Anda di halaman 1dari 60

MANAJEMEN RISIKO

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA RS (K3RS)

OLEH :

SUHARIONO, ST., MM., M.KL


TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
 Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melakukan
pengelolaan risiko terkait dengan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
 Menjelaskan konsep Manajemen Resiko Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di Rumah Sakit

 Menyusun Teknik Management Resiko (Security Risk


Assessment (SRA), PCRA (Pre Construction Risk Assessment
(PCRA/ICRA), HVA (Hazard Vulnerability Assessment) dan
Hospital Safety Index (HSI))
DEFINISI

What ???

“ Potensi terjadinya kerugian yang dapat timbul dari proses kegiatan


saat sekarang atau kejadian dimasa datang.”
(ERM, Risk Management Handbook for Health Care organization)
 Risiko K3 :

Sesuatu yang berpeluang untuk terjadinya kematian, kerusakan, atau sakit yang

dihasilkan karena bahaya.

 Bahaya K3 :

Segala sesuatu yang dapat menyebabkan kecelakaan.

Dalam OHSAS 18001: 2007 disebutkan bahwa "Bahaya adalah Semua sumber,

situasi maupun aktivitas yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja (cidera) dan

atau penyakit akibat kerja".


5
Dari definisi resiko dan bahaya di atas serta ilustrasi gambar yang
ada maka dapat disimpulkan bahwa resiko timbul bila ada pekerja
yang terpapar atau terkena bahaya
6
PRILAKU BERISIKO ATAU TIDAK ???
O ?
I S I K
tu R
Ap ai
Bagaimana Dengan Yang Ini ????
Bagaimana Dengan Yang Ini ????
Bagaimana Dengan Yang Ini ??????
Bagaimana Dengan Yang Ini
??????
MANAJEMEN RISIKO
Adalah penerapan secara sistematis dari kebijakan manajemen
dengan pendekatan proaktif / Reaktif yang dilaksanakan dengan
cara mengidentifikasi dan mengevaluasi untuk mengurangi risiko
cedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit,
pengunjung dan organisasi sendiri

(The Joint Commission on Accreditation of Healthcare Organizations / JCAHO)

.
Menghindarkan /meminimalisir bahaya
1 potensial di tempat kerja agar terhindar
dari gangguan kesehatan, PAK, KAK

2 Meminimalisasi meluasnya efek yang


tidak diinginkan

Memaksimalkan pencapaian tujuan


TUJUAN 3
organisasi dengan meminimalkan kerugian
MANA
JEMEN 4 Melaksanakan program manajemen
RISIKO secara efisien
K3
5 Menjadi dasar untuk penyusunan
program yang tepat

6
Menciptakan manajemen proaktif
PENINJAU
IDENTIFIKASI BAHAYA POTENSIAL K3

AN ULANG

INSPEKS
I UNIT
UNIT

Walk Trough Survey


SURVEY JALAN SEPINTAS (walk through survey) yang
terdiri dari 3 aktivitas utama yaitu:
1) Lihat (see), yaitu melakukan identifikasi atau rekognisi
bahaya di lingkungan kerja
2) Pikirkan (think), yaitu melakukan evaluasi terhadap
potensi bahaya yang termatai dan ditemukan.
3) Kendalikan (Do), yaitu merumuskan upaya pengendalian
terhadap bahaya yang ada.
BAHAYA POTENSIAL K3 DI RS

BIOLOGI

KIMIA

FISIK

ERGONOMI PSIKOSOSIAL
Tools Manajemen Risiko K3 di RS
Dalam Proses manajemen risiko di RS terdapat
beberapa tools yang digunakan untuk menilai
risiko yaitu :
• HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment
and Risk Control) – Sbg upaya Pro Aktif
Berdasarkan pada Faktor Dampak
(Concequency), Peluang (Likelihood), dan
Controllability) – Out put Risk Register
• Pre Contruction Risk Assessment (ICRA/PCRA)
• Fire Risk Assessment (FRA)
• Hospital Safety Index (HSI), dll
HIRAC / IBPR DI K3 RS

/ DAMPAK/AKIBAT

Controlla
bility
1. Dampak (Concequency)
Yaitu tingkat keparahan/kerugian yang mungkin terjadi dari suatu
kecelakaan karena bahaya yang ada. Hal ini bisa terkait dengan
manusia, properti, lingkungan, dll

2. Peluang (Likelihood/Probability)
Yaitu kemungkinan terjadinya suatu kecelakaan kerja, ketika terpapar
dengan suatu sumber bahaya.

3. Controllability
Untuk menjelaskan kemampuan dalam mengontrol / mengendalikan
risiko.
Skor Concequency (Dampak/Akibat) (1-5)
Skore Likelihood /Peluang/ Frekuensi
kejadian (1 - 5)
SKOR CONTROLLABILITY (1-4)

Level Controllability Keterangan


1 Easy Mudah untuk dikontrol
2 Moderate Easy Agak mudah untuk
dikontrol
3 Moderate Difficult Agak sulit untuk dikontrol
4 Difficult Sulit untuk dikontrol
SKOR DAN KRITERIA TINGKAT RISIKO
PENANGANAN RISIKO
Berdasarkan penilaian risiko kemudian ditentukan
apakah risiko tersebut masih bisa diterima (acceptable
risk) atau tidak (unacceptable risk)
Apabila risiko tersebut tidak bisa diterima maka kita
harus menetapkan bagaimana risiko tersebut ditangani
hingga tingkat dimana risikonya paling minimum/sekecil
mungkin

Bila risiko mudah dapat diterima/tolerir maka kita perlu


memastikan bahwa monitoring terus dilakukan terhadap
risiko itu.
HIRARKI PENGENDALIAN RISIKO K3 (OHSAS
18001:2007 & PP 50 TH 2012)
ELIMINASI
1 (Menghilangkan bahaya)
2 SUBSTITUSI
(mengganti)
3 REKAYASA/
ENGINEERING
PENGENDALIAN SCR
4
ADMINISTRATIF

5 APD
Rambu Yang Mau
jatuh tersebut
termasuk ke dalam
tingkat kriteria
risiko apa ???
RISK REGISTER
• RS harus punya Standar yg berisi Program Risk Assessment
tahunan  Risk Register
• Risk Register :
1. Merupakan sebuah tempat penyimpanan untuk semua
informasi resiko
2. Risiko yg teridentifikasi dlm 1 thn
3. Informasi Insiden keselamatan pasien, klaim litigasi dan
komplain, investigasi eksternal & internal, exernal
assessments dan Akreditasi
4. Informasi potensial risiko maupun risiko aktual
(menggunakan RCA & FMEA)
CONTOH RISK REGISTER
CONTOH SOSIALISASI MANAJEMEN RISIKO DI RUANGAN
Assessment Saat Membangun /
Merenovasi Bangunan (PCRA)

Hal-hal yang dikaji dalam asesmen risiko proaktif untuk mengidentifikasi hazard atau
bahaya menurut SNARS Edisi 1 yaitu :
 Kualitas udara
 Pengendalian infeksi
 Utilitas
 Kebisingan
 Getaran
 Bahan berbahaya dan beracun
 Pelayanan kedaruratan, seperti
respon terhadap kode-kode daurat lain
 Risiko lain yang mempengaruhi perawatan,penymbuhan dan pelayanan
Dalam penilaian dengan PCRA menggunakan analisis semikuantitatif, dimana setiap kategori diberi
nilai dengan angka numerik. Untuk konsekuensi dan kemungkinan di kategorikan ke dalam skala
numerik sebagai berikut :
Konseku
ensi :
Kategori Dampak / Keparahan
1 Tidak ada dampak
2 Membutuhkan P3K
3 Membutuhkan perawatan medis
4 Menyebabkan cacat permanen
5 Menyebabkan kematian
Kemungkinan /
Probality
Kategori Kemungkinan/Probability
1 – Sangat Jarang Terjadi sekali dalam lima tahun
2 – Jarang Terjadi sekali dalam 2 – 4 tahun
3 – Mungkin Terjadi sekali dalam 1 – 2 tahun
4 – Sering Terjadi beberapa kali dalam setahun
5 – Sangat sering Terjadi dalam hitungan minggu atau
bulan
Matriks
Risiko :
Konsekuensi
  1 2 3 4 5
1 L L L M M
Probabilitas

2 L M M H H
3 L M H H E
4 M H H E E
5 M H E E E
Sumber : Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2016
Evaluasi dan Prioritas Pengendalian
Risiko :
Kategori Risiko Kategori tingkat Risiko Prioritas Pengendalian Jangka Waktu Pengendalian

Low (L) Dapat diterima Prioritas 4 Membutuhkan pengendalian


dalam waktu 1 tahun

Medium (M) Moderat Prioritas 3 Membutuhkan pengendalian


dalam waktu 6 bulan

Hight (H) Prioritas 2 Membutuhkan pengendalian


dalam waktu 3 bulan

Extreme (E) Penting Prioritas 1 Membutuhkan pengendalian


segera (maksimal dalam waktu 1
bulan

Sumber : Direktorat Kesehatan Kerja dan Olah Raga, Dirjen Kesmas, Kemenkes RI, 2016
23/06/2022
FORMULIR PICRA :
1. Assessment Pre Contruction
2. Ijin Konstruksi
3. Inspeksi Proyek Harian

Contoh Laporan Rekomendasi Tertulis PCRA


CONTOH PERLINDUNGAN TERHADAP DEBU
sensor
CONTOH MESIN PENGHISAP DEBU HEPA FILTER
CONTOH
FIRE RISK ASSESSMENT (FRA)
Untuk menilai risiko bahaya kebakaran di rumah sakit dengan menggunakan Skoring Fire Risk Assessment
(FRA), yaitu dimana penentuan skala skor didasarkan pada segitiga terbentuknya api (triangel) yang meliputi
adanya pertemuan oksigen, panas dan bahan bakar , untuk skor penilaian risiko, di bawah ini
Contoh – RSUD Dr
Soetomo :
Identifikasi area resiko
tinggi ledakan DAN
kebakaran SERTA denah
lokasi gedung (titik
kumpul)
HOSPITAL SAFETY INDEX
(HSI)

 Kerusakan yang diakibatkan bencana merupakan pemicu tidak


berfungsinya layanan kesehatan (Functional Collapse) dan
fasilitasnya (Structural Collapse).

 Maka rumah sakit yang dibangun tanpa mempertimbangkan


risiko bencana dan mengabaikan aspek pemeliharaan dapat
memperburuk layanan
Safe hospital adalah fasilitas kesehatan yang dapat tetap terakses dan berfungsi
pada kapasitas maksimum, dan dalam infrastruktur yang sama, selama dan

23/06/2022
segera setelah terkena hazard .

Safe hospital bertujuan untuk melindungi hidup pasien, pengunjung dan staf,
melindungi investasi berupa perlengkapan dan alat kesehatan dan melindungi
performa fasilitas kesehatan

Maksud strategi rumah sakit yang selamat dari bencana ini adalah untuk
memastikan bahwa rumah sakit tidak hanya akan tetap berdiri bila ada bencana,
tapi juga akan berfungsi secara efektif tanpa gangguan apapun
 Dalam rangka peningkatan kesiapsiagaan rumah sakit menghadapi

23/06/2022
bencana/ hazard terdapat sebuah assessment yang dapat digunakan yaitu
Hospital Safety Index.
 Hospital Safety Index yang dibuat oleh Pan American Health
Organization tahun 2008 ini digunakan untuk mengukur tingkat
keselamatan rumah sakit dalam menghadapi bencana.
 Formulir ini berfungsi untuk menilai kemungkinan suatu rumah sakit
atau fasilitas kesehatan tetap beroperasi dalam situasi darurat.
23/06/2022
Hospital Safety Index terdiri dari empat bagian yaitu :
1) tentang lokasi geografis fasilitas kesehatan
2) tentang elemen-elemen keamanan struktur bangunan,
3) tentang elemen-elemen keamanan non-struktural dan
4) tentang kapasitas fungsional rumah sakit
FORMULIR HOSPITAL SAFETY INDEX (HSI)

23/06/2022

Anda mungkin juga menyukai