Anda di halaman 1dari 10

Tantangan Mewujudkan Kota Bersih

dan Berkelanjutan di Daerah

Abdul Ghofar
(Juru Kampanye Urban WALHI Nasional)

Jakarta, 28 Juni 2022


Hak Atas Lingkungan (HAL) sebagai Hak Asasi Manusia (HAM)

• Pasal 28 H ayat (1) menyatakan setiap orang berhak hidup sejahtera


lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup
Fullfil
yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
(UUD 1945)
• Pasal 5 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Protect Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup  jo Pasal 9 ayat (3)
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
menyatakan setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan
Respect hidup yang baik dan sehat
• UN Human Rights Council resolution 48/13 recognizing that a clean,
healthy and sustainable environment is a human right.

Tanggung Jawab Negara


Urgensi Mendorong Kota Bersih & Berkelanjutan (1)

Hak atas air

• Penduduk Perkotaan menghasilkan 0,7-0,8 kg


sampah per hari (Kota sedang-besar), 0,6-0,7 (kota
Polusi/Pencemaran Sampah & limbah
kecil) sumber: PUPR
• Konsumsi energi perkotaan (misal Jakarta)
mencapai 13,97 persen, pelanggan listrik hanya
Hak Atas Kota
6,11 persen (PLN, 2019)
• Mayoritas DAS Perkotaan tercemar sedang hingga
Kesenjangan
berat akibat limbah industri dan rumah tangga.
Ruang Terbuka
Kemiskinan Hijau • Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota besar belum
mencapai 30 persen.

Transportasi Publik
Urgensi Mendorong Kota Bersih & Berkelanjutan (2)

• Pada tahun 2019, terdapat 150 juta


penduduk yang tinggal di perkotaan
(55,8 persen). Populasi penduduk
perkotaan akan mencapai 59,3 persen
pada tahun 2025. (BPS, World Bank)
• Pertumbuhan kota yang cepat telah
menyebabkan ledakan di kota-kota
besar, terutama di negara berkembang,
dan kawasan kumuh menjadi ciri • Pemenuhan Mandat SDGs dan komitmen
kehidupan perkotaan yang lebih internasional lain yang general maupun sectoral
signifikan. (UNDP) misal Pakta Milan, Pakta Iklim Glasgow, etc
• Dampak percepatan pertumbuhan kota: • Pemenuhan target nasional misal Jakstranas,
biaya layanan tinggi, ketimpangan NDC-LTS, pengurangan sampah laut.
spasial, ketimpangan sosial ekonomi, dan
beban lingkungan. (WRI, 2021)
Indikator Kota Bersih & Berkelanjutan (?)

• Air (kuantitas, • Pembangunan


Gedung hijau • Investasi dalam transportasi umum,
kualitas,
kontinuitas) menciptakan ruang publik hijau, dan
meningkatkan perencanaan dan
Ruang Pengelolaan
Terbuka limbah dan pengelolaan kota dengan cara yang
Hijau sampah partisipatif dan inklusif. (UNDP)
• Partisipasi warga kota (hak atas kota)
menjadi kunci dalam perencanaan
Pemanfaatan Pengelolaan pembangunan kota (Harvey).
energi limbah dan
terbarukan sampah • Kota Bersih: energi, air, udara, tanah –
bebas pencemaran/polusi dan bebas
energi kotor.
• KLHK sudah punya IKLH, kriteria Adipura
Cakupan Kota Berkelanjutan (Sumber: Kemitraan Kota Hijau)
(pengembangan indicator)
Komitmen Daerah Wujudkan Kota Bersih

RPJMD (General)
Hambatan (Komitmen, Perencanaan, Anggaran)
Perencanaan Jakstrada (Sektoral)
• Visi Misi Kepala Daerah berfokus pada isu
Perlu revisi perkada ekonomi, infrastruktur, dan sosial. Isu
pelarangan PSP, lingkungan termasuk “kota bersih” relatif
Perlu tambahan anggaran
minor (konsekuensi RPJMD)
• Daerah tidak memilliki perencanaan “kota
Implementas
Evaluasi bersih” misal rencana aksi pengendalian
i
pencemaran udara dan jakstrada pengelolaan
sampah
Pembangunan TPA
sanitary Landfill • Porsi anggaran Lingkungan relatif kecil <1
persen, tidak cukup untuk peningkatan
layanan kebersihan, penambahan personel
Monitoring Tingkat Kepatuhan Pelaku dan sarpras.
usaha perkada
pembatasan PSP
Daur Program dengan skema PIME
Budaya Hukum Masyarakat dalam Kebersihan Lingkungan
• Budaya Hukum terciptanya ketentraman dan ketertiban melalui; kejujuran, kebenaran
dan keadilan.
• Produk hukum terkait kebersihan lingkungan ada di semua jenjang misal UU Pengelolaan
sampah dan perda pengelolaan sampah. Kasus TPA liar, Pemda tanpa TPA, Perusahaan
pencemar lingkungan. *Warga yang harus menggugat
• Ada hambatan: Kurangnya edukasi dan keteladanan, minimnya penegakan hukum (sanksi)
kepada subyek yang diatur. Pembelajaran pandemi  masyarakat bisa ditertibkan dengan
edukasi dan paksaan.
Partisipasi Masyarakat
Literasi
Inisiatif (ZWBC, Kajian Litigasi
Kampanye Landing page, (Mikroplastik (CLS polusi
Zero Waste, Zero Waste di sungai, udara,
Pawai Bebas Cities) feses, dll) sampah)
Plastik

*Berdasarkan Pengalaman Advokasi WALHI


Partisipasi Masyarakat dalam Kebersihan Lingkungan
Misal: Usulan pembuatan
Pengusulan Perkada pembatasan PSP
Program/Kebijakan

Diberi ruang melakukan pelaporan


pelanggaran, hambatan implementasi
perkada

Ruang
Pemantauan dan
pengawasan Partisipasi Penyusunan
program/Kebijakan

Publik
Memberi masukan dalam
konsultasi publik (RDPU)

Implementasi
program/kebijakan
Dilibatkan dalam sosialisasi
perkada (PKK, pedagang pasar,
kantor, dll)
Potret Pengelolaan Sampah dan Limbah di Daerah

• Daerah masih berfokus pada penanganan sampah, pengurangan masih belum


maksimal.
• Sebagian daerah belum punya jakstrada, ada kewajiban Menetapkan target
pengurangan sampah PP 97/2017 (Jakstranas)
• Pemerintah pusat mengatur pengurangan sampah produsen melalui Permen LHK
75/2019 pada manufaktur, ritel dan jasa makanan minum. Daerah bisa mengatur
pembatasan PSP (Ritel dan jasa makanan minuman). Baru ada 75 daerah (Februari
2021, KLHK)
• Daerah belum punya TPA atau punya TPA tetapi open dumping, Integrasi data
sampah di SIPSN rendah (hanya 215 kab/kota pada 2021).
• Keterbatasan sarana prasarana pengolahan limbah B3 dan limbah elektronik
• Peningkatan persentase sampah plastic sekali pakai dan food waste
Penilaian Kota Bersih: Momentum Akselerasi

Peningkatan alokasi anggaran


• Memasukkan kualitas udara, kualitas air, “green budget”

pengurangan emisi, bauran EBT, kinerja


Akselerasi rencana aksi PPU,
pengelolaan dan pengurangan sampah Jakstrada, SUP reduction,
Pemulihan sungai
dalam indikator penilaian (Usulan)
• Kemendagri melakukan supervisi kepada Upgrade sarana prasarana:
pemantau kualitas udara, fas.
daerah untuk pemenuhan standar kota Pemilahan, TPS3R, dropbox e waste
bersih, minimal dalam pengawalan regulasi
Perbaikan data base dan
seperti perda dan perkada (rekomendasi) keterbukaan informasi pengelolaan
sampah, IKLH, dll

Anda mungkin juga menyukai