KUSTA
A. Pengertian
Kusta adalah penyakit menular kronis, yang disebabkan oleh
mycobacterium leprae, yang primer menyerang saraf tepi,
dan sekunder menyerang kulit, otot saluran pernapasan
bagian atas, mata, dan testis (RSUD Dr. Soetomo, 1994).
Penyakit kusta adalah penyakit menular yang menahun dan
disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang
menyerang saraf tepi, kulit, dan jaringan tubuh lainnya
(Departemen Kesehatan, Dit. Jen PPM & PL, 2002).
B. Klasifikasi
Menurut Ridley dan Joplin (1960), membagi klasifikasi kusta
berdasarkan gambaran klinis, bakteriologik, histo patologik, dan
status imun penderita menjadi :
TT : Tuberkuloid polar, merupakan bentuk yang stabil dan tidak
mungkin berubah. Lesi berupa makula
hipopigmentasi/eritematosa dengan permukaan kering dan
kadang dengan skuama di atasnya.
BT : (Bordeline tuberculoid). Lesi berupa makula/infiltrat
eritematosa dengan permukaan kering
BL : (Bordeline leptromatous). Lesi infiltrat eritematosa dalam
jumlah banyak, ukuran bervariasi, bilateral tapi asimetris,
LL : Lepromatosa polar, bentuk yang stabil. Lesi infiltrat
eritematosa dengan permukaan mengkilat, ukuran kecil, jumlah
sangat banyak dan simetris.
Menurut WHO, kusta dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Multibasiler (MB) berarti mengandung banyak basil. Tipenya
adalah BB, BL, dan LL.
2. Pausibasiler (PB) berarti mengandung sedikit basil. Tipenya
adalah TT, BT, dan I.
C. Etiologi
Penyebab penyakit kusta adalah Mycobacterium leprae yang
merupakan bakteri tahan asam, bersifat obligat intraseluler. Masa
membelah diri M. Leprae memerlukan waktu yang cukup lama
dibandingkan dengan kuman lain, yaitu 12-21 hari dan masa
tunasnya antara 40 hari sampai dengan 40 tahun.
D. Pathway
MS
K A T
LO O
O RD
W
E. Manifestasi klinis
Menurut WHO (1995),:
Adanya lesi kulit yang khas dan kehilangan sensibilitas
BTA positif.
2. Perawatan umum
Perawatan pada morbus hansen umumnya untuk mencegah
kecacatan.
Perawatan mata dengan lagophthalmos
Perawatan tangan yang mati rasa
Perawatan kaki yang mati rasa
Perawatan luka
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Biodata
Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit psikososial
Kebiasaan sehari-hari
Pemeriksaan Fisik:
- Sistem penglihatan.
- Sistem pernafasan.
- Sistem persarafan.
- Sistem muskuloskeletal.
- Sistem integumen.
Pemeriksaan fisik dapat dilakukan dengan cara :
Inspeksi
Palpasi
Uji kulit
Uji keringat
Uji lepromin
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman nyeri yang berhubungan dengan proses
inflamasi jaringan.
Kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan lesi dan proses
inflamasi.
Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan otot
Gangguan konsep diri (citra diri) yang berhubungan dengan
ketidakmampuan dan kehilangan fungsi tubuh.
Resiko penyebaran infeksi berhubungan dengan lesi yang meluas
C. INTERVENSI
m s
t d i
ih a
L o rd
w
D. IMPLEMENTASI
Implementasi atau pelaksanaan tindakan keperawatan dilakukan
berdasarkan rencana tindakan keperawaatan yanag telah disusun
tersebut diatas.
E. Evaluasi
Tahap ini dilakukan dengan mengevaluasi tujuan yang telah
dibuat, apakah tujuan pelaksanaan tindakan keperawatan telah
mencapai kriteria hasil yang diharapkan.
OU
AN KY
TH