Lansia
Pendekatan psikis
Pendekatan sosial
Pendekatan spiritual
Teori fitur menyatakan bahwa proses penuaan terkandung dalam
desain manusia (genetik)
Tujuan utama teori fitur adalah untuk meningkatkan atau
menyempurnakan manusia.
Sebagai contoh, dua orang yang tumbuh dan hidup di kota yang
sama, melakukan pekerjaan yang sama dan memiliki keluarga yang
Pendekatan sama dapat meninggal pada usia yang sangat berbeda sebagai akibat
dari susunan genetik mereka.
Fisik Adaptasi dari teori ini umumnya dikenal sebagai teori penuaan
terprogram
Teori penuaan terprogram menyatakan bahwa proses penuaan
tergantung pada susunan genetika.
Menurut teori penuaan terprogram bahwa proses penuaan dimulai
ketika defisit terkait usia dimanifestasikan (ditunjukkan)
Misalnya, penuaan dapat dianggap dimulai ketika orang dewasa
mengalami nyeri pinggul sebagai tanda awal osteoartritis.
Menurut teori cacat kerusakan dan kerugian yang
terjadi karena penuaan adalah kecelakaan atau kesalahan,
sehingga diyakini bahwa penyebab kematian orang dewasa
yang lebih tua umumnya disebabkan oleh keausan tubuh
atau akumulasi mutasi pada DNA yang tidak lagi dapat
bertahan.
Berbeda dengan teori fitur, teori cacat mendukung
Pendekatan pekerjaan promosi kesehatan dan perawatan dan
manajemen penyakit sebagai cara penting untuk
Fisik memperpanjang hidup.
Contoh lansia yang bertahan hidup bertahun-tahun setelah
pengobatan karena kanker atau penyakit jantung
Pendekatan Fisik
Klien lanjut usia yang masih aktif
• Masih mampu bergerak tanpa bantuan orang lain
Pendukung Penterjemah
(supporter) (Interpreter)
Penampung
Sahabat
rahasia
Teori sosiologis menyatakan bahwa aktivitas sosial adalah komponen
penting dari penuaan yang sukses.
Dampaknya ketika aktivitas sosial dihentikan karena kematian orang yang
dicintai, perubahan dalam hubungan, atau penyakit dan cacat yang
mempengaruhi hubungan penuaan dipercepat dan kematian menjadi
lebih dekat.
Fokus teori aktivitas adalah hubungan antara aktivitas dan konsep diri.
Dengan kata lain, aktivitas sosial dan hubungan peran merupakan bagian
Pendekatan
integral dari konsep-diri dan berbahaya ketika terganggu atau dihentikan.
Untuk menghindari hal ini, peran baru harus dikembangkan untuk
Sosial menggantikan peran yang hilang.
Contoh : kehilangan peran pekerjaan karena pensiun dapat diganti dengan
kegiatan rekreasi atau kegiatan menyenangkan yang tepat untuk menghindari
efek berbahaya dari kehilangan pekerjaan pada konsep diri.
Teori kontinuitas mendukung bahwa individu bergerak selama bertahun-
tahun, kemudian berusaha untuk menjaga hal-hal tetap sama, menggunakan
kepribadian yang sama dan strategi mengatasi untuk menjaga stabilitas
sepanjang kehidupan.
Dalam teori ini, seseorang dapat melihat pengalaman masa lalu dari lansia
lainnya untuk memprediksi dan menjaga stabilitas sepanjang kehidupan
Pendekatan Sosial
Berdiskusi Bercerita
Berkumpul
Tukar
Bersama
pikiran
lansia
Pendekatan Spiritual
Menurut teori gerotranscendence perkembangan menuju proses penuaan menghasilkan
kepuasan yang lebih besar dengan kehidupan, menghasilkan kematangan yang lebih besar
dan meningkatkan pemahaman dunia dan posisi individu di dalamnya.
Langkah-langkah untuk mencapai perspektif yang ditingkatkan ini melibatkan refleksi diri dan
selektif, keterkaitan dan komunikasi dengan masa lalu dan hal-hal di luar dunia ini.
Gerotranscendence sering menemukan lansia dengan kebutuhan yang menurun untuk
bersama orang lain, karena individu menjadi semakin nyaman sendirian.
Pendekatan Spiritual
Ketenangan dan kepuasan batin
• Hubungannya dengan TYME
Sebagai Motivator
• Perawat memberikan motivasi kepada lansia
Sebagai Advokasi Klien
• Perawat berfungsi sebagai penghubung antar klien dengan tim kesehatan lain dalam
upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien, dan membantu klien
memahami semua informasi
Sebagai Konselor
• Perawat memberikan konseling terhadap klien lanjut usia agar mampu beradaptasi
secara optimal terhadap proses penuaan yang terjadi
Sebagai Researcher
• Perawat sebagai peneliti dibidang keperawatan gerontik diharapkan mampu mengidentifikasi
masalah penelitian, menerapkan prinsip dan metode penelitian, serta memanfaatkan hasil
penelitian untuk meningkatkan mutu asuhan/pelayanan dan pendidikan keperawatan
Sebagai Collaborator
• Perawat bekerja sama dengan tim kesehatan lain dan keluarga dalam menentukan rencana
maupun pelaksanaan asuhan keperawatan guna memenuhi kebutuhan kesehatan klien