Tantangan Mewujudkan Kota Bersih Dan Berkelanjutan
Tantangan Mewujudkan Kota Bersih Dan Berkelanjutan
Abdul Ghofar
(Juru Kampanye Urban WALHI Nasional)
Transportasi Publik
Urgensi Mendorong Kota Bersih & Berkelanjutan (2)
RPJMD (General)
Hambatan (Komitmen, Perencanaan, Anggaran)
Perencanaan Jakstrada (Sektoral)
• Visi Misi Kepala Daerah berfokus pada isu
Perlu revisi perkada ekonomi, infrastruktur, dan sosial. Isu
pelarangan PSP, lingkungan termasuk “kota bersih” relatif
Perlu tambahan anggaran
minor (konsekuensi RPJMD)
• Daerah tidak memilliki perencanaan “kota
Implementas
Evaluasi bersih” misal rencana aksi pengendalian
i
pencemaran udara dan jakstrada pengelolaan
sampah
Pembangunan TPA
sanitary Landfill • Porsi anggaran Lingkungan relatif kecil <1
persen, tidak cukup untuk peningkatan
layanan kebersihan, penambahan personel
Monitoring Tingkat Kepatuhan Pelaku dan sarpras.
usaha perkada
pembatasan PSP
Daur Program dengan skema PIME
Budaya Hukum Masyarakat dalam Kebersihan Lingkungan
• Budaya Hukum terciptanya ketentraman dan ketertiban melalui; kejujuran, kebenaran
dan keadilan.
• Produk hukum terkait kebersihan lingkungan ada di semua jenjang misal UU Pengelolaan
sampah dan perda pengelolaan sampah. Kasus TPA liar, Pemda tanpa TPA, Perusahaan
pencemar lingkungan. *Warga yang harus menggugat
• Ada hambatan: Kurangnya edukasi dan keteladanan, minimnya penegakan hukum (sanksi)
kepada subyek yang diatur. Pembelajaran pandemi masyarakat bisa ditertibkan dengan
edukasi dan paksaan.
Partisipasi Masyarakat
Literasi
Inisiatif (ZWBC, Kajian Litigasi
Kampanye Landing page, (Mikroplastik (CLS polusi
Zero Waste, Zero Waste di sungai, udara,
Pawai Bebas Cities) feses, dll) sampah)
Plastik
Ruang
Pemantauan dan
pengawasan Partisipasi Penyusunan
program/Kebijakan
Publik
Memberi masukan dalam
konsultasi publik (RDPU)
Implementasi
program/kebijakan
Dilibatkan dalam sosialisasi
perkada (PKK, pedagang pasar,
kantor, dll)
Potret Pengelolaan Sampah dan Limbah di Daerah