ANAK USIA DINI Disusun Oleh: 1. Putri Ameilia Candra 2. Latifatul Ulyana 3. Nila Firosyul Ma'wa PENGERTIAN SEMANTIK
Semantik berasal dari bahasa Yunani Semantik ini, merupakan bidang yang
yaitu semantikos, semantik adalah meliputi kemampuan anak dalam memahami cabang dari linguistik yang menyelidiki ujaran lawan bicaranya. Anak akan cenderung tentang makna bahasa belajar banyak hal dari lingkungannya, termasuk dalam berbahasa. Faktor lingkunganlah yang sangat berperan dalam perkembangan semantik 1. Teori Hipotesis Fitur Semantik Menurut beberapa ahli psikologi perkembangan, anak-anak memperoleh makna suatu kata dengan cara menguasai fitur-fitur semantik kata itu satu persatu sampai semua fitur semantik itu dikuasai, Clark memberi contoh, pada mulanya anak-anak yang berbahasa Inggris menyebut semua binatang berkaki empat doggie atau kitty karena pada mulanya anak-anak itu hanya menguasai beberapa fitur semantik saja, yakni [+human], [+animal], dan [+four legs]. Lama-kelamaan fitur-fitur semantik lain juga dikuasai sehingga pada umur tertentu anak-anak dapat membedakan TEORI PROSES PEMEROLEHAN doggi dan kitty. SEMANTIK 2. Teori Hipotesis Hubungan-Hubungan Gramatikal Pada awal pemerolehan semantik hubungan-hubungan gramatikal inilah yang paling penting karena telah tersedia secara nurani sejak lahir. Sedangkan fitur-fitur semantik hanya perlu pada tahap lanjutan pemerolehan semantik ini.Penyesuaian kamus makna kata ini merupakan perkembangan kosakata kanak-kanak yang dilakukan secara horizontal atau secara vertikal. Secara horizontal yaitu kanak-kanak hanya memasukkan beberapa fitur semantik untuk setiap butir leksikal ke dalam kamusnya. Secara vertikal, artinya anak-anak secara serentak memasukkan semua fitur semantik sebuah kata ke dalam kamusnya; tetapi kata-kata itu terpisah satu sama lain.
3. Teori Hipotesis Generalisasi Perkembangan semantik kanak-kanak mengikuti satu proses generalisasi, yakni kemampuan kanak-kanak melihat hubungan- hubungan semantik antara nama-nama benda (kata-kata) mulai dari yang konkret sampai pada yang abstrak. Pada tahap permulaan pemerolehan semantik ini anak-anak hanya mampu menyadari hubungan-hubungan konkret yang khusus di antara benda-benda itu. Bila usianya bertambah mereka membuat TEORI PROSES generalisasi terhadap kategori-kategori abstrak yang lebih jelas. PEMEROLEHAN SEMANTIK
4. Teori Hipotesis Primitif Universal
Menurut Postal semua bahasa yang ada di dunia ini dilandasi oleh satu perangkat primitif-primitif semantik universal (yang kira-kira sama dengan penanda-penanda semantik dan fitur- fitur semantik).Dalam pemerolehan makna kanak-kanak tidak perlu mempelajari komponen-komponen makna itu karena komponen-komponen makna itu telah tersedia sejak dia lahir. Sesuatu yang perlu dipelajari adalah hubungan-hubungan komponen ini dengan "milik-milik" fonologi dan sintaksis, bahasanya. TAHAP PEMEROLEHAN SEMATIK PADA ANAK USIA DINI
2. Tahap generalisasi 3. Tahap medan
semantik (umur 2,5- 5 4. Tahap generalisasi 1. Tahap penyempitan berlebihan (umur1,5- tahun). Pada tahap ini (umur 5-7 tahun). Pada makna kata (umur 2,5 tahun ). Pada tahap kanak-kanak mulai tahap ini kanak-kanak 1-1,5 tahun. Pada ini kanak-kanak mulai mengelompokkan kata- telah mulai mampu tahap ini kanak- menggeneralisasikan kata yang berkaitan ke mengenal kanak menganggap makna suatu kata dalam satu medan benda-benda yang sama satu benda tertentu secara berlebihan. Jadi, semantik.. Umpamanya, dengan sudut persepsi, yang dicakup oleh yang dimaksud dengan kalau pada mulanya kata bahwa benda-benda itu satu makna menjadi anjing atau guguk dan anjing berlaku untuk mempunyai fiturfitur nama dari benda itu. kucing atau meong semua binatang berkaki semantik yang sama. Contohnya, meong adalah semua binatang empat. Namun setelah Pengenalan seperti ini hanyalah kucing yang berkaki empat, mereka mengenal kata semakin sempurna jika yang dipelihara termasuk kambing dan kuda, kambing, dan kanak-kanak itu dirumah. kerbau. harimau, maka kata semakin bertambang anjing hanya berlaku usianya. untuk anjing saja. Periode perkembangan ditandai dengan peningkatan panjang usia rata-rata ucapan, yang diukur dalam morfem. tahap TANDA PERKEMBANGAN perkembangan bahasa anak ini akan MORFOLOGI ANAK diketengahkan stadia akuisisi bahasa (yang langsung berhubungan dengan performansi linguistik) yang pernah dikemukakan oleh Atchison (1976) dan Contterden (1979) Umur Performansi Linguistik 0,3 mulai meraban 0,9 pola intonasi telah kedengaran 1,0 kalimat satu kata (holophrases) 1,3 lapar kata (lexical overgeneralization) 1,8 kalimat dua kata 2,0 infeleksi, kalimat tiga kata (telegraphic)
PERIODE PERKEMBANGAN
Umur Performansi Linguistik
2,3 mulai menggunakan kata ganti 2,6 kalimat tanya, negasi, empat kata pelafaan vokal telah sempurna 3,6 pelafalan konsonan telah sempurna 4,0 kalimat sederhana yang tepat; masih terbatas 10,0 matang berbicara Pemerolehan bahasa dalam bidang Morfologi
Pemerolehan bahasa dalam bidang Morfologi pada anak
sudah membentuk beberapa morfem yang menunjukkan fungsi gramatikal nomina dan verba yang digunakan. Kesalahan gramatikal sering terjadi pada tahap ini karena anak masih berusaha mengatakan apa yang ingin dia sampaikan. Anak terus memperbaiki bahasanya sampai usia sepuluh tahun.
ICE BREAKING
HEWAN APAKAH INI? Aku Adalah HEWAN KUPING “Kucing Pinguin”