DAN MASYARAKAT
PENDAHULUAN
MASYARAKAT adalah sekelompok orang yang hidup
bersama dan menghasilkan kebudayaan. Oki, tidak ada
masyarakat tanpa kebudayaan dan tidak ada
kebudayaan tanpa masyarakat.
KEBUDAYAAN adalah
kompleks yang mencakup
pengetahuan,
kepercayaan, kesenian,
moral, hukum, adat-
istiadat, serta kemampuan-
kemampuan dan
kebiasaan-kebiasaan yang
diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat (EB.
TYLOR)
LANJUTAN...
KEBUDAYAAN
adalah hasil cipta,
rasa, dan karsa
manusia (SELO
SOEMARDJAN
dan SOELAEMAN
SOEMARDI )
UNSUR-UNSUR
KEBUDAYAAN Universal Categories of Culture (KLUCKHOHN) :
UNSUR KEPERCAYAAN
(cognitive elements): selamatan,
upacara, ritual
KLASIFIKASI NORMA
MASYARAKAT
KEBUDAYAAN menyangkut aturan yang harus diikuti
bersifat normatif. WILLIAM GRAHAM SUMNER dalam
bukunya “Folkways,” mengklasifikasikan norma-norma
masyarakat berdasarkan daya paksanya terhadap para
anggota masyarakat (dimulai dari yang sanksinya paling
ringan):
ETNOSENTRISME adalah
kecenderungan setiap
kelompok untuk
menekankan keunggulan
kebudayaannya.
Kebudayaan sendiri
menjadi patokan baik-
buruk, benar-salah, tinggi-
rendah, berharga-tidak
berharga.
XENOSENTRISME adalah
pandangan yang lebih
menyukai hal-hal yang
berbau asing gagasan,
produk, gaya sendiri
dianggap inferior
MULTI- MULTIKULTURALISME adalah ideologi
yang mengakui dan mengagungkan
KULTURALISME perbedaan, baik perbedaan individual
maupun perbedaan budaya.
Masyarakat bangsa dilihat memiliki
sebuah kebudayaan utama dan
berlaku umum (mainstream), yang
ibarat mozaik, di dalamnya terdapat
beraneka corak kebudayaan.
Penekanannya pada kesederajatan
ungkapan-ungkapan budaya serta
pengayaan budaya melalui
pengadopsian unsur-unsur budaya
yang dianggap paling cocok dan
berguna bagi yang bersangkutan.
In the social sciences,
pluralism is a framework of
PLURALISME
interaction in which groups
show sufficient respect and
tolerance of each other,
that they fruitfully coexist
and interact without conflict
or assimilation.
"Suatu kerangka interaksi
yang mana setiap kelompok
menampilkan rasa hormat
dan toleran satu sama lain,
berinteraksi tanpa konflik
atau asimilasi
(pembauran).”