulan-bulan atau tahun depan. Kita harus sabar menunggu. Semoga
vaksinnya segera ditemukan. Kunci dari semua ini adalah kesabaran.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan pada ceramah sore ini. Mohon maaf bila ada
salah kata atau ucapan yang kurang berkenan. Wasalammu'alaikum, warahmatullahi
wabarakaatuh
Menganalisis struktur dan isi teks ceramah
Pendahuluan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Hadirin yang saya hormati, alhamdulillah, puji syukur patut kita panjatkan karena sampai detik ini masih dikaruniai
hidup dan kesehatan.

Bapak, ibu, dan saudara sekalian, sudah hampir setahun wabah Covid-19 melanda dunia. Tahun 2020 hampir berakhir,
tetapi pandemi belum juga reda. Di tengah situasi ini, mari kita sama-sama kembali belajar untuk sabar.

Isi

Sabar itu penting. Terutama di masa-masa sekarang. Orang sudah banyak yang jenuh, akhirnya memilih liburan ke luar
kota. Bosan makan di rumah, akhirnya ke rumah makan. Lelah pakai masker, akhirnya masker ditaruh di dagu.

Bapak, ibu, dan saudara sekalian, firman Allah SWT, dalam Q.S. Al Baqarah ayat 153 mengatakan, “Hai orang-orang
yang beriman, jadikanlah shalat dan sabar sebagai pelindungmu, sesungguhnya Allah SWT senantiasa bersama orang-
orang yang sabar.”
● Penutup

Melalui ayat itu, Allah meningatkan kita untuk sabar. Sabar dan menahan diri. Pelindung orang beriman adalah
kesabaran. Liburan atau jalan-jalan bisa kita lakukan setelah pegebluk hilang. Kalau semua orang keluar rumah, main-
man, tidak pakai masker dengan benar,virusnya malah tambah senang. Toh tempat wisata dan rumah makan akan tetap
ada, meski didatangi bulan-bulan atau tahun depan. Kita harus sabar menunggu. Semoga vaksinnya segera ditemukan.
Kunci dari semua ini adalah kesabaran.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan pada ceramah sore ini. Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang
kurang berkenan. Wasalammu'alaikum, warahmatullahi wabarakaatuh
Mengidentifikasi Kaidah
Kebahasaan
dalam Teks Ceramah
1. Menggunakan kata ganti orang pertama : saya
2. Menggunakan kata ganti orang pertama jamak : kita
3. Menggunakan kata ganti orang kedua jamak : hadirin, bapak, ibu, dan saudara sekalian
4. Menggunakan kata kata teknis/peristilahan : vaksin, virus, masker, Covid-19, wabah
5. Menggunakan kata kata hubungan argumentasi (sebab-akibat) : karena, akhirnya,
kalau, demikian
6. Menggunakan kata kerja mental : memilih, mengingatkan, menunggu, berkenan,
menahan.
7. Menggunakan kata kata persuasif : marilah, jadikanlah, mengingatkan, harus
MENGONTRUKSI CERAMAH
● Kegiatan 1
Menentukan Aspek-Aspek yang Disunting dalam Teks Ceramah

Langkah-langkah penyusunan teks ceramah;

1. Menentukan topik
2. Merumuskan tujuan ceramah
3. Menyusun kerangka ceramah
4. Menyusun ceramah berdasarkan kerangka
● Kegiatan 2

Menyampaikan Hasil Suntingan dengan memperhatikan Struktur dan kebahasaan

Penyuntingan tidak hanya berkaitan dengan ejaan ataupun dengan penulisan kata.
Penyuntingan juga berkaitan dengan susunan kalimat dalam paragraph dan susunan
paragraph di dalam keseluruhan teks. Hubungan kalimat dengan kalimat harus padu,
saling berhubungan. Dalam satu teks tidak boleh ada kalimat yang menyimpang dari
pokok pembahasan.Demikian halnya dengan penyusunan paragraph, semuanya harus
saling berkaitan dan mengusung satu tema saja .
● Kegiatan penyuntingan dapat dilakukan dengan langkah-
langkah berikut:

1. menyiapkan teks (ceramah) yang akan disunting.


2. Penyediaan bahan-bahan pemandu penyuntingan, seperti pedoman ejaan
Bahasa Indonesia (EBI) dan kamus.
3. Mencermati bahan suntingan secara cermat, baik itu berkenaan dengan cara
penyajian isi maupun bahasanya.
4. Memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam bahan suntingan secara benar dengan
berpedoman pada sumber-sumber yang dapat dipercaya.
● Penyuntingan bertujuan untuk menyempurnakan atau untuk mengurangi kekeliruan-
kekeliruan yang mungkin terjadi dalam suatu teks.

Seorang penyunting setidaknya harus:

1. Mengetahui cara penulisan karangan yang baik

2. Memahami masalah yang dibahas dalam karangan itu, serta memahami aturan-
aturan kebahasaan, seperti masalah ejaan dan tanda baca.
thankyou

Anda mungkin juga menyukai