Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HUKUM PAJAK

PENGANTAR PERPAJAKAN

Dosen Pengampu :

Tri Sulistiyono S.H., M.H.

Moh. Imam Gusthomi S.H., M.H.

Disusun oleh :

Ibrahim Yahya 8111422657


Ibrahim Asyam Qurrataa’yun 8111422687
Ihsanudin Herry Setyawan 8111422695
Muhammad Evan Kurnia 8111422696

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2024

pg. 1
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL........................................................................................1

DAFTAR ISI .......................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................3

1. Latar Belakang ......................................................................................3

2. Rumusan Masalah ................................................................................4

3. Tujuan....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................5

A. Definisi Perpajakan ..............................................................................5

B. Unsur-unsur Pajak ................................................................................8

C. Fungsi Perpajakan ................................................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................11

Kesimpulan................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKAN........................................................................................12

pg. 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Negara adalah suatu bentuk organisasi yang terdiri dari kumpulan individu
yang hidup bersama dalam wilayah/tempat tertentu yang menjadi satu kesatuan.
Sebagai organisasi, negara tentunya membutuhkan keberlangsungan hidup guna
mencapai tujuannya. Salah satu tujuan negara adalah mewujudkan kesejahteraan
bagi masyarakat yang ada didalamnya. Kebutuhan pemenuhan fasilitas sarana dan
prasarana, kebutuhan pendidikan, kesehatan yang diperluakan oleh masyarakat
merupakan bagian dari upaya negara dalam mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat, sebagaimana dinyatakan dalam alenia IV Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945.

Negara diibaratkan sebagai rumah tangga besar. Suatu rumah tangga


memerbiaya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, baik kesehatan, pendidikan,
rumah yang layak, dan kebutuhan lainnya. Begitu pula, negara membutuhkan
biaya untuk memenuhi kesehatan dan pendidikan masyarakatnya, pembangunan
jalan, jembatan, menggaji pegawai pemerintah, dan sebagainya.

Untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya, suatu negara tentunya juga


membutuhkan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuannya. Pajak adalah
suatu bentuk instrument yang bisa digunakan untuk pendapatan dalam memenuhi
keberlangsungan kesejahteraan sebuah negara. Peran masyarakat dalam
memenuhi kebutuhan bersama dalam bentuk pajak tentu sangat penting
diperlukan keberadaanya. Sehingga, Pajak merupakan sumber pendapatan negara
yang paling potensial untuk mendukung pemerintah dan upaya perbaikan negara
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memajukan
pelayanan publik. Peningkatan pendapatan diyakini akan mampu membiayai
kebutuhan negara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.1

pg. 3
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa definisi/pengertian pajak menurut undang-undang maupun para ahli?

2. Bagaimana unsur-unsur Perpajakan?

3. Apa saja fungsi pajak dalam sebuah negara?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengertian pajak menurut undang-undang maupun para ahli.

2. Menjelaskan unsur-unsur perpajakan.

3. memaparkan terkait fungsi-fungsi pajak dalam sebuah negara.

pg. 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Perpajakan

Pajak adalah termasuk kedalam pemasukan negara paling besar dalam


memberikan konstribusi didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN), sebagaimana dijelaskan pada Pasal 23 UUD NRI 1945 bahwa APBN
digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Negara Indonesia juga
telah mengatur hal keuangan yang terkait pajak termasuk sumber pendapatan
negara didalam Pasal 23A UUD NRI 1945 yang menjelaskan bahwa pemungutan
pajak harus dibuat dalam betuk undang-undang.2 Pasal tersebut juga menjelaskan
bahwasanya, pajak merupakan iuran yang bersifat memaksa yang perlu ditaati
oleh rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Pajak tersebut juga diatur
sesuai dengan Negara Indonesia yang merupakan negara hukum (Pasal 1 Ayat (3)
UUD NRI 1945), sehingga semua kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah juga
harus berlandaskan pada hukum.3

Tentu saja pemerintah harus menunjukkan pemahaman akan pentingnya


perpajakan bagi kesejahteraan melalui pelayanan publik yang baik dan
kemampuan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan masyarakat. Jika kepercayaan
masyarakat kepada pemerintah tidak diragukan lagi, maka dapat diyakini
munculnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak. Pajak telah dituntun
untuk mampu memberikan kesejahteraan kepada masyarakat. Namun, jika hal
tersebut belum terpenuhi maka yang menjadi perhatian masyarakat adalah
keadilan dalam penggunaan uang pajak.

Terkait dengan definisi atau pengertian pajak, terdapat beberapa definisi


atau pengertian tentang pajak yang diberikan baik menurut undang-undnag
maupun dari para ahli, khususnya para ahli dalam bidang keuangan negara,
Ekonomi, dan Hukum. Pengertian pajak berasal dari istilah bahasa asing berarti;
tax (inggris); import contribution, taxe, droit (prancis); steuer, abgabe, gabuhr
(jerman); impuisto contribution, tribute, gravamen, tasa (spanyol); belasting

pg. 5
(belanda). Didalam literatur Amerika selain ada istilah tax biasa disebut dengan
istilah tariff.

Pajak menurut Pasal 1 angka 1 UU No. 28 Tahun 2007 sebagaimana


perubahan atas UU No. 6 Tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara
perpajakan adalah “ konstribusi wajib kepada negara yang tertuang oleh orang
pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan
tidak mendapat timbal balik secara langsung dan digunakan untuk kepentingan
negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”4

Berikut dibawah ini definisi atau pengertian pajak dari para ahli, antara
lain;

1. C.F. Bastable, menyatakan, bahwa pajak adalah; a compulsory


contribution of the wealth of a person or body for the service of the public
power.5

2. Edwin Robert Anderson Seligman (1861-1939) seorang ekonom, guru


besar, pendiri dan presiden pertama dari American economic Association,
mendefiniskan pajak sebagai; “a tax is a compulsory contribution from the person
to the government to defray the expenses incurred in the common interest off all
without reference to special benefits conferred.”6

3. Prof. Dr Rochmat Soemitro S.H., M.H., memberikan definisi bahwa


pajak adalah; “iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang
( yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik
(kontraprestasi) yang lalngsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk
membayar pengeluaran umum.”

Definisi Rochmat Soemitro kemudian disempurnakan sebagai berikut; “


pajak adaalah peralihan kekayaaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk
memebiayai pengeluaran rutin dan surplus-nya digunakan untuk public saving
yang merupakansumber utama untuk membiayai public investment.”7

pg. 6
4. P.J.A. Andriani juga memberikan definisi, bahwa pajak adalah; “ iuran
kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang tertuang oleh yang wajib
membaayrnyamenurut peraturan perundang-undangan, dengan tidak mendapat
prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjukkan dan yang gunanya adalah
untuk membiayai pengeluaran pengeluaran umum berhubung dengan tugas
negara untuk menyelenggarakan pemerintahan.”8

5. Leroy Beaulieu, meyatakan bahwa pajak adalah; “ bantuan, baik secara


langsung maupun tidak yang dipaksakan oleh kekuasaan publik dari penduduk
atau dari barang, untuk menutup belanja pemerintah.”9
6. Ray M. Sommerfeld, Herschel M. Anderson, dan Horace R. Brock juga
memberikan definisi bahwa pajak adalah; “suatu pengalihan sumber dari sektor
swasta ke sektor pemerintah, bukan kibat pelanggaran hukum, namun wajib
dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa
mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat
melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.”10
7. Soeparman Soemahamidjaja, dalam disertasinya yang berjudul “ Pajak
Berdasarkan Azas Gotong Royong”, memberikan definsi bahwa pajak adalah, “
iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh pengusaha berdasarkan
norma-norma hukum, guna menutup biaya produki barang barang dan jasa jasa
kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum.”11
8. Pajak menurut Deretoral Jendral Pajak adalah; “konstribusi wajib
kepada negara yang terutang dari oleh orang pribadi atau badan yang sifatnya
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan
secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan dari kewajiban
kenegaraan dan peran serta wajib pajak untuk secara langsung dan bersama
sama melaksanakan kewajiban perpajakan untuk pembiayaan negara dan
pembangunan nasional. Sesuai falsafah unndang undang perpajakan, membayar
pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setaip
warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam bentuk peran serta terhadap
pembiayaan negara dan pembangunan nasional.”12
Setelah melihat beberapa definisi atau pengertian pajak yang dijabarkan
oleh para ahli dari Keuangan Negara, Ekonomi, maupun Hukum, maka dapat
ditarik simpulan bahwa pajak merupakan kontribusi wajib warga negara kepada
negara. Seluruh Rupiah yang dibayarkan masyarakat teratur dari pajak ke kas
negara ini digunakan untuk mendanai belanja pemerintah pusat dan daerah bagi
kepentingan masyarakat.

pg. 7
Pajak dipergunakan sebagai pemenuhan kepentingan negara, bukan
dipergunakan untuk pribadi. Pajak adalah termasuk sumber keuangan nasional
utama dipergunakan untuk mendanai pembangunan pusat dan daerah, seperti
pembangunan fasilitas umum, anggaran kesehatan dan pendidikan, serta kegiatan
produktif lainnya. Penarikan pajak berdasarkan undang-undang dan dapat
dilakukan secara wajib.13

B. Unsur-unsur pajak

Dari perspektif ekonomi, pajak merupakan transfer sumber daya dari


sektor privat ke sektor publik. Hal tersebut memperjelas bahwa keberadaan pajak
mengubah dua situasi baginya. Pertama, mengurangi kemampuan individu untuk
menguasai sumber daya untuk tujuan mengendalikan barang dan jasa. Kedua,
meningkatkan kapasitas fiskal negara untuk menyediakan barang dan jasa publik
yang memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut Soemitoro, pengertian pajak dari perspektif hukum adalah suatu


kewajiban yang muncul dari adanya undang-undang yang mewajibkan warga
negara untuk membayar sejumlah pendapatan tertentu terhadap negara.14 Negara
mempunyai kekuasaan untuk memaksa dan sumber pajak tersebut harus
digunakan untuk menjalankan negara. Pendekatan hukum ini menyatakan bahwa
pajak yang dipungut harus berdasarkan undang-undang untuk menjamin kepastian
hukum baik bagi fiskus sebagai pemungut maupun wajib pajak sebagai pembayar
pajak..

Berdasarkan beberapa definisi atau pengertian pajak yang dijelaskan


diatas, maka bisa didapatkan unsur unsur pajak, meliputi;

1. Pajak merupakan iuran dari rakyat kepada negara. Iuran yang diberikan
rakyat kepada negara merupakan suatu hal yang wajib dilaksanakan untuk
kepentingan bersama.

2. Pajak dipungut berdasakan undang undang. Asas ini sesuai dengan


peubahan ketiga UUD NRI 1945 Pasal 23A yang menyatakan, “pajak dan

pg. 8
pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dalam
undang undang.”

3. Tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) secara langsung.


Misalnya, orang yang taat membayar pajak kendaraan bermotor akan
melalui jalan yang sama kualitas dengan orang yang tidak membayar pajak
kendaraan bermotor.

4. Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan umum


pemerintah dalam rangka menjalankan fungsi peemrintahan, baik rutin
maupun Pembangunan.

5. Pemungutan pajak dapat dipaksakan. Pajak dapat dipaksakan apabila


wajib pajak tidak memenuhi kewajiban perpajakan dan dapat dikenakan
sanksi sesuai peraturan perundang undangan.

C. Fungsi Pajak

Berdasarkan pengertian pajak diatas juga dapat ditarik beberapa fungsi


pajak, antara lain;

1. Fungsi Bugetair (Anggaran). Pajak sebagai sumber pendapatan


pemerintah untuk membiayai dan memnuhi kebutuhan negara. Fungsi anggaran
disebut fungsi pajak primer atau fungsi fiskal yaitu Kemampuan memanfaatkan
pajak sebagai alat untuk menyuntikkan sumber daya pajak ke kas negara secara
optimal berdasarkan peraturan perpajakan yang diberlakukan. Selain itu, fungsi
ini bertugas menyediakan sumber penerimaan negara, yaitu pajak yang
membiayai pengeluaran pemerintah. Oleh karena itu, untuk memenuhi tugas
negara sehari-hari dan melaksanakan pembangunan, negara memerlukan sumber
daya yang besar. Tentu saja biaya yang tinggi tersebut dapat ditutupi dengan
pajak. Saat ini, pajak digunakan untuk pembiayaan sehari-hari seperti membayar
gaji pegawai negeri dan membeli barang seperti peralatan dan pemeliharaan.

pg. 9
2. Fungsi Regulerend (Mengatur). Pajak digunakan sebagai alat regulasi
ataupun alat kebijakan pemerintah dalam bidang sosial ekonomi. Seperti,
kebijakan menaikan tarif tinggi untuk barang mewah, guna memotong biaya
hidup boros. Pemerintah juga bebas mengatur peningkatan ekonomi lewat pajak.
Hal ini memberikan kebebasan dalam mengatur perpajakan sehingga dapat
digunakan sebagai alat untuk tercapainya hasil yang tepat. Misalnya, untuk
melindungi produk dalam negeri, pemerintah telah mengeluarkan peraturan yang
mengenakan bea masuk lebih tinggi terhadap produk luar negeri. Selain itu, fungsi
mengatur adalah pajak sebagai alat untuk mencapai tujuan tujuan tertentu negara
selain tujuan keuangan. Contoh kebijakan pemerintah antara lain pemerintah
mengeluarkan peraturan Menteri Keuangan No. 28/PMK.03/2020 tentang
Pemberian Fasilitas Pajak atas barang serta jasa yang dibutuhkan dalam rangka
pengurusan pandemi Corona Virus Disease 2019. Pemberian insentif pajak
bertujuan untuk memberikan insentif pajak terhadap pelaku usaha yang terdampak
pandemi covid 19 dan untuk membantu ketersediaan obat obatan, alat Kesehatan,
serta alat pendukung lainnya untuk penanganan pandemi Corona Virus Disease
2019 ( Covid 19).15

3. Fungsi Stabilitas. Fungsi ini sangat membantu dalam menjaga stabilitas


pajak. Pemerintah memiliki sumber daya untuk menerapkan langkah-langkah
stabilisasi harga yang dapat mengendalikan inflasi sepenuhnya. Oleh karena itu,
hal tersebut dapat tercapai antara lain dengan menjaga dan mengatur peredaran
uang dalam masyarakat, memungut pajak, dan mempergunakan pajak secara
efektif dan efisien.17

4. Fungsi Redistribusi. Perolehan pajak yang dipungut suatu negara


dipakai untuk mencukupi seluruh barang publik, termasuk pembangunan, karena
tidak serta merta hanya memberikan manfaat bagi segelintir orang saja, namun
pada akhirnya memberikan kesempatan kerja yang meningkatkan pendapatan
masyarakat.

pg. 10
pg. 11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Berdasarkan Pembahasan diatas berkaitan dengan Pengantar perpajakan,


maka dapat disimpulkan bahwa pajak merupakan pungutan yang wajib dibayarkan
oleh rakyat kepada negara. Setiap sen pajak yang dibayarkan rakyat akan mengalir
dari sektor pajak ke kas negara. Ini digunakan untuk mendanai belanja pemerintah
pusat dan daerah untuk kepentingan masyarakat. Jadi, Pajak adalah salah satu
sumber keuangan nasional yang utama untuk membiayai pembangunan pusat dan
daerah, seperti pembangunan fasilitas umum, anggaran kesehatan dan pendidikan,
serta kegiatan produktif lainnya. Pemungutan pajak berdasarkan undang-undang
dan dapat dilakukan secara wajib.

Dari pengertian tersebut didapatkan bebrapa unsur pajak antara lain; 1)


Pajak adalah iuran yang dibayarkan oleh rakyat kepada negara. 2) Pajak dipungut
berdasakan undang undang. 3) Tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi)
secara langsung. 4) Pemungutan pajak diperuntukan bagi keperluan pembiayaan
umum. 5) Pemungutan pajak dapat dipaksakan.

Pajak sebagai sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai dan


memnuhi kebutuhan negara. Fungsi anggaran disebut fungsi pajak primer atau
fungsi fiskal yaitu Kemampuan memanfaatkan pajak sebagai alat untuk
menyuntikkan sumber daya pajak ke kas negara secara optimal berdasarkan
peraturan perpajakan yang berlaku. Adapun Fungsi Regulerend (Mengatur)
dimana pajak digunakan sebagai alat regulasi atau alat kebijakan pemerintah di
bidang sosial ekonomi. Selain itu fungsi mengatur adalah pajak sebagai alat untuk
mencapai tujuan tujuan tertentu negara selain tujuan keuangan.

pg. 12
DAFTAR PUSTAKA

pg. 13

Anda mungkin juga menyukai