Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara • PSCBA adalah perdarahan saluran makan proksimal dari ligamentum treitz. • Keperluan klinik : Perdarahan variceal dan non variceal • Manifestasi klinik beragam • Waktu • Kecepatan • Volume • Perdarahn aktif atau tidak • Kondisi yang sering : • Anemia def besi ( akibat perdarahan tersembunyi dan lama ) • Hematemesis dan atau melena disertai anemia, dengan atau tanpa gangguan hemodinamik • Penyebab PSCBA : • Varises esofagus • Gastritis erosiva • Tukak peptik • Gastrospati kongestif • Sindrom mallory-weiss • Keganasan Pemeriksaan awal • Menentukan beratnya perdarahan dengan memfokuskan status hemodinamik • Tekanan darah dan nadi posisi berbaring, perubahan ortostatik TD dan nadi, vasokonstriksi perifer(akral dingin), kelayakan nafas, kesadaran, produksi urin • Perdarahan akut >20% , akan membuat hemodinamik tidak stabil. • Hipotensi (<90/60 mmHg atau MAP <70 mmHg), Nadi >100x/mnt, Tekanan diastolik ortostatik turun >10 mmHg atau sistolik turun >20 mmHg), Akral dingin, kesadaran menurun, anuria atau oliguria (urin <30ml/jam) Stabilisasi hemodinamik • Hemodinamik tidak stabil • Infus 2 jalur dan CVP • Pertimbangkan transfusi darah : • Perdarahan dalam kondisi hemodinamik tidak stabil • Perdarahan baru atau masih berlangsung dan diperkirakan ≥ 1L • Perdarahan baru atau masih berlangsung dengan HB <10 g% atau HT <30% • Terdapat tanda oksigenasi jaringan menurun Pemeriksaan lanjutan • Anamnesis • Onset , jumlah perdarahan, riwayat perdarahan, riwayat pengobatan, kebiasaan alkohol, cari kemungkinan penyakit hati kronik, demam berdarah, demam tifoid, gagal ginjal kronik, DM, Hipertensi, alergi, riwayat transfusi. • Pemeriksaan fisik • Stigmata penyakit hati kronik • Penunjang • Darah lengkap, RFT, LFT, Hemostasis, Elektrolit Tatalaksana • Non endoskopi • Kumbah lambung lewat pipa nasogastrik denga air suhu kamar • Pemberian vit K pada penyakit hati kronik • Vasopresin : 50 unit dalam 100 ml D5% diberikan 0.5-1 mg/menit selama 20- 60 menit (dapat diulang 3-6jam) • Dapat menimbulkan insuf koroner mendadak, disarankan pemberiannya bersamaan dengan nitrogliserin 40 mcq/menit, maksimal 400mc1/menit dengan mempertahankan TDS > 90 mmHg • Somatostatin : awal bolus 250 mcq intavena, dilanjutkan perinfus 250 mcq/jam selama 12-24 jam atau sampai perdarahan berhenti. • Oktreotide : awal bolus 100 mcq intravena, dilanjutkan perinfus 25 mcq/jam selama 8-24 jam atau sampai perdarhan berhenti. • PPI : Bolus 80 mg IV, perinfus 8 mg/kg/jam selama 72 jam • Antagonis reseptor H2, Antasida, sukralfat (boleh diberikan dengan tujuan penyembuhan lesi mukosa penyebab perdarhan) • Sengstaken-Blokemore tube Endoskopi • Diagnostik dan Terapeutik • Terapeutik • Perdarahan tukak yang aktif atau tukak dengan pembuluh darah yang tampak • Metode : Contact thermal(monopolar/bipolar elektrokoagulasi,heater probe), Noncontact thermal(laser), Nonthermal ( suntikan adrenalin, polidokanol, alkohol, cryanoacrylate atau klip. • Varises esofagus : Ligasi • Perdarahan masif : alternatif skleroterapi endoskopi • Sklerosan yang digunakan campuran sama banyak polidokanol 3%, Nacl 0.9% dan alkohol absolut Terapi Radiologi • Terapi radiologi dipertimbangkan bila perdarahan tetap berlangsung dan belum bisa ditentukan asal perdarhan • Atau terapi endoskopi dinilai gagal dan pembedahan beresiko • Tindakan hemostasis yang bisa dilakukan dengan penyuntikan vasopressin atau embolisasi arterial. • Bila dinilai tidak ada kontraindikasi dan fasilitas dimungkinkan , pada perdarahan varises dapat dipertimbangkan TIPS {Jransjugular Intrahepatic Portosystemic Shunt). TERIMA KASIH