Anda di halaman 1dari 11

Hermawan NIM.

22201200001
Yayan H.D. NIM. 22201200002
Ibnu Soleh NIM. 22201200003
Rijaya NIM. 22201200004
M. Gathot N.P. NIM. 22201200005
MAKNA NILAI-NILAI YANG
TERKANDUNG DALAM PANCASILA, SILA
KE-1 DAN SILA KE-2
PENGERTIAN NILAI
Nilai adalah anggapan seseorang terhadap sesuatu hal yang berkarakteristik abstrak, namun
hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan dalam bermasyarakat. Nilai erat kaitannya
dengan tindakan sosial yang dilakukan oleh manusia kepada lingkungan sekitar.

Dalam arti ini secara khusus nilai akan senantiasanya memberikan dampak terhadap
kehidupan yang dijalani oleh masyarakat. Oleh karenanya dalam memberikan pendangan hidup
serta menjaga keteraturan sosial masyarakat selalu memberikan lebel nilai yang bebeda, antara
satu dengan lainnya.
PENGERTIAN PANCASILA
Pancasila adalah suatu ideologi dan dasar negara Indonesia yang menjadi landasan dari segala
keputusan bangsa dan mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila
adalah dasar dalam mengatur pemerintahan negara Indonesia yang mengutamakan semua komponen
di seluruh wilayah Indonesia.

Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana), yaitu
kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar. Sehingga arti Pancasila secara
harfiah adalah lima dasar

Pancasila dicetuskan oleh para pendiri bangsa Indonesia agar kita mempunyai pondasi yang kuat
dalam menjalankan pemerintahan. Artinya, dengan adanya Pancasila maka Indonesia memiliki dasar
atau pondasi dalam bernegara sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dijajah oleh bangsa lain.
PANCASILA SEBAGAI SUMBER NILAI
Pancasila memuat nilai-nilai luhur untuk dapat menjadi dasar negara. Ada 3 nilai yang terdapat dalam Pancasila:
1. Nilai Dasar

Asas-asas yang berasal dari nilai budaya bangsa Indonesia yang bersifat abstrak dan umum, relatif tidak
berubah namun maknanya selalu dapat disesuaikan dengan perkembangan zaman. Artinya nilai dasar itu bisa terus
menerus ditafsirkan ulang baik makna maupun implikasinya. Melalui penafsiran ulang itulah akan didapat nilai
baru yang lebih operasional sesuai dengan tanntangan zaman. Adapun nilai dasar yang terkandung dalam
Pancasila adalah Ketuhanan, Kemanusian, Persatuan, Kerakyatan (musyawarah- mufakat), dan keadilan.
2. Nilai Instrumental

Penjabatan dari niali dasar yang berbentuk norma sosial dan norma hukum. Seperti UUD 1945, Tap MPR, UU
No. 40 tahun 1999 tentang PERS, UU No. 2 tahun 1999 tentang partai politik, UU No. 39 tahun 1999 tentang
HAM, dll.
3. Nilai Praksis
Nilai dasar atau instrumental masih hidup di tengah masyarakat berbangsa dan bernegara. Contoh
nilai praksis seperti saling menghormati, toleransi, kerja sama, kerukunan, bergotong royong,
menghargai, dll.
Nilai-nilai Pancasila termasuk ke dalam nilai kerohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengakui
pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan
sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hirarki. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang
metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenal alam semesta yang lebih
menekankan pemikiran murni.
MAKNA NILAI DALAM PANCASILA
1. Sila ke-1 Ketuhanan Yang Maha Esa
Makna nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa adalah

a. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b. Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-
masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
c. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang
berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa.
f. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya
masing-masing.
g. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
h. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing
2. Sila ke-2 Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Makna nilai sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah :
a. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
c. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
d. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
e. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.
f. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
g. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
h. Berani membela kebenaran dan keadilan.
i. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh
umat manusia.
j. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama
dengan bangsa lain.

Anda mungkin juga menyukai