Anda di halaman 1dari 13

AKSIOLOGI

Annisa Arrahma (2110247663)


MAGISTER PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS RIAU
slidesmania.com
Pengertian Aksiologi
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani axios
yang berarti nilai dan logos yang berarti
berarti teori
● Kattsoff (1996:327) dalam Ely Syafitri (2021, 323) menyatakan bahwa
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan
bagaimana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi juga merupakan
cabang Filsafat yang menganalisis tentang hakikat nilai yang meliputi
nilai-nilai kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religius
● Menurut kamus Bahasa Indonesia aksiologi diartikan sebagai kegunaan
ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai
khusus etika
● Dengan demikian aksiologi adalah studi tentang hakikat tertinggi dari
slidesmania.com

nilai-nilai etika dan estetika.


TUJUAN
AKSIOLOGI Dengan dasar fungsi tersebut, maka dapatlah dipahami
tentang tujuan dari ilmu, apa sebenarnya yang ingin dicapai
oleh ilmu. Levy (1968) dalam Salman Ahmadi (2022: 460)
menyatakan bahwa sains memiliki tiga tujuan utama:
● Yang pertama adalah mampu memahami apa yang diamati
di dunia
● Yang kedua adalah untuk dapat memprediksi peristiwa
dan hubungan dunia nyata
● Yang ketiga adalah mengontrol aspek dunia nyata
slidesmania.com
Aspek-Aspek Aksiologi
1. Etika
Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy), yang berasal dari kata ethos (Yunani)
yang berarti watak. Moral berasal dari kata mos atau mores (Latin) yang artinya
kebiasaan, watak, kelakuan, tabiat, dan cara hidup. Dalam Bahasa Indonesia istilah moral
atau etika diartikan kesusilaan (Totok Wahyu Abadi, 2016:193).

Tingkah laku manusia yang dapat dinilai oleh etika itu haruslah mempunyai syarat-
syarat tertentu, yaitu sebagai berikut (Totok Wahyu Abadi, 2016:193):
• Perbuatan manusia itu dikerjakan dengan penuh pengertian. Oleh karena itu
orang-orang yang mengerjakan sesuatu perbuatan jahat tetapi ia tidak
mengetahui sebelumnya bahwa perbuatan itu jahat, maka perbuatan manusia
semacam ini tidak mendapat sanksi dalam etika
• Perbuatan yang dilakukan manusia itu dikerjakan dengan sengaja. Perbuatan
manusia (kejahatan) yang dikerjakan dalam keadaan tidak sengaja maka
perbuatan manusia semacam itu tidak akan dinilai atau dikenakan sanksi oleh
etika
• Perbuatan manusia dikerjakan dengan kebebasan atau dengan kehendak
slidesmania.com

sendiri.
• Perbuatan manusia yang dilakukan dengan paksaan (dalam keadaan terpaksa)
maka perbuatan itu tidak akan dikenakan sanksi etika.
Aspek-Aspek Aksiologi

Dalam pandangan para ahli, etika secara garis besar dapat diklasifikasi ke
dalam tiga bidang studi yaitu: etika deskriptif, etika normative, dan metaetika
dengan penjelasan sebagai berikut (Rosnawati, 2021:188):
• Etika deskriptif, menguraikan dan menjelaskan kesadaran dan
pengalaman moral secara deskriptif yang digolongkan dalam bidang ilmu
pengetahuan empiris dan berkaitan dengan sosiologi.
• Etika normative, memberikan petunjuk atau penuntun dalam mengambil
keputusan yang menyangkut baik dan buruk atau benar dan salah
• Metaetika, merupakan studi terhadap didiplin etika yang menyelidiki
makna istilah-istilah normative yang diungkapkan lewat pernyataan etis
yang membenarkan atau menyalahkan suatu tindakan
slidesmania.com
Aspek-Aspek Aksiologi
2. Estetika
Estetika merupakan bidang studi manusia yang mempersoalkan tentang nilai
keindahan. Keindahan mengandung arti bahwa didalam diri segala sesuatu
terdapat unsur-unsur yang tertata secara tertib dan harmonis dalam suatu
hubungan yang utuh menyeluruh. Maksudnya adalah suatu objek yang indah
bukan semata-mata bersifat selaras serta berpola baik melainkan harus juga
mempunyai kepribadian (Firdausi Nuzulah, 2019:2).

Estetika merupakan bagian aksiologi yang membicarakan permasalahan


(Russel), pertanyaan (Langer), atau issues (Farber) mengenai keindahan
menyangkut ruang lingkup, nilai, pengalaman, perilaku, dan pemikiran
seniman, seni, serta persoalan estetika dan seni dalam kehidupan
manusia (Fithriani, 2019:86)
slidesmania.com
Dalam wacana aksiologi, terdapat tiga macam teori mengenai nilai yang dapat
dijabarkan sebagai berikut (Rosnawati, 2021:188):
• Teori objektivitas nilai. Teori ini adalah teori sudut pandang, yang
menunjukkan bahwa nilai adalah objektif dalam arti nilai.

• Teori subjektivitas nilai, yaitu pandangan bahwa nilai-nilai seperti kebaikan,


kebenaran, keindahan, tidak ada dalam dunia real objektif tetapi merupakan
perasaan-perasaan, sikap-sikap pribadi dan merupakan penafsiran atas
kenyataan.

• Relativisme nilai. Relativisme nilai adalah pandangan yang memiliki


beberapa prinsip sebagai berikut:
a) bahwa nilai-nilai bersifat relatif karena berhubungan dengan preferensi
(sikap, keinginan, ketidaksukaan, perasaan, selera, kecenderungan dan
sebagainya), baik secara social maupun pribadi yang dikondisikan oleh
lingkungan, kebudayaan, kebudayaan, atau keturunan;
b) bahwa nilai-nilai berbeda secara radikal dalam banyak hal dari suatu
kebudayaan ke kebudayaan lainnya;
c) bahwa pernilaian-penilaian seperti benar atau salah, baik atau buruk, tepat
atau tidak tepat, tidak dapat diterapkan padanya; dan d) bahwa tidak ada, dan
slidesmania.com

tidak dapat ada nilai-nilai universal, mutlak, dan objektif manapun yang
diterapkan pada semua orang pada segala waktu
Peran Aksiologi dalam Falsafah
Peran filsafat ilmu dapat dilihat dan dikaji berdasarkan tiga hal berikut ini, diantaranya adalah
sebagai berikut (Firdausi Nuzulah, 2019:6):
1. Filsafat sebagai kumpulan teori digunakan memahami dan mereaksi dunia pemikiran. Jika
seseorang hendak ikut membentuk dunia atau ikut mendukung suatu ide yang membentuk
suatu dunia, atau hendak menentang suatu sistem kebudayaan atau sistem ekonomi, atau
sistem politik, maka sebaiknya mempelajari teori-teori filsafatnya. Inilah kegunaan
mempelajari teori-teori filsafat ilmu

2. Filsafat sebagai pandangan hidup. Filsafat dalam posisi yang kedua ini semua teori
ajarannya diterima kebenaranya dan dilaksanakan dalam kehidupan. Filsafat ilmu sebagai
pandangan hidup gunanya ialah untuk petunjuk dalam menjalani kehidupan

3. Filsafat sebagai metodologi dalam memecahkan masalah. Dalam hidup ini kita
menghadapi banyak masalah. Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah masalah itu
dapat diselesaikan. Ada banyak cara menyelesaikan masalah, mulai dari cara yang
sederhana sampai yang paling rumit. Bila cara yang digunakan amat sederhana maka
biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas.penyelesaian yang detail itu biasanya
dapat mengungkap semua masalah yang berkembang dalam kehidupan manusia.
slidesmania.com
Kegunaan Aksiologi
1. Aksiologi Ilmu Pendidikan sebagai Nilai Kegunaan Teoretis
dapat dipergunakan untuk lebih mengembangkan konsep-konsep ilmiah pendidikan,
baik dalam arti meningkatkan mutu (validitas dan signifikan) konsep-konsep ilmiah
pendidikan yang telah ada, maupun melahirkan atau menciptakan konsep-konsep
baru, yang secara langsung dan tidak langsung bersumber pada konsep-konsep
ilmiah pendidikan yang telah ada

2. Aksiologi Ilmu Pendidikan sebagai Nilai Kegunaan Praktis


Pemahaman tenaga kependidikan secara konprehensif dan sistematis turut serta
dalam menumbuhkan rasa kepercayaan diri dalam melakukan tugas-tugas
profesionalnya. Hal ini terjadi karena konsep-konsep ilmiah pendidikan
menerangkan prinsip-prinsip bagaimana orang melakukan pendidikan. Penguasaan
yang mantap terhadap konsep-konsep ilmiah pendidikan memberikan pencerahan
tentang bagaimana melakukan tugas-tugas profesional pendidikan.
slidesmania.com
Kegunaan Aksiologi
3. Aksiologi Ilmu dalam Kehidupan Sehari-hari
Di dalam kehidupan sehari-hari terdapat berbagai peristiwa atau kejadian yang
membutuhkan penjelasan. Misalnya terjadi tanah longsor, banjir bandang, tsunami
dan sebagainya. Seorang ilmuwan akan memberikan penjelasan atas musibah
yang dialami oleh manusia berdasarkan pendekatan ilmiah, yaitu dengan mencari
sebab-sebab atau hukum kausalitas yang dapat diamati, diprediksi
4. Aksiologi Ilmu dalam Norma Hukum
Dengan adanya norma hukum maka masyarakat akan melakukan pengolahan
fiskiran dalam melaksanakan sesutu sehingga norma hukum menjadi landasan
bagi manusia dalam menjalankan aktivitas. Misalnya dalam hal perdangangan
manusia, secara tegas disampaikan bahwa manusia merupakan makhluk yang
memiliki hak untuk hidup, sehingga ketika terjadi penyalahan pelaku akan diberikan
hukuman. Dengan adanya norma hukum maka masyarakat akan melakukan
pengolahan fiskiran dalam melaksanakan sesutu sehingga norma hukum menjadi
landasan bagi manusia dalam menjalankan aktivitas. Misalnya dalam hal
perdangangan manusia, secara tegas disampaikan bahwa manusia merupakan
slidesmania.com

makhluk yang memiliki hak untuk hidup, sehingga ketika terjadi penyalahan pelaku
akan diberikan hukuman.
SIMPULAN
Berdasarkan pemaparan pada pengkajian materi ini dapat
disimpulkan bahwa tidak dapat dipungkiri bagi manusia
bahwa kegunaan ilmu terhadap kehidupan manusia sangat
penting dan memberikan pencerahan. Aksiologi sebagai
produk dari ilmu pengetahuan telah banyak mengubah
kehidupan manusia di bumi. Ilmu pengetahuan tidak ada
yang bebas nilai, karena sesungguhnya yang pelajari dari
dari ilmu pengetahuan berasal dari tatanilai dan etika
manusia. Penerapan ilmu pengetahuan sangat terkait
dengan aspek moral, dan etika, nilai.
slidesmania.com
DAFTAR PUSTAKA
● Adib Mohammad. 2010. Filsafat Ilmu Ontologi, Epistemologi, Aksiologi dan Logika Ilmu Pengetahuan . Yogyakarta: Pustaka Pelajar
● Annisa Mayasari dan Nanat Fatah Natsir, Erni Haryanti. 2022. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan dan Keislaman”. Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan 5, No.1:220
● Ashiful Faizin. 2022. “Problematika Perkembangan Ilmu Ditinjau Dari Sisi Aksiologi”. Jurnal Pendidikan, Sosial dan Humaniora 1,
No.1:202
● Atik Rosanti, dan Nanat Fatah Natsir, Erni Haryanti. 2022. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan”. Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan 5, No.1:229
● Dewi Rokhmah. 2021. “Ilmu Dalam Tinjauan Filsafat: Ontologi, Epistemologi, Dan Aksiologi”. Jurnal Studi Keislaman 7, No.2: 173-174
● Dewi Rokhmah. 2021. “Ilmu Dalam Tinjauan Filsafat: Ontologi, Epistemologi, Dan Aksiologi”. Jurnal Studi Keislaman 7, No.2: 183
● Firdausi Nuzulah dan Moh. Unis Yadri K. A., Lailatul Fitria. 2019. “Aksiologi Pendidikan Menurut Macam-Macam Filsafat Dunia”.
Jurnal Filsafat Ilmu Pendidikan 1, No.1:2
● Fithriani. 2019. “Implikasi Aksiologi Dalam Filsafat Pendidikan”. Ar-Raniry Banda Aceh 1, No.1:83-84
● Juhari. 2019. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan”. Jurnal Manajemen Dan Administrasi 3 , No.1:98
● Muhammad Nasir. 2021. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan Dan Manfaatnya Bagi Manusia”. Syntax Idea 3, No.11:2469
● Rosnawati dan Ahmad Syukri, Badarussyamsi, Ahmad Fadhil Rizki. 2021. “Aksiologi Ilmu Pengetahuan dan Manfaatnya bagi Manusia”.
Jurnal Filsafat Indonesia 4, No.1:188
● Salman Ahmadi dan Muhammad Alinafiah. 2022. “Filsafat dan Sains Islam”. Jurnal Pendidikan, Ilmu Sosial, dan Pengabdian Kepada
Masyarakat 2, No.1:265
● Sri Gambir Melati Hatta. 2016. “Landasan Dasar Dan Arah Pengembangan Pengajaran Hukum Dan Ilmu Hukum Dalam Perspektif”.
Jurnal Filsafat Hukum 1, No.1:12
● Sri Soeprapto. 2013. “Landasan Aksiologis Sistem Pendidikan Nasional Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Pendidikan”. Cakrawala
Pendidikan 1, No.265
● Totok Wahyu Abadi. 2016. “Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika”. Jurnal Ilmu Komunikasi 4, No.2:192
slidesmania.com

● Tri Herlina dan Cinthya Bella. 2022. “Pendekatan Ontologis, Epistimologis, Dan Aksiologi Sebagai Filsafat Ilmu Dalam Pembelajaran”.
Dunia Ilmu 2, No.1:2
Thank you!
Do you have any questions?
slidesmania.com

Anda mungkin juga menyukai