NAMA KELOMPOK :
1. Kadek Karunia Pratiwi (8)
2. kadek resmiadi(9)
3. komang deswita dewi(16)
4. ni ketut budi astiti sari(25)
5. ni komang amadea alita putri(26)
6. putu juwita sasmita dewi(33)
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan referat ini yang berjudul
Varikokel.
Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan referat ini berkat bantuan dan tuntunan
Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan
ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan referat ini masih dari jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, penulis telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik
dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima
masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pengertian Varikokel
B. Gelaja Varikokel
C. Penyebab Varikokel
D. Diangnosis Varikokel
E. Cara Pengobatan Varikokel
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuannya untuk mengetahui bagaimana pengaruh varicocele terhadap kemungkinan
teqadinya infertilitas pada pria.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN VARIKOKEL
Pembuluh vena testis bermula dari testis, lalu keluar membentuk pleksus pampiniformis.
Pembuluh ini kemudian mengalir ke arah atas melalui kanalis inguinalis pada
selangkangan, menjadi vena spermatika interna dan berakhir di perut. Vena spermatika
interna kanan bermuara pada vena cava inferior yang bertekanan rendah, sedangkan vena
spermatika interna kiri bergabung dengan vena renalis kiri yang bertekanan relatif tinggi.
Bentuk anatomi yang seperti ini menjelaskan mengapa sebagian besar varikokel terjadi di
sisi kiri skrotum.
B. GEJALA VARIKOKEL
Varikokel tidak selalu menimbulkan gejala. Bila ada, gejala dapat mencakup:
Pada sebagian kasus, varikokel baru diketahui ketika pasangan menjalani pemeriksaan
kesuburan untuk masalah infertilitas. Bagaimana hubungan kedua hal tersebut masih
belum jelas. Teori yang paling banyak diterima menyebutkan bahwa kondisi ini
meningkatkan suhu skrotum oleh karena pembuluh darah yang melebar dan penumpukan
sel darah. Namun, belum jelas bagaimana kondisi ini mengganggu produksi, bentuk, dan
fungsi sperma. Di luar hal ini, varikokel tidak menyebabkan masalah kesehatan lain.
C. PENYEBAB VARIKOKEL
Pada hampir semua kasus, kondisi ini sebetulnya sudah ada sejak lahir namun tidak
tampak hingga periode pubertas di mana terjadi peningkatan aliran darah ke organ
kelamin. Penyebab pastinya belum diketahui tetapi diduga berkembang dari aliran balik
pembuluh vena spermatika interna sehingga terjadi pembengkakan vena di bawahnya.
Selanjutnya, ini tampak sebagai guratan-guratan pada kulit skrotum.
Varikokel juga bisa disebabkan oleh trombosis (gumpalan darah) vena dalam, malformasi
(kelainan pembentukan) pembuluh arteri dan vena ginjal, serta trombosis pada pleksus
pampiniformis. Meski demikian, kondisi-kondisi ini jarang terjadi.
D. DIAGNOSISI VARIKOKEL
Varikokel dapat didiagnosa melalui pemeriksaan fisik dalam posisi berdiri. Varikokel
yang dapat diraba akan terasa seperti kantong berisi cacing. Saat berbaring, varikokel
hanya teraba minimal atau bahkan tidak teraba sama sekali. Bila pria dicurigai mengalami
kondisi ini namun tidak teraba jelas, skrotum diperiksa saat pria melakukan manuver
Valsava (mengejan) pada posisi berdiri.
Hasil studi menemukan bahwa kondisi ini yang berhubungan dengan infertilitas hanyalah
yang teraba melalui pemeriksaan fisik dan/atau tampak jelas pada kulit skrotum.
Pada prinsipnya, varikokel yang tidak menyebabkan hasil analisis sperma abnormal
tidak perlu diobati. Pengobatan baru diperlukan bila:
Obat anti nyeri seperti ibuprofen dapat dikonsumsi bila varikokel menyebabkan nyeri
atau rasa tidak nyaman.
Menopang skrotum
Mengenakan pakaian dalam yang lebih ketat atau alat penopang skrotum (jock strap)
dapat mencegah pembuluh darah semakin membengkak.
Operasi varikokel
Ini merupakan metode pengobatan yang paling banyak dipilih. Operasi bertujuan untuk
menghentikan aliran darah ke pembuluh darah yang membengkak secara permanen.
Dokter akan membuat sayatan pada lipat paha dan korda spermatika yang mengandung
saluran sperma, saraf, saluran getah bening serta pembuluh arteri yang menuju testis.
Setelah itu, pembuluh vena akan diikat sedangkan saluran lainnya dibiarkan. Operasi ini
dapat dilakukan di unit rawat jalan fasilitas kesehatan.
Hasil studi mendapati bahwa 70 persen pria yang menjalani operasi varikokel
mengalami perbaikan parameter cairan sperma. Angka konsepsi (pembuahan) pun
meningkat sekitar 40-60 persen. Peningkatan kualitas cairan sperma ini tampak jelas
pada 3-4 bulan pasca operasi dan akan menetap setelah 6 bulan. Di sisi lain,
kekambuhan atau varikokel yang menetap dapat terjadi pada sekitar 10-15 persen pria
yang menjalani operasi varikokel.
Alternatif dari operasi adalah prosedur embolisasi di mana digunakan kateter untuk
memasukkan coil atau cairan khusus ke dalam vena yang berfungsi menghambat aliran
darah pembuluh ini.
Risiko operasi tentu ada dan dapat mencakup perdarahan, infeksi, cedera pada testis,
timbulnya bekuan darah pada tungkai bawah, serta risiko yang berkaitan dengan
pemberian anestesi. Akan tetapi, risiko-risiko ini jarang terjadi.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagian besar varikokel ditemukan secara kebetulan dan tidak memerlukan
pengobatan kecuali bila bergejala. Khusus untuk pria dengan infertilitas, kondisi
ini tidak boleh diabaikan oleh karena sangat bisa dikoreksi. Varikokel yang
diobati dapat memperbaiki hasil analisis sperma dalam waktu singkat sehingga
meningkatkan peluang hamil pada pasangan yang mengalami infertilitas.
B. SARAN-SARAN