Anda di halaman 1dari 4

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Bahasa merupakan alat yang penting untuk berkomunikasi untuk setiap setiap,
termasuk anak usia dini. Melalui bahasa seorang anak, akan mengembangkan
kemampuan bergaulnya (social skill) dengan orang lain. Penguasaan ketrampilan
bergaul dengan lingkungan sosial ini dimulai dengan penguasaan kemampuan
berbahasa. Tanpa bahasa seseorang tidak akan dapat berkomunikasi dengan orang
lain. Anak dapat mengekspresikan pikirannya menggunakan bahasa sehingga orang
lain menangkap apa yang dipikirkan oleh anak. melalui berbahasa, komunikasi antara
anak dapat terjalin dengan baik sehingga anak dapat membangun hubungan. Tidak
heran bahasa dianggap sebagai salah satu indikator kesuksesan seorang anak. Anak
dianggap banyak berbicara, kadang merupakan cerminan anak yang cerdas.

EMPAT ASPEK KOMPONEN PERKEMBANGAN ANAK


Anak dalam memperoleh bahasa, mereka mengembangkan empat aspek atau
komponen yang berbeda mengenai pengetahuan bahasa, yaitu phonological,
semantic, grammatical, dan pragmatic. Setiap aspek menunjukkan domain yang
spesifik dari pengetahuan bahasa, tetapi bukan berarti tidak ada hubungan antara satu
aspek dengan aspek yang lain. Setiap aspek memperlihatkan interaksi dengan bahasa
yang digunakan anak. Awalnya, pengetahuan anak tentang aspek bahasa hanya
menerima. (Otto, 2000; Berk, 2006).

A. PERKEMBANGAN PHONOLOGICAL/FONOLOGI (PENGUCAPAN)


Kata pertama mempengaruhi bagaimana bayi mengucapkan sesuatu. Ketika
belajar bicara, anak-anak bereksperimen dengan bunyi, pola bunyi, ritme perkataan,
dan mempraktikkan strategi fonologi yang sistematik untuk menyederhanakan ucapan
orang dewasa. Secara gradual kata-kata yang minim disempurnakan menjadi katakata yang utuh dengan cara memperbaiki pola penekanan pada kata tersebut.
Perbedaan individual yang terjadi dalam tempo perkembangan fonologis, bergantung
pada kompleksitas sistem bunyi bahasa tersebut dan pentingnya bunyi pasti yang
harus diungkapkan diartinya. Lafal berkembang pesat bersamaan dengan matangnya
pengucapan vocal dan aktifnya anak-anak prasekolah (TK) dalam memecahkan
masalah. Pola aksen yang menandakan perbedaan halus dalam arti kata, baru akan
dikuasai pada pertengahan masa kanak-kanak (middle childhood) dan masa remaja.

B. PERKEMBANGAN SEMANTIC (ARTI KATA)


Perbendaharaan kata meningkat sangat pesat pada awal masa kanak-kanak (early
childhood). Perkembangan comprehension atau tata bahasa (dalam perkembangan
bahasa berarti kata-kata dan kombinasinya yang dipahami anak-anak) berkembang
mendahului production (dalam perkembangan bahasa berarti kata-kata kombinasinya
yang dipergunakan oleh anak-anak). Kata-kata pertama dibentuk berlandaskan
fondasi kognitif dan emosional awal. Antara 18-24 bulan, penyebaran kosakata
biasanya membutuhkan tempat tersendiri. Untuk mengembangkannya dengan cepat,
anak-anak mempergunakan fast-mapping (dengan berani mengaitkan suatu kata baru
dengan konsep dasar yang dijumpai). Anak perempuan memperlihatkan pertumbuhan
kosakata awal lebih cepat dibandingkan anak laki-laki, anak yang relatif tidak

berkata-kata juga perlu waktu untuk dapat berbicara. Ini biasanya juga dipengaruhi
oleh lingkungan, contohnya ibu biasanya banyak mengajak anak perempuan
berbicara dibandingkan anak laki-laki. Anak-anak dari golongan status sosial
ekonomi yang rendah juga memiliki kosakata yang lebih sedikit karena mereka lebih
jarang mendapat stimulasi verbal. Selain itu, perbedaan individual juga tampak pada
anak-anak referential style dan anak-anak expressive style. Hampir semua anak-anak
balita menggunakan referential style untuk memperlajari bahasa. Referential style,
yaitu suatu gaya belajar bahasa awal ketika anak balita menggunakan bahasa,
terutama untuk memberikan label pada objek. Beberapa anak menggunakan
expressive style, yaitu suatu gaya belajar bahasa awal ketika anak menggunakan
bahasa, terutama untuk berkata mengenai perasaan dan kebutuhan orang, permulaan
kosakatanya ditekankan pada pengucapan dan kata-kata yang umum digunakan di
lingkungannya.
Kosakata awal secara tipikal ditekankan pada kata-kata benda, tindakan (kata
kerja), dan kejadian yang muncul segera setelah tindakan dilakukan. Keurutannya
dipengaruhi oleh perkembangan kognitif anak dan bagaimana orang dewasa berbicara
kepadanya. Saat belajar kata-kata baru anak biasanya salah pada underextention dan
overextention. Underextention, yaitu suatu kesalahan pada kosakata awal, ketika
suatu kata dipergunakan terlalu sempit, yaitu hanya pada sekelompok kecil benda
atau situasi dibanding yang semestinya, contohnya anak 16 bulan menggunakan kata
beruang yang hanya ditujukan pada beruang teddy yang erat hubungannya dengan
dirinya. Overextention, yaitu suatu kesalahan pada kosakata awal ketika suatu kata
dipergunakan terlalu luas, yaitu pada sekelompok besar benda atau situasi dibanding

semestinya, contohnya kata mobil untuk bis, kereta, truk, dan mobil pemadam
kebakaran. Pembentukkan kata-kata baru dan metafora, mengijinkan anak-anak untuk
memperluas rentang arti kata yang dapat mereka ekspresikan. Kosakata yang tumbuh
pada middle childhood melampaui perkembangan kosakata anak-anak prasekolah.
Anak-anak sekolah dasar sudah mampu menangkap arti kata dari defenisi dan tata
bahasa metafora serta humor secara luas. Remaja mampu mengartikan secara abstrak
sehingga kosakata makin luas dan memiliki apresiasi yang halus, seperti ucapan yang
mengandung arti ironi atau yang mengandung arti sarkastis. Bagian yang spesial
working memory adalah phonological store, yaitu bagian working memory yang
mempertahankan informasi yang diperoleh dari pembicaraan, pendukung dari
perkembangan awal bahasa. Di atas usia lima tahun, pengetahuan mengenai arti kata
mempengaruhi seberapa cepat anak belajar pengucapan bahasa.

Anda mungkin juga menyukai