Anda di halaman 1dari 26

Kas dan Surat-surat

Berharga
Kelompok 4
Anggota Kelompok

Mharsya Artha Sarina Hutasoit Syehan Chalida Aqmarina


(2105311017) (2105311026)

Oliver Hotlas Silalahi Afifah Karimah Bakuh Maulana Faqih


(2105311001) (2105311011) (2105311009)
Pembahasan

01 Penilaian dan 02 Pengendalian 03 Sistem


pelaporan kas Kas Voucher
• Penilaian dan • • Voucher
Anggaran Kas
Pelaporan Kas • Penerimaan dan • Buku Voucher
• Arsip Voucher
Pengeluaran Kas
Belum Dibayar
• Buku Cek Keluar
• Arsip Voucher
Telah Dibayar
• Pemindahbukuan
Ke Buku Besar
01
Penilaian dan Pelaporan
Kas
• Penilaian dan Pelaporan Kas

Dari segi akuntansi, kas adalah segala sesuatu baik berupa uang atau
bukan yang dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat
pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Termasuk sebagai kas
adalah rekening giro dibank dan uang kas yang ada di perusahaan.
Diterima pada nilai nominal sewaktu diuangkan merupakan petunjuk
untuk menentukan apakah suatu surat berharga dapat dianggap
sebagai kas.

Kriteria lain untuk dapat dianggap sebagai kas adalah dapat


digunakan segera. Artinya, apabila diminta segera dikeluarkan. Dalam
hal ini kas yang telah disisihkan untuk tujuan penggunaan tertentu
(dalam akuntansi disebut sebagai funds), misalnya uang yang
disisihkan untuk pembayaran dividen, utang, dan lain-lain tidak dapat
digolongkan sebagai kas.
02
Pengendalian Kas
Pengendalian Kas
• Adalah kegiatan atau proses mengendalikan uang tunai yang dimiliki
perusahaan agar tidak terlalu kecil, sehingga membahayakan likuiditas, atau
terlalu besar sehingga menurunkan kemampuannya mendatangkan laba.
Pada dasarnya, tujuan pengendalian kas adalah mencapai kas optimal.

• Kas adalah uang tunai yang disimpan di perusahaan maupun di bank, yang
dapat digunakan setiap waktu. Idealnya perusahaan tidak menyimpan uang
tunai, karena uang tunai yang disimpan merupakan modal mati. Namun
perusahaan selalu perlu menyimpan uang tunai karena beberapa alasan atau
motif, yaitu motif transaksi, motif penjagaan, dan motif spekulasi.
• Anggaran Kas

Anggaran kas dapat diartikan sebagai sebuah alat yang digunakan oleh perusahaan
untuk perkiraan arus kas. Di mana besaran arus kas yang diperkirakan tersebut akan terjadi
pada waktu atau periode tertentu. Sehingga ada yang disebut dengan estimasi yang berlaku
untuk penentuan arus kas, penentuan ini bertujuan untuk mengetahui apakah anggaran
perusahaan cukup atau tidak. Anggaran kas dapat digunakan sebagai alat pengendali
penerimaan dan pengeluaran kas. Dan didalamnya merencanakan sumber-sumber penerimaan
yang bisa diperoleh apabila pada suatu saat mengalami kekurangan kas dan merencanakan
pemanfaatannya apabila mengalami kelebihan kas.

• Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Prosedur penerimaan uang dalam perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga
kemungkinan tidak tercatat dan tidak diterimanya uang yang seharusnya diterima dapat
dikurangi menjadi sekecil mungkin. Seperti halnya penerimaan uang, prosedur pengeluaran
kas perlu dirancang sedemikian rupa sehingga hanya pengeluaran-pengeluaran yang telah
disetujui dan betul-betul untuk kegiatan perusahaan saja yang dicatat dalam pembukuan
perusahaan.
03
Sistem Voucher
Sistem Voucher

Suatu metode dan prosedur pencatatan yang dilaksanakan untuk


mengadakan pengawasan secara efektif terhadap pembayaran-
pembayaran atau pengeluaran-pengeluaran uang.
Voucher
Voucher berarti suatu dokumen yang digunakan
sebagai bukti pengesahan untuk pembayaran kas.
Setelah disetujui oleh pihak yang berwenang,
setiap voucher dicatat dalam buku harian yang
disebut register voucher.

Lembaran asli voucher dilampiri dengan faktur


penjualan, laporan penerimaan dan order
pembelian.
Dengan pencatatan sistem voucher, maka kita
dapat memantau atau mengawasi siklus perolehan
dan pembayaran, data internal dan data akuntasi
perusahaan.
Contoh Voucher
Contoh voucher : adalah seperti terlihat dalam Gambar 12-2:
Semua voucher diberi nomor urut tercetak lebih dahulu
(prenumbered). Setiap pembelian barang dan jasa, baik tunai
maupun kredit, pertama kali harus dicatat sebagai kredit pada
utang voucher.

Kolom pembayaran diisi pada saat cek dikeluarkan. Kolom


"Utang Voucher" diisi sebesar utang yang tercantum
sebelumnya. Jumlah yang dibayar mungkin sama atau lebih
kecil daripada jumlah utang voucher. Jika terdapat potongan
pembelian atau pengurangan harga jumlah yang dibayar akan
lebih kecil dibandingkan dengan utang voucher. Tanggal
pembayaran tidak harus selalu sama dengan tanggal terjadinya
transaksi. Dalam contoh voucher di atas tanggal
dikeluarkannya cek sama dengan tanggal terjadinya transaksi,
yaitu 1 Maret 200A. Ini menunjukkan bahwa transaksi
tersebut merupakan pembelian tunai.
Buku Voucher

Buku voucher (voucher register) : jurnal khusus


yang digunakan untuk mencatat semua voucher
yang dikeluarkan. Dalam buku catatan tersebut,
“Debit” ke rekening masing-masing dipisahkan,
“Kredit” nya ialah merupakan “hutang voucher”
Contoh Buku Voucher

Perhatikan pada transaksi diatas walaupun pembelian tunai, tetapi akun


yang di kredit tetap utang voucher. Ini merupakan ciri dari sistem voucher.
Setelah dibuatkan voucher, setiap transaksi dicatat dalam Buku Voucher.
Pencatatan dalam Buku Voucher, pada dasarnya, menggunakan konsep
ayat jurnal di atas. Akun yang di kredit untuk semua transaksi adalah sama,
yaitu utang voucher. Oleh karena itu, kolom kredit hanya terdiri dari satu
akun, yaitu utang voucher. Akun yang di debit, sebaliknya, dapat terdiri dari
berbagai macam. Kolom debit dalam buku voucher perlu menyediakan
kolom-kolom untuk beberapa akun. Banyaknya kolom yang disediakan
tergantung pada kebutuhan.
Periksa Kesamaan Buku Voucher

Setiap akhir bulan, jumlah


debit dan jumlah kredit yang
dicatat dalam buku voucher
harus diperiksa kesamaannya.
Kesamaan antara jumlah debit
dan kredit menunjukkan
bahwa pencatatan telah
dilakukan dengan benar.
Kesamaan antara jumlah debit
dan jumlah kredit ditunjukkan
oleh kolom-kolom di samping
Arsip Voucher Belum Dibayar
Setelah dicatat dalam buku voucher, tahap
berikutnya adalah menyimpan voucher yang
bersangkutan dalam "Arsip Voucher Belum
Dibayar”. Dalam arsip ini, voucher disimpan
menurut tanggal pembayaran. Pada saat
harus dibayar, “voucher diambil dari arsip
untuk dibuatkan cek.

Jadi, jumlah dari voucher-voucher yang


terdapat dalam "Arsip Voucher Belum
Dibayar" harus sama dengan jumlah
voucher-voucher dalam buku voucher yang
kolom "Pembayaran"nya belum terisi. Jumlah
ini merupakan utang voucher pada saat
tertentu.
Buku Cek Keluar
Buku Cek keluar, pada hakikatnya,
merupakan jurnal khusus yang
digunakan untuk mencatat semua
pelunasan utang voucher yang
dilakukan dengan mengeluarkan cek.
Contoh Buku Cek Keluar
Buku Cek Keluar, pada hakikatnya, merupakan jurnal khusus yang , digunakan untuk mencatat
semua pelunasan utang voucher yang dilakukan dengan mengeluarkan cek. Dalam bentuk ayat
jurnal, transaksi tersebut akan dicatat sebagai berikut (dengan pengeluaran cek kepada PT Agung
Ekspres, Cek Nomor: 3571, tanggal 1 Maret 200A sebagai contoh) :

Adakalanya, jumlah yang dibayarkan lebih kecil dari utang voucher yang harus dilunasi. Hal ini
terjadi bila perusahaan mengambil potongan pembelian yang ditawarkan. Bila demikian, ayat jurnal
yang harus dibuat adalah sebagai berikut (contoh pengeluaran cek untuk PT Merdeka Dagang, Cek
Nomor: 3572, tanggal 10 Maret 200A) :

35
1.715

*Dari kedua ayat jurnal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa akun yang di debit untuk
pengeluaran cek adalah utang voucher. Sedangkan yang dikredit adalah bank dan dalam hal-
hal tertentu ditambah akun potongan pembelian. Oleh karena alasan ini, kolom debit pada buku
cek keluar diisi dengan akun utang voucher sedang kolom kredit disediakan untuk akun bank
dan potongan pembelian.
Contoh Buku Cek Keluar

4.160
Periksa Kesamaan Buku Cek Keluar

Seperti halnya buku voucher,


setiap akhir bulan kesamaan
antara jumlah debit dan jumlah
kredit dalam buku cek keluar
harus diperiksa
kebenarannya.Kesamaan
jumlah debit dan kredit dapat
ditunjukkan oleh kolom-kolom
di samping.
Arsip Voucher Telah
Dibayar

Setelah dibayar, voucher dan


dokumen-dokumen pendukungnya
dicap “LUNAS”, kemudian
disimpan dalam arsip “voucher telah
dibayar”. Arsip ini dibuat terpisah
dengan arsip “Voucher Belum
dibayar”.
Pemindah-bukuan ke Buku Besar

Pemindah-bukuan dari buku voucher dan buku cek keluar ke akun-akun yang bersangkutan di buku
besar tidak berbeda dengan buku pembelian dan buku pengeluaran kas. Total dari kolom-kolom
khusus yang terdapat dalam buku voucher maupun buku cek keluar dipindahkan ke akun masing-
masing di buku besar. Hal ini ditunjukkan dengan mencantumkan nomor-nomor akun di bawah angka
total dari kolom yang bersangkutan. Dalam buku voucher misalnya, di bawah total kolom
"Pembelian" tercantum angka 511. Angka ini adalah nomor akun pembelian. Total kolor "Serba-serbi"
di buku voucher tidak dipindahkan ke buku besar. Untuk kolom ini, masing-masing transaksi
dipindahkan ke akun yang dipengaruhi dengan menuliskan nomor akun dalam kolom "Ref".
Any Question?
““Barang siapa yang memudahkan orang
kesulitan, maka Allah memudahkan
baginya kesulitan didunia dan akhirat ”
—HR Muslim
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai