Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN


TETANUS

Ludovica Heri Pratama Date : 2019.12.25


Contents
01 Pendahuluan

02 Studi Kasus Asuhan Keperawatan

03 Penutup
Pendahuluan :
A. Definisi G. Pemeriksaan penunjang
B. Klasifikasi tetanus H. Penatalaksanaan
C. Etiologi 1. Umum
2. Khusus
D. Faktor resiko 3. Pencegahan
E. Manifestasi klinis I. Komplikasi
J. Prognosis
F. Patofisiologi
DEFINISI

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh toksin yang


dihasilkan bakteri Clostridium tetani dengan gejala
utama adalah kejang otot secara proksimal dan diikuti
kekakuan seluruh badan tanpa disertai adanya
gangguan kesadaran.
KLASIFIKASI TETANUS

A B
Tetanus General : Tetanus Lokal :
Dapat mengenai semua otot DEkat dengan luka yang terinfeksi

TETANUS

C D
Tetanus Cephalic : Tetanus Nenonatus :
Mengenai satu atau beberapa otot Terjadi pada bayi umur <1 bulan
secara cepat
ETIOLOGI

Agen penyebab utama dari tetanus adalah Clostridium


tetani yang mengeluarkan toksin tunggal yang disebut
dengan tetanospasmin atau sering disebut toksin tetanus.
FAKTOR RESIKO

Penggunaan alat-alat
invasif yang tidak steril. A B Anak-anak yang tidak
mendapatkan vaksin DPT.

TETANUS

Berada di tempat yang


tidak bersih dan beriklim
C D Luka yang tidak dirawat
dengan baik.
hangat.
MANIFESTASI KLINIS

Derajat I Derajat III


 Trismus ringan sampai sedang  Trismus berat
 Kekakuan umum  Otot spastis, kejang spontan
 Tidak dijumpai disfagia atau ringan  Takipne, takikardia
 Tidak dijumpai kejang  Serangan apne (apneic spell)
 Tidak dijumpai gangguan respirasi  Disfagia berat
 Aktivitas sistem autonom meningkat

Derajat II Derajat IV
 Trismus sedang  Gangguan autonom berat
 Kekakuan jelas  Hipertensi berat dan takikardi, atau
 Dijumpai kejang rangsang  Hipotensi dan bradikardi
 Tidak ada kejang spontan  Hipertensi berat atau hipotensi berat
 Takipneu
 Disfagia ringan
PATOFISIOLOGI
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Laboratorium


 Trismus
 Risus sardonikus
 Tes Spatula
PENATALAKSANAAN
UMUM

1 Mencukupi kebutuhan 02 4 Perawatan Luka.


cairan dan nutrisi.
01 03

2 Menjaga saluran nafas tetap


bebas.

04 05
3 Mengurangi spasme dan 5 Ruang Khusus.
mengatasi kejang.
PENATALAKSANAAN
KHUSUS

Antibiotik
Digunakan untuk membunuh kuman Clostridium tetani.

Anti Serum
Digunakan untuk menetralisir toksin kuman Clostridium tetani.
PENATALAKSANAAN
PENCEGAHAN

Perawatan Luka

ATS Profilaksis

Imunisasi Aktif
KOMPLIKASI

1. Pneumonia aspiras 5. Kompresi fraktur vertebra


dan laserasi lidah akibat
2. Asfiksia kejang
3. Atelektasis 6. Rhabdomyolisis dan renal
failure
4. Fraktur Kompresi 7. Bronkopneumoni
PROGNOSIS
Faktor yang memperburuk keadaan :

1. Masa inkubasi yang pendek 5. Pengobatan yg terlambat

2. Neonatus dan usia tua 6. Periode trismus dan


kejang yg semakin sering
3. Frekuensi kejang yg sering 7. Adanya penyulit spasme
otot pernafasan dan
4. Kenaikan suhu badan yg obstruksi jalan nafas
tinggi
TERIMA KASIH
Ludovica Heri Pratama Date : 2019.12.25

Anda mungkin juga menyukai