Anda di halaman 1dari 18

Pengolahan, Analisis

Data, dan Interpretasi


• Proses setelah pengumpulan data adalah
“pengolahan data” dan dilanjutkan dengan
“interpretasi”.
• Pengolahan dilakukan berbeda terhadap data yg
dikumpulkan melalui proses kerja metode kuantitatif
dengan kualitatif.
• Ciri pengolahan kuantitatif: bersifat data besar,
sudah diklasifikasi berdasar angka, terstruktur.
• Ciri pengolahan kualitatif: ukurannya kecil, data
monografis, bersifat kasus.
Ekonomi, Hukum, Sastra,
Pendidikan, Antropologi,
Administrasi, Pengumpulan Manajemen,
Manajemen, Dll. Pendidikan, Dll.

Data besar, Kuantitatif


dapat Data Data sedikit,
diklasifikasi, Kualitatif monografis, studi
terstruktur kasus

Pengujian
Statistik
Pengolahan Pengkajian Linguistik
(Verbal)

Ilustrasi proses pengolahan data


• Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan
pengujian LINGUISTIK, tujuannya untuk
menguraikan / menggambarkan gejala yg diteliti.

• Pengolahan data kuntitatif dilakukan melalui


pengujian statistik, baik secara diskriptif maupun
verifikatif.
ANALISIS KUALITATIF
• Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pendekatan
tunggal dalam analisis data. Subyektivitas peneliti
masih sangat tinggi, sejauh belum ada kesepakatan
ttg apakah pengumpulan, pengolahan, dan proses
analisis merupakan fase yg berbeda / melekat satu
sama lain.

• Proses analisis tidak hanya dilakukan saat data


telah terkumpul seperti pada riset kuantitatif.
• Proses pengolahan dan analisis data sudah harus
dilakukan sejak peneliti masih berada di lokasi
penelitian, atau sejak pengumpulan data dilakukan.

• Bahkan analisis data sebaiknya dilakukan sebelum


peneliti melakukan observasi ke lapangan. Analisis
data dilakukan pd saat studi pendahuluan.
6 Kegiatan dalam Penelitian Kualitatif:
•Pengelompokan tahapan mengolah, menganalisis,
dan menafsirkan data kualitatif setidaknya pada 5
bentuk kegiatan: (1) memvalidasi data, (2)
mengorganisasi data, (3) koding, (4) menyajikan
temuan, (5) menafsirkan makna temuan, (6)
memvalidasi akurasi temuan.
(1) Memvalidasi Data
• Validasi temuan dalam penelitian kualitatif menurut
Guba (1981) meliputi beberapa kriteria:
- Credibility
- Transferability
- Dependability
- Confirmability
Credibility (kredibilitas)
• Digunakan untuk mengatasi kompleksitas data yg
tidak mudah untuk dijelaskan oleh sumber data.
• Peneliti harus berpartisipasi aktif dalam aktivitas
kegiatan yg diamati guna menghindari adanya bias
dan persepsi yg salah, sehingga semua masalah
dapat diatasi langsung di lapangan.
Transferability (keteralihan)
• Konsep validitas yg menyatakan bahwa
generalisasi suatu data penelitian dapat berlaku
atau diterapkan pada konteks lain yg
berkarakteristik sama (representatif).

• Misal: data tentang daya beli keluarga pasien untuk


membayar layanan kesehatan, juga berlaku dalam
kelompok keluarga pasien dengan karakteristik yg sama di
daerah lain.
Dependability (ketergantungan)
• Menunjukkan stabilitas data, peneliti memeriksa
data dengan beberapa metode yg digunakan
sehingga tidak terjadi perbedaan antara data yang
satu dengan data yang lain.
Confirmability (kepastian)
• Menunjukkan netralitas dan obyektivitas data,
peneliti dapat menggunakan jurnal guna melakukan
refleksi terhadap data yang dikumpulkan.
(2) Mengorganisasi Data
• Langkah mengorganisasi data dan informasi
mencakup 3 tahapan pekerjaan:
- Transkripsi (merubah dalam bentuk narasi)
- Reduksi Data (ambil data yang relevan dengan
penelitian)
- Koding Data
Transkripsi
• Membuat uraian dalam bentuk tulisan yang rinci
dan lengkap mengenai apa yg dilihat, didengar,
baik secara langsung maupun dari hasil rekaman.
• Setelah menyelesaikan wawancara / pekerjaan di
lapangan peneliti harus mengkonversi kata-kata,
baik tertulis maupun rekaman kedalam bentuk
narasi secermat mungkin.
Reduksi Data
• Merangkum, memilih hal yang pokok,
memfokuskan pada hal yg penting, serta dicari
polanya. Data yg telah direduksi harus memberikan
gambaran yg lebih jelas.
• Reduksi data memerlukan kecerdasan dan
kedalaman wawasan yg tinggi. Peneliti pemula bisa
mendiskusikannya dengan orang lain yang
menguasai permasalahan yang diteliti.
Koding Data
• Kegiatan peneliti untuk mengelompokkan data dan
memberi kode berdasarkan kesamaan data. Proses
koding harus berlandaskan pada kerangka teori
yang dipilih.

• Teknik koding menurut Straus dan Corbin (2003):


- Open coding
- Axial coding
- Selective coding
• Open coding, merupakan langkah pertama memberi
kode, dimana sebuah gejala diidentifikasi berdasarkan
kategorinya untuk kemudian diberikan atribut. Dengan
kata lain: proses merinci, menguji, membandingkan,
konseptualisasi dan melakukan kategori data.

• Axial coding, menghubungkan kategori gejala yg


berhasil diidentifikasi satu sama lain. Kategori gejala
diposisikan sebagai: penyebab; gejala; konteks; kondisi
pengintervensi; aksi/interaksi; konsekuensi.
• Selective coding, merupakan proses untuk
menyeleksi kategori-kategori guna menemukan
kategori inti atau sentral. Proses ini berakhir
dengan story, yang memiliki makna mendalam.

Anda mungkin juga menyukai