Anda di halaman 1dari 75

ETIKA PROFESI

&
JOB PREPARATION
FRIMA MAHARANI, S.ST.Par, MM
PENGERTIAN NORMA

Norma adalah ketentuan yang


mengatur tingkah laku manusia
dalam kehidupan masyarakat. Orang
yang ingin hidup harmonis maka
wajib mematuhi aturan atau
ketentuan tersebut jika tidak ingin
mendapatkan sanksi baik hukum atau
sosial.
 Pengertian norma sendiri adalah tatanan atau
pedoman yang diciptakan manusia sebagai
makhluk sosial yang sifatnya memaksa atau
manusia wajib tunduk pada peraturan
tersebut.
 beberapa ahli yang mengemukakan beberapa

pengertian tentang norma diantaranya:


1. John J. Macionis
Dikemukakan jika norma menurutnya adalah
sebuah harapan atau aturan masyarakat yang
akan memandu perilaku dari anggota
didalamnya.
2. Robert Mz. Lawang
Menurut Robert, norma seperti gambaran
dari apa yang diinginkan itu merupakan
sesuatu yang pantas atau baik sehingga
suatu anggapan yang baik perlu juga untuk
dihargai sebagaimana mestinya.

3. Hans Kelsen
Dirumuskan oleh Hans jika norma dikatakan
sebagai sebuah perintah yang anonim dan
tidak personal.
CIRI NORMA SOSIAL
1-Norma sosial tidak tertulis yang artinya hanya diingat dan diserap
masyarakat sebelum dipraktekkan dalam interaksi sosial.
2-Merupakan hasil kesepakatan bersama yang wajib ditaati sebab
berfungsi mengarahkan perilaku manusia dalam kehidupan
bermasyarakat.
3-Mengalami perubahan sepanjang waktu sebab norma dibuat sesuai
dengan interaksi sosial yang terus berkembang dimasyarakat tersebut.
4-Wajib ditaati bersama karena lahir dari keinginan semua orang dalam
kelompok masyarakat.
5-Memberikan sanksi pelanggaran kepada para pelaku yang
melanggar peraturan tersebut.
JENIS-JENIS NORMA DALAM KEHIDUPAN
MASYARAKAT

1. Norma susila
Peraturan yang muncul dari hati nurani
manusia seperti adanya aturan baik dan
buruk.
Contoh nyata adalah peraturan seperti
jangan mencuri barang milik orang lain
atau menghormati sesama manusia dan
ragam aturan lain.
2. Norma kesopanan
Adalah jenis peraturan yang sangat sesuai
dengan pengertian norma yang mengatur
tatanan kehidupan masyarakat.

Norma inilah yang mengatur pergaulan


dengan orang lain. Beberapa contoh
peraturan tak tertulis tersebut antara lain
memakai pakaian yang sopan saat
menghadiri acara formal atau sekolah, tidak
boleh meludah di depan orang lain dan
sebagainya.
3. Norma agama
Ketentuan yang berasal dari Tuhan
Yang Maha Kuasa dan tercantum
dalam kitab suci yang wajib ditaati
masing-masing pemeluknya.
Norma agama adalah peraturan yang
fundamental hingga mempengaruhi
norma sosial, kesopanan dan lainnya.
4. Norma hukum
Adalah peraturan yang diberikan
pejabat berwenang untuk mengatur
perilaku dan kehidupan masyarakat
yang seimbang.

Peraturan yang dibuat pun untuk


melindungi dan menjaga kehidupan
masyarakat sendiri.
PENGERTIAN ETIKA
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno.
Bentuk tunggal kata ‘etika’
yaitu ethos sedangkan bentuk jamaknya
yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti
yaitu : tempat tinggal yang biasa, padang
rumput, kandang, kebiasaan/adat,
akhlak,watak, perasaan, sikap, cara
berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat
kebiasaan.
 Menurut Brooks (2007), etika adalah cabang
dari filsafat yang menyelidiki penilaian
normatif tentang apakah perilaku ini benar
atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kebutuhan akan etika muncul dari keinginan
untuk menghindari permasalahan –
permasalahan di dunia nyata.
 Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa

Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan


dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari
Bertens 2000), mempunyai arti :
 Ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak);
 Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak;
 Nilai mengenai benar dan salah yang

dianut suatu golongan atau masyarakat.


 Etika mencakup analisis dan penerapan

konsep seperti benar,salah, baik, buruk,
dan tanggung jawab.
Etika ?
• Etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral
yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
• Sebuah refleksi kritis dan rasional
mengenai nilai dan moral yang
menentukan dan terwujud dalam sikap dan
pola perilaku hidup manusia, baik secara
pribadi maupun kelompok (Drs. H.
Burhanudin Salam)
PENGERTIAN PROFESI

Profesi sendiri berasal dari bahasa latin


“Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu
janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat
dalam pengertian yang lebih luas menjadi
kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu
keahlian tertentu. Sedangkan dalam arti sempit
profesi berarti kegiatan yang dijalankan
berdasarkan keahlian tertentu dan sekaligus
dituntut daripadanya pelaksanaan norma-norma
sosial dengan baik.
PENGERTIAN ETIKA PROFESI
Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalankan kehidupan sebagai pengemban profesi.
Etika profesi adalah cabang filsafat yang mempelajari penerapan
prinsip-prinsip moral dasar atau norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) kehidupan manusia.
Etika Profesi adalah konsep etika yang ditetapkan atau disepakati pada
tatanan profesi atau lingkup kerja tertentu, contoh : pers dan
jurnalistik, engineering (rekayasa), science, medis/dokter, dan
sebagainya.
Etika profesi Berkaitan dengan bidang pekerjaan yang telah dilakukan
seseorang sehingga sangatlah perlu untuk menjaga profesi dikalangan
masyarakat atau terhadap konsumen (klien atau objek).
Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai
keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya
dengan disertai refleksi yang seksama, (Anang Usman, SH., MSi.)
FUNGSI ETIKA PROFESI
1. Menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab kepada
para profesional, lembaga, organisasi, industri, negara dan
masyarakat umum.
2. Membantu para profesional dalam menentukan apa yang
harus mereka perbuat dalam mengahadapi dilema pekerjaan
mereka.
3. Menjaga reputasi atau nama baik.
Untuk menjaga kelakuan dan integritas para tenaga profesi.
4. Pencerminan dan pengharapan dari komunitasnya,
yangmenjamin pelaksanaan kode etik tersebut dalam
pelayanannya.
5. Mencerminkan pengharapan moral-moral dari komunitas.
FUNGSI ETIKA PEKERJAAN

1. Dijadikan tempat untuk memperoleh orientasi kritis yang berkaitan dengan berbagai
macam moralitas.
2. Menunjukkan adanya suatu keterampilan intelektual berupa kemampuan berargumentasi
secara kritis dan rasional.
3. Digunakan untuk pengambilan suatu keputusan dan juga sikap yang wajar dalam
keadaan pluralitas yang tinggi.
4.Digunakan untuk menolong sebuah pendirian.
Digunakan untuk membedakan mana yang boleh dirubah dan mana yang tidak dapat
dirubah.
5. Digunakan untuk menyelesaikan masalah moralitas maupun masalah sosial lainnya
dengan suatu bentuk pemikiran yang kritis dan sistematis.
6. Menggunakan nalar untuk dijadikan pijakan, bukan menggunakan suatu perasaan yang
dapat merugikan banyak orang.
Menyelidiki suatu permasalahan sampai ke akarnya.
Mengapa keberadaan etika profesi sangat
penting di perusahaan/organisasi? Berikut
beberapa manfaat yang menjadi alasan
pentingnya etika profesi, yakni:

1. Memberikan Rasa Tanggung Jawab – Adanya etika profesi dalam


suatu pekerjaan dapat memberikan rasa tanggung jawab kepada si
pemilik pekerjaan karena ia diberi amanah serta aturan-aturan khusus
yang boleh atau tidak boleh untuk dilakukan. Dengan demikian ia tidak
bisa menjalankan pekerjaannya dengan sesuka hatinya. Adapun bagi
pemberi pekerjaan, akan lebih menghormati terhadap pekerja tersebut
beserta pekerjaanya.
2.Sebagai Pedoman Prinsip Profesionalitas –
Etika profesi disusun sedemikian rupa untuk
dijadikan pedoman prinsip profesionalitas
setiap profesi dalam suatu perusahaan atau
organisasi. Setiap profesi harus menjalankan
dan menghormati etika profesi ini tanpa
kecuali yang b menghargiasanya disertai
sanksi bagi pelanggarnya seperti pemberian
surat peringatan atau bahkan pemecatan.
3.Meningkatkan Kredibilitas
Perusahaan/Organisasi – Suatu perusahaan
atau organisasi nasional biasanya memiliki
kode etik profesi yang mana sangat
bermanfaat untuk meningkatkan
kredibilitas perusahaan atau organisasi
tersebut baik secara internal maupun
eksternal. Dengan kata lain, baik untuk
orang dalam yang terikat kode etik profesi
tersebut maupun orang luar yang tidak
terikat akan lebih menghargai perusahaan
atau organisasi yang menjunjung tinggi
profesionalitas.
4. Menciptakan Ketertiban dan Keteraturan –
Sebagai sebuah aturan, kode etik profesi
dapat dijadikan sebuah sarana untuk
menciptakan suasana yang tertib dan teratur
dalam suatu prusahaan atau organisasi. Hal
ini karena semua orang yang terikat kode
etik tersebut harus berjalan dalam koridor-
koridor tertentu yang dapat mencegah
adanya penyimpangan.
5. Sebagai Kontrol Sosial – Etika profesi juga dapat
dijadikan sebagai sarana kontrol sosial seseorang atas
profesi yang dimilikinya. Dengan kata lain, pemilik
profesi akan berfikir terlebih dahulu sebelum melakukan
tidakan-tindakan tertentu karena ada aturan yang telah
mengikatnya. Jika ia melanggar etika profesi tersebut
maka ia harus siap menerima segala konsekuansi yang
menyertai segala tindakannya.
 
6. Meningkatkan Kesejahteraan Anggota – Nyatanya etika
profesi dapat meningkatkan kesejahteraan anggota yang
terikat kode etik profesi tersebut. Mengapa? Hal ini
karena etika profesi juga mengatur hubungan antar
anggota atau pekerja maupun hubungan antara
pemimpin perusahaan/organisasi dengan
anggota/pekerjanya.
7. Mencegah Campur Tangan Pihak Luar – Keberadaan
etika profesi sangat diperlukan dalam suatu
organisasi/perusahaan guna mencegah adanya campur
tangan pihak luar yang tidak terikat kode etik tersebut.
Misalnya saja dalam hal penerimaan anggota/pekerja,
pihak luar tidak dapat ikut campur terhadapnya baik
terkait prosedur penerimaanya maupun calon-calon
yang terpilih.

8. Melindungi Hak-hak Anggota/Pekerja – Selain


mengatur tentang tanggung jawab dan kewajiban, etika
profesi juga memuat hak-hak anggota/pekerja. Oleh
karena itu, etika profesi juga bermanfaat untuk
melindungi hak-hak anggota/pekerja di suatu
perusahaan/organisasi.
9.Sebagai Rujukan Penyelesaian Berbagai
Permasalahan – Setiap perusahaan atau
organisasi tentunya pernah mengalami
permasalahan baik di lingkungan internal
maupun eksternal. Etika profesi dapat
dijadikan sebagai salah satu rujukan untuk
menyelesaikan berbagai permasalahan yang
timbul di lingkungan perusahaan/organisasi.
Hal ini tidak terlepas dari keberadaan etika
profesi yang dianggap sebagai norma yang
berlaku di dalam perusahaan/organisasi
tersebut.
ETIKA BEKERJA
 BERPAKAIAN RAPIH SESUAI DENGAN LINGKUNGN
KERJA DI KANTOR
 USAHAKAN JANGAN SAMPAI DATANG TERLAMBAT
 HARUS BEKERJA KERAS DAN TIDAK MALAS
MALASAN
 BERSIKAP LOYAL KEPADA PERUSAHAAN
 DISIPLIN DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
PEKERJAAN
 BERTUTUR KATA YANG BAIK KEPADA SESAMA
REKAN,KOLEGA DAN ATASAN
 SAAT MASUK KANTOR UCAPKAN SALAM
 HARUS SELALU TERSENYUM DAN BERWAJAH

CERIA
 JANGAN SAMPAI MENUNDA PEKERJAAN.BILA

ADA TUGAS LANGSUNG SAAT ITU JUGA


DALAM KESEMPATAN PERTAMA DIKERJAKAN
SEHINGGA TIDAK MENUMPUK DAN DI KEJAR
WAKTU
 JANGAN PULANG SEBELUM PEKERJAAN SELESAI
 JANGAN PULANG SEBELUM PIMPINAN PULANG
 MEMINTA IJIN KEPADA ATASAN JIKA ADA

KEPERLUAN
 CATAT BILA ADA PESAN PESAN DARI
MANAPUN JUGA
 JIKA ADA TELEPON SEGERA ANGKAT JANGAN

SAMPAI BERDERING SAMPAI 3X


 JANGAN GUNAKAN TELEPON UNTUK
KEPERLUAN PRIBADI
 JANGAN BERMAIN GAME SAAT JAM KERJA
 JANGAN BERCANDA SEHINGGA MENIMBULKAN

SUARA BERISIK YANG MENGGANGU ORANG


LAIN
 JANGAN MENGGOSIP DAN MEMBICARAKAN

KEJELEKAN REKAN KERJA


 JANGAN BERBUAT MELANGGAR NORMA ASUSILA DI
KANTOR
 BERSIKAP RAMAH TERHADAP REKAN KERJA DAN
TAMU
 KETIKA MENERIMA TELEPON UCAPKAN SALAM,
NAMA, INSTITUSI DAN TANYAKAN KEPERLUANNYA
APA
 JANGAN MEMBUANG SAMPAH SEMBARANGAN DI
RUANG KANTOR
 JANGAN MEROKOK DI RUANGAN KANTOR
 JAGA KEBERSIHAN KANTOR
 JANGAN MEMBAWA BARANG INVENTARIS KANTOR
KE RUMAH
 KEPERLUAN ATK SELALU DI
INVENTALISIR AGAR TIDAK TERJADI
KEHILANGAN
 JANGAN MENDAHULUI PULANG
SEBELUM WAKTU YANG DI TENTUKAN
 MERAPIKAN BUKU/DOKUMEN/KANTOR

SEBELUM PULANG KERJA


 SEBELUM PULANG KANTOR,
KONDISIKAN KANTOR DENGAN
KEADAAN AMAN, BERSIH DAN RAPIH.
Prinsip-Prinsip Etika Profesi
Dalam menjalankan profesi, seseorang perlu memiliki dasar-
dasar yang perlu diperhatikan, diantaranya<ref>Bertens.K.
2007. Etika. Jakarta: PT. Gramediref>:
 Prinsip Tanggung Jawab. Seorang yang memiliki profesi harus

mampu bertanggung jawab atas dampak yang ditimbulkan dari


profesi tersebut, khususnya bagi orang-orang di sekitarnya.
 Prinsip Keadilan. Prinsip ini menuntut agar seseorang mampu

menjalankan profesinya tanpa merugikan orang lain, khususnya


orang yang berkaitan dengan profesi tersebut.
 Prinsip Otonomi. Prinsip ini didasari dari kebutuhan seorang

profesional untuk diberikan kebebasan sepenuhnya untuk


menjalankan profesinya.
 Prinsip Integritas Moral. Seorang profesional juga dituntut untuk

memiliki komitmen pribadi untuk menjaga kepentingan


profesinya, dirinya, dan masyarakat.
KODE ETIK PROFESI
Kode Etik Profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang berat, maka termasuk dalam
norma hukum.  

Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan
atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional
memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode
etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kode


etik merupakan sebuah aturan-aturan, batasa-batasan berupa nilai dan norma
yang dibentuk oleh kelompok masyarakat (organisasi/perusahaan) tertentu dengan
tujuan untuk meningkatkan kualitas anggota-anggotanya, juga dalam mencapai
tujuan dengan cara yang baik dan benar.
“Internalisasikan Kode Etik
menjadi bagian kehidupan di
dalam diri, sehingga dapat
memancarkan perilaku positif
untuk semua kehidupan di luar
diri.” -Djajendra
FUNGSI KODE ETIK

Pada dasarnya kode etik memiliki fungsi ganda yaitu


sebagai perlindungan dan pengembangan bagi profesi. 

Fungsi seperti itu sama seperti apa yang dikemukakan Gibson dan
Michel (1945 : 449) yang lebih mementingkan pada kode etik sebagai
pedoman pelaksanaan tugas profesional dan pedoman bagi
masyarakat sebagai seorang professional.

Menurut Biggs dan Blocher ( 1986 : 10) mengemukakan tiga fungsi


kode etik yaitu : 
(1). Melindungi suatu profesi dari campur tangan pemerintah.
(2). Mencegah terjadinya pertentangan internal dalam suatu profesi. 
(3). Melindungi para praktisi dari kesalahan praktik suatu profesi.
 Pertama, kode etik melindungi profesi dari campur tangan
pemerintah, dengan adanya kode etik yang jelas, terlebih
khusus dalam rangka mengatur hubungan antara anggota
profesi dengan pihak eksternal (pemerintah) akan
memberikan kejelasan tentang apa yang harus dilakukan
dan yang tidak boleh dilakukan. Hal ini menjadi sangat
penting, karena menjalin hubungan dengan pihak
pemerintah sebagai suatu bagian yang berkuasa dalam
suatu daerah, tentunya akan sangat berpengaruh besar
terhadap jalannya suatu perusahaan, sehingga dengan
adanya kode etik ini, pemerintah tidak akan “semena-
mena” melakukan yang tidak baik terhadap anggota profesi
 Kedua, kode etik yang dapat mencegah
perpecahan internal perusahaan. Dengan adanya
kode etik, hal ini akan memberikan kejelasan
tentang cara menjalin hubungan yang baik dengan
rekan sejawat, yang tentunya akan sangat
mempengaruhi peforma dari masing-masing
anggota profesi untuk bekerja dengan maksimal
dan dengan motivasi yang benar, tanpa ada
perasaan iri atau ketidaksukaan dalam bekerja.
 Ketiga, melindungi praktisi dari kesalah praktik
suatu profesi. Hal ini berkaitan dengan hasil kerja
oleh para praktisi dalam suatu profesi. Dengan
kode etik, tentunya para anggota profesi yang
bijaksana tidak akan memberikan kemudahan
dalam penyelewengan tindakan bekerja, yang
nantinya hanya akan merugikan bagi dirinya sendiri
dan perusahaan. Selain itu, hal tersebut juga akan
memberikan penggambaran lebih baik kepada
setiap anggota profesi untuk tidak melakukan
kesalahan-kesalahan sekecil apapun itu dalam
bekerja.
Adapun secara umum fungsi dari kode etik profesi adalah

(1). Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan. 
Setiap anggota profesi harus menjalankan tugasnya sesuai dengan kode etik/
aturan yang berlaku di dalam suatu organisasi.
 
(2). Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
Maksud dari fungsi ini adalah bahwa setiap anggota profesi juga diawasi oleh
masyarakat dalam melakukan pekerjaannya.
 
(3). Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.
Maksud dari fungsi ini adalah untuk mencegah intervensi dari pihak lain/ pihak
luar yang tidak berkepentingan untuk masuk ke dalam organisasi, karena
dikhawatirkan merusak tatanan yang sudah ada.
FUNGSI KODE ETIK PROFESI
Kode etik profesi itu merupakan sarana  untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika
profesi. Ada tiga hal pokok yang merupakan fungsi dari kode etik profesi:
 a)    Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi
tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan
kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang
boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
 b)     Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat
atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat
memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat
memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
 c)     Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi
profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut
dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau
perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di lain
instansi atau perusahaan.
ATTITUDE
Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000:141) merupakan
suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu
terhadap suatu perangsang atau situasi yang  dihadapinya.
Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam
tingkah laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu,
orang yang memiliki Sikap positif terhadap suatu objek atau
situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau
kesenangan (like), sebaliknya orang yang
memiliki Sikap negatif ia akan memperlihatkan
ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).
Sementara itu menurut D. Krech dan RS. Crutchfield
yang dikutip oleh Ahmadi (2007:159) Sikap adalah
organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi
atau pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan
individu. Pendapat ini mempertegas hubungan
antara Sikap dengan motivasi maupun persepsi.
Hubungan ini dapat berlangsung dua arah atau saling
mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi
dan persepsi seseorang terhadap suatu objek atau
keadaan tertentu atau sebaliknya motivasi dan persepsi
seseorang dipengaruhi oleh Sikap seseorang terhadap
suatu objek atau keadaan tertentu.
 Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau
respons yang masih tertutup dan seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek.
 Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi

pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek


atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai
adanya perasaan tertentu, dan memberikan
dasar pada orang tersebut untuk membuat
respons atau berpenilaku dalam cara tertentu
yang dipilihnya.
 Dari beberapa pendapat tentang
definisi Sikap (Attitude), maka dapat
disimpulkan bahwa Sikap adalah suatu
kecenderungan  atau   kesediaan
seseorang baik berupa perasaan, pikiran
dan tingkah laku untuk bertindak dengan
cara tertentu terhadap suatu objek atau
situasi tertentu.            
Meski ada begitu banyak pengertian sikap, yang pasti, dalam
berbagai ulasan tentang sikap selalu ditemui beberapa
konstruksi yang relatif tetap, berkaitan dengan jenis, dimensi,
dan hierarki sikap. Umumnya, ada tiga jenis sikap manusia:

 Kognitif, yang berkaitan dengan apa yang dipelajari,


tentang apa yang diketahui tentang suatu objek;
 Afektif, atau sering disebut faktor emosional, yang

berkaitan dengan perasaan (bagaimana perasaan tentang


objek);
 Psikomotorik atau konatif, yakni perilaku (behavioral) yang

terlihat melalui predisposisi suatu tindakan.


Untuk dapat memahami Sikap perlu diketahui ciri-ciri yang melekat pada Sikap.
Menurut Gerungan (1991:151-152) ciri-ciri  Sikap atau attitude  adalah:  
1) Attitude   bukan dibawa orang  sejak ia dilahirkan,  melainkan  dibentuk atau 
dipelajarinya sepanjang perkembangan orang itu  dalam hubungan dengan
objeknya.
2)Attitude itu dapat berubah-ubah, karena itu attitude dapat dipelajari  orang; atau
sebaliknya, attitude-attitude itu dapat dipelajari, karena attitude-attitude itu
dapat dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan
syarat-syarat tertentu yang mempermudah berubahnya attitude pada orang itu.
3) Attitude itu tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mengandung relasi tertentu
terhadap suatu objek. 
4) Objek attitude itu dapat merupakan satu hal tertentu, tetapi dapat juga 
merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut. Jadi attitude itu dapat berkenaan
dengan satu objek saja, tetapi juga berkenaan dengan sederetan objek-objek
yang serupa.
5)  Attitude mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan.
Katz (Azwar, 2005:53-55) menerangkan ada empat macam
fungsi Sikap bagi manusia, yaitu:  

a)   Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian atau fungsi


manfaat. Fungsi ini menyatakan bahwa individu
dengan Sikapnya  berusaha  untuk   memaksimalkan hal-hal
yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Dengan demikian, individu akan
membentuk Sikap positif terhadap hal-hal yang dirasakannya
akan mendatangkan keuntungan  dan
membentuk Sikap negatif  terhadap hal-hal yang menurut
perasaannya akan merugikan dirinya. 
b) Fungsi pertahanan ego               
Sikap dalam hal ini, merefleksikan problem kepribadian yang tidak terselesaikan.
c) Fungsi pernyataan nilai               
Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan diinginkan. 
Dengan fungsi ini seseorang sering kali mengembangkan Sikap tertentu untuk 
memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang dianutnya yang sesuai
dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya.
d) Fungsi pengetahuan
Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,
untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan
pengalamannya. Sikap berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara
strukturisasi agar dunia di sekitar tampak logis dan masuk
akal. Sikap digunakan untuk melakukan evaluasi terhadap fenomena luar
yang ada dan mengorganisasikannya. 
    
Attitude/sikap sangat penting karena dapat
menentukan tingkat keberhasilan seseorang. Dari sebuah
penilitian di Amerika, 90% kasus pemecatan disebabkan
oleh perilaku yang buruk yang dilakukan oleh seorang
pekerja seperti tindakan tidak bertanggung jawab, tidak
jujur, serta hubungan interpersonal yang buruk. Robert Hall
International, sebuah perusahaan konsultan di San
Fransisco, meminta para vice president dan direktur dari
100 perusahaan terbesar di Amerika untuk menyebutkan
alasan mereka memecat seorang pekerja. Dari pernyataan
tersebut disimpulkan alasan utama mereka memecat
seorang pekerja adalah sebagai berikut
Attitude dinilai memiliki peran penting bagi
kemajuan suatu perusahaan. Karena attitude
seorang karyawan dapat mencerminkan produk
maupun brand image perusahaan tersebut. Apabila
attitude karyawan tersebut buruk maka akan
mempengaruhi buruknya pandangan masyarakat
terhadap perusahaan tersebut. Dan apabila attitude
yang ditunjukan karyawan tersebut baik, maka
akan meningkatkan citra baik perusahaan tersebut.
Berikut ini attitude atau sikap yang harus dimiliki
setiap pekerja:
 Profesionalisme
Profesional disini maksudnya adalah mempunyai sikap
untuk dapat bekerja keras, fokus dan memiliki
tanggung jawab.
 Open Minded
Memiliki pemikiran yang terbuka, dimana setiap
pekerja mampu menerima setiap perbedaan
pandangan, budaya maupun lingkungan baru.
 Jujur
Jujur dalam setiap kegiatan yang dilakukan didalam
dunia kerja. Karena dengan jujur akan menjauhkan kita
dari tindakan negatif salah satunya seperti korupsi.
 Team Work
Dapat bekerjasama dalam sebuah tim, karena dalam
dunia kerja kita tidak dapat bekerja sendiri. Maka dari
itu dibutuhkan kemampuan untuk dapat bekerjasama
dengan baik sehingga peluang untuk suskes jauh lebih
besar.
 Rendah Hati
Rendah hati disini yaitu tidak bersikap sombong dan
membanggakan diri sendiri.
 Kritis dan selalu ingin tahu
Rasa kritis diperlukan agar kita tidak cepat puas, dan
selalu ingin mencari jawaban yang lebih baik. Dan
selalu ingin tahu disini adalah sikap dimana seorang
pekerja selalu mengembangkan kemampuannya
dengan belajar hal-hal baru.
GREETING
Greeting adalah ungkapan sambutan atau
salam yang digunakan sebagai ketika
pertama kali berjumpa, salam, dan atau
sebagai pembuka di dalam
pidato. Greeting ada 3 jenis, yaitu formal
greeting, informal greeting, dan popular
greeting. Masing-masing mempunyai saat-
saat tertentu kapan diucapkannya.
Formal greeting adalah ungkapan yang digunakan
ketika pada acara resmi dan serius. Kata-kata atau
kalimat-kalimatnya menggunakan bahasa yang lebih
kompleks. Formal greeting juga digunakan pada teks
seperti buku, karya tulis, dsb. Sedangkan informal
greeting ialah ungkapan yang biasa digunakan
sehari-hari. Seperti ketika menyapa teman,
mengobrol dengan orang tua, dsb. Dan yang
terakhir popular greeting, popular greeting termasuk
ke dalam bahasa slang, yaitu ungkapan-ungkapan
yang tidak biasa atau ungkapan-ungkapan yang
jarang digunakan. Hanya kelompok sosial tertentu
yang menggunakannya. Popular greeting sama
dengan bahasa gaul  dalam bahasa Indonesia.
 Greeting adalah salah satu ciri-ciri memberikan service
excellence dan semestinya dimulai dari dalam internal perusahaan
dan diteruskan ke external customers.  Jika ini dilakukan berulang-
ulang dengan kesungguhan atau sincerity yang dalam di internal
perusahaan, maka memberikan salam bukan lagi hal yang
memalukan dan terkesan canggung.  Bahkan jika tidak memberikan
salam terasa ada yang kurang berkenan.
 Greeting adalah bentuk courtesy atau keramah-tamaan. 
Dengan greeting, nada bicara bisa dikendalikan dari awal.  Layaknya
seperti ketika kita mau menyanyi, kita mencari tangga lagu yang pas
dengan nada suara. Demikian pula greeting merupakan nada bicara
yang sangat penting untuk menentukan pitch dan intonasi.
 Sedemikian pentingnya greeting ini sehingga beberapa
perusahaan kembali mengingatkan karyawannya untuk
menyapa satu dengan yang lain ketika berpapasan.
 Salam memang sederhana. Namun kita yang terus

menerus bertemu seseorang atau sekelompok orang,


sering bersikap ’take it for granted’.  Mungkin sesuatu
yang tidak sengaja dilupakan tapi dianggap tidak perlu
lagi dilakukan terutama untuk orang-orang yang sangat
dekat dengan kita.  Sering kita mendengar ”a..lah..
jangan terlalu formal lah”.  Greeting sering dikaitkan
dengan formalitas.
GROOMING
 Penampilan diri (grooming) merupakan hal yang sangat penting
dalam kehidupan sehari-hari. Setiap orang tentu saja ingin selalu
tampil serasi dan menarik agar disukai oleh orang lain.
Penampilan menarik mencerminkan kepribadian seseorang.
Orang yang berpenampilan menarik akan dinilai sebagai orang
yang berkepribadian baik. Sebaliknya, orang yang kurang
memperhatikan penampilannya dinilai sebagai orang yang
berkepribadian kurang menarik.
 Penampilan yang menarik akan memberikan kesan yang positif
bagi orang lain. Oleh karena itu, penampilan diri perlu
diperhatikan agar sedapat mungkin selaras dengan nilai-nilai
keindahan dan tata krama yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat.Untuk itu terlebih dahulu anda
mengetahui arti kata grooming, dari pendapat para ahli yang
dinyatakan di dalam bukunya masing-masing.
Di bawah ini terdapat arti kata grooming, yang dikutip antara lain:
 Kata groom menurut Kamus Bahasa Inggris Indonesia, artinya mengurus,
merawat, rapi atau pelihara.
 Secara harfiah, grooming artinya penampilan diri.
 Grooming dalam penampilan prima adalah, penampilan diri tenaga pelayanan
pada waktu bekerja, memberikan pelayanan kepada kolega dan pelanggan.
 Penampilan diri (grooming), sangat penting dalam kehidupan sehari-hari,
apalagi bagi yang bekerja sebagai tenaga pelayanan, seperti pegawai negeri,
pelayan toko, tenaga penjualan, kalangan eksekutif bisnis, dan lain-lain,
mereka tentu saja perlu berpenampilan serasi dan menarik.
 Well groomed istilah Bahasa Inggris, yang digunakan untuk menggambarkan,
orang berbusana resmi dengan baik menarik. Busana yang baik dan resmi
ituberarti penampilan yang rapi, sopan, luwes, serasi dan menarik (personal
apperance) sesuai dengan etika dan tata krama pergaulan.
 Pengertian grooming, secara singkat adalah, penampilan seseorang,
dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki dimulai dari kebersihan
tubuh dan kerapihan pribadi, cara berpakaian sampai dengan tutur
kata dan sopan santun
 Kecantikan atau ketampanan, bukan hanya dilihat dari luar saja, tapi
juga harus diiringi dari dalam (inner-beauty). Oleh karena itu,
perilaku juga harus diperhatikan dalam berpenampilan
 kesimpulannya pengertian Grooming adalah penampilan diri
seseorang yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan, dimulai
dari ujung rambut sampai ujung kaki. Atau tindakan dimana
seseorang akan bersih atau rapih tubuh mereka dalam
memperhatikan beberapa cara, seperti cara berjalan , berpakaian.
yaitu bertindak sebagai undangan seperti itu, menunjukan orang lain
bahwa kita itu bersih dan rapih.
 Bagian dari grooming
1.baik dari cara berpakaian
2.cara berdandan
3.cara berhias
4.gaya berjalan
5.cara makan
6.cara minum
7.serta cara berbicara merupakan unsur yang sangat penting dalam
berpenampilan menarik dan serasi.
Aroma Tubuh : Karena itu kenakan parfum yang terbaik, atau paling tidak kenakan
anti perspirant untuk menghambat keringat berlebih.
Rambut : pilih style rambut yang cocok dengan Anda, jangan salah pilih sehingga
style/gaya rambut Anda tidak pantas dengan wajah apalagi dengan profesi anda
Kulit : Jaga kesehatan dan kebersihan kulit terutama bagian wajah.
Gigi dan Mulut : Kedua hal ini juga sangat penting, karena jelas kita berinteraksi
dan mengobrol dengan orang lain. Jaga juga kesegaran aroma mulut. bahwa
senyum yang indah dan nafas segar dapat
Personal grooming lebih menitikberatkan pada aspek
kerapian penampilan seseorang. Dengan demikian sosok
karyawan yang baik adalah sosok yang rapi dan bersih
dalam istilah perhotelan disebut Neat and Clean.
Bahkan neat and clean ini dianggap sebagai salah satu ciri
dan insan pariwisata termasuk insan perhotelan. Rapi dan
bersih ditinjau dari sudut wisatawan, bukan ditinjau dari
segi karyawan. Hotel perlu menetapkan bagaimana
seharusnya penampilan karyawan yang baik. Bentuk
penampilan ini kemudian dituangkan dalam suatu aturan
atau “Standart Operatis Prosedure (SOP)” yang harus
diikuti oleh karyawan.
 Penampilan yang rapi, bersih ditambah dengan sikap ramah
dan sopan akan sangat membantu karyawan dalam
memberikan pelayanan yang
memuaskan (satisfication). Sebagaimana kita ketahui bahwa
salah satu ciri dari pada keberhasilan hotel menjual jasa
pelayanan adalah pada kepuasan tamu (guest satisfication).
 Tamu/wisatawan puas berarti pelayanan yang diterima baik.
Dengan pelayanan yang baik tentu tamu/wisatawan akan rela
membayar mahal dan keuntungan meningkat bagi hotel.
 Sebaliknya apabila wisatawan tidak puas maka tamu akan
mengeluh (complaint) dan perusahaan perusahaan akan
mengalami kerugian.
 Dengan demikian betapa pentingnya peranan grooming dalam
dunia pelayanan jasa, khususnya pada dunia perhotelan.
Masing – masing perusahaan berusaha mendesain pakaian
seragam karyawan agar tampak rapi dan bersih mulai dari
desain mode, warna, dan aksesories.
ETIKA PARIWISATA
 Etika Pariwisata adalah ilmu pengetahuan
yang terkait dengan pariwisata yang bersifat
multi dimensional dan multi disiplin, yang
membahas tentang perbuatan (tindakan,
action) dan tingkah laku (behaviour) manusia,
yang meliputi wisatawan, pengusaha,
pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat, yang dapat dinilai benar ataupun
salah.
PENGERTIAN ETIKA PARIWISATA
DAN PERHOTELAN

Tatanan tingkah laku bagi petugas yang


menangani wisatawan agar dapat
berhubungan dengan tamu secara
sopan, baik dan efektif.
 Etika
 Etika
adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang perbuatan (tindakan) dan tingkah laku
(perangai) manusia, yang dapat dinilai benar ataupun salah.

 Wisata
 Wisata adalah (1) kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan (2) mengunjungi tempat tertentu (3) untuk tujuan rekreasi, (4) pengembangan pribadi,
atau (5) mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

 Pariwisata
 Pariwisataadalah berbagai macam (1) kegiatan wisata dan didukung berbagai (2) fasilitas serta
(2) layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

 Kepariwisataan
 Kepariwisataan adalah (1) keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan (2) bersifat
multidimensional serta (3) multidisiplin yang muncul sebagai (4) wujud kebutuhan setiap orang
dan negara serta (5) interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, (6) sesama
wisatawan, (7) Pemerintah, (8) Pemerintah Daerah, dan (9) pengusaha.
 Pengusaha Pariwisata

 Yang dimaksud dengan pengusaha di sini yang


menangani usaha pariwisata, yang meliputi:
daya tarik wisata; kawasan pariwisata; jasa
transportasi wisata; jasa perjalanan wisata;
jasa makanan dan minuman; penyediaan
akomodasi; penyelenggaraan hiburan dan
rekreasi; penyelenggaraan pertemuan,
perjalanan insentif, konferensi, dan pameran;
jasa informasi pariwisata; jasa konsultan
pariwisata; jasa pramuwisata; wisata tirta, dan
spa
arti dari first impression sendiri
kurang lebih adalah bagaimana
cara kita membuat orang lain
menilai positif diri kita pada saat
awal-awal berkenalan atau
bertemu.
First Impression
 Kesan pertama memang penting. Singkatnya kesan pertama selama beberapa hari di
kantor baru sangatlah penting bagi Anda. Kesan itulah yang akan menjadi label Anda
di perusahaan tersebut.
 Jika Anda menampilkan kesan baik sejak awal, selanjutnya keberadaan Anda di
perusahaan akan berlangsung nyaman. Bila memulai dengan salah, Anda harus
bekerja ekstra keras untuk memenangkan perasaan, kepercayaan, dan keyakinan
atasan serta rekan kerja Anda. Hal ini dapat dihindari.
 Saat bergabung dengan perusahaan baru, Anda akan diperhatikan banyak pihak.
Perhatian itu dilakukan dengan berbagai motivasi.
 Pimpinan baru akan menilai kecakapan dan sikap Anda.
 Teman baru ingin tahu apakah Anda patut disambut dengan hangat dan ramah
dalam tim.
 Anak buah Anda ingin kenal siapakah orang baru yang akan mereka “patuhi” selama
beberapa waktu ke depan.
Kesan pertama sangatlah penting
untuk menjaga nama baik hotel &
membuat hubungan bisnis yang
berkelanjutan. Sebagai seorang
resepsionis kita harus mempunyai
sikap yang antusias atau peduli
kepada setiap tamu. Semua yang
dilakukan harus lah dengan hati,
karena semua tamu sangat
mengharapkan untuk diperlakukan
dengan hormat dan kepedulian .
CIRI KARYAWAN BERKUALITAS DI TEMPAT KERJA

 MENJALANI TUGAS DENGAN BAIK


 PRODUKTIF
 BERORIENTASI PADA TARGET
 BERMOTIVASI TINGGI
 SABAR DAN BEKERJA KERAS
 FOKUS PADA DETAIL
 BERPIKIR DAN BERTINDAK POSITIF
 MENJAGA HUBUNGAN SOSIAL
TABIAT BURUK KARYAWAN YANG SERING MUNCUL DI
KANTOR
 MENGELUH
 SENANG MENCARI ALASAN
 TIDAK ANTUSIAS BEKERJA
 TIDAK MAU MEMBANTU ORANG LAIN
 SENANG BERGOSIP
 SENANG BERBOHONG
 BERLAGAK TAHU BERBAGAI HAL
 TERLALU MANDIRI
 TIDAK BERTANGGUNG JAWAB
UNO (UNITED NATIONS ORGANIZATION)
DEVELOPMENT PROGRAMME
 Badan Program Pembangunan PBB UNO
Development Programme adalah organisasi
multilateral yang paling besar memberi
bantuan teknis dan pembangunan di dunia.
 Berpusat di New York City dan juga sebagai

organisasi terbesar dalam Perserikatan


Bangsa-Bangsa.
 UNDP adalah peringkat ketiga tertinggi
anggota PBB setelah PBB Sekretaris, Jenderal
dan Wakil Sekretaris Jenderal.
 UNDP didanai sepenuhnya oleh kontribusi sukarela dari
negara-negara anggota PBB.
 Organisasi negara memiliki kantor di 166 negara, dimana
UNDP bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk
memenuhi tantangan pembangunan dan mengembangkan
kapasitas lokal.
 Selain itu UNDP bekerja internasional untuk membantu
negara-negara mencapai Millenium Development Goals
(MDGS).
 UNDP memberikan saran ahli, pelatihan, dan memberikan
dukungan kepada negara-negara berkembang, dengan
penekanan pada peningkatan bantuan kepada negara-
negara.
KUALIFIKASI UMUM MENJADI
KARYAWAN JASA

 Memiliki kemampuan bahasa


Internasional (Bahasa Inggris
dan lain-lain).
 Memiliki sifat yang mendasar

dalam kepribadian.
Sikap dasar sebagai landasan utama untuk karyawan yang
bekerja di bidang jasa adalah

 Ready to serve
 Ability to serve
 Be Happiness
 Cooporative
 Esprit De Corps
 Honesty
 Initiatives
 Communicatives
Personality Attributes in Hotel & Tourism Industry
 Memberikan kepuasan dalam pelayanan
 Pelayanan yang sopan dan cepat
 Memberikan bantuan yang diperlukan
 Memenuhi selera tamu sesuai keinginannya
 Ramah tamah
 Profesionalisme
 Smile
 Bearing
 Behavior
 Tone and Inflection of voice
 Prounanciation
 Handshake
 Poise
 State of health
 Clothing and appearance
 Manners and mannerism
 Daily grooming check
 Maturity

Anda mungkin juga menyukai