1
DANA KAS KECIL
Dana kas kecil merupakan dana taktis yang digunakan untuk mendukung
kegiatan operasional perusahaan, dimana pengeluaran yang dikeluarkan, biasanya
jumlahnya tidak ekonomis apabila dibayar nenggunakan cek.
Dana kas kecil dibentuk pertama kali dengan memperkirakan jumlah kas yang
diperlukan untuk membayar pengeluaran selama periode akuntansi tertentu, misalnya
selama satu minggu, dua minggu, atau satu bulan. Tahap selanjutnya, setelah
persetujuan diberikan, cek ditulis dan diuangkan sebesar jumlah yang telah disetujui.
Uang dari cek tersebut, selanjutnya diserahkan kepada kepada karyawan yang berhak
untuk mengeluarkan uang dari dana kas kecil tersebut. Untuk tujuan pengendalian,
perusahaan harus menetapkan batasan jumlah maksimum pembayaran dan jenis
pembayaran yang dapat menggunakan dana kas kecil tersebut. Setiap kali uang
dibayarkan dari kas kecil, karyawan harus mencatat rincian pembayaran dalam
formulir penerimaan kas kecil.
Dana kas kecil biasanya diisi kembali pada jarak periodik atau saat dana habis
atau mencapai jumlah minimum. Kasir kas kecil biasanya akan meminta pengisian
kembali kas kecilnya sebesar jumlah yang sudah dibayarkan dari kas kecil. Dengan
cara ini, jumlah kas kecil akan kembali seperti semula. Pada waktu pengisian
kembali, kasir kas kecil akan menyerahkan bukti-bukti pengeluaran dan menerima
cek sebesar pengeluaran yang sudah dibayar.
Kasir kas kecil bertanggung jawab atas uang yang diserahkan kepadanya.
Apabila sebagian dari kas kecil sudah digunakan untuk membayar pengeluaran-
pengeluaran, maka bukti pengeluaran harus disimpan bersama dengan sisa uang yang
ada dalam peti kas (cash box). Untuk menjaga agar dana kas kecil bisa memenuhi
tujuannya, maka kas kecil tidak diperbolehkan untuk sebagai penukaran atau
peminjaman uang para pegawai. Apabila diperbolehkan, maka kas kecil akan berubah
fungsinya, yaitu sebagai tempat meminjam uang. Untuk mengetahui sisa uang yang
ada dalam kas kecil, kasir kas kecil bias membuat catatan kas kecil. Tetapi perlu
diketahui, bahwa catatan kasir kas kecil tadi bukanlah jurnal, tetapi merupakan
catatan intern untuk kasir kas kecil. Yang membuat jurnal adalah bagian akuntansi.
2. Cek adalah surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai
simpanan di bank, agar bank tersebut membayar sejumlah uang tertentu
kepada pihak / orang yang namanya tertera di dalam cek atau si pembawa
cek
3. Cashier’s Check adalah cek yang dibuat oleh suatu bank, yang merupakan
surat perintah bayar dari bank kepada bank itu sendiri.
4. Traveler’s Check adalah cek perjalanan yang dikeluarkan oleh sebuah
bank untuk kepentingan orang-orang yang bepergian dan digunakan untuk
melakukan pembayaran-pembayaran
5. Simpanan di Bank.
6. Postal Money Order adalah sejenis wesel pos yang setiap waktu dapat
diuangkan di kantor pos.
7. Money Order adalah surat perintah bayar yang setiap waktu dapat
ditukarkan dengan uang oleh yang disebutkan dalam surat tersebut.
Jadi kesimpulannya yang termasuk komposisi kas adalah semua elemen yang
dapat diterima bank sebagai setoran sebesar nilai nominalnya setiap saat. Adapun
yang tidak termasuk kas adalah.
1. Deposito berjangka, karena tidak dapat diuangkan setiap saat, tetapi baru
bisa diuangkan apabila sudah tiba saat jatuh temponya.
2. Cek kosong, karena cek yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak dapat
diuangkan ke bank, berhubung dananya di bank sudah habis.
3. Cek mundur, cek ini tidak bisa diuangkan setiap saat, sebab waktu jatuh
temponya masih beberapa waktu yang akan datang.
5. Overdraft bank terjadi apabila suatu cek ditulis dalam jumlah yang
melebihi saldo rekening giro perusahaan, di bank tetapi bank tetap
membayarnya, sehingga hal ini dilaporkan dalam kelompok utang lancar.
1. Kuitansi
Keterangan:
a. No., nomor kuitansi biasanya diisi dengan nomor urut dibuatnya kuitansi.
c. Banyaknya uang, diisi dengan banyaknya uang yang diserahkan dan ditulis
dalam bentuk huruf.
d. Untuk pembayaran, diisi dengan uraian tentang transaksi untuk apa uang
yang diserahkan.
e. Kota dan tanggal, diisi dengan tempat dan waktu terjadinya transaksi.
2. Cek
3. Faktur
Athar Arbila
Keterangan:
a. Toko Warna disebut Kepala Faktur, yaitu nama dan alamat perusahaan
penjual.
b. Tanggal, diisi dengan waktu terjadinya transaksi.
c. Nomor faktur, diisi dengan nomor urut faktur yang telah diterbitkan
penjual.
d. Syarat pengiriman, diisi tentang mekanisme biaya pengapalan dan
biaya lain yang terkait dengan pengangkutan barang dagangan.
e. Syarat pembayaran, diisi batas waktu pembayaran, n/30 artinya batas
waktu untuk melakukan pembayaran adalah 30 hari setelah tanggal
faktur.
f. Dijual Kepada, diisi dengan nama dan alamat pembeli.
g. Kolom No., diisi nomor urut barang yang dibeli.
h. Kolom Nama Barang, diisi dengan jenis, maupun spesifikasi barang
yang dibeli.
i. Kolom Banyaknya, diisi dengan jumlah barang yang dibeli.
j. Kolom Harga Satuan, diisi dengan harga per satuan barang yang dibeli.
k. Kolom Jumlah, diisi dengan harga satuan dikali banyaknya barang
yang dibeli.
l. Kolom Jumlah dijumlah seluruhnya, sehingga harga tersebut menjadi
harga yang harus dibayar oleh pihak pembeli (total).
m. Nama dan tanda tangan pihak penjual turut tercantum.
n. Nama dan tanda tangan pihak pembeli bahwa barang sudah
diserahkan.
4. Nota
a. Nota kontan
Bukti transaksi terjadinya pembelian secara tunai yaitu denag nota
kontan, dibuat oleh penjual untuk pembeli. Biasanya dibuat rangkap
dua, lembar yang asli untuk pembeli sedangkan salinannya untuk
penjual sebagai arsip. Nota kontan berisi tentang:
1) Nama barang,
2) Banyak barang,
3) Harga satuan,
4) Jumlah, harga satuan dikali banyaknya barang yang dibeli,
5) Jumlah harga seluruhnya (total).
Berikut ini contoh dari nota kontan.
Kepada:
PT. Wiratama Unggul
Jln. Jend. Sudirman Kav.10
Jakarta Selatan
NOTA KONTAN
No. Nama Barang Banyaknya Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. Kertas HVS A4 paper one 4 rim 40.000 160.000
2. Kertas double folio Kiky 4 rim 35.000 140.000
3. Ballpoint Faster 5 lusin 30.000 150.000
4. Pensil 2B Faber Castell 5 lusin 25.000 125.000
5. Buku besar AA 10 buah 15.000 150.000
6. Stabilo Kenko 12 buah 6.000 72.000
Total 797.000
Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar.
Terima aksih atas kunjungan Anda di took kami.
Hormat Kami,
Kathlia Putri
Kathlia Putri
Keterangan:
Cara pengisian nota kontan tidak berbeda jauh seperti pengisian faktur,
hanya bedanya pada nota kontan cukup ditandatangani penjual sajaapabila barang
sudah dibayar. Sedangkan pada faktur, harus ada tanda tangan pembeli sebagai
tanda bahwa barang sudah diterima, karena pembelian dilakukan secara kredit,
atau pembayaran dilakukan kemudian.
Nota debet dan nota kredit merupakan bukti transaksi transaksi untuk
pengembalian barang karena barang rusak maupun tidak sesuai
pesanan. Nota debet dibuat oleh pembeli karena barang yang dibeli
tidak sesuai pesanan dan sebagai bukti adanya pengurangan utang
usaha. Nota kredit dibuat oleh penjual yang menerima barang kembali
dan sebagai bukti adanya pengurangan piutang usaha.
Kepada:
Toko Mentari
Jln. Menteng No. 5
Tangerang
Dikirim kembali lima buah tas ransel karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp. 750.000,00 dan
rekening ini telah didebet.
Hormat kami,
PutraS
Putra Santoso
Kepada:
PD. Bakti Jaya
Jln. Nyiur No. 11
Depok Timur
Diterima kembali lima buah tas ransel karena tidak sesuai dengan pesanan seharga Rp. 750.000,00 dan
rekening ini telah dikredit.
Hormat kami,
Wahyu
Wahyu Prakoso
5. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk dilakukan jika transaksi yang dibuat oleh pemegang dana
kas kecil telah menerima sejumlah uang untuk keperluan kas kecil,
biasanya untuk pengisian kas kecil. Biasanya bukti penerimaan kas kecil
juga dilampirkan foto kopi cek apabila pemberian dana kas kecil
menggunakan cek.
Rp. 10.000.000,00
Depok, 14 Februari 2017
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Keterangan:
a. Nomor, diisi dengan nomor urut penerimaan kas.
b. Diterima dari, diisi dengan nama bendahara perusahaan yang
menyerahkan uang.
c. Uang sejumlah, diisi dengan besarnya uang yang diterima pemegang
kas kecil dan ditulis dengan huruf.
d. Untuk keperluan, diisi dengan uraian transaksi yang terjadi.
e. Tulis juga nama kota dan tanggal terjadinya transaksi.
f. Diterima oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan orang yang
menerima dana kas kecil.
g. Dibayar oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan orang yang
menyerahkan uang dalam hal ini biasanya bendahara/kasir
perusahaaan.
h. Disetujui oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan atasan/pimpinan
dari pemegang kas kecil.
Rp. 500.000,00
Depok, 15 Februari 2017
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Keterangan:
Cara pengisian Bukti Kas Keluar hampir sama dengan Bukti Kas
masuk, yang perlu diperhatikan adalah siapa yang menyerahkan uang,
menerima uang, jumlah uang, dan untuk keperluan apa uang tersebut
dikeluarkan.
Total
Keterangan:
a. Dana untuk Bagian, diisi dengan nama unit kerja dimana pemegang kas
kecil menjadi bagian dari unit tersebut, seperti bagian kepegawaian.
b. Periode kas kecil, diisi dengan periode waktu penggunaan kas kecil, yaitu
rentang tanggal periode kas kecil. Misalnya, mulai dari tanggal 2 April s/d
30 April 2016.
c. Dana tetap kas kecil, diisi dengan jumlah pengisian dana tetap kas kecil.
d. Saldo, diisi dengan jumlah saldo setelah melakukan berbagai pembayaran.
e. Keterangan, diisi dengan uraian penggunaan atau pengeluaran dana.
f. Jumlah, diisi dengan besarnya jumlah uang yang dikeluarkan sesuai
dengan penggunaannya.
g. Total, diisi dengan jumlah keseluruhan yang akan diajukan untuk
pengisian dana kas kecil.
h. Disetujui oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan atasan/pimpinan dari
pemegang kas kecil dan tanggal persetujuannnya.
i. Dibuat oleh, diisi dengan nama dan tanda tangan dari bagian admin kantor
atau sekretaris selaku pemegang kas kecil berikut dengan informasi
mengenai tanggal pengajuan dibuat.
Berikut ini adalah prosedur yang dapat dilakukan seorang administrasi kantor
dalam penanganan kas kecil, yaitu:
1. Staf administrasi kantor membuat permohonan pengisian dana kas kecil
dengan mengisi formulir pengajuan dana kas kecil kepada bagian
keuangan atau bendahara perusahaan dengan ikut serta melampirkan
pembukuan kas kecil bulan sebelumnya yang telah disetujui oleh
pimpinan.
2. Selanjutnya, jika permohonan disetujui, administrasi kantor menerima
dana pengisian kas kecil dari bendahara perusahaan berupa uang tunai atau
cek.
3. Staf administrasi kantor mencatat penerimaan dana tersebut ke dalam bukti
kas masuk, ditandatangani oleh administrasi kantor, dan kasir/bendahara
serta diketahui atau disetujui oleh pimpinan dari staf administrasi kantor
tersebut, dengan melampirkan fotokopi cek (bila menggunakan cek).
Berilah nomor bukti kas masuk secara urut berdasarkan tanggal.
4. Mencatat pemasukan kas ke dalam buku kas.
5. Uang disimpan dalam tempat yang aman. Ditaruh dalam peti uang khusus
yang berukuran kecil (kotak kas kecil atau cash box), kemudian disimpan
dalam lemari yang terkunci.
6. Bukti kas masuk disimpan dalam ordner (map besar untuk menyimpan
surat-surat).
7. Staf administrasi kantor dapat mengeluarkan dana kas kecil sesuai
keperluan. Staf administrasi kantor harus mampu mengelola dan mencatat
penggunaan kas kecil sebaik-baiknya. Segala pengeluaran harus ada bukti-
bukti pengeluaran yang dapat dipertanggungjawabkan serta sah menurut
hukum.
8. Setiap terjadi pengeluaran, staf administrasi kantor harus mencatat
pengeluaran tersebut ke dalam bukti kas keluar dengan bukti transaksi
penggunaan uang seperti nota, faktur, dan kuitansi. Berilah nomor secara
urut berdasarkan tanggal.
9. Minta tanda tangan pimpinan pada bukti kas keluar.
10. Catat dan masukkan data bukti kas keluar ke dalam buku kas sesuai
dengan sistem pencatatan yang digunakan.
11. Simpan semua dokumen pengeluaran dalam ordner.
12. Buat laporan pertanggungjawaban penggunaan kas kecil, dilengkapi
dengan bukti-bukti transaksinya. Laporan ini harus mendapatkan
persetujuan pimpinan yang selanjutnya akan dilaporkan ke bagian
keuangan, untuk mendapatkan kembali pengisian dana kas kecil periode
akuntansi berikutnya, transaksi akan terjadi seterusnya seperti demikian.
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan, ada beberapa perlengkapan dan peralatan
administrasi yang perlu dipersiapkan dalam mengelola kas kecil, yaitu sebagai
berikut:
1. Formulir bukti kas masuk
2. Formulir bukti kas keluar
3. Formulir pengajuan dana kas kecil
4. Berbagai macam bukti transaksi
5. Peti uang
6. Ordner
7. Buku kas
8. Alat tulis
9. Komputer
10. Printer
11. Perforator
12. Stapler
13. Tab/Guide
2
MENGHITUNG MUTASI DANA
KAS KECIL
Untuk membuat laporan penggunaan dana kas kecil, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu mengenai mutasi dana kas kecil, metode
pembukuan dana kas kecil yang dipakai, selisih dana kas kecil, pemeriksaan fisik
kas (Cash Opname), dan sistem voucher.
Mutasi dana adalah akibat dari adanya penerimaan dan pengeluaran dana.
Dana kas kecil diperoleh dari kas umum perusahaan dan diserahkan kepada
bagian-bagian atau unit kerja yang dikelola oleh seorang administrasi kantor.
Mutasi dana kas kecil terjadi karena adanya transaksi-transaksi, antara lain
pembentukan dana kas kecil, penggunaan dan pengeluaran dana kas kecil, serta
pengisian kembali dana kas kecil.
Setiap melakukan suatu transaksi yang dapat mempengaruhi posisi saldo dari
kas kecil, administrasi kantor harus mencatatnya ke dalam buku kas, baik
mutasi masuk maupun keluar.
Contoh 1:
Tanggal 3 Maret 2016, menerima pengisian kas kecil dari bendahara sebesar Rp.
12.000.000. Transaksi ini dicatat ke dalam bukti kas masuk dan dilampiri dengan
cek yang telah dicairkan ke bank, jika pengisian dilakukann dengan menggunakan
cek. Bukti dokumen pencatatannya adalah sebagai berikut:
Rp. 12.000.000,00
Depok, 03 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Arbilla
Bukti kas masuk tersebut dilampiri cek (jika dana diberikan dalam bentuk cek).
Selanjutnya, pada bukti kas masuk dicatat ke dalam buku kas.
Contoh 2:
Tanggal 8 Maret 2016, dikeluarkan dana kas kecil sebesar Rp. 150.000 untuk
membayar pembelian kue basah untuk tamu. Transaksi tersebut, oleh staf
administrasi kantor akan dicatat pada bukti kas keluar, dan dilampiri dengan bukti
pembelian dari toko Roti dan kue. Bukti dokumen pencatatannya adalah sebagai
berikut.
UD Gundar Nomor : KK-05/UG/III/16
Depok
BUKTI KAS KELUAR
Dibayarkan kepada : Chacha Bakery
Uang sejumlah : Seratus lima puluh ribu rupiah
Untuk keperluan : Pembelian kue basah
Rp. 150.000,00
Depok, 08 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila ismayanti
Kepada:
UD. Gundar
Jln. Jend. Sudirman Kav.10
Jakarta Selatan
NOTA KONTAN
No. Nama Barang Banyaknya Harga satuan (Rp) Jumlah (Rp)
1. Kue Pukis 5 4.000 20.000
2. Kue Cara Bikang 5 6.000 30.000
3. Bolu Marmer 10 8.000 80.000
4. Lemper Ayam 5 4000 20.000
Total 150.000
Barang yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan atau ditukar.
Terima kasih atas kunjungan Anda di toko kami.
Hormat Kami,
Kathlia Putri
Kathlia Putri
Contoh 3:
Tanggal 12 Maret 2016 dikeluarkan dana kas kecil untuk biaya mengikuti
kegiatan Workshop mengenai Era Keterbukaan Informasi Keuangan Pada
Perusahaan, yang diikuti oleh Ibu Melati. Biaya dibayarkan melalui transfer ke
bank sebesar Rp. 250.000, -. Transaksi tersebut akan dicatat ke dalam bukti kas
keluar, dengan dilampiri pula bukti transfer dari bank. Bukti dokumen
pencatatannya adalah seperti berikut:
UD Gundar Nomor : KK-05/UG/III/16
Depok
BUKTI KAS KELUAR
Dibayarkan kepada : Melati
Uang sejumlah : Dua Ratus lima puluh ribu rupiah
Untuk keperluan : Pembayaran biaya seminar Era Keterbukaan Informasi Keuangan Pada
Perusahaan
Rp. 250.000,00
Depok, 12 Maret 2016
Disetujui oleh, Dibayar oleh, Diterima oleh,
Handika Salsabila Melati
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kas kecil, agar proses
pengelolaan dapat berjalan dengan baik adalah:
1. Pemegang dana kas kecil, dalam hal ini bisa staf administrasi kantor,
dalam mengelola dana kas kecil harus mendapatkan persetujuan dari
atasan atau pimpinan.
2. Setiap bukti pengeluaran kas kecil harus disimpan bersamaan dengan sisa
uang dana kas kecil yang ada pada peti kas (Cash Box), hal ini
dimaksudkan, agar apabila ada pemeriksaan, pemegang dana kas kecil
dapat membuktikan dan menunjukkan bahwa uang yang tersisa ditambah
dengan seluruh jumlah pengeluaran yang tercantum dalam bukti
pengeluaran harus berjumlah sama dengan jumlah keseluruhan uang yang
dikelolanya.
3. Bukti pengeluaran kas kecil harus ditandatangani oleh pemegang kas kecil,
yaitu staf administrasi kantor atau pimpinan.
4. Kas kecil tidak boleh diberikan sebagai pinjaman kepada
pegawai/karyawan perusahaan.
5. Kas kecil tidak dapat digunakan sebagai alat tukar menukar uang.
6. Bukti-bukti pembayaran, seperti kuitansi, faktur, atau bukti-bukti
pendukung lain wajib dilampirkan pada bukti kas keluar.
Contoh:
Untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang jumlahnya relatif
kecil, pada tanggal 6 Oktober 2016, PT. SARIKAYA membentuk dana kas kecil
sebesar Rp. 20.000.000,-. Pengisian dana kas kecil dilakukan setiap tanggal 6
bulan berikutnya. Berikut ini transaksi-transaksi yang dilaksanakan perusahaan
Tanggal Transaksi Nominal (Rp)
07/10/16 Membayar biaya telepon dan internet 1.500.000
08/10/16 Membayar biaya langganan Surat kabar 500.000
11/10/16 Membayar biaya listrik dan air 2.000.000
12/10/16 Membeli Peralatan Kantor 545.000
13/10/16 Membeli Supplies Kantor 150.000
14/10/16 Membayar Biaya Perjalanan Dinas 350.000
15/10/16 Membayar biaya seminar 1.500.000
18/10/16 Membayar biaya iklan 750.000
19/10/16 Membayar biaya reparasi Air Conditioner 550.000
20/10/06 Membeli Perangko dan Meterai 30.000
21/10/16 Membayar biaya katering untuk Rapat Internal 850.000
Perusahaan
22/10/16 Membeli Supplies Kantor 250.000
25/10/10 Membayar biaya reparasi komputer 375.000
26/10/10 Membayar biaya angkut pembelian 125.000
27/10/10 Membayar biaya catering untuk Acara Seminar 5.000.000
28/10/10 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan 750.000
29/10/10 Membayar biaya reparasi printer 175.000
02/11/10 Membayar biaya iklan 1.000.000
03/11/10 Membayar biaya perjalanan dinas 100.000
04/11/10 Membeli Perlengkapan kantor 655.000
05/11/10 Membeli ATK 54.000
Total 17.209.000
Pada pengisian kembali dana kas kecil untuk periode berikutnya, maka diisi
kembali dari kas (bank) sebesar Rp. 2.791.000,-, sehingga saldo kas kecil pada
saat pengisian kembali akan kembali seperti semula, yaitu menjadi Rp.
20.000.000, jumlah yang sama dengan periode sebelumnya.
Untuk pencatatan transaksi diatas, dalam metode sistem dana tetap, dapat dilihat
pada buku kas kecil berikut:
PT. SARIKAYA
Bagian Kepegawaian
Kas Kecil
Periode 6 Maret - 5 April 2016
Kredit
Debit Biaya Supplies Peralatan Biaya Belanja Biaya Reparasi & Bi. Angkut Biaya Biaya
Jumlah Bulan Tgl Transaksi No Jumlah Utilitas Kantor Kantor Konsumsi Perjal.dinas Pemeliharaan pembelian Lain-lain Iklan
(Rp) Bukti (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
20,000,000 Maret 6 Kas Masuk KM01
7 Membayar biaya telepon dan internet KK01 1,500,000 1,500,000
8 Membayar biaya langganan Surat kabar KK02 500,000 500,000
11 Membayar biaya listrik dan air KK03 2,000,000 2,000,000
12 Membeli Peralatan Kantor KK04 545,000 545,000
13 Membeli Supplies Kantor KK05 150,000 150,000
14 Membayar Biaya Perjalanan Dinas KK06 350,000 350,000
15 Membayar biaya seminar KK07 1,500,000 1,500,000
18 Membayar biaya iklan KK08 750,000 750,000
19 Membayar biaya reparasi Air Conditioner KK09 550,000 550,000
20 Membeli Perangko dan Meterai KK10 30,000 30,000
21 Membayar biaya katering untuk rapat KK11 850,000 850,000
22 Membeli Supplies Kantor KK12 250,000 250,000
25 Membayar biaya reparasi komputer KK13 375,000 375,000
26 Membayar biaya angkut pembelian KK14 125,000 125,000
27 Membayar biaya catering Acara Seminar KK15 5,000,000 5,000,000
28 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan KK16 750,000 750,000
29 Membayar biaya reparasi printer KK17 175,000 175,000
April 2 Membayar biaya iklan KK18 1,000,000 1,000,000
3 Membayar biaya perjalanan dinas KK19 100,000 100,000
4 Membeli Perlengkapan kantor KK20 655,000 655,000
5 Membeli ATK KK21 54,000 54,000
20,000,000 5 Jumlah 17,209,000 3,500,000 1,139,000 545,000 5,850,000 1,950,000 1,850,000 125,000 500,000 1,750,000
Saldo 2,791,000
17,209,000 5 Untuk Imprest
Herdiansyahutama Siskamelania
(Herdiansyah Utama, SE) (Siska Melania)
Sistem ini dana kas kecil tidak ditetapkan sejumlah tertentu sehingga
saldonya bervariasi dari waktu ke waktu. Penggantian tidak didasarkan
jumlah terpakai tetapi sering kali ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya,
untuk pertama kali dibentuk dana kas kecil sebesar Rp 5.000.000. setiap
bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang sama tanpa memperhatikan
jumlah dana yang terpakai. Akibatnya saldo kas kecil akan berubah-ubah.
Metode Sistem Dana Berfluktuasi (Fluctuation Fund System) adalah
metode pembukuan kas kecil , dimana jumlah kas kecil selalu berubah-ubah pada
saat pembuatan buku kas baru. Hal ini dikarenakan pada saat pengisian kembali
dana kas kecil pada periode waktu tertentu jumlahnya selalu sama, sedangkan
pengeluaran setiap periode tidak sama, sehingga saldo dana kas kecil selalu
berubah berfluktuasi seuai dengan pengeluaran.
Sistem ini disebut juga sistem saldo harian, karena setiap terjadi
pengeluaran langsung dicatat sehingga pemegang dana kas kecil dapat mengetahui
jumlah saldo kas kecil setiap waktu. Dalam Sistem dana berfluktuasi, kas kecil
selalu dibuka di awal bulan dan di tutup pada akhir bulan. Sistem ini banyak
digunakan oleh perusahaan swasta. Di dalam sistem ini juga terdapat keuntungan
dan kelemahan, antara lain:
a. Keuntungan sistem dana berfluktuasi:
1. Saldo kas kecil dapat diketahui setiap hari/waktu
2. Pemegang dana kas kecil dapat meminta dana kembali, apabila dana
yang tersedia kurang.
Contoh:
Pada Tanggal 6 Maret 2016 kas kecil diisi sebesar Rp. 20.000.000, -. Tertanggal 7
Maret – 5 April 2016 telah dikeluarkan dana kas kecil untuk transaksi-transaksi
yang sama seperti contoh pada sistem dana tetap.
Saldo pada akhir periode akuntansi adalah sebagai berikut :
Pembentukan dana kas kecil Rp. 20.000.000
Pengeluaran Rp. 17.209.000 -
Rp. 2.791.000,-
Jika pada sistem dana tetap, pengisian kembali untuk periode akuntansi diatas
adalah sebesar Rp. 17.209.000(sebesar pengeluaran), maka pada sistem dana
berfluktuasi, pengisian kembali sebesar Rp. 20.000.000,- (jumlah selalu sama
setiap periode) . Sehingga, pada sistem dana berfluktuasi setelah diisi kembali,
saldo kas kecil menjadi Rp. 22.791.000, -.
Pencatatan transaksi dalam sistem dana berfluktuasi dapat dilihat pada buku kas
kecil berikut :
PT. SARIKAYA
Bagian Kepegawaian
Kas Kecil
Periode 6 Maret -5 april 2016
Bulan Tanggal No. Bukti Transaksi Debit (Rp) Kredit (Rp) Jumlah (Rp)
Maret 6 KM01 Kas Masuk 20,000,000 20,000,000
7 KK01 Membayar biaya telepon dan internet 1,500,000 18,500,000
8 KK02 Membayar biaya langganan Surat kabar 500,000 18,000,000
11 KK03 Membayar biaya listrik dan air 2,000,000 16,000,000
12 KK04 Membeli Peralatan Kantor 545,000 15,455,000
13 KK05 Membeli Supplies Kantor 150,000 15,305,000
14 KK06 Membayar Biaya Perjalanan Dinas 350,000 14,955,000
15 KK07 Membayar biaya seminar 1,500,000 13,455,000
18 KK08 Membayar biaya iklan 750,000 12,705,000
19 KK09 Membayar biaya reparasi Air Conditioner 550,000 12,155,000
20 KK10 Membeli Perangko dan Meterai 30,000 12,125,000
21 KK11 Membayar biaya katering untuk rapat 850,000 11,275,000
22 KK12 Membeli Supplies Kantor 250,000 11,025,000
25 KK13 Membayar biaya reparasi komputer 375,000 10,650,000
26 KK14 Membayar biaya angkut pembelian 125,000 10,525,000
27 KK15 Membayar biaya catering Acara Seminar 5,000,000 5,525,000
28 KK16 Membayar biaya pemeliharaan kendaraan 750,000 4,775,000
29 KK17 Membayar biaya reparasi printer 175,000 4,600,000
April 2 KK18 Membayar biaya iklan 1,000,000 3,600,000
3 KK19 Membayar biaya perjalanan dinas 100,000 3,500,000
4 KK20 Membeli Perlengkapan kantor 655,000 2,845,000
5 KK21 Membeli ATK 54,000 2,791,000
Jumlah 20,000,000 17,209,000
Saldo debit 2,791,000
Balance 20,000,000 20,000,000
Herdiansyahutama Siskamelania
(Herdiansyah Utama, SE) (Siska Melania)
3. Selisih Dana Kas Kecil
Selisih dana kas kecil adalah selisih uang kas yang ada (bukti secara fisik)
dengan catatan menurut pembukuan. Selisih dana kas kecil, dapat dibedakan
menjadi:
Kadang-kadang jumlah saldo kas kecil secara fisik tidak sama dengan
jumlah saldo menurut bukti pengeluaran dari transaksi yang terjadi.
Perbedaan tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal,
diantaranya:
a. Tidak tersedianya uang pas atau uang kembalian.
b. Kekurangan atau kelebihan membayarkan.
c. Kemungkinan ada penggelapan yang dilakukan oleh karyawan.
d. Kemungkinan ada salah pencatatan bukti transaksi oleh karyawan.
Contoh:
Siska, pemegang dana kas kecil bagian kepegawaian pada PT.
SARIKAYA, telah membuat laporan penggunaan dana kas kecil periode 6 Maret
2016 sampai dengan 5 April 2016, dengan sistem dana tetap, dengan saldo awal
Rp. 5.000.000, -. Dana kas kecil yang telah dikeluarkan untuk pengeluaran adalah
sebesar Rp. 4.000.000, -. Saldo pada kas kecil adalah sebesar Rp. 1.000.000, -.
Ternyata, setelah diperiksa oleh bagian keuangan, nilai yang ada pada bukti
keuangan adalah sebesar Rp. 3.999.800 , hal ini dikarenakan tidak ada uang
kembalian saat melakukan pembayaran suatu transaksi.
Akan tetapi, pada saat pengisian kembali dana kas kecil, pemegang dana
kas kecil bagian kepegawaian pada PT. SARIKAYA, tetap meminta sebesar Rp.
4.000.000 sesuai dengan jumlah uang yang telah dikeluarkan. Sementara bagian
keuangan akan mencatat pengisian kembali dana kas kecil dengan ayat jurnal :
Apabila terjadi selisih kas lebih, akan dicatat oleh bagian keuangan dengan
jurnal:
Biaya pengeluaran kas kecil Rp. 3.999.800
Kas 200
Selisih kas kecil Rp. 200
Kas Rp. 3.999.800
4. Pemeriksaan Fisik Dana Kas Kecil (Cash Opname)
a. Uang Tunai yang ada pada pemegang kas kecil = Rp. 8.310.000
b. Bukti-bukti pengeluaran kas kecil = Rp. 2.150.000
Jumlah = Rp. 10.460.000
5. Sistem Voucher
Sistem Voucher kas kecil adalah lembar formulir yang digunakan dalam
pengeluaran dana kas kecil, dimana fungsinya adalah untuk mencatat transaksi
yang tidak mempunyai bukti transaksi, seperti kuitansi, faktur, atau nota.
Pada prosedur pengelolaan kas kecil, apabila ada transaksi yang tidak
memiliki bukti, sebagai pengganti bukti transaksi dapat menggunakan Voucher
kas kecil. sistem voucher tersebut sengaja dirancang untuk membantu dalam
pelaksanaan pengawasan terhadap pengeluaran kas. Sistem ini menetapkan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
1. Kewajiban perusahaan hanya dapat terjadi dari transaksi yang telah disetujui
(disahkan)oleh orang yang diberi wewenang oleh perusahaan.
2. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan terjadinya kewajiban, yang meliputi
verifikasi, pengesahan dan pencatatan, harus ditetapkan
Contoh:
Amanda Jayanti membeli Karangan Bunga Mawar sebesar Rp. 250.000. Amanda
tidak mempunyai bukti transaksi, dengan demikian transaksi tersebut akan dicatat
ke dalam voucher. Pencatatannya adalah sebagai berikut :