OVERVIEW PENANGGULANGAN KRISIS

KESEHATAN

SURYAWIJAYA SUKMA
 TOPIK

• TAHAPAN PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN

• PERAN DINKES PROVINSI, DINKES KAB/KOTA, PUSKESMAS
DAN RS
• PEMBENTUKAN KLASTER DAN SUB KLASTER
• AKTIVASI PERAN SUB KLASTER
• PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
• PENYUSUNAN DOKUMEN PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
• DOKUMEN PENANGGULANGAN KRISIS UNTUK
KELENGKAPAN AKREDITASI 2
GAMBARAN UMUM PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
 LEMPENG PASIFIK
LEMPENG EURASIA

RING OF FIRE

KERENTANAN:
GEMPA TEKTONIK, GEMPA VULKANIK, TSUNAMI,
ABRASI, BENCANA HIDROMETEOROLOGI,
LEMPENG INDO- GUNUNG MELETUS, KEBAKARAN DLSB

AUSTRALIA

388 (78 %) kabupaten/kota : Risiko tinggi 109 (22 %) kabupaten/kota : Risiko sedang
 KECENDERUNGAN KEJADIAN BENCANA
DI INDONESIA

BA NYAK
MAKIN N S O S IAL
AL A M DA R AK AT
K E NO N -MASYA
S E R A H A
BERGE AH - D U N I A US
E RIN T
N IS A S I P EM
HARMO PTIMAL
O
BELUM I NT AH AN
M PE M ER
N J AD IS P
M E
BELUM
O PT IM AL
P R B B ELUM
UPAYA

LABORATORIUM BENCANA
STANDAR KEGIATAN PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
 I. TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN

1. KAJIAN RISIKO KRISIS KESEHATAN

 Bisa dilakukan
SETIAP JENIS Pengukuran PRB oleh semua pihak:
BENCANA
Klaster Kesehatan Dinkes Kab. / Kota,
Puskesmas, Sub Klaster Kesehatan

HAZARD VULNERABILITY CAPACITY

Bahaya Kerentanan Kapasitas
Umur Dinkes Kab/Kota
Gempa 1. Balita 1 Tim/SDM
2. Bumil Tidak
Sangat 2 Sarana
Rentan 3 Obat
Asap Bahaya 3. Lansia Sangat
4. Renkon Standar
5. Gladi/ Simulasi
Banjir Kepadatan 6. Sistem Info.
DOKUMEN KAJIAN RISIKO BENCANA
Rentan
Penduduk 7. dst

Nubika Bahaya
IPKM Rumah Standar
Sakit
Lantas
Sangat
Tidak KESMAS Rentan Puskesmas
Sosial Bahaya Tidak
Pos Kes.
Standar
dst
dst Dst/Regional
Pengukuran Penurunan Resiko Bencana (PRB) UNDP

V VULNERABILITY (Kerentanan) diturunkan/

R≈Hx
diamankan.
• Usia (Balita, Lansia,Bumil)
• Tingkat Kesemas
• Tingkat Kesejahteraan

RESIKO
(diturunkan)
HAZARD
(Besarnya BAHAYA)
C CAPACITY (Kapasitas)
•
•
•
SDM
Sarana dan prasarana
Manjemen (Koordinasi,
Kolaborasi, Integrasi)
• dll
25 ≈ 5 x 10 Awal
2
10 ≈ 5 x 10 Kapasitas diperbaiki Upaya Utama di
5 lapangan

1≈ 5x 5 Kerentanan diturunkan
25 Dan Kapasitas diperbaiki
 TAHAP MANA YANG PALING EFEKTIF DAN EFISIEN UNTUK
MENYIAPKAN DIRI???

G AP
A NG RAT
T RU
BENCANA DA

PRA BENCANA

N PASCA ???
A REHA

A J
EN
EM
N, P SI AG A
BENCANA BI
REKON LITASI
STRUK ?

RE
A A SI
AN KO: AH ESI

CO
M SI EG I, K

VE
RE NC AS

RY
PE ITIG
M
PARADIGMA PENGURANGAN RISIKO BENCANA
STRATEGI MENURUNKAN IRBI (UNDP)
R≈Hx V
C
ALAM
KELOLA NON ALAM

RD
SOSIAL

ZA
HA
PEMBERDAYAAN
KLASTER KESEHATAN

RESIKO
KURANGI TINGKATKAN
BI L I TY CAPACIT
L N E R A Y
VU
 KEGIATAN TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN
2. PENYUSUNAN DAN PENERAPAN STANDAR
PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN DALAM
RANGKA MENGURANGI RISIKO BENCANA.
CONTOH:
a. PENYUSUNAN DOKUMEN KESIAPSIAGAAN
(PETA RESPON, RENCANA KONTIJENSI, TTX, RENCANA
OPERASI)
b. PERUMUSAN SISTEM PERINGATAN DINI
c. PENYUSUNAN DOKUMEN LAINNYA (SK, SOP, KAK)
DENGAN MENGACU PADA PERUNDANG-UNDANGAN
KEGIATAN TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN

3. MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI

PENANGGULANGAN KRISIS KESEHATAN (DAPAT
MELIBATKAN PERAN MASYARAKAT, AKADEMISI DAN
MEDIA)
4. MELAKSANAKAN UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS
 KEGIATAN TAHAP PRA KRISIS KESEHATAN
5. PENINGKATAN KESIAPSIAGAAN:
a. PEMBENTUKAN TIM KLASTER
b. PEMBENTUKAN TIM KAJI CEPAT KESEHATAN
(RAPID HEALTH ASSESSMENT/RHA)
c. PEMBENTUKAN TIM MEDIS DARURAT (EMERGENCY
MEDICAL TEAM/EMT): TIPE1, TIPE2, TIPE3, TIPE
SPESIALIS
d. PEMBENTUKAN TIM RESPON CEPAT KESEHATAN
MASYARAKAT (PUBLIC HEALTH RAPID RESPONS
TEAM/PHRRT)
e. MELAKUKAN GLADI/ SIMULASI PENANGGULANGAN
KRISIS KESEHATAN
 II. TAHAP TANGGAP DARURAT KRISIS
KESEHATAN

1. MELAKSANAKAN RHA (RAPID HEALTH

ASSESSMENT)
2. AKTIVASI KLASTER DAN MOBILISASI TIM EMT DAN
PHRRT
3. PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN
MEMPERHATIKAN POPULASI RENTAN
4. MELAKUKAN PEMANTAUAN
5. MELAKUKAN UPAYA PROMOKES
6. MELAKSANAKAN KOMUNIKASI KRISIS
 III. TAHAP PASCA KRISIS KESEHATAN

1. PENONAKTIVAN TIM KLASTER=> PROGRAM

2. PENILAIAN KERUSAKAN DAN KERUGIAN
3. PRINSIP: BUILD BACK BETTER (PROSES BISA
BERBULAN/BERTAHUN)
PEMBENTUKAN KLASTER KESEHATAN
 KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014

KESEHATAN PENCARIAN DAN

EKONOMI
PENYELAMATAN

PEMULIHAN DINI

SARANA DAN
PRASARANA
IC LOGISTIK

PENGUNGSIAN DAN
PERLINDUNGAN
PENDIDIKAN
- Layanan Psikososial dan Kesehatan Jiwa
- Layanan Kesehatan - Pengelolaan bantuan logistik obat dan
- Layanan Kesehatan Reproduksi makanan
- Layanan Gizi
- Layanan Kesling, pengendalian penyakit

LOGISTIK

PERLINDUNGAN SARANA
DAN PENGUNGSIAN KESEHATAN PRASARANA

- Pembinaan kemampuan SAR
Medik dan teknik Bantuan Hidup
Dasar
PENCARIAN DAN
PENYELAMATAN
- Pemenuhan kebutuhan listrik, air dan
di Faskes dan MCK di pengungsian
- Pengawasan kualitas air
 TUJUAN SISTEM KLASTER
KOORDINASI BANTUAN

KOLABORASI KAPASITAS

AP
GG T
TAN RURA
DA

INTEGRASI SISTEM BENCANA

VERY
RECO

MANAJEMEN PASKA BENCANA

RESIKO
PRA BENCANA REH
REK ABILI
ON TAS
STR I
UK
SI
 PELAKSANA TUGAS FUNGSI KLASTER KESEHATAN
TUGAS KLASTER PELAKSANA SUB KLASTER
PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN KESEHATAN

KLASTER KESEHATAN
PENGENDALIAN PENYAKIT
PENYEHATAN LINGKUNGAN
NASIONAL
SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT,
PENYEHATAN LINGKUNGAN DAN PENYIAPAN
PENYIAPAN AIR BERSIH DAN SANITASI YANG AIR BERSIH
BERKUALITAS

KLASTER
SITUASI BENCANA
KESEHATAN
PENYIAPAN KESEHATAN REPRODUKSI DALAM PROVINSI
SUB KLASTER KESEHATAN REPRODUKSI

PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA

KLASTER KESEHATAN KAB/KOTA

PENATALAKSANAAN KORBAN MATI SUB KLASTER DVI
PELAYANAN KESEHATAN GIZI SUB KLASTER GIZI
PENGELOLAAN INFORMASI KESEHATAN TIM DATA DAN INFORMASI
PENGELOLAAN OBAT BENCANA TIM LOGISTIK KESEHATAN
PENYELENGGARAAN PROMOTIF KESEHATAN TIM PROMOSI KESEHATAN
PEMBENTUKAN TIM
KLASTER : SK
AKTIVASI SUB KLASTER KESEHATAN
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

KESEHATAN
2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN LINGKUNGAN
Perkirakan secara
SANITASI YANG cepat kondisi korban :
BERKUALITAS
- 5.PELAYANAN
Berapa jumlahnya
KESEHATAN GIZI SUB KLASTER PELAYANAN GIZI
- Apakah nyata/potensial mengancam jiwa-
kecacatanKESEHATAN
6.PENYIAPAN
SUB KLASTER KIA DAN
- REPRODUKSI
Bagaimana
BENCANA
DALAM SITUASI
kecenderungan kejadian korban
REPRODUKSI
- Apakah kapasitas lokal mampu mengatasi
7.PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA

8.PENATALAKASANAAN KORBAN SUB KLASTER DVI

MATI
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
5.PELAYANAN KESEHATAN GIZI
KESEHATAN
SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SUB KLASTER PELAYANAN GIZI

Perkirakan
6.PENYIAPANsecara cepat kondisiSUB
KESEHATAN lingkungan :
KLASTER KIA DAN
REPRODUKSI DALAM SITUASI
- BENCANA
Apakah ada cemaran masif (biologi/kimia)
REPRODUKSI
- Apakah nyata/potensial mengancam
7.PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
kesehatan langsung/tidak langsung
- 8.PENATALAKASANAAN
Bagaimana kecenderungan
KORBAN dampaknya
SUB KLASTER DVI
MATI
terhadap kesehatan
- Apakah kapasitas lokal mampu mengatasi
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

KESEHATAN
2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN LINGKUNGAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
5.PELAYANAN KESEHATAN GIZI SUB KLASTER PELAYANAN GIZI
Segera tangani korban meninggal
- 6.PENYIAPAN
Petakan KESEHATAN
temuan jenazah
REPRODUKSI DALAM SITUASI SUB KLASTER KIA DAN
- BENCANA
Identifikasi dan pencatatan REPRODUKSI
- 7.PENANGANAN
Supervisi penanganan jenazah
KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA

8.PENATALAKASANAAN KORBAN SUB KLASTER DVI

MATI
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

KESEHATAN
2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN
Pastikan layanan kesehatan sudah berjalan
PENYAKIT :
DAN PENYEHATAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN LINGKUNGAN
- SANITASI
SemuaYANG
kasus emergency
BERKUALITAS telah tertangani dan
tersedia rawatan
5.PELAYANAN KESEHATANlanjutannya
GIZI SUB KLASTER PELAYANAN GIZI
- Semua penduduk terdampak telah mampu
mengakses
6.PENYIAPAN layanan kesehatan
KESEHATAN
- REPRODUKSI DALAM SITUASI SUB KLASTER KIA DAN
Kesinambungan
BENCANA
layanan kesehatan terjamin
REPRODUKSI
- Program pengobatan kasus penyakit kronis
7.PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
berjalan kembali
- Jejaring layanan JKN berjalan kembali
8.PENATALAKASANAAN KORBAN SUB KLASTER DVI
MATI
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
5.PELAYANAN KESEHATAN GIZI
KESEHATAN
SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SUB KLASTER PELAYANAN GIZI

Pastikan kebutuhan dasar kesehatan lingkungan

6.PENYIAPAN KESEHATAN
sudah tersedia
REPRODUKSI : SITUASI
DALAM SUB KLASTER KIA DAN
REPRODUKSI
- BENCANA
Terpenuhinya kebutuhan air bersih
- 7.PENANGANAN
Terpenuhinya kebutuhan
KESEHATAN JIWA MCK, pengelolaan
SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
sampah, kebersihan lingkungan
- 8.PENATALAKASANAAN
Program
MATI
KORBAN
Imunisasi dan SUB KLASTER DVI
Vaksinasi berjalan
kembali
- Deteksi dini potensi wabah berjalan kembali
 TUGAS KLASTER
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3

1.PELAYANAN KESEHATAN SUB KLASTER PELAYANAN

2.PENGENDALIAN PENYAKIT
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN
4.PENYIAPAN AIR BERSIH DAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
5.PELAYANAN KESEHATAN GIZI
KESEHATAN
SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN
SUB KLASTER PELAYANAN GIZI

6.PENYIAPAN KESEHATAN
REPRODUKSI DALAM SITUASI SUB KLASTER KIA DAN
BENCANA REPRODUKSI
Pastikan kebutuhan asupan Gizi dapat dipenuhi
- 7.PENANGANAN
Tersedia bahan makanan
KESEHATAN JIWA yang
SUBsehat
KLASTER KESEHATAN JIWA
- Tersedia dapur umum/fasilitas pengolahan
8.PENATALAKASANAAN
makanan yang KORBAN
higienis SUB KLASTER DVI
MATI
- Mampu menyediakan makanan sesuai
kebutuhan dan budaya setempat
Pastikan kebutuhan
TUGAS KLASTER paket minimal kesehatan
reproduksi dipenuhi
KEP KA BNPB NO 173 TH 2014 PELAKSANA SUB KLASTER RHA 1 RHA 2 RHA 3
- 1.PELAYANAN
Tersedia KESEHATAN
paket minimal wanita SUB dan remaja
KLASTER PELAYANAN
- Tersedia paket minimal khusus KESEHATAN
(ibu hamil, ibu
nifas, ibu meneteki,
2.PENGENDALIAN PENYAKIT bayi baru lahir, bayi dan
anak)
3.PENYEHATAN LINGKUNGAN SUB KLASTER PENGENDALIAN
PENYAKIT DAN PENYEHATAN
- 4.PENYIAPAN
Kesinambungan
AIR BERSIHlayanan
DAN kontrasepsi
LINGKUNGAN
SANITASI YANG BERKUALITAS
Pastikan kegiatan perlindungan wanita dan anak
5.PELAYANAN
berjalan KESEHATAN
dengan baik GIZI SUB KLASTER PELAYANAN GIZI

6.PENYIAPAN KESEHATAN
REPRODUKSI DALAM SITUASI SUB KLASTER KIA DAN
BENCANA REPRODUKSI

7.PENANGANAN KESEHATAN JIWA SUB KLASTER KESEHATAN JIWA

8.PENATALAKASANAAN KORBAN SUB KLASTER DVI

MATI
 POKOK-POKOK RESPON BENCANA (TIM KLASTER)
PENGUNGSIAN /
BENCANA DAERAH BAHAYA HUNIAN SEMENTARA HUNIAN TETAP
EWS

RHA-3

SIAGA DARURAT TANGGAP DARURAT PEMULIHAN DARURAT

REHABILITATION
- KEMBALIKAN PROGRAM
SEPERTI SEMULA SESUAI DNG
PERENCANAAN
RHA-2 RELIEF PEMBANGUNAN KESEHATAN
- PASTIKAN FUNGSI DAERAH / NASIONAL
LAYANAN KESEHATAN
RESCUE BERJALAN DENGAN
RHA-1 TERPENUHINYA
- JAUHKAN DARI HAZARD PERSYARATAN MINIMAL AREA REHABILITASI –
EMERGENCY RESPONS PUBLIC HEALTH RESPONS
REKONSTRUKSI
TIM TERPADU REHAB-REKON
A R E A TA N G G A P D A R U R AT
INCIDENT COMMANDER DAN KLASTER
 KRISIS KESEHATAN
BEBAN LAYANAN KESEHATAN SAAT TANGGAP DARURAT DAN
PEMULIHAN DINI MELEBIHI KAPASITAS KESEHATAN YANG
TERSEDIA

KAPASITAS KLASTER KESEHATAN

TERGANGGU

EMERGENCY RESPONS PERLU BANTUAN

PUBLIC KAPASITAS
HEALTH RESPONKESEHA
TANGGAP DARURAT
BENCANA ALAM
SELAMATKAN JIWA SELAMATKAN PASTIKAN TIDAK ADA WABAH
DAMPAK KESEHATANKECACATAN
TRANSISI DARURAT
PASTIKAN SEMUA KEBUTUHAN PASTIKAN TIDAK ADA ANCAMAN /
LAYANAN KESEHATAN TELAH POTENSI WABAH
BENCANA NON TERPENUHI
BENCANA SOSIAL
ALAM

EMERGENCY MEDICAL TEAMS

PUBLIC HEALTH RESPONS SUB KLASTER KESEHATAN REPRODUKSI
SUB KLASTER KESEHATAN JIWA
SUB KLASTER GIZI
SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT, KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH
EMT SC

EMT 1
EMT 1 fix EMT 1 fix

PENGUNGSIAN TITIK
POS UNGSI SEMENTARA
PENGUNGSIAN

PKM

RSUD/P/S

RSUD/P/S
DAERAH BENCANA PRE-HOSPITAL
PKM
HOSPITAL CARE HDP
EMERGENCY RESPONS
SUB KLASTER PENGENDALIAN PENYAKIT, PENYEHATAN
LINGKUNGAN DAN PENYEDIAAN AIR BERSIH EMT SC

EMT 1
EMT 1 fix EMT 1 fix

PENGUNGSIAN TITIK
POS UNGSI SEMENTARA
PENGUNGSIAN

PKM

EKSTRAKSI
TRIAGE
EVAKUASI RSUD/P/S EMT SC
RESUSITASI
EMT 1 mob

TIM AMBULAN EMT -3

EMT -2

RSUD/P/S
DAERAH BENCANA PRE-HOSPITAL
PKM
HOSPITAL CARE HDP
PRINSIP PENYELENGGARAAN:

1. PROSES PELAKSANAAN PENANGGULANGAN

KRISIS DILAKSANAKAN SECARA BERJENJANG
2. DINAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DAPAT
MEMINTA BANTUAN SUMBER DAYA KESEHATAN
KEPADA DINAS KESEHATAN PROVINSI DAN
KEMENTERIAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG
DOKUMEN PENANGGULANGAN KRISIS UNTUK
KELENGKAPAN AKREDITASI
DOKUMEN PENANGGULANGAN KRISIS
KESEHATAN
 DOKUMEN STANDAR TERKAIT
1. SK PENANGGULANGAN
KADINKES KRISIS
TERKAIT KESEHATAN TIM
PEMBENTUKAN
PENANGGULANGAN KRISIS (TIM KLASTER
KESEHATAN, TIM EMT, TIM RHA, TIM PHRRT)
2. KERANGKA ACUAN KERJA PENANGGULANGAN KRISIS
3. SOP (MEKANISME KOORDINASI, MEKANISME
MOBILISASI TIM RHA/EMT/PHRRT, SOP PENGELOLAAN
LOGISTIK, DLSB)
4. DATA TERKAIT PENANGGULANGAN KRISIS 5 TAHUN
TERKAHIR
5. MoU DENGAN LEMBAGA/ INSTANSI TERKAIT
6. PETA KERENTANAN/PETA KAPASITAS
7. DOKUMEN PETA RESPON
ROADMAP STANDAR PENANGGULANGAN KRISIS
KABUPATEN GORONTALO UTARA
 PROGRAM KERJA PRB KEMENKES

-T -T -T
AA RA A
SI
H
SI EH MH
U U U
SN NN U
N
T1 K2 L3
E O A
N N SI
SI for
m
uji
co
ide ula ba
nti si da
fik RE n
asi NC so
HV O sia
C N lis
 ROADMAP PENANGGULANGAN KRISIS KAB.
GORONTALO UTARA

-T -T -T
RI
A RI
P RI
SI
W
SI W
E W
M
SUL NU
L UU
L
TA YA LA
EN UN AN
N1 S2 SI
3
SI U uji
co
ID
EN
N ba
da
TIF A n
IK
ASI N so