Anda di halaman 1dari 28

VARIKOKEL

Azis Beru Gani


PENDAHULUAN

Varicocele  Dilatasi abnormal dari vena pada pleksus


pampiniformis akibat gangguan aliran balik pada vena spermatika
interna.
KOMPETENSI 2

1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Varikokel

2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi


penanganan pasien Varikokel
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Varikokel setelah kembali
dari rujukan
1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Varikokel

 Anamnesis
Keluhan :
 benjolan pada skrotum disertai nyeri
 rasa berat pada sisi yang sakit

 belum memiliki keturunan setelah beberapa tahun menikah


 Pemeriksaan fisis
dilakukan dalam posisi berbaring dan berdiri melihat pembesaran
yang teraba seperi cacing dalam kantong ( bag of worms)
GRADING

 Grade 1 : teraba sesudah melakukan manuver valsava (mengedan kuat)


dalam posisi berdiri.
 Grade II : terlihat sesudah melakukan manuver valsava dalam posisi berdiri
 Grade III : terlihat dalam posisi berbaring
 Grade IV : disertai keluhan nyeri
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Laboratorium :
dengan analisis sperma
 Doppler ultrasonography
 Thermography  mengukur suhu dalam skrotum
 Venogram
2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
Varikokel

Rujuk  Bedah
Teknik Pembedahan :
1. Pendekatan scrotal : Varikokelektomi (Hanley)

2. Pendekatan inguinal rendah (Ivanissevich)

3. Pendekatan inguinal tinggi (Palono).

4. Pendekatan abdominal (Gonzales)

5. Embolisasi perkutaneus

6. Pendekatan laparoscopi
Embolisasi varikokel
TERAPI
 Infertilitas
 Kalau ada trauma mudah terjadi perdarahan dan timbul hematokel
 Atropi testis
 Hidrokel
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Varikokel setelah kembali dari rujukan

Evaluasi:
* Bertambahnya volume testis

* Perbaikan hasil analisisi semen (yang dikerjakan setiap 3 bulan)


* Istri menjadi hamil
PROGNOSIS

 Varikokel dapat kambuh kembali  5% dan 20% dari pasien.


Penyembuhan varicocele dapat meningkatan 80% produksi sperma
dan 35% kemungkinan hamil jika fungsi suami-istri normal
HIDROKEL
PENDAHULUAN
Hidrokel  Penimbunan cairan yg berlebihan dlm rongga tunica
vaginalis/processus vaginalis

Klasifikasi :
1. Communicans

2. Non-communicans
KOMPETENSI 2

1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Hidrokel

2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi


penanganan pasien Hidrokel
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Hidrokel setelah kembali
dari rujukan
1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Hidrokel

 Anamnesa :
 Benjolan di buah zakar
 Nyeri

 Pemeriksaan Fisik :
 Transiluminasi test (+)
 Aspirasi cairan
DIAGNOSIS BANDING
 Hernia : dapat didorong masuk dalam rongga perut
 Tumor testis : konsistensi keras
 Varikokel : teraba seperi cacing dalam kantong
 Spermatokel : teraba di cranial testis dan berhubungan dengan caput epididimis
 Hematokel : trauma
 Kista Morgagni : cranial testis disamping caput epididimis
2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
Hidrokel

 Hernia communicans
 Kadang hilang spontan  diabsorbsi  bisa di tunggu sp anak umur 1 th 
operasi
 Aspirasi  kecuali H.comunicans  bahaya infeksi peritoneum berulang-ulang
 tetap  operasi
 H.comunicans yang tak menutup atau dengan hernia  operasi
 Hernia Non-communicans
Operasi

Pada org tua dengan keadaan jelek  aspirasi untuk kurangi ketegangan
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Hidrokel setelah kembali
dari rujukan
 Komplikasi
 Hematoma post hidrokelektomi
 Atrofi testis  Infertility
SPERMATOKEL
PENDAHULUAN

Spermatokel (Kista spermatik)  kantung abnormal (kista) yang terisi


dengan cairan dan sperma mati di dalam epididimis, suatu saluran bergulung
padat yang terletak di belakang testis dimana sprema disimpan dan matang.
KOMPETENSI 2

1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Spermatokel

2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi


penanganan pasien Spermatokel
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Spermatokel setelah
kembali dari rujukan
1. Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap Spermatokel

 Anamnesa
 Testis terasa berat
 Testis terasa tidak nyaman
 Testis terasa nyeri
 Pemeriksan fisik
 Lunak
 Licin

 Berkelok-kelok
 Bentuknya tidak beraturan
 Berfluktuasi
 Berbatas tegas
 Transluminasi (+)
PEMERIKSAAN
PENUNJANG

USG
DIAGNOSIS BANDING

Hematokel Hidrokel Varikokel


2. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien
Spermatokel

 Analgesik
 Pembedahan :
 Spermatoselektomi

 Skleroterapi
3. Lulusan dokter mampu menindaklanjuti pasien Spermatokel setelah kembali dari rujukan

 Komplikasi :
 Epididymal injury
 Epididymal obstruction
 Scrotal hematoma
 Superficial wound infection
 Swelling
 Recurrence of the spermatocele

 Spermatoselektomi 94% diantaranya mengalami bebas gejala nyeri.


Semoga Bermanfaat

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai