TAHAP (Sub-CPMK)
Minggu Perkuliahan Sesi 1
Online ke-
JUDUL TOPIK
Sejarah Pemungutan Pajak
1. Pendahuluan
Perpajakan di Indonesia diatur melalui pasal 23A UUD 1945 dan peraturan lainnya
seperti UU No. 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Berbicara mengenai perpajakan di Indonesia, sudah tentu cakupan bahasannya akan sangat
meluas. Namun, dalam artikel ini, pokok bahasan hanya dikerucutkan pada tiga tema besar
yakni sejarah, sistem dan dasar hukum perpajakan.
Pajak adalah kontribusi wajib yang diberikan wajib pajak kepada negara. Saat
membayarkan pajak, negara tidak memberikan imbalan langsung. Pajak pun bersifat
memaksa dan hasil pungutannya tersebut harus digunakan untuk keperluan negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Di Indonesia, pajak dikategorikan berdasarkan tiga hal. Pertama, berdasarkan
golongannya/cara pemungutannya (pajak langsung dan pajak tidak langsung). Kedua,
berdasarkan sifatnya (pajak subjektif dan pajak objektif). Ketiga, berdasarkan lembaga
pemungutannya (pajak pusat dan pajak daerah).
1
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI PJJ S1
2. Isi topik
2.1 Terbentuknya negara
Konsep dan pengertian negara sebagai organisasi kekuasaan dipelopori oleh J.H.A.
Logemaan dalam bukunya, Over De Theorie Van Een Stelling Staadrecht, yaitu bahwa
keberadaan negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggarakan masyarakat yang
dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi. Pandangan seperti itu kemudian diikuti oleh Harold J.
Laski, Max Weber, dan Leon Duguit, dalam pengertian yang luas mengenai negara, negara
merupakan satuan sosial (masyarakat) yang diatur secara konstitusional untuk mewujudkan
kepentingan bersama (Suhady, 2003 dalam Devano dan Rahayu, 2006: 2). Negara dalam
konteksnya sebagai organisasi kekuasaan di dalamnya terdapat suatu mekanisme atau tata
hubungan kerja yang mengatur suatu kelompok manusia (rakyat) agar berbuat, atau bersikap
sesuai dengan kehendak negara, agar mematuhi aturan yang telah dibuat negara.
Agar negara bisa mengatur rakyatnya, maka negara diberi kekuasaaan (authority) yang
dapat memaksa seluruh anggotanya untuk mematuhi segala peraturan/ketentuan yang telah
ditetapkan oleh negara. Kekuasaan tersebut berhak dimiliki oleh negara, karena secara historis
timbulnya negara adalah untuk mengatur kehidupan yang lebih baik.
Untuk menghindari adanya kekuasaan yang sewenangwenang, di sisi lain negara juga
menetapkan cara-cara dan batasbatas sampai di mana kekuasaan itu bisa digunakan dalam
kehidupan bersama, baik oleh individu, golongan, organisasi, maupun oleh negara itu sendiri.
Jenis Pajak
Jenis Pajak menurut Golongan :
1. Pajak Langsung Pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan (PPh) dan
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan lain lain.
2. Pajak Tidak Langsung Pajak yang pembebanan-nya dilimpahkan kepada pihak lain.
Contoh: Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
dan lain lain
5
MODUL PEMBELAJARAN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI PJJ S1
5. REFERENSI/DAFTAR PUSTAKA
Siti Resmi, Perpakajan : Teori dan Kasus, Buku 1 (Edisi 11), Salemba Empat
Prof Dr. Mardiasmo, MBA, Ak, Perpajakan, Andi Yogyakarta, 2018.
www.klikpajak.id
www.online-pajak.com/
www.pajak.go.id