Anda di halaman 1dari 29

TINDAK PIDANA EKONOMI :

"Derivasi Gagasan Negara


Kesejahteraan"

Dr. I Wayan Suka Wirawan, SH, MH.


Hukum Publik & Hukum
Privat

Hukum publik = vertikal

Hukum privat = horisontal


Hukum Publik

H u k u m Ta t a N e g a r a , H u k u m
Administrasi, Hukum Pidana, Dll.
Hukum Acara Masing2.

Hukum Privat/Perdata/
Sipil

Orang, benda, perikatan, daluwarsa


Hukum Bisnis & Hukum
Ekonomi

Hukum Bisnis = Private Law


Hukum Ekonomi = Public Law

Hukum Bisnis
Hukum Kontrak

Hukum Perseroan
Hukum Pasar Modal
Hukum Ketenagakerjaan
Keuntungan
Hukum HAKI
Hukum Perbankan

Hukum Asuransi
Hukum Transportasi
Hukum Arbitrase/ADR

Hukum Ekonomi

Mempunyai kono tasi campur tangan


pemerintah dalam bidang ekonomi.

C l i ve Sm i tth of f: "Ec o n om ic l aw is
regulation of state interference with the
affairs of commerce, industry, and nance".

fi
Dagenkamp: "Economic recht is die
onderdelen van het recht die overheden
ten dienste staan bij het voeren van hun
economisch beleid". (Hukum ekonomi
adalah b agian dar i huk um yang
me layani peme r intah dalam
menjalankan kebijakan ekonominya).
A Brief History
Teori ekonomi klasik (Teori Pendapatan):
tenaga kerja selalu habis terpakai—
tidak mungkin ada pengangguran—dlm
ke adaan tdk normal penurunan
penggunaan sumber daya berlangsung
sebentar—Situasi normal kembali ke
e q u i li br i um—l a is s e s-f a i re—s e l f t
adjusting—ekonomi adlh hukum privat.
G r e a t De p r e s s i o n (1 9 2 9 -1 9 3 4) —
pe ngangguran me luas & pe nur un an
pendapatan nasional. John Maynard
Keyn mence tusk an gagasan Negara
K e s e j a h t e r a a n ( We l f a re St a t e )—
intervensi pemerintah dimungkinkan dlm
k e hidu p a n e k o n om i—e k o n om i ad lh
kepentingan umum/kepentingan publik.
Kepentingan yg Dilindungi
Hukum Ekonomi
Ekonomi Publik

Perekonomian Negara

Bukan "personal economic injury"


Dasar Hukum

• Undang-Undang Dar urat No 7


tahun 1955
• Merupakan saduran dari "wet op de
Economich Delicten" di Nederland.

Legitimasi Konstitusional
UU Drt No. 7/1955

Pasal 96, 101, dan 102 UUDS 1950


Pasal 96 UUDS 1950
Ayat (1): Pemerintah berhak atas kuasa
dan t anggung-djawab se ndi r i
menetapkan undang-undang darurat
untuk mengatur hal-hal
pe nje le nggaraan-pemerintahan jang
k a re n a k e ada a n-k e ada a n j a ng
mendesak perlu diatur dengan segera.
Ay at (2); Un d a ng- u n d a ng
darurat mempunjai kekuasaan
dan deradjat undang-undang...;
Pasal 101 UUDS 1950
Ayat (1): Perkara perdata, perkara
pidana sipil dan perkara pidana
militer semata-mata masuk perkara
jang diadili oleh pe ngadilan-
pe ngadilan jang diadak an atau
diakui denga n u nda ng-u nda ng
atau atas kuasa undang-undang.
Ayat (2): Me ng a ngk at d a l am dj a b at a n
pengadilan jang diadakan dengan undang-
undang atau atas kuasa undang-undang ,
d i d a s a r k a n s e m a t a-m a t a p a d a s j a r a t
kepandaian, ketjakapan dan kelakuan tak-
bertjela jang dite tapk an dengan undang-
undang. Memberhentikan, memetjat untuk
sementara dan memetjat dari djabatan jang
demikian hanja boleh dalam hal-hal jang
ditentukan dengan undang-undang.
Pasal 102 UUDS 1950
Hukum perdata dan hukum dagang, hukum
pidana sipil maupun hukum pidana militer,
hukum atjara perdata dan hukum atjara
pidana, susunan dan kekuasaan pengadilan
diatur dengan undang-undang dalam kitab-
kitab hukum ketjuali djil pengundng-undang
menganggap perlu untuk mengatur beberapa
hal dalam undang-undang tersendiri.
Sistematika UU Drt No.
7/1955

XI BAB

50 Pasal
Penjelasan

XI BAB

Bab I: Tentang Tindak Pidana Ekonomi


Bab II: Tentang Hukuman Pidana dan
Tindakan Tata Tertib
Bab III: Tentang Cara Mengusu t
Tindak Pidana Ekonomi

Bab IV: Tentang Tindakan-Tindakan


Tata Tertib Sementara.
Bab V: Tentang Perbuatan-Perbuatan
yang Bertentangan dengan Hukum
Pidana atau Tindakan Tata Tertib.
Bab VI: Tentang Kekuasaan dan
Susunan Pengadilan.

Bab VII: Tentang Pemeriksaan di Muka


Pengadilan dalam Tingkat Pertama.
Bab VIII: Tentang Bandingan.
Bab IX: Tentang Permohonan Kasasi

Bab X: Te n t ang Badan-


B a d a n a t a u Pe g a w a i -
Pegawai Penghubung.
Bab XI: Ketentuan Peralihan
& Penutup.

Perubahan UU Drt No. 7


Tahun 1955
• PERPU No. 36 Tahun 1960
t e n t a n g Pe r u b a h a n D a n
Tam b a h a n U n d a n g -U n d a n g
Darurat No. 7 Tahun 1955
Te n t a n g P e n g u s u t a n ,
Pe n u n t u t a n Da n Pe r a d i l a n
Tindak Pidana Ekonomi .
• PERPU No. 1 Tahun 1960 tentang
Penambahan Undang-Undang Darurat
Nomor 7 Tahun 1955 (Lembaran-
Negara Tahun 1955 Nomor 27) Yang
D i t am b ah De ng a n Un d a ng-Un d a ng
d a r u r a t N o m o r 8 Ta h u n 1 9 5 8
(Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor
156) Tentang Pengusutan, Penuntutan
Dan Peradilan Tindak Pidana Ekonomi.
• UU Drt No. 8 Tahun 1958
t e n t a n g Pe n a m b a h a n
Undang-Undang Darurat No.
7 Tahun 1955 (Lembaran-
Negara Tahun 1955 No. 27)
t e n t a n g Pe n g u s u t a n ,
Penunt u tan Dan Peradilan
Tindak Pidana Ekonomi.
Penjelasan

Penjelasan Umum
Penjelasan Pasal-Pasal (terdiri
dari 21 Penjelasan Pasal)

Note:

TPE = konsekuensi welfare state


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai