Anda di halaman 1dari 15

CONTOH MENU IBU HAMIL, IBU MENYUSUI, BAYI, BALITA, ANAK SEKOLAH, DAN

REMAJA.

Oleh :
Nadia Maulidah

UNIVERSITAS MUHADI SETIABUDI


FAKULTAS KESEHATAN
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
2016/2017

1
Kata Pengantar

Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt, zat Yang Maha
Indah dengan segala keindahan-Nya, zat yang Maha Pengasih dengan segala kasih sayang-Nya,
yang terlepas dari segala sifat lemah semua makhluk-Nya. Alhamdulillah berkat Rahmat dan
Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam mahabbah semoga
senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa risalah Allah terakhir
dan penyempurna seluruh risalah-Nya.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis untuk menyampaikan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berjasa
memberikan motivasi dalam rangka menyelesaikan makalah ini. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih
Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai tepat
waktu.oleh karena itu kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,
saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini. Harapan kami semoga laporan ini dapat
memenuhi standar penilaian, dan dapat digunakan sebagai informasi dan pembelajaran bagi
pembaca selanjutnya

Brebes, 25 juni 2018

Penulis

I
0
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR......................................................................................................... I
DAFTAR ISI....................................................................................................................... II
BAB I. PENDAHULUAN................................................................................................. 2
A. Latar Belakang................................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah.............................................................................................. 2
C. Tujuan................................................................................................................ 3
BAB II.PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. MENU IBU HAMIL.......................................................................................... 4
B. MENU IBU MENYUSUI.................................................................................. 6
C. MENU BAYI..................................................................................................... 8
D. MENU BALITA................................................................................................. 9
E. MENU ANAK SEKOLAH................................................................................ 9
F. MENU REMAJA .............................................................................................. 10
BAB III. PENUTUPAN...................................................................................................... 12
A. Kesimpulan........................................................................................................ 12
B. Saran.................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 13

II
1
BAB I
PENDAHULUAN

A.   LATAR BELAKANG


Gizi mempunyai peranan besar untuk kesehatan optimal seorang individu. Gizi yang cukup dan
seimbang dibutuhkan untuk dapat melakukan kegiatan dengan optimal tanpa mengalami
kelelahan. Jika gizi tidak terpenuhi secara cukup dan seimbang maka akan mengangguproses
metabolisme dan berakibat pada masalah gizi. Sebaliknya jika gizi diasup secara berlebihan akan
menimbulkan masalah kesehatan seperti peningkatan yang tidak normal pada berat badan,
tekanan darah, glukosa darah dan profil lipida darah (kolesterol,trigliserida, LDL, HDL, VLDL).
Perhitungan dan pemenuhan kebutuhan mempertimbangkan banyak hal yaitu faktor
pemeliharaan dan pencegahan masalah kesehatan secara umum. Untuk itu perlu pemahaman
tentang gizi kelompok dewasa, usia lanjut dan keadaan khusus pada gizi ibu hamil dan usia
lanjut.
Status gizi perlu mendapat perhatian yang seksama karena dapat mempengaruhi pertumbuhan,
perkembangan mental, derajat kesehatan, sehingga ketahanan fisik dan kognitif. Status gizi dan
kesehatan yang optimal dapat dicapai salah satunya dengan menerapkan perilaku Gizi Seimbang.
Pemahaman yang baik tentang gizi seimbang diperlukan untuk meningkatkan status gizi
kelompok usia ini.

B.    RUMUSAN MASALAH

1.     Bagamana susunan menu seimbang untuk ibu hamil?


2. Bagaimana menu seimbang untuk ibu menyusui?
3. Bagaimana menu seimbang untuk ibu menyusui?
4. Bagaimana menu seimbang untuk balita?
5. Bagaimana menu seimbang untuk anak sekolah dan remaja?

2
C.    TUJUAN

Tujuan utama dalam penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui menu seimbang bagi
ibu hamil, menyusui, balita, anak sekolah, dan remaja.

3
 BAB II
PEMBAHASAN

A. MENU SEIMBANG IBU HAMIL


Untuk memenuhi kebutuhan gizi yang meningkat saat hamil, ibu hamil disarankan untuk
mengonsumsi makanan yang bergizi, beragam, dan berimbang. Bergizi maksudnya
memenuhi kebutuhan gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) maupun mikro (vitamin
dan mineral), tetapi juga tidak berlebihan. Kalau berlebih, bisa mengakibatkan obesitas dan
meningkatkan risiko diabetes melitus dan penyakit lainnya. Selain itu, disarankan juga untuk
mengonsumsi berbagai varian makanan yang berbeda, contohnya untuk protein: jangan
konsumsi daging sapi tiap hari, tapi juga variasikan dengan ikan, telur, atau ayam. Terakhir,
disarankan untuk makan tepat waktunya. Pada tabel 2 terdapat beberapa makanan sumber
folat, zat besi, kalsium, iodium, dan vit. B12. Sebenernya ada banyak zat gizi yang harus
diperhatikan, tapi dalam tulisan ini saya menekankan ke beberapa zat gizi mikro yang penting
untuk pembentukan sel saraf pada janin serta untuk mencegah anemia pada ibu hamil, seperti
folat, zat besi, dan vit. B12.
Zat gizi Sumber makanan
sayuran hijau (bayam, kale, sawi hijau, selada, dsb), brokoli, asparagus, papaya,
Folat
alpukat, kacang-kacangan, pasta, hati ayam
sayuran hijau (bayam, kale, sawi hijau, dsb), brokoli, asparagus, papaya, alpukat,
Zat besi
kacang-kacangan, pasta, hati ayam
Kalsium ikan teri, susu, kale, brokoli, yoghurt, bhokcoy
Iodium Ikan laut, yoghurt, rumput laut, udang, kerang
Vit B12 Hati, ikan, tahu, susu kedelai, daging sapi, keju, telur

Terlepas dari sumber makanannya itu sendiri, tingkat penyerapan vitamin dan mineral
dipengaruhi oleh interaksi dengan makanan lain, seperti caffeine pada kopi, tannin pada teh,
dan juga vitamin C pada buah. Caffeine dan tannin dapat menghambat penyerapan zat besi,
oleh karena itu sebaiknya hindari mengonsumsi teh atau kopi bersamaan dengan makanan
utama yang mengandung zat besi. Sebaliknya, vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat
besi, sehingga baik untuk mencegah anemia pada ibu hamil.

Contoh menu dalam satu hari.

Waktu Menu Bahan Berat (g)


Sarapan Nasi 200
Capcay brokoli 50
wortel 50
buncis 50
jamur 50
tahu 70
jus alpukat 70
snack pagi sandwich tuna roti gandum 70
selada 30
tomat 30
tuna 50
susu kedelai 200

4
Makan siang Nasi 200
ayam goreng 50
sayur bening sayur bayam 50
wortel 50
jagung 30
bakwan
tepung 30
jagung
minyak
5
goreng
jeruk 110
snack sore kue bolu 50
susu kedelai 200
makan malam nasi 100
ayam goreng 50
sayur bening sayur bayam 50
wortel 50
jagung 30
bakwan
tepung 30
jagung
minyak
5
goreng
jeruk 110

Tabel 4. Kandungan gizi dari menu satu hari (calculated by using nutrisurvey)

Zat gizi Jumlah


Energi (kkal) 2408
Protein (g) 143
Lemak (g) 87
Karbohidrat (g) 255
Serat pangan (g) 70
Kolesterol (mg) 134
Vit. A (µg) 4803
Vit. B6 (mg) 4.4
Asam folat (µg) 622
Vit. B12 (µg) 1.7
Kalsium (mg) 1275
Zat besi (mg) 43.6

B.    MENU IBU MENYUSUI


Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang, panggilan yang lazim pada wanita baik
yang sudah bersuami maupun belum. Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi
atau anak kecil dengan airsusu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks
menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. ASI menyediakan semua nutrisi yang
dibutuhkan oleh bayi untuk kesehatan dan tumbuhkembangnya pada awalawal kehidupan.
Bayi baru lahir atau 0 hari sampai 6 bulan dianjurkan hanya mengkonsumsi ASI saja dan
disebut ASI ekslusif.Dalam pengaturan pola makan Ibu menyusui sebetulnya tidak terlalu
5
ketat, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang
berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun
menu, penting untuk memperhatikan syarat-syarat dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu
: seimbang, sesuai ketentuan dan tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi
bahan makanan tertentu), mudahcerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan.

KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI PADA BUSUI


1.Makro
a.Energi
Secara teori, Kebutuhan energi meningkat 500 sampai 600 kcal perhari selama 1 tahun
pertama menyusui. Rekomendasi ini berdasarkan kebutuhan total wanita dewas dan proses
penyusuan. Penambahan kalori diperlukan untuk cadangan lemak, pertumbuhan payudara,
pertumbuhan bayi yang disusui, dan peningkatan BMR.Untuk menghitung kebutuhan kalori
pada ibu menyusui.
b.Protein
Tambahan protein diperlukan untuk mendukung pertumbuhan payudara dalam pembentukan
ASI. Kebutuhan protein selama 1 tahun pertama menyusui bertambah 17 sampai 20 g per hari
dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar 67 sampai 70 g protein per hari.
c.Lemak
Asam lemak sangat esensial untuk pertumbuhan payudara dan sintesis prostaglandin.
Kebutuhan asam lemak esensial meningkat menjadi 4,5% dari total kalori. Kebutuhan lemak
dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan keadaan ibu.
d.Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat dapat ditentukan dengan menghitung sisa kebutuhan kalori setelah
dikurangi lemak dan protein. Bentuk karbohidrat perlu diperhatikan apabila ibu mengalami
gangguan metabolisme karbohidrat,seperti diabetes .Untuk kasus ini, perlu digunakan
karbohidrat yang rendah glikemik load.
2.Mikro
a.Asam folat
Folat berperan dalam sintesis DNA, membuat vitamin ini sangat esensial untuk proses
penyusuan. Defisiensi folat menyebabkan penurunan laju sintesis DNA dan aktifitas mitosis
dalam sel individual.Akibat defisiensi folat yang banyak dikenal ialah anemia megaloblastik
yang merupakan stase tertinggi defisiensi folat.Folat sebaiknya diberikan pada masa
konsepsi. Pemberian asam folat pada masa konsepsi dapat menurunkan risiko kejadian NTD,
danmenurunkan risiko 72% kejadian bayi lahir dengan NTD pada ibu yang sebelumnya
melahirkan bayi NTD. Ibu yang sebelumnya melahirkan bayi NTD mempunyai risiko 2-10%
untuk melahirkan bayi NTD lagi.
b.Asam Askorbat
Direkomendasikan tambahan 10 mg/hari dari kebutuhan asam askorbat untuk wanita
menyusui.Defisiensi asam askorbat tidak berhubungan dengan outcome penyusuan. Namun
beberapa penelitian menunjukkan hubungan kadar asam askorbat plasma yang rendah dengan
volume ASI. Asam askorbat juga bermanfaat untuk meningkatkan absorbsi besi di usus.

6
.
C. MENU UNTUK BAYI
Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0-1 tahun dan makhluk hidup yang baru saja dilahirkan
dari rahim ibu. Pada masa ini merupakan masa yang menyenangkan baik fisik maupun dalam
7
tingkah lakunya, karena pada masa ini adalah masa yang polos dan unik bagi seorang
manusia, namun demikian masa bayi juga merupakan suatu tahap perkembangan manusia
setelah dilahirkan sehingga merupakan masa yang cukup menegangkan karena bayi harus
mulai hidup mandiri dan lepas dari ketergantungannya didalam rahim selama ini.

KEBUTUHAN ENERGI DANZAT GIZI PADA BAYI


Kebutuhan gizi makro dan mikronutrient untuk bayi per kilogram berat badan bayi perhari
lebih besar dibanding usia yang lain. Hal tersebut dibutuhkan untuk mempercepat
pembelahan sel dan sintesa DNA selama masa pertumbuhan terutama energi dan protein.
Bayi usia 0 –6 bulan dapat mencukupi kebutuhan gizinya hanya dengan ASI saja, yaitu
dengan mengkonsumsi 6 –8 kali sehari atau lebih pada masa awal dan 6 bulan selanjutnta
dapat mulai dikenalkan dengan makanan tambahan berupa Makanan Pendamping ASI (MP-
ASI) untuk mencukupi kebutuhan gizinya.
1.Energi
2.Protein
3.Lemak
4.Karbohidrat
5.Mikronutrien

D. MENU BALITA

8
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia di atas satu tahun atau lebih popular
dengan pengertian usia anak di bawah lima tahun. Masa ini juga dapat dikelompokkan dalam
2 kelompok besar yaitu anak usia 1−3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3−5 tahun). Saat
usia 1–3 tahun (batita) kita sering menyebutnya kelompok pasif dimana anak masih
tergantung penuh kepada orang tua atau orang lain yang mengasuhnya untuk melakukan
kegiatan penting, seperti mandi, buang air dan makan. Setelah memasuki usia 4 tahun
kelompok ini sudah mulai kita masukkan dalam kelompok konsumen aktif dimana
ketergantungan terhadap orang tua atau pengasuhnya mulai berkurang dan berganti pada
keinginannya untuk melakukan banyak hal seperti mandi dan makan sendiri meskipun masih
dalam keterbatasaaya.
Kebutuhan nutrisi pada balita sebenarnya juga dipengaruhi oleh usia, besar tubuh, dan tingkat
aktivitas yang dilakukannya.
1.Energi : biasanya balita membutuhkan sekitar 1.000 samapi 1.400 kalori per hari.
2.Kalsium : dibutuhkan kurang lebih 500 mg per hari.
3.Zat besi : anak balita membutuhkan 7 mg per hari.
4.Vitamin C dan D.

Bangun tidur:
jus buah suhu ruangan (a.l. jus jeruk manis)

Makan pagi (30 menit setelah minum jus):


omelet nasi sayur (campur telur kocok + nasi + sayuran iris kecil, masak dalam wajan datar)
+ saus tomat sehat alami – resepnya bisa lihat buku saya *Healthy Fast Food* (tomat cincang
+ bit cincang + gula pasir + air jeruk lemon/nipis ditumis)

Kudapan pagi:
lassi buah (jus buah + yogurt tawar) – sumber protein hewani & kalsium mudah cerna
pengganti susu sapi

Makan siang:
nasi + sup sayur (sementara sayuran bisa dicincang) + daging ikan

Kudapan sore:
bagian dari lauk makan siang – bahan sama, tapi dimasak dengan bentuk/bumbu berbeda agar
anak tidak bosan
contoh: perkedel ikan

Makan malam:
boleh sama dengan menu makan siang.

E. MENU ANAK SEKOLAH


Anak sekolah menurut World Health Organization(WHO) yaitu golongan yang berusia
antara 7-15 tahun, sedangkan di Indonesia lazimnya anak berusia antara 7-12 tahun.
Golongan ini mempunyai karakteristik mulai mencoba mengembangkan kemandirian dan
menentukan batasan-batasan atau norma. Di sinilah variasiindividu mulai lebih mudah
dikenali seperti pada pertumbuhan dan perkembangan, pola aktivitas, kebutuhan zat gizi,
perkembangan kepribadian, serta asupan makanan (Yatim, 2005).

9
Anak usia sekolah membutuhkan lebih banyak energi dan zat gizi yang lebih
dibandingdengan anak balita. Diperlukan pula tambahan energi, protein, kalsium, fluor, zat
besikarena pertumbuhan pada kisaran usia ini sedang pesat dan aktivitas anak semakin
bertambah. Untuk memenuhikebutuhanenergi dan zat gizi, anak terkadang makan hingga 5
kali sehari. Namun sebaiknya anak tetap diajari untuk makan 3 kali sehari dengan menu gizi
yang tinggi, yaitu : sarapan, makan siang, dan makan malam. Anak juga perlu untuk diajari
sarapan pagi agar dapat berpikirdengan baik di sekolah.

F.   MENU REMAJA


Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24tahun. Menurut Menteri Kesehatan
RI tahun 2010, batas usia remaja adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum menikah.
Kelompok usia ini merupakan perkembangan untuk menjadi dewasa oleh karena itu perlu
bimbingan dan pengalaman untuk menuju ke pematangan kedewasaan yang baik termasuk di
dalamnyakematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. Masa remaja adalah peralihan dari
masa anak ke masa dewasa yang mengalami perkembangan di semua aspek atau fungsi untuk
memasuki masa dewasa.Jumlah kebutuhan zat gizi untuk masa remaja ini ditetapkan dalam
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2013), untuk anak laki-laki usia 13 -15 th dengan
berat badan 46 kg, tinggi badan 158 cm dan usia 16 –18 th dengan berat badan 56 kg dan
tinggi 165 cm, sementara untuk perempuan usia 13 –15 th dengan berat 46 kg, tinggi badan
155 cm dan usia 16 –18 th dengan berat badan 50 kg dan tinggi 158 cm.Makanan yang dipilih
dengan baik setiap hari akan memberikan semua zat gizi yang diperlukan untuk fungsi
normal tubuh, sebaliknya makanan yang tidak dipilih dengan baik akan member dampak
tubuh mengalami kekurangan gizi esensial tertentu.

10
1. Energi
2. Karbohidrat
3. Protein
4. Lemak

5.Serat

6. Vitamin

11
BAB III
PENUTUP

A.   KESIMPULAN
Perbedaan kondisi dan tingkat umur mempemngaruhi kebutuhan energi setiap orang,
sehingga pengaturan menu mempunyai peranan yang sangat penting guna memenuhi
kebutuhan zat gizi orang tersebut..

B.   SARAN
Variasi menu perlu dilakukan guna menambah selera makan dan pemenuhan zat gizi..

12
DAFTAR PUSTAKA

Almatsir, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Pt. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Arisman. 2010.Gizi dalam daur kehidupanEdisi 2, EGC, Jakarta
.kemenkes.gizi daur hidup.
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/11/GIZI-DALAM-
DAUR-KEHIDUPAN-FINAL-SC.pdf.

13

Anda mungkin juga menyukai