Anda di halaman 1dari 10

 

Pendekatan Marxian dalam


Ekonomi Politik.
REGINA DWI PUTRI CAHYANI
E041201008
Penggunaan istilah "Ekonomi Politik" dalam tori Marxian tidak secara langsung
merujuk padastudi tentang hubungan antara ilmu ekonomi dengan ilmu politik,
melankan lebih mengarah padacara berpikir tentang ekonomi yang dalam metode dan
tori mirip dengan ekonomi Klasik, terutamayang bersumber dari pandangan Adam
Smith dan David Ricardo. Metode in berfokus pada idebahiwa sebuah ekonomi pasar
beroperasi sesuai hukum-hukum yang berakar dalam reproduksi yangsedang
berjalandan dari sistem kesalingtergantungan material antra organisasi-organisasi
dengansebuah social division of labor.
Ekonomi Politik Marxis, bersumber pada ajaran-akaran ekonomi politik klasik Inggris,
terutama dasar-dasar teori nilai kerja yang dikemukakan oleh Adam Smith dan David Ricardo.
Berpegangan terhadap teori tersebut dan melanjutkan secara konsekuen teori ini, sambil
menyelidiki “hukum gerak ekonomi masyarakat modern”, Marx sampai pada kesimpulannya
yang menjadi baru pertama teori ekonomi Marx yaitu teori nilai lebih. Dari batu pertama inilah
Marx membangun teorinya bahwa krisis umum kapitalisme itu tak terhindarkan dan bahwa
mau tidak mau system kapitalisme harus menyingkir dan digantikan oleh sistem sosialis.
Ekonomi Politik - Marxian
• Cara berfikir tentang perekonomian yang didasarkan pada metode dan teori dari ekonomi
Munculnya
klasik.
Ekonomi Politik • Perekonomian pasar bekerja menurut prinsip reproduksi dan pembagian kerja sosial
Marxian

• Proses reproduksi yang bersifat objektif


ide Utama

• Bagaimana Menghubungkan Kepentingan Individu dengan Tatanan Sosial


Marxian dengan
Ekonomi Politik

• KARL MARX
TOKOH
PRINSIP-PRINSIP
Berdasarkan kritik tersebut, sistem ekonomi sosialis meletakkan faktor-faktor produksi di bawah kontrol
Negara. Keputusan produksi dan investasi tidak dilakukan melalui pasar dan para kapitalis (sektor privat),
tetapi berdasarkan perencanaan terpusat. Dengan keyakinan itu, sistem ekonomi sosialis memang identik
sebagai ekonomi serba Negara. Negara bukan sekedar sebagai agen yang mengalokasikan dan
memfasilitasi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai pelaku aktivitas ekonomi itu sendiri.
Sistem ekonomi sosialis hanya berdasarkan dua prinsip yaitu :
1.  Negara menyiapkan seluruh regulasi yang diperlukan untuk menggerakkan kegiatan ekonomi, seperti
investasi, dari mulai proses perencanaan, operasional, pengawasan, sampai ke evaluasi. Pada level ini
fungsi Negara merancang sistem kepemilikan, proses transaksi, dan pembagian keuntunga berbasiskan
instrument Negara. Jadi, dalam kasus hak kepemilikan, Negara bukan hanya mengontrol, tetapi juga
menguasai hak kepemilikan.
2.  Pelaku ekonomi tidak membuat kesepakatan dengan pelaku ekonomi lainnya, tetapi setiap pelaku
ekonomi membuat kontak dengan Negara sesuai dengan aturan yang telah di tetapkan
Ekonomi Politik Marxian merupakan kritik terhadap sistem ekonomi pasar (kapitalisme). Pilar
kelembagaan kapitalisme tersebut diyakini oleh Marx sangat di ekploitatif karena menempatkan
tenaga kerja subordinat berhadapab dengan pemilik modal. Hal ini bisa terjadi, karena dalam
kapitalisme penciptaan pranata-pranata faktor produksi selalu terlambat dari percepatan inovasi
produksi (teknologi). Dalam terminology ekonomi, pranata faktor-faktor produksi tersebut
adalah kelembagaan yang mengatur antara interaksi antara pemilik modal, tanah, dan tenaga
kerja
Persoalan yang mengemuka adalah ketika inovasi produksi dilakukan pembagian keuntungan
atas kegiatan ekonomi selalu tidak bisa jatuh secara proporsional kepada masing-masing pemilik
faktor produksi sepanjang pranata kelembagaan faktor-faktor produksi tidak mendukung hal itu.
Dalam konteks ini, Marx berkesimpulan bahwa perkembangan infrastruktur (inovasi
teknologi/produksi) sealu tidak diikuti dengan penataan suprastruktur (faktor-faktor produksi)
dan itu berlangsung terus sepanjang usia peradaban ini.
Sebelum kepentingan ekonomi memainkan peran dalam politik, individu-individu harus sadartentang kepentingan
bersama mereka, mengorganisasi atas dasar kepentingan bersama tersebut.untuk kemudian mengatasi masalah-
masalah tindakan kolektif. Urutannya menurut Caporaso &Levine (1993) adalah sebagai berikut:
• Kepentingan muncul dalam struktur produksi, di mana keinginan-keinginan individutergantung pada posisinya
dalam proses produksi, dan kinginan-keinginan menentukan kepentingan-kepentingan,
• Kepentingan-kepentingan yang muncul dalam masyarakat sipil secara implisit merupakankepentingan-
kepentingan kelas,
• Kepentingan-kepentingan tiap kelas bertentangan, dan keberhasilan yang dicapai suatukelas adalah kegagalan
bagi kclas lainnya (zero sum game), dan
• Kepentingan-kepentingan kelas yang timbul dalam produksi menjadi kepentingan politikyang terlibat dalam
perjuangan atas kekuasaan negara.
Bagi Marx, kelas-kelas yang sadar tentang kondisi kolektif adalah prasyarat tidak hanya bagitindakan politik, tetapi
juga untuk ekonomi politik. Dengan demikian dilihat dari pemahamannyarentang ekonomi politik, sebetulnya
pembahasan Marx mirip dengan pembahasan ekonomi KlasikHal in dapat dilihat dari definisi yang diberikan Marx
terhadap ekonomi politik, yaitu sebagai studitentang "anatomi dari masyarakat sipil'". Adapun pokok persoalan
ekonomi politik bagi Marx adalah"masyarakat pasar yang nonpolitis" (non-political society of the market) (Caporaso
& Levine, 1993).
Menurut penganut Marxian, ada tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk
menghubungkan antara politik dan ekonomi, yaitu: (1) politik revolusioner, (2)politik
kompromi kelas, dan (3) teori negara Marxian.
Walau ketiga pendekatan tersebur berbeda satu sama lainnya, tetapi ketiganya disatukan
oleh transformasi kepentingan dari private-objective interest ke subjective-shared interest
yang memotivasiorganisasi kelas. Karena transisi ini cukup rumit dan mencakup banyak
hal, kita harus tahu bagaimanahubungan antara material interest dengan kelas; konflik
yang implisit dalam hubungan antarkelas;dan bagaimana kepentingan-kepentingan
ekonomi ini disadari dan tanggung jawab bersama dalam masvarakat.
Pemahaman ekonomi politik dalam pendekatan Marxian dimana institusi politik atau agen
politik (yaitu dalam hal ini negara) mendefinisikan dan melindungi kepentingan politik dari
sebuah kelas atas kemauanya sendiri dan karena Negara adalah “instrument” yang dikendalikan
kelas itu. Dengan demikian penulis (caporaso levine) memandang ide utama dari marxisme
struktural bahwa Negara bisa bertindak atas nama kelas kapitalis tetapi belum tentu Negara
akan bertindak atas perintah dari kelas
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai