Trauma Luka Bakar Dr. Denny
Trauma Luka Bakar Dr. Denny
BAKAR
dr. Denny Irwansyah, Sp.BP-RE, MMRS, MH
Letnan Kolonel Ckm NRP 11010020770376
Riwayat Hidup
• Jabatan : Dandenkes Paspampres
• TTL : Jakarta, 15 Maret 1976
• TMT : 17 September 2000
• Status: K3
NUM EDUCATION YEAR
1. FK UNDIP 2000
3. S2 MANAJEMEN 2015
4. S2 HUKUM 2018
CAREER
NUM POSITION YEAR
Pemeriksaan - Rektum
• Darah, laserasi, tonus sfingter, prostat mengambang
Pemeriksaan - Vagina
• Benda asing, laserasi
Pemeriksaan - Tungkai
• Kontusio, deformitas, nyeri, krepitus
• Lakukan penilaian pulsasi ekstremitas secara reguler.
• Pada luka bakar melingkar diikuti perkembangan edema, awalnya
eskar mengnyebabkan terhambatnya aliran balik vena diikuti
terhambatnya aliran arteri yang mengakibatkan iskemia jaringan.
• Mengakibatkan penurunan perfusi ekstremitas diikuti nyeri,
parestesia, tidak ada denyut dan paralisis.
• Eskarotomi merupakan indikasi saat aliran balik vena ekstremitas
terhambat oleh edema untuk mengembalikan kecukupan sirkulasi
Pemeriksaan - Pelvis
• Diperlukan akses cepat pemeriksaan radiologi di unit gawat darurat
untuk menilai stabilitas tulang pelvis.
• Bila pemeriksaan raadiologi tidak dimungkinkan, pemeriksaan
stabilitas dengan menekan simfisis dan ilium anterior harus dilakukan
• Manuver ini hanya dapat dilakukan satu kali saja oleh seorang senior.
Pemeriksaan Neurologis
• Pemeriksaan Glasgow Coma Scale
• Penilaian sensorik dan motorik semua tungkai
• Paralisis atau paresis menunjukkan adanya cedera berat, segera lakukan
imobilisasi menggunakan papan spinal dan semi–rigid collars.
• Pada pasien luka bakar, paresis tungkai mungkin disebabkan oleh insufisiensi
vaskular akibat eskar yang kaku. Pada kondisi ini, eskarotomi merupakan
indikasi.
• Penurunan tingkat kesadaran bisa disebabkan:
• Hipovolemia akibat pendarahan tak terdiagnosis atau resusitasi yang inadekuat.
• Hipoksemia
• Lesi yang menyebabkan pendesakan ruang intrakranial.
Dokumentasi
• Buat catatan
• Mintakan persetujuan untuk dokumentasi fotografi dan persetujuan
prosedur
• Berikan profilaksis tetanus jika diperlukan.
Re-Evaluasi
• Re–evaluasi Survei Primer – • Pemeriksaan laboratorium:
khususnya untuk: • Hemoglobin / hematokrit
• Gangguan pernapasan • Urea / kreatinin
• Insufisiensi sirkulasi perifer • Elektrolit
• Gangguan neurologis • Urine mikroskopik
• Kecukupan resusitasi cairan • Analisis gas darah
• Penilaian radiologi: foto radiologi • Karboksihaemoglobin (jika
toraks
tersedia)
• Warna urine untuk deteksi • Kadar gula darah
haemochromogens • Skrining obat (mungkin diperlukan
• Elektrokardiogram oleh Polisi)
Perawatan Emergensi Luka
Bakar
Perawatan Emergensi Luka Bakar
• Luka bakar steril saat luka bakar terjadi.
• Perawatan luka bakar berlebihan menggunakan balutan modern tidak diperlukan
• Tindakan yang tepat untuk penatalaksanaan luka adalah menutupinya dengan penutup
plastik atau kain bersih dan mengatur prosedur evakuasi
• Bila evakuasi tertunda lebih dari 8 jam, atau pada luka telah terkontaminasi air tercemar
atau limbah industri, maka antimikroba topikal harus digunakan.
• Bersihkan luka dan konsultasi ke unit luka bakar rujukan untuk balutan yang dianjurkan.
• direkomendasikan pembalut antimikroba antimikroba yang mengandung silver atau
krim silver sulfadiazine
• Jangan menggunakan balut tekan
• Balutan harus sesering mungkin dibuka untuk menghilangkan konstriksi.
Luka Bakar Listrik
• Konduksi arus listrik melalui dada menyebabkan aritmia jantung
sepintas atau henti jantung
• Pasien sengatan listrik tegangan tinggi, penurunan kesadaran atau
memiliki EKG abnormal saat masuk rumah sakit mungkin memerlukan
pemantauan EKG 24 jam
• Gangguan ritmik jantung lebih mungkin terjadi pada pasien yang
memiliki gangguan jantung sebelumnya.
• Luka masuk atau luka keluar yang lebih kecil dapat disertai kerusakan
jaringan yang berat.
Luka Bakar Kimia
• Apabila masih ada residu bahan kimia di kulit, proses pembakaran akan
terus berlanjut
• Pakaian yang terkontaminasi harus dibuka dan luka dicuci
menggunakan sejumlah besar air dalam waktu cukup lama
• Luka bakar kimia pada mata memerlukan pembilasan secara kontinu
menggunakan air
• Adanya pembengkakan kelopak mata dan spasme otot disertai nyeri
akan menghalangi pencucian adekuat.
• Untuk irigasi kadang diperlukan prosedur retraksi kelopak mata yang
baik, konsultasi dengan oftalmologi pada kasus ini sangat diperlukan
SEKIAN DAN
TERIMAKASIH