Anda di halaman 1dari 37

STABILITAS DAN KADALUARSA

Dr. Sri Hartati Yuliani, Apt


Pendahuluan
• Istilah:
– Expired date
– Beyond use date (waktu boleh digunakan)
• Tidak perlu BUD yang panjang
• Harus tetap stabil dan efektif sampai saat
digunakan
– Formula
– Teknik
• Stabilitas dan potensi, menjadi masalah
– Data tidak tersedia tentang stabilitas dan
kompatibilitas
• Cara mencari data ED
– Kontak produsen bahan baku
– Artikel tentang stabilitas
• Sumber
– Trissel’s Stability of Compounded Formulation
– IJPC
– American Journal of Health Pharmacy
– Lippincott’s Hospital Pharmacy
USP Guideline
Sediaan solid dan nonaqueous liquid
• 25% dari ED tersisa
• Tidak lebih dari 6 bulan

Formula yang mengandung air


• Jika dibuat dari bahan padat, ED < 14 hari
Formula yang lain
• Tidak lebih dari 30 hari
Langley and Belcher, 2008
Tipe Stabilitas
1. Kimia: setiap bahan aktif mempertahankan
integritas kimiawi dan potensi
2. Fisika: sifat fisika meliputi penampilan, rasa
keseragaman, disolusi, kemampuan
disuspensikan dll tetap
3. Mikrobiologi: sterilitas dan pertumbuhan
mikroba tetap
4. Terapi : efek terapi tidak berubah
5. Toksikologi : tidak ada peningkatan sifat toksik
sediaan

Stabilitas kimia dijadikan dasar untuk :


• Kondisi penyimpanan
• Memilih wadah
• Mengantisipasi interaksi saat pencampuran
Mekanisme Degradasi
Hidrolisis
• Obat bereaksi dengan air dan terdegradasi
• Contoh aspirin
• Penyebab dekomposisi paling banyak
– Obat merupakan gugus ester, amida, lakton
Oksidasi
• Merusak obat yang mempunyai gugus,
aldehida, alkohol, fenol, gula, alkaloid, lemak
tak jenuh dan minyak
• Auto-oksidasi, menimbulkan reaksi berantai
Faktor yang mempengaruhi stabilitas

pH
• Range pH stabil bahan obat
• Buffer

Solvent
• Mempengaruhi kelarutan
Suhu
• Kenaikan 10 C akan meningkatkan kecepatan
degradasi 2-3 kali lipat
• Persamaan Arrhenius
• Pengaruh temperatur dapat diatasi dengan
pemilihan suhu penyimpanan
– Suhu ruang
– Tempat dingin
– freezer
Cahaya
• Reaksi yang ditimbulkan cahaya biasanya
order nol
• Diminimalkan dengan kemasan yang mampu
menahan cahaya
• Contoh amber, aluminium foil
Udara (oksigen)
• Menginduksi degradasi dengan oksidasi
• Diminimalkan dengan mengurangi ruang
kosong di kemasan
• Atau mengganti udara di kemasan dengan
nitrogen
Carbondioksida
• Menghasilkan karbonat yang tidak larut,
menurunkan waktu hancur dan disolusi
• Meminimalkan: pengemasan
• Dengan adanya lembab memicu reaksi
hidrolisis
Kelembaban
• Menyebabkan reaksi hidrolisis
• Meminimalkan
– Kerja di ruangan dengan kelembaban rendah
– Ditambah desicant
Ukuran partikel
• Semakin kecil ukuran partikel semakin reaktif
produknya.
• Meminimalkan dengan memperbesar ukuran
partikel
Polimorfi
• Kristal yang beda akan mempunyai kelarutan,
kompresibilitas dan titik leleh yang beda
• Harus tahu penyebab terbentuknya kristal
tertentu
Kristalisasi
• Pada suspensi sering terjadi perbedaan ukuran
partikel
• Terjadi karena fluktuasi temperatur, suhu yang
naik dapat meningkatkan kelarutan.
• Fluktuasi ini menyebabkan proporsi ukuran
partikel kecil berkurang.
Penguapan
• Penguapan pelarut
– Konsentrasi obat meningkat
– pengendapan
Adsorpsi
• Adsorpsi obat baik oleh eksipien atau wadah
• Menurunkan kadar obat
Observasi terhadap instabilitas
Instabilitas dideteksi dengan adanya perubahan
• Penampilan fisis
• Warna
• Bau
• Rasa
• Tekstur
• Sediaan non-steril
• Sediaan steril
Meningkatkan Stabilitas
Eksipien digunakan dalam peracikan
– Membuat sifat sediaan tertentu
– Meningkatkan penampilan, bau, rasa
– Meningkatkan stabilitas terutama hidrolisis dan
oksidasi
Hidrolisis
• Meminimalkan kandungan air dalam sistem
• Melindungi dari lembab
– Sediaan disalut
– Wadah yang impermeable lembab
– Mengganti air dengan pelarut lain.
• Menyimpan di tempat dingin
• Mendeterminasi pH yang optimum bagi
stabilitas obat tersebut
– Sebagian besar obat antara pH 5 – 6
– Menambah buffer
Oksidasi
• Penyebab
– Adanya oksigen
– Cahaya
– Kombinasi formula dengan bahan kimia lain
• Dideteksi dengan perubahan warna, bau atau
munculnya endapan.
• Meminimalisasi dengan
– Penambahan antioksidan
– Contoh antioksidan: sodium sulfit, sodium bisulfit,
vit C (aquaeous). Alfa-tokoferol,
butilhidroksitoluen (BHT), butilhidroksianisol
(BHA), ascorbil-palmitat (olegenoues preparation)
– Kemasan yang resisten cahaya
Metode Q10
• Metode cepat menentukan kadaluarsa
• Berdasar pada energi aktivasi (Ea)
The Q10 method of shelf-life:

Q10 = 2, 3, 4 (related to Ea = 12,2; 19,4; 24,5


kcal/mol)
K = konstanta reaks
Actual equation:

Jika T positif maka shelf-life menurun


Contoh 1
Suatu sediaan mempunyai shelf-life 1 minggu jika
disimpan pada suhu 25 C. Berapa shelf-life jika
disimpan pada suhu 5 C?

Jika Ea tidak diketahui gunakan nilai Q10 = 3


Suatu antibiotik mempunyai ED 48 jam pada
suhu 5 C. Berapa estimasi ED pada suhu 25 C?

Suatu larutan opthalmic mempunyai ED 6 jam


pada suhu 25 C. Berapa estimasi ED pada suhu
5 C?
http://goo.gl/hW2V0C
http://goo.gl/1Mr0Gf
http://goo.gl/U3lPKP

Anda mungkin juga menyukai