Anda di halaman 1dari 27

LAPSUS

Hiperglikemia DM tipe-II
Case report...
Identitas Pasien
• Nama : Ny. AI
• No. RM : 116827
• Umur : 45 tahun
• Jenis kelamin : Perempuan
• TTL : 01 Januari 1976
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
• Alamat : Klakah, Lumajang
• Pendidikan : SMA
• Pekerjaan : IRT
• Tanggal Pemeriksaan : 05 Juni 2021 (12.10)
Anamnesis
• Keluhan utama : Badan lemas.
• Riwayat penyakit sekarang :
Pasien mengatakan badan terasa lemas selama dua hari terakhir, seluruh badan
lemas dan terasa tidak bertenaga. Pasien makan dan minum banyak namun terasa
semakin lemas, semakin cepat lapar dan haus. Pasien juga mengatakan sering buang
air dan anyang-anyangen. Pasien juga mengeluhkan badan terasa nyeri linu-linu
selama satu bulan ini, linu terutama dirasakan pada semua persendian, bertambah
nyeri saat pagi hari dan perlahan berkurang dengan aktifitas. Demam (-), batuk (-),
pilek (-) disangkal. Kelemahan disalah satu sisi tubuh (-) disangkal. Pasien
mengatakan tidak merasakan sakit kepala maupun pusing. Buang air besar tidak ada
keluhan.
• Riwayat penyakit dahulu
• Riwayat Keluhan Serupa : disangkal
• Riwayat trauma dan operasi : disangkal
• Riwayat Kencing Manis : tidak pernah periksa sebelumnya.
• Riwayat Darah Tinggi : disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
• Riwayat Sakit Ginjal : disangkal.
• Riwayat Asam Urat : tidak tahu.
• Riwayat Kolesterol : 1 bulan lalu periksa kolestrol, kolestrol total ± 300.
• Riwayat penyakit keluarga : DM disangkal, HT disangkal.
• Riwayat Darah Tinggi : disangkal
• Riwayat Kencing Manis : disangkal
• Riwayat Penyakit Jantung : disangkal
• Riwayat Penyakit Ginjal : disangkal.
• Riwayat sosial ekonomi : Pasien memiliki golongan ekonomi
menengah keatas.
• Riwayat gizi : Pola makan teratur 2-3x sehari dengan gizi cukup.
• Riwayat pengobatan : sakit saat ini belum minum obat.
• Riwayat Alergi : AMOXICILIN
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : lemah.
• GCS : 456 (compos mentis)

Tanda Vital :
• Tensi : 122/75 mmHg
• Nadi : 102 x/menit
• RR : 22x/menit
• Suhu : 36,8°C
• SpO2: 98%
• BB : 68 Kg
• TB : 156 cm
• BMI : 28 kg/m3 = obesitas
• Kepala dan Leher :
• Anemis (-), ikterik (-). cyanosis (-), dispneu (-).
• Jugular vein pressure meningkat, +/+, < 5 cm.
• Thoraks :
• Retraksi dada (-), gerakan dinding dada simetris.
• Cor : Inspeksi: iktus cordis tidak tampak, Palpasi: vokal fremitus -/-, Perkusi: batas pekak jantung
normal, Auskultasi: s1s2 reguler, gallop (-), murmur (-)
• Pulmo : Inspeksi: dada simetris, Palpasi: massa (-), nyeri (-), Perkusi: sonor +/+, Auskultasi:
Vesikular +/+, Rh -/-, wz -/-,
• Abdomen : Soefl (+), BU (+) normal, nyeri tekan (-).
• Ekstrimitas atas : motoris 5555, sensoris ++++, akral hangat +/+ , edema -/-
• Ekstrimitas bawah : motoris 5555, sensoris ++++, akral hangat +/+ , edema -/-
Diffential Diagnosa
• Krisis hiperglikemia
• Diabetes mellitus
• Dm neuropathy
• Hipercholesterol
• Arthritis
• Sindrom metabolik.
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan
DARAH LENGKAP - - -
Hemoglobin 12,9 g/dl L: 13-16 P: 12-14
Leukosit 9.500 /cmm 3.800-9.800
Hit Jenis - - -
Eos 0 % 0-2
Bas 0 % 0-1
Stab 0 % 3-5
Seg 67 % 54-62
Lym 21 % 20-48
Mono 2 % 2-10
LED 30 mm/jam L: 0-10 P:0-20
Erytrosit 4.300.000 /cmm 4jt-5jt
Trombosit 292.000 /cmm 150k-450k
Hematokrit 36 % 36,0-48,0
PROFIL LIPID - - -
Cholesterol 138 mg/dl <200
Trigliserida 176 mg/dl <150
Cholesterol HDL 37 mg/dl >35
Cholesterol LDL 66 mg/dl <150
FAAL GINJAL - -  
BUN 13 mg/dl 10-20
Kreatinin 1,8 mg/dl L:0,6-1,3 P 0,5-1,1
Uric Acid 6,1 mg/dl L:3,4-7,0 P: 2,4-5,7
GULA DARAH - - -
Gula Darah Acak 532 mg/dl <200
HBA1c 13,4 - Pre DM 5,7-7,0 DM=6,5
Optimum 7,1-8,0
ELEKTROLIT - - -
Natrium 130,83 mmol/L 135,37-145,00
Kalium 2,38 mmol/L 3,48-5,50
Tatalaksana
• Inf. NS loading 500cc -> 20 tpm.
• Injeksi actrapid 4 x 4 unit /jam (RCI)
• Injeksi antrain 1g IV

Planing Monitoring
• Vital sign.
• Kesadaran.
• Elektrolit darah.
• Gula darah.
Diagnosa
• Hiperglikemia ec diabetes melitus type II
• Hipokalemia
• DM neuropathy
Prognosis
• Ad vitam: dubia ad bonam.
• Ad functionam: dubia ad bonam.
• Ad sanationam: dubia ad malam.
Tgl S O A P
05/06 Lemas berkurang, nyeri sendi (+). GCS: 456 Hiperglikemia IVFD RL 20 tpm.
15.47 TD: 110/67 Hipokalemia Drip KCL 25mcg.
HR: 96 Dm tipe-II Inj Antrain 3 x 1gIV
RR: 22 x/mnt DM neuropathy Sansulin 0-0-12 SC
Suhu: 36,4°C HiperTG  
SpO2: 97% PO:
  Fenofibrat 1x100mg
Cor: s1s2 tunggal, gallop (-). Alupurinol 1x10mg
Tho: ves +/+, rh -/-, wz -/- Glimerpirid 1-0-0
Ext atas: edema -/-  
Ext bawah: edema -/- Meloxicam 15 mg
  Esperison 50mg
Post RCI : GDA: 291 Valisanbe 1 mg
Kalium : 2,3 ʃ2 x 1
 
DIET DM.
 

06/06 Pasien merasa tidak lemas, GCS: 456 Hiperglikemia IVFD RL 14 tpm.
nyeri sendi berkurang. TD: 110/80 Hipokalemia Drip KCL 25mcg.
HR: 75 Dm tipe-II Inj Antrain 2 x 1g IV
RR: 22 x/mnt DM neuropathy Sansulin 0-0-12 SC
Suhu: 36,3°C HiperTG  
SpO2: 96% Obat PO:
  Fenofibrat 1x100mg
Cor: s1s2 tunggal, gallop (-). Alupurinol 1x10mg
Tho: ves +/+, rh -/-, wz -/- Glimerpirid 1-0-0
Ext atas: edema -/-  
Ext bawah: edema -/- Meloxicam 15 mg
  Esperison 50mg
GDA: 221 Valisanbe 1 mg
ʃ2 x 1
 
DIET DM.
07/06 Tidak ada keluhan. GCS: 456 Hiperglikemia IVFD RL 14 tpm.
TD: 138/97 Hipokalemia Drip KCL 25mcg.
HR: 94 Dm tipe-II Inj Antrain 2 x 1g.
RR: 20 x/mnt DM neuropathy  
Suhu: 36,5°C HiperTG DIET DM.
SpO2: 97%  
  Obat PO:
Cor: s1s2 tunggal, gallop (-). Fenofibrat 1x100mg
Tho: ves +/+, rh -/-, wz -/- Alupurinol 1x10mg
Ext atas: edema -/- Glimerpirid 1-0-0
Ext bawah: edema -/-  
  Meloxicam 15 mg
GDA: 186 Esperison 50mg
Valisanbe 1 mg
ʃ2 x 1
 
07/06 Pasien KRS Pemeriksaan GDA dan elektrolit Hiperglikemia Obat PO dilanjutkan dirumah.
20.30 dibatalkan, pasien pulang. Hipokalemia KIE penggunaan sansulin SC.
Dm tipe-II KIE diet DM.
DM neuropathy Kontrol jika obat habis.
HiperTG Kontrol 3 bulan untuk menilai
keberhasilan terapi DM.
Tinjauan Pustaka...
Diabetes Melitus
• Definisi
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kronik yang terjadi ketika
pankreas tidak dapat lagi memproduksi insulin dalam jumlah yang
cukup atau dapat juga disebabkan oleh berkurangnya kemampuan
tubuh untuk merespon kerja insulin secara efektif (WHO,2008).
Cairan IV

Tentukan status hidrasi

Hipovolemi Berat Hipovolemi Syok Kardiogenik


RIngan

Berikan 0.9% Evaluasi serum Monitor


NaCl (1.0 L/jam) Na+ hemodinamik

Serum Na+ normal Serum Na- rendah

0.45% NaCl (250- 0.9% NaCl


500 ml/jam) (250-500ml/jam
tergantung status ) tergantung
hidrasi status hidrasi

Serum glukosa mencapai 200


mg/dL (KAD) atau 300 mg/dL
(SHH) ganti menjadi 5%
dextrose dengan 0.45% NaCl
150-250 ml/jam
Insulin

Rute IV (KAD dan SHH)

0.1 U/kgBB 0.15U/kgBB/


bolus IV jam/IV drip
insulin

0.1 U/kgBB/jam IV
drip insulin

Jika glukosa serum tidak


turun 10% dalam 1 jam
pertama, berikan 0.14 U/kg
bolua IV, lanjutkan dengan Rx
sebelumnya
Periksa elektrolit, pH darah, kreatinin dan glukosa tiap 2-4
jam sampai stabil. Setelah resolusi KAD atau SHH dan
pasien dapat makan, berikan multidosis SC insulin
regimen.
Untuk transfer dari IV ke SC, lanjutkan infus insulin
KAD SHH IV selama 1-2 jam setelah insulin SC mencapai level
insulin plasma yang adekuat.

Jika serum glukosa Jika serum glukosa


mencapai 200 mg/dL, mencapai 300 mg/dL,
kurangi infus insulin kurangi infus insulin
menjadi 0.02-0.05 menjadi 0.02-0.05
U/kg/jam IV, atau U/kg/jam IV. Jaga
berikan rapid acting serum glukosa
insulin 0.1 U/kg SC diantara 200-300
tiap 2 jam. Jaga serum mg/dL sampai pasien
glukosa diantara 150- sadar
200 mg/dL sampai
resolusi KAD
Kalium

Fungsi Ginjal adekuat


(urine output
50ml/jam)

K+ < 3 mEq/L K+ >5 mEq/L


 

K+ = 3-5 mEq/L
 

Berikan 20-30 mEq K+ tiap


liter cairan IV untuk menjaga
K+ serum antara 4-5 mEq/L
Bikarbonat

pH ≥ 6.9 pH < 6.9

Tidak 100 mmol


HCO3 dlm 400 ml
H2O + 20
mEq KCL
infus
selama 2
jam

Ulangi tiap 2 jam


sampai pH ≥ 7.
Monitor serum K+
tiap 2 jam
1 jam pertama : Manajemen segera setelah diagnosis (0 hingga 60 menit)
• T=0 saat itu juga cairan intravena harus segera diberikan.
• Segera berikan NaCl 0,9% sebanyak 1 liter Selama 1 jam
• Pertimbangkan pemberian yang lebih agresif jika tekanan sistolik< 90 mmHg
• Perhatikan pada pasien lansia, rehidrasi yang terlalu cepat dapat memicu gagal jantung
• - Hanya berikan infus insulin (0,05 unit/kg/jam) jika terdapat ketonemia yang signifikan (3β-hydroxy butyrate lebih dari 1 mmol/L) atau
ketonuria 2+ atau lebih (seperti pada kasus mixed DKA dan SHH)

60 menit hingga 6 jam


• Tujuan : untuk mencapai penurunan osmolalitas secara bertahap (3-8 mosmol/kg/hr)
• Dengan menggunakan 0,9% saline normal yang diberikan sebanyak 0,5-1 L/jam bergantung pada penilaian klinis dari
dehidrasi atau resiko pemicu terjadinya gagal jantung serta keseimbangan cairan (ditargetkan mencapai balance
cairan (+) 2-3 L dalam 6 jam.
• Jika kadar glukosa menurun kurang dari 5 mmol/L per jam hitung balance cairan (JBDS,2012)
Pembahasan...
Terima kasih...

Anda mungkin juga menyukai