Anda di halaman 1dari 24

Deteksi Dini Gangguan

Penglihatan & Kebutaan


dr. Andhika Guna Dharma, SpM(K), FICS
Developing countries>>
80% are avoidable
blindness
Besaran Masalah di Jawa Tengah

Sumber : Laporan Penelitian RAAB 2015


KATARAK
Apakah KATARAK itu ?

perubahan lensa mata yang tadinya jernih dan


tembus cahaya menjadi keruh, menyebabkan
gangguan pada penglihatan
Gambar Anatomi Mata
Macam – Macam Katarak

Katarak Kongenital

Katarak Senilis PALING SERING!

Katarak Komplikata
Katarak Traumatika

Katarak Sekunder
Katarak Kongenital
Katarak Senilis
Katarak Komplikata
Katarak traumatik
KATARAK SEKUNDER
Apa saja gejalanya ?
Pandangan mata
yang
kabur, suram atau
seperti ada bayan
gan
Sulit melihat awan atau asap.
pada malam
hari
Sensitif pada caha
ya
Terdapat lingkaran
cahaya saat
memandang sinar Membutuhkan ca
hay
terang untuk mem a
bac
atau ketika berakti a
fitas
Pandangan ganda
jika melihat Sering mengganti
kacamata
dengan satu mata atau lensa kontak
karena
ketidaknyamanan
tersebut
Faktor risiko katarak

Usia

Diabetes Melitus

Riwayat keluarga dengan katarak

Pernah mengalami cedera atau radang pada mata

Penggunaan kortikosteroid dalam jangka waktu lama

Terkena sinar matahari secara berlebihan


Penyebab timbulnya katarak?

Proses degenerasi yang berkaitan dengan usia

Proses radang intraokular

Infeksi dalam kandungan

Trauma
PENGOBATAN KATARAK

TERAPI lensa yang telah keruh diangkat dan


sekaligus ditanam lensa di dalam mata

OPERASI sehingga pasca operasi tidak perlu lagi


memakai kaca mata khusus (kaca mata
tanpa lensa mata).
Pencegahan
 Jangan merokok
 Lindungi mata anda dari pancaran sinar matahari, misalnya
menggunakan kaca mata hitam karena sinar UV
mengakibatkan katarak pada mata
 Menjaga kesehatan tubuh secara umum
Cara Pemeriksaan Visus

• Pasien berdiri sejauh 20 kaki atau 6 meter dari


optotipe Snellen
• Pasang bingkai kacamata, tutup salah satu mata
(mata kiri)
• Pasien diminta melihat huruf-huruf di optotipe
Snellen dari yang terbesar sampai huruf terkecil
yang dapat dilihat dari jarak 6 m oleh mata normal
tanpa akomodasi (visus normal 6/6 meter atau
20/20 kaki)
• Bila pasien hanya dapat melihat huruf terbesar
dengan visus 6/60 berarti ia hanya dapat melihat
huruf pada jarak 6 meter yang oleh orang normal
huruf tersebut dapat dilihat pada jarak 60 meter.
• Pemeriksaan seperti di atas diulangi untuk mata
kiri.
Uji Hitung Jari
a. Uji hitung jari dimulai dari jarak 1 m, visus dinyatakan dalam per-60.
b. Bila dapat menghitung jari pada jarak 1 m, visusnya 1/60
c. Bila dapat menghitung jari pada jarak 1 m, pemeriksa mundur
menjadi 2 m sampai 6 m.

Uji Lambaian Tangan


d. Uji ini digunakan bila pasien tidak bisa menghitung jari dari jarak
1m
b. Untuk menyatakan visus pasien yang lebih buruk daripada 1/60.
c. Visus dinyatakan dalam per-300, pasien diminta menyebutkan arah

lambaian tangan pemeriksa


e. Orang normal dapat melihat gerakan atau lambaian tangan pada
jarak 1 meter, berarti visus adalah 1/300.
Uji Sinar
a. Ini dilakukan apabila pasien tidak dapat melihat lambaian
tangan pemeriksa.
b. Prinsipnya, pasien diminta menyebutkan arah sinar penlight
yang diberikan pemeriksa.
c. Proyeksi sinar ini dicek dari 4 arah, untuk mengetahui apakah
tangkapan retina masih bagus pada 4 sisinya, temporal, nasal,

superior, dan inferior.


d. Dinyatakan dalam per-tak hingga.
e. Bila pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang
datang, berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi baik.
f. Bila tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang,
berarti visusnya 1/~ dengan proyeksi salah/jelek.
g. Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visusnya = 0

Anda mungkin juga menyukai