Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi untuk setiap setiap,
termasuk anak usia dini. Melalui bahasa seorang anak, akan mengembangkan
kemampuan bergaulnya (social skill) dengan orang lain. Penguasaan ketrampilan
bergaul dengan lingkungan sosial ini dimulai dengan penguasaan kemampuan
berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang
lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang
lain menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. melalui berbahasa, komunikasi antara
anak dapat terjalin dengan baik sehingga anak dapat membangun hubungan. Tidak
heran bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak
dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.
berkata-kata juga perlu waktu untuk dapat berbicara. Ini biasanya juga dipengaruhi
oleh lingkungan, contohnya ibu biasanya banyak mengajak anak perempuan
berbicara dibandingkan anak laki-laki. Anak-anak dari golongan status sosial
ekonomi yang rendah juga memiliki kosakata yang lebih sedikit karena mereka lebih
jarang mendapat stimulasi verbal. Selain itu, perbedaan individual juga tampak pada
anak-anak referential style dan anak-anak expressive style. Hampir semua anak-anak
balita menggunakan referential style untuk memperlajari bahasa. Referential style,
yaitu suatu gaya belajar bahasa awal ketika anak balita menggunakan bahasa,
terutama untuk memberikan label pada objek. Beberapa anak menggunakan
expressive style, yaitu suatu gaya belajar bahasa awal ketika anak menggunakan
bahasa, terutama untuk berkata mengenai perasaan dan kebutuhan orang, permulaan
kosakatanya ditekankan pada pengucapan dan kata-kata yang umum digunakan di
lingkungannya.
Kosakata awal secara tipikal ditekankan pada kata-kata benda, tindakan (kata
kerja), dan kejadian yang muncul segera setelah tindakan dilakukan. Keurutannya
dipengaruhi oleh perkembangan kognitif anak dan bagaimana orang dewasa berbicara
kepadanya. Saat belajar kata-kata baru anak biasanya salah pada underextention dan
overextention. Underextention, yaitu suatu kesalahan pada kosakata awal, ketika
suatu kata dipergunakan terlalu sempit, yaitu hanya pada sekelompok kecil benda
atau situasi dibanding yang semestinya, contohnya anak 16 bulan menggunakan kata
beruang yang hanya ditujukan pada beruang teddy yang erat hubungannya dengan
dirinya. Overextention, yaitu suatu kesalahan pada kosakata awal ketika suatu kata
dipergunakan terlalu luas, yaitu pada sekelompok besar benda atau situasi dibanding
semestinya, contohnya kata mobil untuk bis, kereta, truk, dan mobil pemadam
kebakaran. Pembentukkan kata-kata baru dan metafora, mengijinkan anak-anak untuk
memperluas rentang arti kata yang dapat mereka ekspresikan. Kosakata yang tumbuh
pada middle childhood melampaui perkembangan kosakata anak-anak prasekolah.
Anak-anak sekolah dasar sudah mampu menangkap arti kata dari defenisi dan tata
bahasa metafora serta humor secara luas. Remaja mampu mengartikan secara abstrak
sehingga kosakata makin luas dan memiliki apresiasi yang halus, seperti ucapan yang
mengandung arti ironi atau yang mengandung arti sarkastis. Bagian yang spesial
working memory adalah phonological store, yaitu bagian working memory yang
mempertahankan informasi yang diperoleh dari pembicaraan, pendukung dari
perkembangan awal bahasa. Di atas usia lima tahun, pengetahuan mengenai arti kata
mempengaruhi seberapa cepat anak belajar pengucapan bahasa.