Anda di halaman 1dari 26

Farida Baroroh,M.Sc.

,Apt
Ana Hidayati, S.Far., Apt
Fakultas Farmasi UAD
Silabus

• Deskripsi : Mata kuliah ini mempelajari


konsep sehat dan sakit, teori bloem, konsep
Farmasi komunitas, mengenal profesi Farmasi
komunitas, kedudukan Farmasi komunitas
dalam sistem pelayanan kesehatan , WHO,
dan persepsi islam , kedudukan farmasi
komunitas dalam SKN, akuntabilitas praktek
kefarmasian , pelayanan kefarmasian berdasar
bukti ilmiah dan etik, membangun sistem
dalam farmasi komunitas.

2
3
4
Pengobatan (Drug Therapy)

UU No 23 th 1992
• Kesehatan
Adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa,
dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
• Upaya Kesehatan
Adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat.

5
UU no 36 tahun 2009

• Dalam Undang-Undang ini yang


dimaksud dengan:
• Kesehatan adalah keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.

6
Tenaga kesehatan

Adalah setiap orang yang mengabdikan


diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan atau
keterampilan melalui pendidikan di
bidang kesehatan yang untuk jenis
tertentu memerlukan kewenangan untuk
melakukan upaya kesehatan.

7
8
Pustaka acuan
• Taylor.H., Harding.G., 2001, Pharmacy Practise 1st,
Taylor and Frances, London
• Anonim, www.depkes.co.id
• Rofers.J.P., et all., 2003, A Practical Guide To
Pharmaceutical Care 2nd, American Pharmaceutical
Assosiation, Washington Dc
• Anonim., 1986, Effective Pharmacy Management
3nd , Pharmaceutical Education as a Provider of
Continuiting Pharmaceutical
• Website pom
• FDA

9
10
Apoteker

• adalah sarjana farmasi yang telah lulus


pendidikan profesi dan telah
mengucapkan sumpah berdasarkan
peraturan perundangan yang berlaku
dan berhak melakukan pekerjaan
kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker.

11
Pekerjaan kefarmasian

• adalah pembuatan termasuk


pengendalian mutu sediaan
farmasi,pengamanan pengadaan,
penyimpanan dan distribusi obat,
pengelolaan obat, pelayanan obat atas
resep dokter, pelayanan informasi obat,
serta pengembangan obat, bahan obat,
dan obat tradisional.

12
Pelayanan Kefarmasian
(Pharmaceutical care)

• adalah bentuk pelayanan dan tanggung


jawab langsung profesi apoteker dalam
pekerjaan kefarmasian untuk
meningkatkan kualitas hidup pasien.

13
• Konseling adalah suatu proses komunikasi
dua arah yang sistematik antara apoteker dan
pasien untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan
obat dan pengobatan.
• Pelayanan residensial (Home care) adalah
pelayanan apoteker sebagai care giver dalam
pelayanan kefarmasian di rumah-rumah
khususnya untuk kelompok lansia dan pasien
dengan pengobatan terapi kronis lainnya

14
Sediaan farmasi

• adalah obat, bahan obat, obat tradisional


dan kosmetika.

15
Kompetensi Apoteker

• Kompetensi Farmasi di Apotek


• Kompetensi Farmasis di Rumah Sakit
• Kompetensi Farmasi di Industri

16
• Kompetensi A : Asuhan Kefarmasian
• Sub Kompetensi :
• Dapat memberikan pelayanan obat kepada pasien
atas permintaan dari dokter, dokter gigi atau dokter
hewan baik verbal maupun non-verbal
• Dapat memberikan pelayanan kepada pasien atau
masyarakat yang ingin melakukan pengobatan mandiri
• Dapat memberikan pelayanan informasi obat
• Dapat memberikan konsultasi obat
• Dapat melakukan monitoring efek samping obat
• Dapat melakukan evaluasi penggunaan obat

17
Kompetensi A : Asuhan Kefarmasian

• Sub Kompetensi :
• Dapat memberikan pelayanan obat kepada pasien atas permintaan dari
dokter, dokter gigi atau dokter hewan baik verbal maupun non-verbal
• Dapat memberikan pelayanan kepada pasien atau masyarakat yang
ingin melakukan pengobatan mandiri
• Dapat memberikan pelayanan informasi obat
• Dapat memberikan konsultasi obat
• Dapat membuat formulasi khusus sediaan obat yang mendukung proses
terapi
• Dapat melakukan monitoring efek samping obat
• Dapat melakukan pelayanan klinik berbasis farmokokinetika
• Dapat melakukan penatalaksanaan obat sitostatika dan obat atau bahan
yang setara
• Dapat melakukan evaluasi penggunaan obat
• Dapat melakukan proses sterilisasi sesuai dengan kebutuhan

18
Kompetensi A. Dalam bidang
manajemen mutu
(Quality Management)
• Sub kompetensi :
• Mampu melakukan beberapa Metode analisis
• Mampu melakukan Studi stabilitas
• Mampu menyelidiki kegagalan (failure investigation), penyimpangan Bets (Batch
deviation), Prosedur pengolahan dan Pengemasan ulang (Rework Procedures)
• mampu melakukan Rancang bangun fasilitas (Facility design) dan Sertifikasi
CPOB
• Mampu melakukan CPOB di laboratorium
• Mampu melakukan Inspeksi diri CPOB
• Mampu menangani Keluhan, obat kembalian dan penarikan obat jadi.
• Mampu menilai pemasok (vendor rating)
• Mampu melakukan kalibrasi, kualifikasi dan validasi
• Mampu mengendalikan perubahan ( Change control)
• Mampu mengelola dan mengendalikan dokumen
• Mampu melakukan pelatihan CPOB
• Mampu Melakukan program UKK dan K3 / environment, Health and safety (EHS)
• Mampu menyusus data pendukung untuk registrasi

19
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

Menurut Blum 1969


PEMBAWAAN/
KETURUNAN

PELAYANAN
LINGKUNGAN
KESEHATAN
(fisik,sosial,bu Kesehatan
daya,
ekonomi)

TINGKAH
LAKU

20
Perilaku si sakit di Indonesia

• Hasil survei kesehatan rumah tangga DepKes


RI 1992
• Mencakup 27 propinsi: 65.664 rumah tangga
(desa dan kota)
• Yang mempunyai keluhan kesehatan :
• Indonesia : + 20,01 %, dari jumlah penduduk
183.446.994 orang
• DIY : + 23,80 % dari jumlah penduduk
2.922.612 orang

21
Untuk mengatasi keluhan
kesehatan tersebut :

• Rumah sakit negeri 3,08 %


• Rumah sakit swasta 1,38 %
• Praktek dokter 13,23 %
• Puskesmas 26,62 %
• Klinik/KIAA/BP 3,34 %
• Praktek petugas kesehatan 7,35 %
• Pengobatan sendiri 45 %
22
Cara-cara yang ditempuh dalam
usaha menyembuhkan penyakit:

• Drug therapy
• Radio therapy
• Fisiotherapy
• Psikotherapy
• Operasi.

23
Masalah Penggunaan Obat

Ada bebarapa masalah yang dapat


ditemukan dalam hal penggunaan obat
antara lain:
• Jenis dan jumlah banyak.
• Ketidakseimbangan informasi.
• Kebiasaan pengobatan yang bervariasi.
• Sistem monitoring dan evaluasi.

24
Keempat hal tersebut di atas sangat
mempengaruhi dalam penggunaan obat

rasional ataukah tidak.

25
26

Anda mungkin juga menyukai