Anda di halaman 1dari 9

Asmaul

Husna
Kelompok
4
Nama Anggota:
Al Fikri Maulana Rahmadani
Muhammad Faiq Hakam
Muhammad Syarif Hidayatullah
Sulaiman Rizky Syahbani
Al Qayyum
Al Qayyum merupakan satu dari 99 Asmaul Husna. Al Qayyum termasuk dalam nama yang
agung dengan arti Maha Berdiri Sendiri. Hal ini mengandung arti bahwa Allah SWT
mandiri dan tidak membutuhkan semua makhluk karena Dia yang mengatur segalanya.
Allah SWT berfirman dalam Q.S Ali 'Imran ayat 1-2, yang berbunyi:

‫) ٱلل ّ َ ُه لَٓا ِإل َ َٰه ِإلَّا ُه َو ٱل َْح ُّى ٱل ْ َقيُّو ُم‬1(ٓ‫الٓم‬

Artinya:" Alif laam miin. Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia.
Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya."
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa Dia yang Maha Hidup lagi Kekal yang mengatur seluruh
makhluk-Nya. Keagungannya yang dapat mengurus alam semesta ini menjadikan-Nya mandiri.

Menurut As-Syaikh al Harras, Al Qayyum merupakan bentuk mubalaghah dari kata Qa'im.
Al Qayyum memiliki dua arti. Pertama, Dia berdiri sendiri dan tidak bergantung pada seluruh
makhluk. Kedua, Dia yang mengatur makhluknya di seluruh alam ini. Di langit dan di bumi
beserta seluruh isinya. Semua makhluk membutuhkan-Nya.
Contoh perilaku seseorang yang menunjukkan
perilaku meneladani kandungan yang terdapat
di dalam asmaul husna al qayyum dalam
kehidupan sehari-hari antara lain adalah

1. Seseorang anak yang selalu berusaha


untuk mengerjakan tugas sekolah secara
mandiri
2. Seseorang anak yang selalu berusaha
untuk tidak merepotkan atau menjadi
beban bagi orang tua dan keluarganya
Al-Akhiru
Al-Ākhir artinya Yang Maha Akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah Swt.
Dia Maha Kekal tatkala semua makhluk hancur, Maha Kekal dengan kekekalan-Nya.
Kekekalan Allah Swt. adalah kekal yang istimewa sebab tak ada yang bisa mengimbangi
kekekalan tersebut.
Kekekalan makhluk-Nya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga,
neraka, dan apa yang ada di dalamnya.
Surga adalah makhluk yang Allah Swt. ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintah-
Nya.

Nama ini disebutkan di dalam firman-Nya:

ٌ‫اط ُن ۖ َو ُه َو ِبك ّ ُِل َش ْى ٍء َعلِيم‬


ِ َ‫ٱلظ ِه ُر َوٱل ْب‬ ْ ‫ُه َو ٱل ْأ َ َّو ُل َو‬
ِ ‫ٱل َء‬
َّٰ ‫اخ ُر َو‬

Artinya: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha
Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. al-Ĥadid/57:3).
Maka contoh perilaku meneladani sifat Al-Akhir ini
yaitu sebagai berikut :

1. Selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan


menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya ( tidak berbuat maksiat)

2. Tidak berlaku sombong terhadap Allah seperti malas


beribadah baik itu sholat maupun lainnya

3. Senantiasa berdoa dan menyerahkan diri kepada


Allah karena Ialah satu-satunya tempat bagi kita untuk
bergantung atas segala urusan, agar selalu berada di
dalam lindungan Allah.
Allah Swt. berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan
makhluk itu tidak secara zat dan tabi’at.
Sebab secara tabi’at dan zat, seluruh makhluk ciptaan Allah Swt. Sesungguhnya adalah fana atau
tidak kekal.
Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa
masa sesuai dengan ketentuan-Nya.
Kekekalan yang diciptakan oleh manusia tidak sama dengan kekekalan yang dimaksudkan dalam
Al-Qur’an.

Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepada-Nya. Karena sungguh akhir
kesudahan hanya kepada Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaan-
Nya semata.
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai