PEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA
KELOMPOK 1
D U R R O T U L M I L L A H R A H AY U 4 11 8 3 4 0 2 1 9 0 0 6 6
NAFIS NADIBA IMAMPOERO 4 11 8 3 4 0 2 1 9 0 0 7 9
SHAFIRA DESTRIYONA 4 11 8 3 4 0 2 1 9 0 0 8 3
A F R I Z A D I A N P U S P I TA S A R I 4 11 8 3 4 0 2 1 9 0 0 8 4
A B D U L R A F L I A N D R E A N S YA H 4 11 8 3 4 0 2 1 9 0 0 8 5
LATAR B E LA KAN G MA SA LA H
Globalisasi ekonomi merupakan sebagai proses terintegrasinya perekonomian negara-negara ke arah
masyarakat ekonomi dunia yang saling terkait, saling tergantung dan saling mempengaruhi sehingga banyak
negara yang melakukan kerja sama antar negara satu sama lainnya dengan tujuan pertumbuhan ekonomi.
Berdasarkan kondisi tersebut, kini banyak negara di dunia termasuk Indonesia telah bergabung dalam berbagai
bentuk kerjasama ekonomi, salah satunya dapat dilihat pada keterlibatan Indonesia dalam wadah Association
of South East Asian Nations (ASEAN ) yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN.
Negara-negara ASEAN juga menyadari bahwa tidak dapat menghindari persaingan dengan China di
berbagai sektor mulai dari sektor manufaktur hingga investasi. China memiliki peran dalam perekonomian
global khususnya pada perekonomian asia sehingga ASEAN tampaknya perlu merangkul untuk menjadi mitra
strategis dalam kerjasama ekonomi khususnya bagi Indonesia sendiri.
Penelitian ini menganalisis berbagai pengaruh yang dapat ditimbulkan dari adanya
pelaksanaan MEA dan ACFTA bagi Indonesia.
Apakah t er dapat per bedaan pert um buhan
ekonom i I ndonesi a pada sebel um dan sesudah
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA)?
Rumusan Masalah
Kedua, karena mengandalkan produk primer sebagai komoditas ekspor, Indonesia akan kehilangan
kesempatan untuk mendapatkan keuntungan dari proses nilai tambah. Ketergantungan yang terlalu
besar pada ekspor produk primer juga bisa menjadi bumerang bagi perkembangan industri
manufaktur. Ini terjadi tidak saja karena produsen barang primer lebih suka memasarkan produknya
ke China sehingga membuat industri nasional sering kesulitan pasokan input yang dibutuhkan (seperti
crude palm oil/CPO, gas, dan batubara) untuk menjalankan proses produksi.
KESIMPULAN
• Dam p ak sig n ifik a n ME A tid a k d ap a t te rlih at d a la m ja n g ka p e n d ek .
Mesk ip u n ME A baru saja diberlakukan pada 2016 dan belum memberikan
dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia namun MEA
telah menjadi momentum yang tepat bagi Indonesia untuk dapat semakin
meningkatkan kondisi perekonomiannya di masa yang akan datang.
• ACFTA pada dasarnya memberikan keuntungan bagi Indonesia dan di sisi lain
memberikan dampak buruk bagi perekonomian terutama negara yang sulit bersaing
dengan negara anggota lainnya. Adanya ACFTA harusnya memberikan potensi untuk
mengembangkan sumberdaya yang ada untuk dimanfaatkan oleh negara anggota.
Namun, hanya sedikit bagi China menyediakan investasi akibat kurang kesiapan
Pemerintah Indonesia dan ketidakstabilan politik menjadi faktor penghambat
jalannya arus modal masuk ke dalam negeri.