Anda di halaman 1dari 12

Mahzab dalam Ilmu Pengetahuan Hukum

KB 1: Mahzab dalam Ilmu Hukum I

1. Mahzab Hukum Alam


Aliran hukum alam menyebut hukum itu
langsung bersumber dari Tuhan,
bersifat universal dan abadi, serta
antara hukum dan moral tidak boleh
dipisahkan.
2. Aliran Historis
Hukum itu tumbuh dan berkembang sesuai
dengan perkembangan sejarah, dan
semua bangsa di dunia mempunyai
jiwa bangsa. Aliran ini dipelopori oleh
Friedrich Carl von Savingny (von
Savigny).
KB 2: Mahzab dalam Ilmu Hukum II

1. Aliran Sosiologis
Hukum itu adalah apa yang menjadi
kenyataan dalam masyarakat,
bagaimana faktanya, hukum diterima,
tumbuh dan berlaku dalam masyarakat.
Aliran sosiologis atau sociological
jurisprudence, menganggap bahwa
hukum yang baik adalah hukum yang
sesuai dengan hukum yang hidup di
dalam masyarakat
2.Aliran Antropologi
Pendekatan yang umum dipakai di
bidang antropologi adalah tidak
memusatkan kepada hukum sebagai
lazimnya, melainkan kepada
metode-metode untuk menangani
sengketa-sengketa.
Perhatian dipusatkan pada lembaga-
lembaga serta teknik-teknik untuk
menyelesaikan konflik dan
kemudian memberikan penilaian
apakah semua hal tersebut layak
untuk disebut sebagai hukum.
ALIRAN HUKUM PRAKTIS
Macam2 Aliran Hukum Praktis
a. Aliran legisme
b. Aliran Freie Rechtslehre atau freie rechtsbewegung
atau freie rechtsschule
c. Aliran rechtsvinding
Aliran Legisme
 Semua hukum terdapat dalam UU.
 Hakim hanya pelaksana UU (wetstoepassing)
dengan cara Juridische Silogysme dari preposisi
mayor kepada preposisi minor sehingga sampai
pada konklusi.
 Hakim sebagai corong UU (La bouche de la loi).
 Mengetahui UU adalah primer dan
yurisprudensi adalah sekunder.
Freie Rechtslehre
a. Aliran Freie Rechtslehre (hukum bebas)
b. Antitesis dari aliran legisme
c. Hakim bebas untuk melaksanakan UU atau tidak
d. Hakim sebagai pencipta hukum (Judge Made Law
Tujuan Freie Rechtslehre
a. Memberikan peradilan sebaik-baiknya dengan
cara memberikan kebebasan kepada hakim tanpa
terikat pada UU, tetapi menghayati tata
kehidupan sehari-hari.
b. Membuktikan bahwa UU terdapat kekurangan
dan kekurangan itu tidak perlu dilengkapi.
c. Mengharapkan agar hakim dalam memutuskan
perkara didasarkan kepada rechts idee (cita
hukum).
Aliran Rechtsvinding
 Sintesa antara aliran legisme dan aliran freie
rechtslehre
 Hakim terikat pada UU, tetapi tetapi juga punyai
kebebasan untuk memberikan keputusan
berdasarkan keyakinannya.
 Hakim punya kebebasan yang terikat (gobonden
vrijheid) atau keterikatan yang bebas (vrije
gebondenheid).
Aliran Rechtsvinding
Yurisprudensi sangat penting untuk dipelajari di
samping UU, karena yurisprudensi terdapat makna
hukum yg konkret diperlukan dalam hidup
bermasyarakat yg tidak ditemui dalam kaidah hukum
dalam UU.
“ Terima Kasih “

Anda mungkin juga menyukai