Anda di halaman 1dari 14

HUKUM WARIS ISLAM DAN

ADAT

SEJARAH
HUKUM
KEWARISAN
ISLAM
DOSEN PENGAMPU : AHMAD BASTOMI S.HI M.CMR
DISUSUN
OLEH
1. SIHONO (22001021015)
2. GUNAWAN SALIM
(22001021037)
3. SYAFALA JULIEN M. B.
(22001021094)
4. RAHMA FAKHIRAH H.
(22001021125)
Kerangka Presentasi
INTI DISKUSI

MENJELASKAN SEJARAH HUKUM KEWARISAN PADA MASA :


1. PRA ISLAM
2. KEDATANGAN ISLAM
3. KEMAPANAN ISLAM
M A SA PRA ISLA M

Pembagian harta warisan sudah ada sebelum Islam (praIslam). Sistem pewarisannya
adalah sistem keturunan dan sistem sebab. Pembagian harta warisan bersifat patrilinear
di mana anak-anak yang belum dewasa dan perempuan tidak mendapatkan harta
warisan, sekalipun mereka merupakan ahli waris. Seseorang baru mendapatkan harta
apabila memiliki pertalian kerabat, janji ikatan prasetia, dan pengangkatan anak.
Sementara pada masa awal Islam seseorang bisa mendapatkan harta warisan apabila ada
pertalian kerabat, pengangkatan anak, pertaliah hijrah dan persaudaraan.
Dasar hukum kewarisan Islam bersumber pada al-Qur’an dan hadis. Dasar hukum
kewarisan itu ada yang tegas, tersirat, bahkan ada yang hanya berisi pokok- pokoknya
saja.
1. Pewarisan baru terjadi jika ada sebab-sebab yang mengikat
Dari sisi historis, pewaris dengan ahli warisnya, seperti adanya perkawinan,
hukum waris pra- kekerabatan, dan wala’
2.Hal-hal yang dapat menggugurkan atau menghilangkan hak
Islam dan awal Islam seseorang menerima warisan adalah perbudakan, pembunuhan,
dapat disebutkan berlainan agama dan berlainan negara. Selain itu, ada yang

bahwa: berpendapat bahwa murtad dan hilang tanpa berita


menghalangi seseorang untuk menerima warisan
3.sebelum pembagian warisan ada beberapa hak yang harus
dipenuhi terlebih dahulu, seperti; hak yang berkaitan dengan
zat harta peninggalan, biaya perawatan jenazah, pelunasan
hutang dan pemberian wasiat.
A . A DA NYA PERTA LIA N KERA BA T
Kekerabatan ialah hubungan nasab antara orang
yang mewariskan dengan orang yang mewarisi
yang disebabkan oleh kelahiran. Pertalian
kerabat yang menyebabkan seorang ahli waris
pada masa pra- dapat menerima warisan adalah lakilaki yang
isla m, w a r i s a n d a p a t memiliki kekuatan untuk membela, melindungi
diberikan jika ada keluarga mereka
hubungan
kekerabatan.
Seseorang a k a n
mendapatkan harta
warisan apabila :
c. A d a n y a P e n g a n g k a t a n
An a k
b. A d a n y a J a n j i I k a t a n
Prasetia ADAPUN PADA MASA INI UNTUK
MENGADAKAN JANJI PRASETIA DAN
PENGA NG KA TA N A NA K
JANJI PRASETIA ADALAH
A DA LA H A DA NYA DO RO NGA N
DORONGAN KEMAUAN KEM A UA N BERSAMA UNTUK SALING
BERSAMA MEMBELA JIWA RAGA DAN KEHORMATAN
UNTUK SALING MEMBELA JIWA RAGA MEREKA SERTA M EM ELIHA RA
DAN KEHORMATAN MEREKA. TUJUAN DA N MENGEMBANGKAN
INI TIDAK MUNGKIN TEREALISASI HARTA
M EREKAKEKAYAAN
. HA L ITU A KA N
TIDA K TEREA LISA SIKA N J IKA A NA K-
APABILA PIHAK PIHAK YANG
MNA
A A SIH
K A TA U
BERJANJI ADALAH A N A K - A N A K PEREM PUA N
YA NG BELUM DEW A SA , A PA LA GI
KAUM WANITA.
Hukum kewarisan islam pada masa
kedatangan islam
Pada masa awal islam (periode Makkah)
sebab kewarisan ada yang sama dengan
zaman sebelum islam (jahiliyah) dan ada
pula yang dihapus.
S e b a b - s e b a b mewarisi yang masih dipertahankan ad al ah pertalian

n as ab a t au hubungan kerabat, tetapi sudah m e n g a l a m i p e m b a r u a n yaitu

hubun gan darah yang d a p a t mewarisi tidak hanya laki-laki dewasa saja,

lelaki u an g belum dewasa d a n p er e m p u a n bisa untuk m e n d a p a t k a n harta

warisan. sementara itu seb ab mewarisi yang telah dihapus a d al ah karena

janji setia ( m u h a l a f a h ) . Di awal islam, a d a tiga sebab a g a r m e n d a p a t k a n

harta warisan, yaitu :

a. Tabanni ( a d o p i ) at au peng an gk at an anak

b. Hijrah d a n Muakhah
DASAR-DASAR PEWARISAN YANG DIGUNAKAN
PADA MASA AWAL ISLAM ADALAH:

1.Pertalian kerabat
2. Pengangkatan anak
3. Hijrah (dari Makkah ke Madinah)
4. Ikatan persaudaraan atau al-muakhah antara orang-
orang Muhajirin (pendatang) dari Makkah dengan
orang-orang Ansar (penolong) di Madinah
HUKUM KEWARISAN PADA
MASA KEJAYAAN ISLAM

Pada masa Islam jaya sebab-sebab mendapatkan harta warisan sudah


mengalami pembaruan. sebab Hijrah dan muakhah, janji setia, adopsi
sudah dibatalkan oleh islam. setelah jaya, sebab mendapatkan harta
warisan ada tiga yaitu :
a. Nasab (keturunan)
b. Nikah (perkawinan)
c. Wala (memerdekakan budak)
Pada masa Islam jaya, tidak hanya laki-laki yang berhak mendapatkan harta warisan, tetapi
perempuan pun berhak mendapatkannya dengan porsi 2:1, laki-laki 2 perempuan 1.
in i menujukkan perkembangan dan pembaruan hukum islam.

Karena pada awalnya perempuan tidak mendapatkan harta warisan

ُ‫ك ْال َوالِ ٰد ِن َوااْل َ ْق َرب ُْو َن ِم َّما قَ َّل ِم ْنه‬ ‫ر‬َ ‫ت‬ ‫ا‬‫م‬
َ َ َّ ِّ‫م‬ ٌ‫ب‬‫ي‬ْ ‫ص‬ َ ‫ن‬ ‫ء‬‫ا‬ۤ
ِ ِ ‫ك ْال َوالِ ٰد ِن َوااْل َ ْق َرب ُْو ۖ َن َولِلنِّ َس‬
َ ‫ص ْيبٌ ِّم َّما تَ َر‬
ِ َ‫ال ن‬
ِ ‫لِل ِّر َج‬

ِ َ‫اَ ْو َكثُ َر ۗ ن‬
ً ‫ص ْيبًا َّم ْفر ُْو‬
‫ضا‬
“Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabatnya. Dan bagi orang wanita ada hak

bagian pula dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah

ditetapkan”. (Q.S a-Nisa, [4]:7)


DAFTAR PUSTAKA

(SAIIN, 2017)AHMAD AFFANDY ( 2 0 2 0 ) ‘SEJARAH KEWARISAN ISLAM DAN


TERWUJUDNYA HUKUM KEWARISAN DI INDONESIA’, JURNAL STUDI
ISLAM, 15(2), P. 42.
FAHIMAH, I. (2018) ‘SEJARAH PERKEMBANGAN HUKUM WARIS DI
INDONESIA’, NUANSA, 11(2), PP. 107–116. DOI:
10.29300/NUANSA.V11I2.1367.
SAIIN, A. (2017) ‘MENELAAH HUKUM WARIS PRA-ISLAM DAN AWAL ISLAM
SERTA PELETAKAN DASAR-DASAR HUKUM KEWARISAN ISLAM’, AL-
AHWAL: JURNAL HUKUM KELUARGA ISLAM, 9(1), P. 125. DOI:
10.14421/AHWAL.2016.09108.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai