0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
5 tayangan8 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak lanjutan tahun 2020 selama pandemi Covid-19 dalam perspektif hukum negara darurat, termasuk menjelaskan prinsip-prinsip hukum negara darurat dan dasar hukum penundaan pemilihan kepala daerah serentak."
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak lanjutan tahun 2020 selama pandemi Covid-19 dalam perspektif hukum negara darurat, termasuk menjelaskan prinsip-prinsip hukum negara darurat dan dasar hukum penundaan pemilihan kepala daerah serentak."
Dokumen tersebut membahas tentang penyelenggaraan pemilihan kepala daerah serentak lanjutan tahun 2020 selama pandemi Covid-19 dalam perspektif hukum negara darurat, termasuk menjelaskan prinsip-prinsip hukum negara darurat dan dasar hukum penundaan pemilihan kepala daerah serentak."
2019 (COVID-19) DALAM PERSPEKTIF HUKUM TATA NEGARA DARURAT Seri kuliah HTN, Nurainun Mangunsong Permasalahan
Apakah penyelenggaraan Pilkada Serentak lanjutan tahun 2020 di masa
Pandemi Covid-19 memenuhi prinsip Hukum Negara Darurat (Noodstaatsrechts)? Macam HTN
HTN Normal/ Biasa
HTN Abnormal/ Luar Biasa/ Darurat. HTND: Hukum yang sengaja diadakan dalam dan untuk keadaan darurat, yakni keadaan yang sempit dan genting, keadaan yang sangat membahayakan (Iwa Kusuma Sumantri). Syarat-syarat HTND (Iwa Kusuma Sumantri): Keadaan mendesak; Keamanan membahayakan dan mengancam terwujudnya negara; Untuk mengatasi keadaan dan kesulitan-kesulitan yang timbul dari keadaan bahaya itu; Tidak ada kesempatan untuk membahasanya di parlemen; Undnag-undang itu sementara, hanya berlaku selama ada bahaya. Macam HTN Abnormal/ Luar Biasa/ Darurat.
1. HTND Subjektif (staatsnoodrecht subjectip), yaitu hak negara
dalam keadaan darurat untuk bertindak dengan dapat menyimpang dari undang-undang dan jika diperlukan dapat juga menyimpang dari UUD. ---dasarnya adalah perlindungan HAM (upaya maksimal untuk pencegahan dan pengendalian). 2. HTND Objektif (staatsnoodrecht objetip), yaitu hukum yang berlaku semasa negara berada dalam keadaan darurat. HTND Objektif dasarnya adalah undang-undang yang tertulis.
Contoh: Perppu No. 23 Tahun 1959 tentang Keadaan Bahaya, UU
No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan kesehatan Prinsip-prinsip HTND
Asas proklamasi: harus diumumkan, seperti menyatakan keadaan darurat dengan
Keppres. Asas legalitas: berkaitan tindakan yang diambil dalamkeadaan darurat (harus tetap dalam koridor hukum). Asas komunitas :Negara harus mensosialisasikan keadaan darurat kepada seluruh warga negaranya dan negara lain. Asas kesementaraan: kesementaraan jangka waktu berlakunya. Asas keistimewaan: ancaman Krisis yang menimbulkan keadaan darurat harus benar- benar terjadi atau minimal mengandung potensi bahaya yang siap mengancam negara. Asas Proporsionalitas: Tujuan pemberlakuan keadaan darurat terhadap adalah agar negar dapat mengembalikan dalam kedaan semula dengan waktu yang cepat. Asas Intangibility: asas perlindungan HAM dan institusi ketatanegaraan fundamental. Asas Pengawasan: dapat diawasi. Dasar HTN secara konstitusional
Pasal 12 UUD NRI 1945 “Presiden menyatakan keadaan bahaya, syarat-syarat
dan akibatnya keadaan bahaya ditetapkan dengan UU. Pasal 22 UUD NRI 1945 “Dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa, Presiden berhak menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undnag-undang. Peraturan Pemerintah itu harus mendapat persetujuan DPR dalam persidangan yang berikutnya. Jika tidak mendapat persetujuan,maka peraturan pemerintah itu harus dicabut. Dasar Penundaan Pilkada Serentak
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perpu) Nomor 2 Tahun 2020
tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota Menjadi Undang- Undang, Presiden memutuskan untuk menjadwalkan ulang pilkada. UU No. 6 Tahun 2020 tentang Penundaan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, Wali Kota dan Wakil Wali Kota; KPU melalui PKPU No. 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas PKPU No. 15 Tahun 2019 menetapkan dan melaksanakan pilkada serentak pada tanggal 9 Desember 2020 yang tadinya direncanakan Pilkada tanggal 23 September 202o.