Anda di halaman 1dari 92

KOMUNIKASI EFEKTIF

Widya Handayani, S.Kep., Ns., M.Kes


Objektif
• Mampu memahami Konsep Komunikasi
• Ma m p u melakukan Komunikasi soot pasien admisi & asesmen
• Ma m p u mela kukan Komunikasi soo t melakukan ide ntifikasi
• Mampu mela kukan Komunikasi soo t pasien pela p oran ha sil la b
• Mampu elaporkan kondisi pasien saat kritismelaporkan pasien ke DPJP dengan teknik SBAR
menggunakan Teknik TBAK soot menerima instruksi dokter
• Ma pu melakukan Komunikasi soot "handover"
• ampu melakukan pendokumentasian di lembar Catatan Perkembangan Pasien
erintegrasi (CPPT)
• Mampu pencatatan kepatuhan DP JP untuk menandatangani stempel
melakukan
konfirmasi Read Back dalam 1 x24 jam
Mampu melakukan komunikasi don edukasi kepada pasien don keluarga
PENGERTIAN KOMUNIKASI
• Komunikasi adalah proses timbal balik mengirim dan
menerima pesan menggunakan keterampilan
komunikasi verbal dan nonverbal. Arnold (1995), Sender Message - Channel Receiver

Balzer (1996) •
Verbal
Auditory
Nonverba
l
Written
• Visual
Kinest
hetic

Dalam hubungan PPA-pasien, komunikasi bukan Arts

hanya melibatkan sekedar transmisi informasi, Feedback

tetapi juga transmisi perasaan, mengenal


perasaan dan memberitahu pasien bahwa perasaan
mereka sudah dikenali. Sheppard (1993)

• Patient-centered communication didefinisikan sebagai


'komunikasi yang mengajak dan mendorong pasien
untuk berpartisipasi dan bernegosiasi dalam
pengambilan keputusan tentang perawatan mereka
sendiri'. Langewitz et al. (1998)
unikasi dapat didefinisikan sebagai transaksi dan
menciptakan pesan. Seluruh proses terjadi dalam konteks yang
terdiri dari fisik, nilai-nilai budaya, sosial dan kondisi psikologis.

• Mendengarkan adalah penting dalam komunikasi.


Denga mendengarkan, PPA menilai situasi dan masalah pasien,
men· gkatkan harga diri dan mengintegrasikan diagnosis dan
pr es perawatan.

omunikasi yang baik tidak hanya didasarkan pada kemampuan


penampilan fisik PPA, tetapi juga pada pendidikan dan
pengalaman. Lambrini, 2014
unikasi yang efektif membutuhkan pemahaman pasien dan
pengalaman mereka mengekspresikan. Hal ini membutuhkan
keterampila dan sekaligus niat tulus dari PPA untuk memahami
n apa pasien. Untuk memahami pasien, PPA harus
menyampaikan pesan bahwa dia dapat dimengerti dan diterima.
masalah

gan personal yang baik digambarkan sebagai kemampuan


PP mengajukan pertanyaan, memberikan informasi dengan
c ra yang tidak menakut-nakuti, yang menunjukkan minat,
enciptakan perasaan menerima, percaya dan menunjukan
ubungan yang harmonis.
Leddy & Pepper"s, 2014
JfNIS KOMUNIKASI
1. Pesan Verbal

Pesan verbal dikomunikasikan melalui kata-kata atau bahasa.


Bahasa lissan dan tulisan terdiri dari isyarat verbal.
Serin paraverbal (atau paralinguistik) isyarat menyertai pesan
I. lsyarat ini termasuk pitch dan nada suara; kecepatan,
int eksi, dan volume; dengusan dan vokalisasi nonlanguage

Leddy & Pepper"s, 2014


Verbal Expectations

► GUNAKAN KATA-KATA SEDERHANA


(Patients & family members might not understand medical or technicaljargon. Use
words they understand and try to keep it simple)

► INFORMASIKAN JIKA ADA KETERLAMBATAN


(Keep patients & family members informed of any and all delays)

►SETELAH SELESAI BERITAHU KAPAN ANDA KEMBALI


(When exiting a room or completing a task, give the patient or guest your name and role
again. If you are returning, tell them when to expect you back. If not, tell them what
to expect next so they know why they are waiting)
esan Nonverbal
Orang mengirim pesan nonverbal melalui bahasa tubuh
bukan kata-kata. Perawat harus memperhatikan isyarat
nonverbal untuk secara akurat menginterpretasikan
peru ahan perilaku pasien.

Pusan Nonverbal
Ekspresi wajah
Posture
• Gestures Leddy & Pepper"s, 2014
Non-Verbal
► SENYUM (Smile)
►KONTAK MATA
(Use direct eye contact when communicating with all patients, visitors, and guests)

►JANGAN MENGABAIKAN DAN KASAR


(Ignoring someone or rudeness is never accepted)

►BERi HORMAT SEGERA


(Acknowledge guests immediately when they enter a unit or department)

►SEGERA TOLONG JIKA ADA VG MEMINTA


(If you observe someone looking for help, offer assistance, escort them if possible)
SIKAP PALAM BE RKOMUNIKASI
1.Jarak
2. Sentuhan
3. Gestures c u« 4 A A p p r o p r ia te «di s t a n c e l e tw e e n th e
n u r s e e n c l t h e c l i e n t c lu i n e e n i n t e r v i e w
e
cre a t e s

r o t « c o m f o r t a b l e we t t i n g

4.Kontak Mata
5. Diam

6. Gerakan Tubuh 4

F i g u r e 4 7 T o u c h p ro m o t e s bo n d in g be t w e e n th e
nurse and the client.
intimate'

JABAK (0.5

- lntim : 0 - 18 inc hes, sekitar 50 personal


n1.241
cm
- Pribadi : 1.5 - 4 feet, 50 - 120 cm
- sekitar
Konsultasi sosial : lebih dari 8 feet, sekitar > 250 cm

SENTUHAN
- Bersalaman
- Menepuk bahu
- Mengangkat jempol Tidak tepat untuk:
- Tepuk tangan - Pasien curiga
- Karban aniyaya
- Memegang tangan yang sedang sedih - Larangan budaya
pasien
GERAKAN TUBUH
1. Ekspresi wajah
2. Tersenyum Figure 4-6 A smile from the health care provider
communicates positive caring to the client.

3.K tak mata


4 Tidak melipat tangan
. Tidak menyilangkan kaki
6 Tidak memasukkan tangan ke kantong
.
Sedikit membungkuk
7
.
- Mendengar aktif
- Kontak Mata

/
VOLUME DAN NADA SUARA
- Lansia: Volume suara tinggi, nada rendah
- Tak sadar: suara jelas dan terdengar

Flgu re 4-8 A n urs e co m m u n i c at i n g w it h an


eld e r•
ly client
1. Kehadiran -" the core element in presence is being there".
- secara fisik hadir ( kontak mata, tubuh condong kearah
pasien )
- secara psikologis hadir ( mendengarkan dgn penuh perhatian )
2. Empati ➔ kemampuan untuk memahami, merasakan, berbagi, dan
menerim perasaan lain.

k ➔ rasa hormat atau penghargaan


Pe gakuan atas martabat, nilai dan keunikan setiap individu, tanpa
mandang status sosial-ekonomi, atribut pribadi dan sifat dari masalah
esehatan.

enuinenes ➔ keadaan yang riil, jujur, dan tulus.


Leddy & Pepper"s, 2014
ercayaan ➔ Perawat menepati janji untuk pasien.
Jika kepercayaan dilanggar, sulit untuk membangun
kembali.
6.Professional intimacy ➔ melekat pada asuhan/ pelayanan yang diberikan
perawat.

7 .Kekuata "Power" ➔ Perawat memiliki otoritas dan pengaruh yg lebih


dalam si em pelayanan kesehatan spt, pengetahuan khusus,
kewenagan
akses e informasi, dan kemampuan untuk melakukan advokasi kepada

8." ignificant others" ➔ Secara tepat memberdayakan, dengan cara peduli,


mungkinkan perawat untuk bermitra dengan pasien untuk memenuhi
butuhannya.
Leddy & Pepper"s, 2014
. aktu & Tempat ➔ Tidak hanya jumlah waktu, tetapi juga waktu
interaksi dapat memiliki dampak yang signifikan pada hasil interaksi.
Lingkungan fisik harus nyaman don perhatikan privasinya.

10.Setting ➔ Setelah menetapkan waktu dan tern pat yang tepat perawat
harus me erkenalkan dirinya dan memperjelas tujuan interaksi dan durasi
yang dih rapkan

11. ·ndengarkan Aktif ➔ merefleksikan kembali pemahaman Anda


ng apa yang seseorang katakan kepada Anda, untuk mengkonfirmasi
b wa Anda memahami pesannya. Mendengar dan menafsirkan bahasa,
elihat perangkat nonverbal dan paraverbal, dan mengidentifikasi
perasaan ng melandasinya.
Leddy & Pepper"s, 2014
Komunikasi Efektif

Suatu Komunikasi yang dilakukan antara seseorang ke


orang lain, , antara
kelompok profesional kesehatan dengan manajemen,
antara profesional dengan pasien don keluarga, yang
dilakukan secara tepat waktu, akurat, lengkap, jelas,
sehingga dapat dipahami don akan mengurangi
kesalahan serta menghasilkan peningkatan
keselamatan pasien.
Teknik komunikasi efektif di Rumah Sakit

Penatalaksanaan
komunikasi
efektif dilakukan
meningkatkan
de nga n mengurang1

kesela m atan
tepat waktu, kesalahan pasi•e n
akurat, lengkap,
jelas dan mudah
dimengerti oleh
penerima pesan
Prinsip Komunikasi efektif

1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan


2. Penerima pesan menuliskan secara lengkap isi
pesan tersebut
lsi pesan dibacakan kembali secara lengkap oleh
3. penen ma pesan

4. Penerima pesan mengklarifikasi ulang bila ado


perbedann pesan dengan hasil konfirmasi
5. lsi pesan dicatat don di verifikasi ( 1x24 jam)
Jadi isi
Yah..bena Dikonfirmasik pesannya ini
4 ya pak..
r. an h .

Komunikato . Isi . Dituli ,,


l
Dibacak . Komunika
r pesan s . an n
• Speed
• Vo lum e
• A kse nt ua si
• KOMUNIKASI EFEKTIF
Artikula si
• Proje c tio n


Prono unc ia t io n
Re p e titio n •
komunikasi merupakan kunci bagi
• Intrud ing staff untuk mencapai
.
• So und Ring kas keselamatan
pas en
KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM KESELAMATAN PASIEN

• Setiap pasien yang masuk RS memiliki keluhan dan


kebutuhan yang berbedapetugas kesehatan
harus siap untuk mengidentifikasi dan
mengatasi
masalah pasien bukan hanya dr aspek klinis tapi
· ga berdasarkan karakteristik demografi dan
pribadi pasien
• Komunikasi dim pelayanan kesehatan harus
terjalin
• baik antara pasien
Komunikasi efektif & petugas
adalah bent uk komunikasi
arah, dimana kedua belah dua
saling memahami informasipihak
yang (pasien-petugas)
disampaikan
Komunikasi Saat Admisi

• lnformasikan hak-hak pasien


-Hak memiliki penerjemah
-Hak untuk mendapatkan akomodasi bagi yg cacat
-Hak unt uk bebas dr diskriminasi
-Hak untuk menunjuk pengambil keputusan
-Hak untuk mendapat dukungan dr org lain selama
perawatan

• ldentifikasi bahasa yg diinginkan pasien


Pasien/keluarga diberi hak unt uk
apa yang mereka menent ukan yg
ingin menggunakan bahasa
bahasa gunakan termasuk
bagi pasien
isyarat
Komunikosi Soot Admisi
• ldentifikasi apakah pasien memiliki kebutuhan
sensorik/komunikasi
-Pasien yg sudah memiliki gangguan -> baw a
alat sendiri
-Pasien yg baru mengalami gangguan sensorik krn
asalah kesehatannya saat ini ➔ harus difasilitasi
oleh RS

• Apakah pasien membutuhkan bantuan untuk


melengkapi formulir pendaftaran
Petugas harus sensitif dan mampu
mengidentifikasi kebutuhan pasien saat mengisi
form pendaftaran
Komunikasi Saat Admisi

• Catat Ras /etnis pasien dim rekam medis


Dat a ras/ et nis pent ing, tapi past ikan bahw a mendapatkan
pasien pelayanan dg baik tanpa membedakan ras

• Apakah pasien menggunakan perangkat bantu


Pasien yg menggunakan alat bant u harus dipast ikan
dapat memperolehnya slm perawat an

• Apakah ada kebutuhan tambahan yg mempengaruhi pasien


dim perawatan
Perawatan yg dilakukan oleh lawan jenis, pakaian tertentu yg
digunakan sesuai budaya/keyakinan pasien

• lnformasikan kebutuhan pasien (yg unik) kpd tim pemberi


asuhan
Komunikasi Saat Asesmen

• ldentifikasi dan penuhi kebutuhan komunikasi


pasien selama asesmen
• Mulailah hubungan pasien - petugas dg
perkenalan
• Berikan dukungan untuk kemampuan pasien
dim memahami informasi kesehatan
• ldentifikasi dan penuhi kebutuhan mobilitas
pasien slm asesmen
Komunikasi Saat Asesmen

• ldentifikasi keyakinan, budaya, agama dan spiritual


.
pas1en

• ldentifikasi kebutuhan diet pasien

• Minta pasien untuk mengidentifikasi dukungan orang


lain

• Komunikasikan informasi ttg kebutuhan pasien yang


unik kpd tim pemberi asuhan
Komunikosi Soot Melokukon
ldentifikosi Posien
• ldentifikasi pasien dilakukan pada saat :
Sebelum pemberian obat,darah,produk darah,
pengambilan specimen dan pemberian diet

Sebelum dilakukan tindakan, prosedur


diagnostic & terapeutik

Sebelum pemberian radioterapi,menerima


cairan int ravena, HD, Cat het erisasi jant ung,
prosedur radiologi diagnost ic dan
ident if ikasi t hd pasien koma
Warna Gelang ldentifikasi

• Gelang ldentitas
► : Laki-laki
► Pink
Biru
:
Perempuan

• Gelang Risiko 'Y A LE R T


I
:
Alergi

Merah
: Jatuh
►Kuning
Risiko
: Do Not
Resucit at e
Ungu
Cara ldentifikasi

ldentifikasi dilakukan dengan cara verbal (menanyakan
nama lengkap ) dan visual (melihat gelang
pasien pasien nama dan tanggal lahir)
lengkap

ldentifikasi pasien rawat inap menggunakan gelang
i ntitas

Dalam melakukan ident if ikasi secara verbal dan


visual saat pertemuan pertama kali, selanj ut nya
cukup secara visual dengan melihat gelang pasien.


Bila terjadi pertukaran petugas, maka identifikasi
dilakukan secara verbal dan visual
ldentifikasi Risiko Jatuh
Pengertian
Jatuh merupakan suatu kondisi yang tiba-tiba, tidak
terkontrol yang menyebabkan tubuh berpindah tempat
ke bagian yang lebih rendah, yang dapat mengakibatkan
cidera.
Kopan dilakukan
pengkajian ?

• Pada saat pengkajian awal pasien/pertama kali


masuk rumah sakit.

Pada saat dipindahkan dari unit satu ke unit


perawatan lain

• Perubahan kondisi pasien

• Setelah mengalami jatuh


Instrument Pengkajian Risiko Jatuh

1. Humpty dumpty untuk pasien anak

Morse fall scale untuk pasien dewasa

3. Ann Hendrich untuk pasien geriatrik

4. Get Up and Go Test untuk pasien Rawat Jalan


Standar SKP.2

m Rumah sakit menetapkan regulasi untuk


melaksanakan proses meningkatkan efektivitas
komunikasi verbal dan atau komunikasi melalui
telpon antar-PPA
Maksud dan Tu j u a n SK P I I
Komunikasi efektif akan mengurangi kesalahan dan
menghasilkan peningkatan Keselamatan Pasien :
Komunikasi efektif
• tepat waktu
2. akurat
3- lengkap
4- jelas
5- d ipaham terkait
ni o l eh
B e pn ithua k k- K o munikasi:
L pE ilhe ak kt r o n i k

ETTI.VI-J
Elemen Penilaian SKP. 2

1. Ada regulasi tentang komunikasi efektif antar PPA (R)


2. Ada bukti pe la tiha n komunikasi efektif anttar PPA
3. (D,W) Pesa n sec a ra verba l atau verba l lew at telp o n
ditulis
lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan, don
dikonfirmasi oleh pemberi pesan (D, W, S)
Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal dilakukan oleh


Profesional Pemberi Asuhan
► er jaga

Do
rawat
PPA lain
Komunikasi yang rentan terjadi
kesalahan

• Saat perintah lisan atau perintah melalui telepon,


• Komunik si verbal, saat menyampaikan hasil pemeriksaan kritis yang harus
disam ikan lewat telpon.
• Dis abkan oleh perbedaan aksen dan dialek.
• P ngucapan juga dapat menyulitkan penerima perintah untuk memahami
rintah yang diberikan. Misalnya, nama-nama obat yang rupa dan
capannya mi rip (look alike, sound alike), seperti phenobarbital dan
phentobarbital, atau yang lainnya.
Komunikasi Verbal
• Metode komunikasi dengan Metode SBAR
S - Situation
B Background
Assesment
A- Recomendation
69.9% meningkotkon kuolitos komunikosi

Mudoh diingot, terstruktur, don lengkop

digunokon sebogoi kerongko komunikosi oleh tim


kesehoton

Informasi menjadi fokus don jelos

Meningkotkon kuolitos don keselomoton pasien dalam


peloyonon
BACKGROUND
SITUATION Riwayat medis
ldentitas lntervensi yang telah
pasien dilakukan
Keluhan Riwayt
utama alergi &
Diagnosa jatuh
medis Pressure
Masalah
keperawatan SBA ulcer,
Respon

R
ASSESSMENT pasien
RECOMMENDATION
Solusi yang dilakukan Perawat
Tanda-tanda vital Kebutuhan edukasi
Pemeriksaan fisik per sistem Rencana lntervensi
Abnormal Hasil lab/ keperawatan
penunjang Lanjutan
Terapi dan cairan yang Rekomendasi dokter
didapat
Masalah keperawatan terkini
Komunikasi Verbal
• Penggunaan komunikasi verbal dengan metode
SBAR dilaksanakan saat :
- me porkan pasien
- enyampaikan hasil kritis
handover
Komunikasi Verbal Via
Telepon

• Tenaga kesehatan yang dapat memberikan


instruksi melalui telepon adalah DPJP

• Ten a kesehatan yang dapat menerima instruksi melalui


te pon adalah dokter jaga PPDS, PPJP, perawat
sosiate,Farmasis dan Dietisien
Komunikasi Verbal
Via Telepon
lnstruksi verbal melalui telepon dilakukan apabila
DPJP tidak berada di lingkungan RS

• Penerima pesan verbal melalui telepon harus menerapkan sistem


TBaK ( ilis Baca Konfirmasi kembali), dan dokumentasikan dalam
Catat n Perkembangan Pasien Terintegrasi

D kterpemberi instruksi harus melakukan verifikasi dengan


enanda tangani catatan pasien yg ditulis penerima instruksi
Komunikasi melalui telepon

• Laporkan
• Catat
• Bacakan
• Kon fi rmasi
I STEMPEL TBAK UNTUK VERIFIKASI

LOGO RS

SUDAH DILAKUKAN TBAK DENGAN BENAR

Penerima Instruksi Pemberi Instruksi

Tanggal:
Jam
Nama
Paraf
Video Pelaporan kondisi pasien dengan
teknik SBAR
Standar SKP.2.1

Rumah sakit menetapkan regulasi untuk proses


pelapo an hasil pemeriksaaan diagnostik kritis.
Elemen Penilaian SKP 2.1

1. Rumah Sakit menetapkan besaran nilai kritis hasil


pemeriksaan diagnostik don hasil diagnostik kritis (R)
2. Rum a h Sa kit m enetapkan sia p a yang ha rus
me la p orka n don sia p yang ha rus me ne rima nila i kritis
ha sil pe me riksa a n dia g no stik don dicatat di rekam
me d is
{D,W,S)
Komunikosi Soot Peloporon Hosil Kritis
• Nilai Kritis dilaporkan segera oleh pemeriksa ke perawat
ruangan untuk diteruskan ke DPJP

• Nilai kris yang perlu dilaporkan yang terdapat dalam daftar


nilai ritis yang ditetapkan Rumah Sakit

• asil nilai kritis didokumentasikan dalam catatan terintegrasi


leh penerima informasi
Pemeriksaan Diagnostik Kritis

• Pem Lab
• Pem Radiologi
• Pem kedokteran nuklir
re USG

• Di gnostik Jantung
• em yg dilakukan di tempat tid u r : TTV, radiograph,
Po rt ab le echocardiograms
edside ultrasound, transesophageal
Video Pelaporan Nilai Kritis
Standar SKP.2.2

Rumah s kit menetapkan dan melakanakan proses


komu kasi "Serah Terima" (hand over)
Elemen Penilaian SKP 2.2

1. Ada bukti catatan tentang hal-hal kritikal


dikomunikasikan di antara PPA pada waktu dilakukan
serah terima pasien (Hand Over) (D,W)
2. Formulir, alat don metode ditetapkan untuk
mendukung proses serah terima pasien (hand over) bila
mungkin melibatkan pasien (D,W)
3. Ada bukti dilakukan evaluasi tentang catatan
komunikasi yang terjadi waktu serah terima
pasien (hand over) untuk memperbaiki proses (D,
W)
Komunikasi Soot Handover

• Pengertian

Hand er adalah suatu kegiatan serah terima pasien dari satu


uni e unit lain, petugas kesehatan kepada petugas kesehatan
laj' inya atau dari dari RS ke RS lainnya
Tujuan komunikasi Handover

□ Menyampaikan informasi mengenai data pasien.


□ Menyampaikan informasi mengenai intervensi baik yang
sudah maupun yang belum dilaksanakan dalam memberikan
.
pa n.
asuhan
□ enyampaikan hasil pengkajian pasien terkini menggunakan data
focus.
□ Menyusun rencana intervensi keperawatan.
□ Melakukan evaluasi perencanaan yang telah
terhadap dan yang perlu dilaksanakan oleh shift berikutnya.
ditindaklanjuti
Handoveryang tidak efektif

□Salah pengobatan atau perawatan


□Terlambat mendiagnosa
□Komplain pasien
□Kejadian yang tidak diharapkan yang dapat mengancam
kehidupan (adverse event)
□Meningkatkan lama rawat pasien di RS dan biaya
perawatan
Handover di Rumah Sakit

•Antar PPA (staf med is dan staf med is, staf med is dan
keperawatan atau dengan staf klinis lainnya, antara staf
keperawatan dengan staf keperawatan atau dengan staf klinis
lainnya saat pertukaran shift)
pada
tar berbagai tingkat layanan di dalam rumah sakit yang sama
ransfer pasien antar unit)

• Dari unit rawat inap ke unit layanan diagnostik atau unit tindakan
seperti radiologi atau unit terapi fisik ( Pemeriksaan )
Komunikasi Soot Handover
• Handover dilakukan dengan menggunakan metode
SBAR
m Handover dilakukan antar :
-Petugas kesehatan dg petugas kesehatan lain
(pergantian shift antar perawat/dokter)
- Unit keperawatan ke unit perawatan lain
- unit perawatan ke ruang pemeriksaan/tindakan
- Rumah Sakit ke Rumah Sakit lain
• Handover antar unit ditulis dalam formulir transfer
• Handover antar shift di dokumentasikan sesuai standar
yg ditetapkan RS
INTEGRASI SOAP DALAM SBAR
PENDOKUMENTASIAN METODE KOMUNIKASI

groun

nalysIs ssessmen

anning ecommen
Handover Antar Tenaga
Dokter
Serah Terima Asuhan Pasien (hand over) staf medik adalah
mekanisme serah terima pasien antara dokter jaga kepada
dokte staf medik pada hari kerja di ruangan
berikutnya
per: watan dan instalasi gawat darurat (IGD).
juan dari hand over ini untuk mewujudkan komunikasi efektif
antar staf medik dan antar waktu sehingga terwujud pelayanan
medik yang berkelanjutan.
Handover dokter
•Meliputi masalah dan tatalaksana yang terjadi dalam shift
sebelumnya atau tindakan yang sudah dijadwalkan atau
di der.

•Terdiri dari identitas pasien, diagnosis pasien, masalah yang


terjadi dalam shift sebelumnya dan tatalaksananya, hasil
pemeriksaan yang perlu ditindaklanjuti, dan rencana
pemeriksaan atau tindakan yang sudah dijadwalkan/diorder
Komunikasi Saat Discharge & Transfer

• Perlu komunikasi selama discharge /transfer


Sesuaikan dengan kebut uhan kom unikasi bahasa, alat
pasien, bant u at au pene rjem ah
• Libatkan pasien dan klg dalam perencanaan
discharge/transfer
eri kesempatan pasien/klg untuk bertanya, dan diskusi
Jelaskan ttg instruksi discharge sesuai kebutuhan pasien
Tanyakan apakah pasien leb ih dapat m enerim a inf or m asi
dg
cara mendengar, melihat atau membaca
• Pastikan pasien memahami informasi yg disampaikan
ldentifikasi tindak lanjut sesuai kebutuhan pasien
Past . ikan fasilitas penerima pasien memahami kebutuhan
pas1en
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
TERINTEGRASI (CPPT)
• Catatan Koordinasi antar tim kesehatan yang efisien
don efektif digunakan dengan teknik pe nila ia n
SOA P

= S : Subje ktif
m
O: Objektif
A : Asesme nt
P : Pe renc a na a n
DPJP

PERA WAT/
FISIOTERAPI
BIDAN

CPPT

FARMASI NUTRISIONIST
DPJP
• - Setiap visite
• - Catatan perkembangan berisikan hal-hal :
• Apakah keluhan don gejala pasien sekarang?adakah
perubahan?
• Adakah perubahan dalam penemuan pemeriksaan fisik?
• Apakah ado data pemeriksaan lab. Boru?
• Adakah perubahan formulasi kasus atau hubungan dari
berbagai masalah medis satu dengan yang lain?
• Adakah renc a na yang baru da la m renc a na dia g nostik
do n pengobatan pasie n
• Catatan untuk rencana tindak lanjut dari pengkajian
ulang medis:
• Apakah ado keterangan diagnostik baru ?
• Apakah pa sie n me nja d i le b ih baik don le b ih
• buruk ?
• Apakah obat yang dipilih bekerja dengan baik?
Apakahatau
berjalan tindak lanjut dignostik
di rencanakan ? don pengobatan
PERAWAT/BIDAN

= Setiap shift
S : subjektif
• 0 : Objektif
m A : Assesme nt Keperawatan)
(d ia g no sa
•P :
Perencanaan
GIZI

m A : Asesme nt
• D : Dia g nosis
m>] : lntervensi Gizi
• ME : Mo nitoring don
eva lua si
FARMASI

= SOAP
• Pasien yang mendapat terapi obat
REHABILITASI MEDIK

=SOAP
. C ATATA N P E R K E M B A N G A N PA S I E N T E R I N T E G R A S I
Kolaborasi PPA REVIEW &
VERIFIKASI
melalui CPPT DPJP
Profesional Pasca Bed (Tulis Nama, beri Parat,
Pemberi Asuhan HASILASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN (lnstruksi ditu s Tgl, Jam) (DPJP harus
T l,Jam (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Nama, beri Parat dgn membaca/merevi ew
Sasaran. Tulis rinci dan jelas) seluruh Rencana
pada akhir catatan) Asuhan)

2/2015 Perawat S:Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitorin
8.00 0 : ska la nyeri VAS : 7 nyeri tiap "
TD 165/ 90, N 115 / m, Frek Nafas : 30/ m A : Ny eri • Lapor DPJP D P. j p
ak ut • Kolaborasi c a l zea
arthritis gout pemberian anti egras; _
S h a
P : Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn target VAS <4 P araf.. inlamasi & anal d]pp
2.1.E

Lapor 2 jam lagi skala


S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi nyeri
Dokter
0: Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala NRS 7-8, hangat pd palpasi. Foto Ro Lutut hari ini
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra bila nyeri
P : inj steroid xx mg , tab colchicine 2X 0,6 mg/hari. mereda/toleransi
Paraf... cukup
Dst....
Paraf
Catatan/Notasi (review)DPJP .
DPJP
tiap
lemba
r
Kolaborasi PPA NRAM
P la r r a L r g a p
Ta r e a l l h r

z
melalui CPPT v i s Kelarrin z
( Te r n e N k a w s t i l l e r p s i « n j i l e s trstier

Ruang Rawat / Unit Kerja


CATATAN PERKEMBANGAN PA S I E N T E R I N T E G R A S I
TANGGAL! PROFESI MASIL PEMERIKSAAN, A N A L 1 S I S , E N C A N A V E RI K AS 5 I
.AM A G i A N P E N ATA L A K S A N A A N P A S I E N D J
(Butt ak u
instruksr cnaga Kesehartan e
(Ditullska n den»gan F .at S- o O r A m P n /ADAM E- D i s e r t a i deng a n Target y a n g Te r m a s u k ' a s c a terr l
T e r u l u r Ev a h as.i Ma s i T a r t a l a h a r a d i t u lis k a n d a d a r n Aseswrn e t . M Bedahroseur Ma r n a , P a r
a p i s d e n g a n F Ri n c i d a n J e l a s ) ( Da F
f _J F
Bubuhkan Stenpe Nana. dan Paa f Pat a Setiap Al tar Catatan) Tmarurs
gi.Jann)
nenbaca
elurulh

18/3/201 ~6r~~''sKii6iii~i~El~i'7y~ii i d 5 ~ 5 S b ~ i 5 j " z : : - ; j ~ l 5 i r i s "


P l . 08.0 bahu, dan lengan Pp
o : S a la ny e r (V A s ) : 8 . sun%,'; CIi, ; D P : ,
Te k a n a n D a ra h : 160/95 m m H g . So,"7'en 'cal;
F r e k u e n s i N a d i: 110 k a l i/ m e n it, te,,,"a,
4 %, ' s i .
Sta ,,"an
Frekuensi Pernafasan: 30 kali/menit, Akral
EKG : ST El e v a s i di II . I ll, a V F
21. E» $
A: N y e r i A k u t
Gangguan Perfusi jaringan
Miokardium
P: Mengatasi Nyeri dalam waktu 1 1. M o n i t o r i n g n y e r i s e t i a p j a m
t a r g e t VA S < 4 x 2. Lapor DPJP
3. K o l a b o r a s i p e m b e r i a n
analgetik kuat
Memenuhi perfusi jaringan miok rdium d alam wa ktu < 9 0 1. B e r ik a n te ra p i 0 2 N a s a l 4
menit dengan kriteria pasiendil ke cathlab untuk lit e r/ m e n it
dilakukan primary PCI 2. P a s a n g m o n i t o r
hemodinamik
KARS Dr.Nico Lumenta
3. P a n t a u T T v
i akpa n1 5p emres ni ai tp a n P r i m a r y
4 . Lsaekt u
Ns. Cipto, S K e p [ PC
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI

VERIFIKASI DPJP
(Tulis Nama, beri
HASILASESMEN PASIEN DAN PEMBERIAN PELAYANAN Paraf,
Profesional Tgl, Jam) (DPJP
T , Jam
Pemberi (Tulis dengan format SOAP/ADIME, disertai Sasaran. Tulis Nama, beri Parafpada nstruksi ditulis dgn rinci harus
Asuhan akhir catatan) dan jelas)
membaca/mereview
seluruh Rencana
Asuhan)
Perawat S : Nyeri akut lutut kiri sejak 1-2 jam • Monitoring nyeri tiap
0 : ska la nyeri VAS : 7 30'
TD 165/90, N 115/m, Frek Nafas : 30/m A, PA • Lapor DPJP
A:Nyeri akut arthritis gout han • Kola b orasi
P: Mengatasi nyeri dalam 2 jam dgn targ p_., pem berian
"oA anti inlamasi &
%"en analgesic
DP;
'cal
S : Nyeri lutut kiri akut sejak pagi
7-8.h Ls '@si
0: Lutut kiri agak merah, nyeri tekan, skala 'ha,
, a1 'egr
A : Gouty Arthritis - flare Genu Sinistra
P : inj steroid xx mg , tab colchicine Lapor 2 jam lagi skala
Parat . . . nyeri
Foto Ro Lutut hari ini
bila nyeri
mereda/toleransi cukup
FORMATP ENCATATAN
J U D U L I N D I K A
TOR : ( S K P 2 ) K e p a t u h a n
DPJP U n t u k M e n a n d a t a n g a n i S t e m p e l K o n f i r m a s i
Read Back d a l a m 1 x 2 4 J a m

RUANGAN :
BULAN :
TGLDANJAM TGL DAN JAM KESESUAIAN CATATAN
M ELAPOR K E TANDA TANGAN TANDATANGA TERINTEGR ASI
DP.JP DAN DPJP N D OKTER DEN GAN
N NAMAPASIEN NO.MR STEMPEL TANDA TANGAN
0 KONFIRMASI
ADA TIDAK ADA TIDAK READ BACK<TIDAK
SESUAI SESUAI
24 JAM

1 2 3 4 5 6 7 8 10 11

VALIDASI : VALID / VALID


TID AK
MANAJEMEN KOMUNIKASI EDUKASI (MKE)
DALAM SNARS Edisi 1
Dr Rita Sekarsari SKp., MHSM
] Mr
Uraian
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI DENGAN
MASYARAKAT
MKE 1 Pedoman komunikasi efektif
MKE 1.1 Demografi populasi
KOMUNIKASI DENGAN PASIEN DAN KELUARGA
MKE 2 Brosus tentang asuhan
MKE3 Materi KIE menggunakan format yg praktis dan mudah dipahami
KOMUNIKASI ANTAR PPA DI DALAM/LUAR RS
MKE 4 Komunikasi efektif untuk menyampaikan informasi (urgent)
MKE 5 Tata cara berkomunikasi antar PPA
Uraian
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA
MKE 6 PKRS
MKE 7 PPA terampil melakukan komunikasi efektif
MKE 8 Pencatatan asesmen kemampuan dan kemauan belajar
-

M KE 9 Bukti bahwa pasien telah dijelaskan


1 Materi clan proses eduka_si
_ _ _ _ _ _ _ _ _ _
MKE 0
,

PPA menyediakan waktu untuk edukasi


MKE 11 Upaya promosi kesehatan yang berkelanjutan
MKE 12
ACUAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


NOMOR 004 TAHUN 2012

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PROMOSI KESEHATAN RU MAH SAKIT


5 . E D » = A
N 2 5 s e

KOMUNIKASI EFEKTIF
DOK T E R- PAS I E N

EDITC
i i nnrmnd Munyonaai An
d z
Fo rno m
no S g n
s i t
NSI K E D U+Kt Tz E
nFzA
z aNh i rI N D C N E S u A
i d b n s i n M i zzi C o u n z
as.art = 2D%
[ BAGAIMANA PEMBERIAN EDUKASI BAGI PASIEN DAN KELUARGA SNARS Edisi1 [
6
►Standar MKE 5
Informasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antar klinis selama
stat bekerja dalam sit atau antar shit

Maksud dan Tujuan MKE 5


Komunikasi dan pertukaran informasi di antara dan antar staf selama bekerja
klinis sif atau antar sif penting untuk berjalan mulusnya proses asuhan. lnformasi
dalam
penting dapat dikomunikasikan dengan cara lisan, tertulis, atau elektronik. Setiap
rumah sakit menentukan informasi yang akan dikomunikasikan dengan cara dan
informasi tersebut sering dikomunikasikan dari satu stat klinis kepada staf klinis
lainnya, meliputi:
1.status kesehatan pasien antara lain catatan perkembangan pasien terintegrasi
(CPPT);
2. ringkasan asuhan yang diberikan (ringkasan pulang dan ringkasan rawat jalan);
3. informasi klinis pasien saat ditransfer dan rujukan; serta
4. serah terima.
Standar MKE 5
lnformasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan
an tar staf klinis selama bekerja dalam sif atau antar sif.

ELEMEN PENILAIAN STANDAR MKE 5 :


[ 1.Terdapat regulasi tentang tata cara berkomunikasi. (R)

□ 2.lnformasikondisi pasien antar staf klinis termasuk PPA


berdasarkan atas proses yang sedang berjalan atau
pada saat penting tertentu dalam proses asuhan ditulis
dalam rekam medis. (D,O)

II
Standar MKE 5
lnformasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antar staf klinis
selama bekerja dalam sif atau an tar sif.

ELEMEN PENILAIAN STANDAR MKE 5 :


[ 3. Setiap pasien setelah rawat inap dibuat ringkasan pulang. {D,W) {lihat
juga MIRM 15)
[ 4. Setiap pasien rawat jalan dengan diagnosis kompleks dibuat
profil ringkas medis rawat jalan. {D,O,W) {lihat juga ARK 4.3EP 1)

* MIRM 15 : ringkasan pulang dibuat untuk semua pasien rawat inap

* ARK 4.3 EP 1; ditetapkan kriteria pasien rawat jalan dgn ash yg kompleks atau
didiagnosis komplek diperlukan profil ringkasan medis yg sesuai regulasi RS

\\
Ringkasan Pulng

1) ldentitaspasien
2) Diagnosis masuk don indikasi pasien
dirawat
3) Ringkasan hasil pemeriksaan fisik
don
penunjang diagnostik akhir, pengobatan
don tindak lanjut
4) Nama don tanda tangan dokter
yang me m b erikan
pelayana n
kesehatan

PMK 269/2008
Standar MKE 5
lnformasi asuhan pasien dan hasil asuhan dikomunikasikan antar staf klinis
selama bekerja dalam sif atau an tar sif.

ELEMEN PENILAIAN STANDAR MKE 5:


[ 5. Informasi yang dikomunikasikan termasuk ringkasan asuhan dan
pelayanan yang telah diberikan pada proses transfer dan rujukan.
(D,O) (lihat juga PKPO 4.3EP 2)

D 6. Terdapat bukti dokumentasi pada proses serah terima (hand over).


(D,W) (lihat juga SKP 23EP 1)
*PKPO 4.3 EP 2: salinan daftar resep obat lengkap dim RM yg menyertai
.
pas1en

* SKP 2.3 EP 1; Ada bukti catatan ttg hal hal kritikal dikomunikasikan antar PPA
(handover)
\\
BAGAIMANA PEMBERIAN EDUKASI BAGI PASIEN DAN KELUARGA 8 SNARS Edisi 1 I
►Standar MKE 8
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif maka stat harus melakukan asesmen
kemampuan, kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yang dicatat di dalam rekam medis.
Maksud dan Tujuan MKE 8
Edukasi berfokus pada pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan pasien dan keluarga dalam
pengambilan keputusan, serta berpartisipasi dalam asuhan dan asuhan berkelanjutan di rumah. Hal di
tersebut
atas berbeda
bukan bersifatdengan
edukasialur informasi
seperti padaPengetahuan
lazimnya. umumnya antara staf dan pasien
dan keterampilan yang
yang bersifatkekuatan
menjadi informatif,dan
tetapi
kekurangan diidentifikasi serta digunakan untuk membuat rencana edukasi. Terdapat banyak variabel yang
menentukan apakah pasien dan keluarga mau dan mampu untuk belajar. Dengan demikian, untuk
merencanakan edukasi dilakukan asesmen:
1. keyakinan serta nilai-nilai pasien dan keluarga;
2. kemampuan membaca, tingkat pendidikan, dan bahasa yang digunakan;
3. hambatan emosional dan motivasi;
4. keterbatasan fisik dan kognitif;
5. kesediaan pasien untuk menerima informasi.
Untuk memahami kebutuhan edukasi setiap pasien dan keluarganya,dibutuhkan proses asesmen untuk
identifikasi jenis operasi, prosedur invasif lainnya, rencana tindakan, kebutuhan perawatannya, dan
kesinambungan asuhan setelah keluar dari rumah sakit. Asesmen ini memungkinkan profesional
pemberi
asuhan (PPA) merencanakan dan melaksanakan edukasi yang dibutuhkan.
A
Standar MKE 8
Agar edukasi pasien dan keluarga dapat efektif maka stat harus melakukan
asesmen kemampuan, kemauan belajar, dan kebutuhan edukasi yang dicatat
di dalam rekam medis.

ELEMEN PENILAIAN STANDAR MKE 8 :


1 .Dilakukan asesmen kemampuan dan kemauan belajar pasien serta
[ keluarga yang meliputi a) sampai dengan e) maksud dan tujuan yang
dicatat di rekam medis. {D,O)

2. Dilakukan asesmen kebutuhan edukasi untuk pasien dan dicatat


D di rekam medis. {D,O).

3. Hasil asesmen digunakan untuk membuat perencanaan


[] kebutuhan edukasi. {D,O)
Rumah sakit harus melakukan asesmen :
a)Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan
keluarga,
b )Kemampuan membaca, tingkat
pendidikan dan bahasa yang
digunakan,
c) Hambatan emosional dan motivasi
d) Keterbatasan fisik dan kognitif,
e) Kesediaan pasien untuk menerima informasi.
[ BAGAIMANA PEMBERIAN EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA 6 SNARS Edisi1 [
BAGI

► Standar
.
MKE 9 penting dalam proses asuhan kepada
Pemberian
pas ten. edukasi merupakan bagian

Maksud dan Tujuan MKE 9


Edukasi difokuskan pada pengetahuan dan keterampilan spesifik yang dibutuhkan
pasien dalam rangka memberdayakan pasien dalam proses asuhan dengan
memahami diagnosis dan perkembangan kondisi kesehatannya, ikut terlibat dalam
pembuatankeputusandan berpartisipasi dalam asuhannya, serta dapat
melanjutkan
asuhan di rumah. Edukasi yang diberikan sebagai bagian dari proses memperoleh
informed consent untuk pengobatan (misalnya pembedahan dan anestesi)
didokumentasikan di rekam medis pasien. Sebagai tambahan, bila pasien atau
keluarganya secara langsung berpartisipasi dalam pemberian pelayanan (contoh:
mengganti balutan, menyuapi pasien, memberikan obat, dan tindakan
pengobatan)
maka mereka perlu diberi edukasi

\\
EDUKASI PASIEN DAN KELUARGA {Standar MKE 6-12)
Standar MKE 9
Pemberian edukasi merupakan bagian penting dalam proses asuhan kepada pasien.
ELEMEN PENILAIAN STANDAR MKE 9 :
0 1. Terdapat bukti terhadap pasien dijelaskan mengenai hasil asesmen, diagnosis,
dan rencana asuhan yang akan diberikan. {D,W) (Ii hat juga HPK 2.1)

□ 2. Terdapat bukti terhadap pasien dijelaskan hasil asuhan dan pengobatan


termasuk hasil asuhan dan pengobatan yang tidak diharapkan. {D,W) (lihat
juga PAP 2.4 dan HPK 2.1)

□ 3. Terdapat bukti edukasi asuhan lanjutan di rumah. {D,W)


□4. Bila dilakukan tindakan medik yang memerlukan persetujuan tindakan
kedokteran (informed consent), pasien dan keluarga belajar tentang risiko
dan komplikasi yang dapat terjadi untuk dapat memberikan persetujuan. {D,W)
□ 5. Pasien dan keluarga diberikan edukasi mengenai hak dan tanggung jawab
mereka untuk berpartisipasi pada proses asuhan. {D,W) (Ii hat juga HPK 2.2)
ROLE PLAY : 5 KELOMPOK

Anda mungkin juga menyukai