Anda di halaman 1dari 21

PARADE OPERASI

Kamis, 2 Januari 2019

Tonsilitis Kronis
Aortopulmonary Window Besar
Prolaps Katup Aorta
Hipertensi Paru Ringan

Pro Tonsilektomi - GA

Kamis, 9 Januari 2019


1
IDENTITAS IPENDERITA

• Nama : An. R
• Umur : 11 tahun
• Alamat : Malang
• Pekerjaan : Pelajar SD
• Layanan : BPJS Kelas 2
• Register : 11286863
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Sakit tenggorok kumat-kumatan
Anamnesis (Auto dan Heteroanamnesis):
• Pasien merupakan rujukan dari Sp. THT-KL RS Hermina Malang dengan
tonsillitis kronis disertai APW besar, prolaps katup aorta, dan hipertensi paru
ringan. Pasien mengeluh sering capek dan nafas ngos-ngosan sejak 4 tahun
yang lalu. Kemudian bulan Agustus 2019 pasien dibawa periksa oleh
keluarganya ke Sp. A  dikatakan sakit jantung  dirujuk ke Sp. A konsultan
kardiologi anak  dilakukan echocardiography  disarankan operasi
jantung. Sebelum operasi pasien disarankan ke dokter gigi untuk dilakukan
penambalan gigi yang lubang dan ke dokter THT-KL dan pertimbangan
tonsilektomi.
• Keluhan nyeri telan + kumat-kumatan ± 5x dalam 1 tahun, selama 3 tahun
terakhir. Riwayat ayah pasien meninggal 2 tahun yang lalu karena RHD.
Keluhan tidur ngorok -, bangun gelagapan -, mengantuk di pagi dan siang
hari -. Saat ini keluhan nyeri telan -, sulit menelan -, mengganjal -, parau -,
sesak -.
• Keluhan hidung pilek -/-, tersumbat -/-, bersin
beruntun bila terpapar debu/dingin -/-, mimisan -
/-.
• Keluhan telinga nyeri -/-, korek-korek -/-, keluar
cairan -/-, riwayat kopokan -/-, penurunan
pendengaran -/-, berdenging -/-.
• Riwayat alergi obat dan makanan -
• Terapi dari jantung anak: Digoxin 2x0,125 mg, KSR
2x300 mg, Captopril 2x12,5 mg, Furosemide 2x20
mg
Keadaan Umum: Cukup Kesadaran: Compos Mentis
T: 105/70 mmHg , N: 95x/menit, RR: 18x/menit, Tax: 36,5oC VAS 1
BB: 26 kg, TB: 136 cm, BMI: 14 kg/m2
Telinga
v
Hidung Tenggorok

CAE D/S CN D/S Faring


Edema -/- Edema -/- Hiperemi -
Hiperemi -/- Hiperemi -/- Granula -
sekret -/- Sekret -/- PND -
FPM +/+
MT D/S Tonsil
Intak +/+ RP: T2-T2
RC +/+ Massa -/- Kripte lebar +/+
Sekret -/- Hiperemia -/-
Detritus -/-
Kepala Leher

Pembesaran KGB (-/-)


0 = kemungkinan tertidur jarang
1 = kemungkinan tertidur sebentar
Epworth Sleepiness Scale for Children
2 = kemungkinan tertidur sedang and Adolescents (ESS-CHAD)
3 = kemungkinan tertidur sering
Keadaan Kemungkinan
tertidur
Duduk dan membaca 0
Melihat Televisi atau video 1
Duduk didalam kelas disekolah pagi hari 0
Duduk dan menjadi penumpang mobil atau bus untuk setengah 2
jam
Berbaring saat siang hari 1
Duduk dan berbicara dengan seseorang 0
Duduk diam setelah makan siang 0
Duduk dan makan 0
Jumlah 4

• Nilai ESS-CHAD ≥ 10 indikasi daytime sleepiness atau sleep disorder


Echocardiography
27-11-2019
Interpratation:
• Dilatasi ruang jantung kiri (LA dan LV)
• Tampak prolapse katup aorta
• Tampak aliran dari aorta ascendens ke arteri pulmonalis

Kesimpulan:
• Aorto-pulmonary window besar
• Hipertensi paru ringan

Saran:
• Medikamentosa
• Direncanakan untuk tutup APW nya
• Bila akan dilakukan tindakan medis dengan GA, mohon dipertimbangkan
untuk menghindari obat-obatan yang dapat meningkatkan aliran darah ke
paru, karena akan menyebabkan edema paru
Foto Thorax PA
05-12-2019
• Cor: Bentuk, ukuran, dan posisi
normal
• Aorta: dilatasi(-), elongasi (-),
kalsifikasi(-)
• Trachea: di tengah
• Pulmo: Corakan vascular normal,
hillus D/S normal, tidak tampak
infiltrate, nodul/ massa
• Sudut costophrenicus D/S: lancip
• Hemidiafragma D/S: Dome shaped
• Skeleton: intak, tidak tampak lesi
litik/blastik/garis fraktur
• Soft tissue: normal
Kesimpulan:
Cor dan pulmo dalam batas normal
Skull Lateral
05-12-2019
• Pembesaran adenoid menurut Kohen
Conac : AC/SFP = 0,8/0,5 = 1,6
• Membesar jika AC/SFP ≤ 1,1
• Ada tidaknya obstruksi menurut
metode Mc. Namara jika AC ≤ 5 mm
(0,5cm).
• Pada pasien ini AC = 0,1 cm
Kesimpulan:
Tidak tampak pembesaran adenoid
maupun obstruksi jalan napas
Swab Tenggorok
10-12-2019
• Biakan/ kultur:
– Streptococcus parasanguinis
• Saran/ komentar expertise:
– Isolat di atas adalah bagian dari flora normal rongga
mulut
– Mohon tetap mempertimbangkan kemungkinan
etiologi lain seperti virus
– Secara in vitro tidak didapatkan pertumbuhan bakteri
pathogen dari specimen yang dikirimkan
– Tidak didapatkan pertumbuhan Streptococcus 𝞫
hemolitikus grup A dari specimen yang dikirimkan
Laboratorium | Tanggal: 05-12-2019
Imunoserologi
ASTO Negatif IU/mL Negatif bila <200
Laboratorium | Tanggal: 27-12-2019
Darah Lengkap Kimia Darah
Hemoglobin 12,00 g/dL 11,4-15,1 GDS 87 g/dL <200
Lekosit 8.280 /µL 4700-11,300 SGOT 24 U/L 0-32
Hematokrit 36,50 % 40-47 SGPT 11 U/L 0-33
Trombosit 269.000 /µL 142-424.103 Albumin 4,55 g/dL 3,5-5,5
Diff count Ureum 15,1 mg/dL 16,6-48,5
Eosinofil 6,5 % 0-4 Kreatinin 0,44 mg/dL <1,2
Basofil 0,5 % 0-1 Serum Elektrolit
Netrofil 37,0 % 51-67 Natrium 134 mmol/L 136-145
Limfosit 49,6 % 25-33 Kalium 3,95 mmol/L 3,5-5,0
Monosit 6,4 % 2-5 Klorida 111 mmol/L 98-106
Faal Hemostasis
PPT 10,90 Dtk 9,3-11,4
APTT 31,50 Dtk 24,6-30,6
INR 1,05 <1,5
Konsultasi IKA
07-11-2019
Assessment:
1. Tonsilitis kronis
2. APW besar
3. Prolaps katup aorta
4. Hipertensi paru ringan

Planning:
• Pasien sudah dikonsulkan kepada dr. spesialis jantung anak di
RS Hermina dan sudah mendapat terapi obat jantung
(Digoxin, Furosemide, Captopril, KSR) dan rutin minum 2x
sehari.
• Mohon konsul ke divisi kardiologi anak bila pasien akan
dilakukan operasi tonsilektomi dengan general anestesi
Konsultasi Anestesi
07-11-2019
Assessment:
1. ASA 3 pediatric
2. APW besar
3. Prolaps katup aorta
4. Hipertensi paru ringan

Planning:
- Pasien MRS H-2 sebelum operasi
- Pasien akan dievaluasi ulang sebelum tindakan
- Post op PICU/ ICU
1. Tonsilitis Kronis (Chronis Tonsilitis/J35.01)
2. Aortopulmonary Window Besar ~ TS IKA
3. Prolaps Katup Aorta ~ TS IKA
4. Hipertensi Paru Ringan ~ TS IKA

• Pro Tonsilektomi – GA (Tonsillectomy without


adenoidectomy/28.2) hari Kamis, 9 Januari 2019 jam pertama di
OK Sentral THT-KL Lantai 5
• KIE
17
TERIMA KASIH
KIE

• Menjelaskan tentang penyakit, penyebab,


terapi, dan komplikasinya
• Menjelaskan tentang teknik operasi dan
komplikasi operasi
• Menjelaskan tentang tindakan yang dilakukan
paska operasi
• Menjelaskan tentang asupan nutrisi post
tindakan operasi
• Tindakan operasi yang akan dilakukan adalah
untuk mengambil jaringan yang berada di
dalam mulut, yaitu tonsil kanan kiri.
• Tindakan dilakukan karena tonsil sering
mengalami infeksi > 5x dalam 2 tahun.
• Selain itu pasien hendak menjalani operasi
penutupan APW
• Resiko operasi meliputi perdarahan dan infeksi.
• Setelah operasi, pasien dapat merasa nyeri pada tenggorok.
Nyeri juga dapat dirasakan pada telinga (reffered pain).
Dibutuhkan 10-14 hari untuk masa pemulihan.
• Pasien akan diberi obat analgesic dan untuk membantu
mengurangi rasa nyeri dan antibiotic untuk mencegah infeksi.
• Resiko terjadi perdarahan setelah operasi sampai kurang lebih 2
minggu paska operasi. Keluarga pasien diharapkan untuk segera
melapor bila terjadi perdarahan dan segera membawa ke
tempat layanan kesehatan terdekat apabila terjadi perdarahan
saat sudah pulang.
• Setelah operasi, dapat tampak membran keputihan pada
tenggorok.
• Setelah operasi, pasien harus tetap puasa sampai sadar
penuh. Setelah itu, pasien dapat minum air putih serta
es krim. Jika pasien dapat meminum air putih dengan
lancar, pasien diperbolehkan makan puding atau susu
dingin.
• Pasien harus sering minum air supaya tidak dehidrasi.
Dehidrasi dapat meningkatkan rasa nyeri, risiko
perdarahan, infeksi dan menyebabkan penyembuhan
luka sulit terjadi
• Pasien hanya boleh makan makanan lunak. Pasien
tidak diperbolehkan makan makanan/minuman
hangat/panas, bersoda, asam, pedas, keras.
• Pasien dan keluarga diberi penjelasan bahwa setelah
operasi masih ada resiko sakit tenggorok
• Motivasi untuk kontrol ke poli THT 3 hari post KRS

Anda mungkin juga menyukai