Pengantar,
sejarah,
definisi,
tujuan,
fungsi
Sejarah Pemungutan Pajak
• → LE CONTRAT SOCIAL
• Sebelum zaman Romawi dan Yunani Kuno ,
telah ada suatu wadah yang menguasai dan
memerintah penduduk.
Eka Sri Sunarti - FHUI 2
Le Contrat Social atau perjanjian
masyarakat → Jean Jacques
Rousseau
Bergabung bersatu
menjadi besar dan kuat
1. Daerah / wilayah
2. Rakyat
3. Pemerintahan
4. Kedaulatan
2. Aspek ekonomi,
3. Aspek akuntansi
❖Landasan hukum,
❖asas-asas,
❖sistem pemungutan pajak,
❖teori pembenaran,
❖penggolongan pajak
Landasan Hukum Perpajakan:
• Landasan Falsafah 🡪 Pancasila
asas-asas dalam hukum perpajakan tidak boleh
bertentangan dengan sila-sila dari Pancasila.
2
Landasan Konstitusional : UUD NRI 1945
Pasal 23 A :
Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa
untuk keperluan negara diatur dengan undang-
undang.
Pasal 27 (1):
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
tidak ada kecualinya.
3
Asas- asas Pemungutan Pajak
A. Asas – asas menurut Adam Smith
Adam Smith kelahiran Skotlandia (1723-1790)
termasuk dalam mazhab klasik mengemukakan
dalam bukunya yang berjudul “The Wealth of
Nation” (Kemakmuran Bangsa-bangsa , Th 1776),
menyatakan 4 kaedah yang harus diperhatikan
dalam membuat undang-undang perpajakan .
Four maxim atau four canons , yaitu :
4
Four maxim (four canons):
1. Equality and equity: (Kesamaan /keseimbangan
dan Keadilan);
2. Certainty (Kepastian);
3. Conveniency of Payment (pajak harus dipungut
pada saat yang tepat);
4. Efficiency / Economic of collection (pajak harus
dipungut dengan biaya yang rendah).
5
B. Asas menurut Falsafah Hukum
🡪pajak harus mengabdi pada keadilan
6
Sistem Pemungutan Pajak
Self assessment system:
wajib pajak scr mandiri menghitung, membayar ke
kantor pajak
8
Teori Pembenaran Pemungutan Pajak 1
9
Teori Pembenaran Pemungutan Pajak 2
2. Teori Asuransi
Menurut teori asuransi, fiskus berhak memungut
pajak dari penduduknya karena negara dianggap
sama dengan perusahaan asuransi. Wajib pajak
adalah tertanggung yang wajib membayar premi
dalam hal ini pajak. Karena negara melindungi
segenap masyarakat
10
Teori Pembenaran Pemungutan Pajak 3
3. Teori Kepentingan
Penduduk negara mempunyai kepentingan kepada
negara . Makin besar kepentingan penduduk
kepada negara , maka makin besar pula
perlindungan negara kepadanya.
Contoh :
penduduk desa 🡪 perlu KTP (Lebih sedikit)
4. Teori Bakti
Penduduk adalah bagian dari suatu negara ,
penduduk terikat pada keberadaan negara
sehingga penduduk wajib berbakti kepada negara
dengan membayar pajak.
12
Teori Pembenaran Pemungutan Pajak 5
14
Teori Pembenaran Pemungutan Pajak 7
7. Teori Pembangunan
• Dana yang dipungut dari pajak dipergunakan untuk
pembangunan yang akan membuat rakyat menjadi
adil, makmur, sejahtera lahir maupun bathin . Jadi
pemerintah diperbolehkan memungut pajak .
15
Asas pengenaan pajak :
Asas tempat tinggal
Asas kebangsaan
Asas sumber
16
Stelsel (system) penghitungan pemungutan pajak :
Stelsel campuran
Didasarkan pd anggapan, silahkan bayar dulu,
Di akhir tahun (jika kurang, silahkan dilunasi/bayar. Tapi jika lebih, dapat meminta
kelebihan bayar)
17
Klasifikasi Hukum Pajak:
Hukum Pajak Materiil
mengatur norma-norma ttg keadaan, perbuatan , peristiwa hukum
yang dikenakan pajak (objek-objek), siapa yang dikenakan pajak
(subjek), berapa besar pajak yang dikenakan (Tarif), segala sesuatu
tentang timbul dan hapusnya utang pajak, dan hubungan hukum
antara pemerintah & wajib pjk
contoh : Undang-undang PPh,
19
Terima kasih
Semoga bermanfaat
20
HUKUM PAJAK
2023
Minggu 3
2
ASAS PENGENAAN PAJAK
Sistem pajak memperhatikan berbagai faktor
terkait sumber penghasilan atau manfaat (objek
pajak) Dan penerima penghasilan atau manfaat
(subjek pajak)
4
2. Asas Sumber (Source Principle)
Negara X mengenakan pajak jika sumber penghasilan Badan/Orang tsb
berasal dari Negara X.
Landasan pengenaan pajak adalah objek pajak yang timbul atau berasal dari
negara X.
(Negara tidak mempersoalkan siapa dan apa status dari orang atau badan
yang memperoleh penghasilan tersebut)
Contoh:
TKA bekerja di Indonesia maka dari penghasilan yang didapat di Indonesia
akan dikenakan pajak oleh pemerintah Indonesia.
5
3. Asas Kebangsaan, Nasionalitas, Kewarganegaraan
(Nationality, Citizenship Principle)
6
Asas Pengenaan Pajak di Indonesia
Pemerintah Indonesia pada dasarnya menganut asas pengenaan pajak atas
seluruh penghasilan, termasuk penghasilan dari luar negeri.
Untuk wajib pajak dalam negeri, pengenaan pajak didasarkan atas asas
domisili.
7
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda
(P3B) atau tax treaty
Mencegah Double Taxation:
Pengenaan pajak lebih dari satu kali oleh dua negara atau lebih
terhadap satu penghasilan yang sama.
8
5 Prinsip tax treaty :
1. menghindari pajak berganda yang akan
membebani dunia usaha;
2. meningkatkan investasi asing;
3. meningkatkan sumber daya manusia (SDM);
4. pertukaran informasi untuk mencegah
pengelakan pajak (tax evasion);
5. kedudukan antar negara adalah setara (non
diskriminatif).
9
Contoh: A adalah Badan Hukum (PT) di Singapore;
A Menerima pembayaran dividen dari kepemilikan saham di PT B
(perusahaan go public di Indonesia);
Tarif pajak atas dividen (berdasarkan UU PPh Indonesia adalah 20%, dan
besar tarif pajak perusahaan Singapore adalah 17%.
Jika Indonesia dan Singapore TIDAK PUNYA TAX TREATY, maka transaksi tsb
akan dikenakan 20% (lebih besar 3% dari pajak Singapore).
Jika Indonesia dan Singapore MEMILIKI TAX TREATY, maka akan diberlakukan
beberapa skema, misalnya:
Semoga bermanfaat
11
Hukum Pajak 4
Subjek pajak; dimulai dan berakhirnya;
Pengecualian; dan
objek pajak.
1
SUBJEK PAJAK
PENGERTIAN SUBJEK PAJAK :
Orang atau Badan yang melakukan kegiatan usaha dan atau
yang melakukan tindakkan hukum terhadap pihak lain dan atau
yang mempunyai harta kekayaan dan penghasilan yang
menurut undang-undang peraturan perpajakan berkewajiban
melaksanakan kewajiban formil dan materil perpajakan.
2
PENGERTIAN WAJIB PAJAK :
• A.1.Orang Pribadi
2. Warisan yang belum terbagi sebagai
satu kesatuan mengganti yang berhak;
• B.Badan
5
Subjek Pajak Dalam Negeri
adalah :
a. Orang pribadi yang bertempat
tinggal di Indonesia atau orang
pribadi yang berada di Indonesia
lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan, atau orang pribadi
yang dalam suatu tahun pajak berada
di Indonesia dan mempunyai niat
untuk bertempat tinggal di Indonesia.
6
b. Badan yang didirikan atau
bertempat kedudukan di
Indonesia.
7
Subjek Pajak Luar Negeri
10
Bentuk Usaha Tetap :
• Adalah Bentuk usaha yang
dipergunakan oleh orang pribadi yang
tidak bertempat tinggal di Indonesia
atau berada di Indonesia tidak lebih
dari 183 hari dalam jangka waktu 12
bulan, atau badan yang tidak didirikan
dan tidak bertempat kedudukan di
Indonesia , untuk menjalankan usaha
atau melakukan kegiatan di
Indonesia (psl 2 ayat 5 ). 11
Bermula menjadi Subjek Pajak
Dalam Negeri :
a. Saat ia dilahirkan di Indonesia.
b. Saat ia menetap di Indonesia
(datang dari luar negeri).
c. Pada awal masa ia berada di
Indonesia yang melebihi 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan secara
berturut-turut.
d. Badan-badan mulai menjadi subjek pajak
pada saat badan itu didirikan.
12
Berakhir menjadi Subjek Pajak
Dalam Negeri :
15
⚫ Contoh :
⚫ Keadaan : kekayaan seseorang pada saat
tertentu, memiliki kendaraan,
tanah, rumah.
19
Nilai Ekonomis :
20
Sekian,
◼ Terimakasih
21
Hukum Pajak 5
Perlawanan Pajak
dan
Pajak Daerah & Retribusi Daerah
(UU 28 tahun 2009)
1
Perlawanan Pajak
yaitu:
Tindakan-tindakan yang terdiri dari hambatan-
hambatan yang mempersulit pemungutan pajak
yang erat hubungannya dengan struktur ekonomi
suatu negara, pengembangan intelektual dan
moral penduduk
Contoh:
Formalitas-formalitas yang harus dilakukan dan ketentuan-
ketentuan yang rumit mengakibatkan masyarakat enggan
untuk berurusan dengan kantor pajak dan tidak semua
masyarakat mengerti/memahami bahasa undang-undang.
Perlawanan Pajak Aktif
yaitu:
Suatu usaha/tindakan dari wajib pajak untuk
tidak membayar pajak sebagaimana mestinya
dengan melakukan suatu perbuatan.