Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SERA
Jln. JacobusRadiena, Desa Sera – Kec. PulauLakor, KodePos 97653
Telp: 0821 9836 5080 Email: puskesmas.sera@gmail.com

LAPORAN KEGIATAN
PENYULUHAN PHBS DI POSYANDU LANSIA DESA KETTY LETPEY

A. PENDAHULUAN
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai badan layanan kesehatan yang
paling dekat dengan masyarakat diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan
dasar bagi pasien.Puskesmas merupakan unit strategis dalam mewujudkan perubahan
status kesehatan masyarakat menuju peningkatan derajat kesehatan yang optimal. Untuk
mewujudkannya tentu diperlukan upaya pembangunan sistem pelayanan dasar yang
mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selaku pengguna pelayanan kesehatan .
Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) yaitu Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP). UKM adalah
setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan
masyarakat.UKP adalah suatu atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.

B. LATAR BELAKANG
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan perilaku yang dilakukan
seseorang untuk selalu memperhatikan kebersihan, kesehatan, dan berperilaku sehat.
Program PHBS telah dilaksanakan sejak tahun 1996 oleh Pusat Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat yang saat ini disebut Pusat Promosi Kesehatan. Program PHBS dilaksanakan
dalam berbagai tatanan, seperti tatanan rumah tangga, tatanan pasar dan sebagainya.
Provinsi Jawa Tengah memfokuskan pada tiga tatanan, yaitu tatanan rumah tangga,
tatanan tempat ibadah dan institusi pendidikan. Alasan pemilihan pada tiga jenis tatanan
tersebut karena ketiganya mempunyai daya ungkit yang besar dalam pencapaian derajat
kesehatan (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2006).
Upaya peningkatan perilaku sehat di masyarakat belum menunjukkan hasil optimal.
Data hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2014 menunjukkan bahwa
di Indonesia sebanyak 38,5% masyarakat masih merokok di dalam rumah ketika bersama
anggota keluarga yang lain. Perokok laki-laki lebih tinggi dari perempuan (72% dibanding
28%). Selanjutnya 77,3% penduduk usia 15 tahun ke atas kurang melakukan aktivitas
fisik, dengan katagori (82%) kurang bergerak dan (11%) tidak terbiasa melakukan
aktivitas fisik.
Menurut hasil Riskesdas tahun 2013, di Indonesia memang telah terjadi penurunan
angka period prevalence diare dari 9,0% tahun 2007 menjadi 3,4% pada tahun 2014.
Kelompok umur balita merupakan kelompok yang paling tinggi menderita diare.
Karakteristik diare balita tertinggi terjadi pada kelompok umur 12-23 bulan (7,4%), laki-laki
(5,4%), tinggal di daerah pedesaan (5,8%), dan kelompok kuintil indeks kepemilikan
akses terhadap air bersih dan jamban sehat terbawah (6,4%). Selanjutnya insiden malaria
penduduk Indonesia tahun 2007 sebesar 3,1% dan tahun 2014 menjadi 1,8%.
Kondisi tersebut harus segera diantisipasi dengan meningkatkan pola hidup sehat
melalui PHBS. Upaya sosialisasi dapat dilakukan dengan pengenalan konsep PHBS
mulai dari lingkungan keluarga hingga institusi pendidikan. Indonesia memiliki lebih dari
250.000 sekolah negeri, swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jumlah
anak sekolah diperkirakan mencapai 30% dari total penduduk Indonesia atau sekitar 73
juta orang. Besarnya jumlah anak usia sekolah merupakan aset atau modal utama
pembangunan di masa depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi
kesehatannya. Sekolah merupakan tempat yang strategis untuk kehidupan anak,
sehingga dapat difungsikan secara tepat sebagai salah satu institusi yang dapat
membantu dan berperan dalam upaya optimalisasi tumbuh kembang anak usia sekolah
dengan upaya promotif dan preventif (Kemenkes RI, 2010).

C. TUJUAN
Meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya lansia tentang pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Pokok Rincian kegiatan
Penyuluhan kesehatan Ceramah: Materi PHBS

Diskusi: Tanya jawab

E. METODE DAN CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Metode pelaksanaan
Penyuluhan: Ceramah, diskusi dan tanya jawab.
b. Cara pelaksanaan
Kegiatan penyuluhan dilakukan di balai desa Ketty, yang dilaksanakan oleh petugas
kesehatan. Materi yang diberikan adalah PHBS. Kegiatan dilakukan dengan metode
ceramah dan tanya jawab menggunakan media leaflet.

F. SASARAN
Sasaran pelaksanaan kegiatan penyuluhan PHBS adalah kader posyandu lansia, pra
lansia (45-59 tahun) dan lansia (≥60 tahun) di Desa Ketty Letpey.

G. PENGORGANISASIAN
Petugas Penyuluh: Markus Rohi, A.Md.Kep

H. HASIL KEGIATAN
Kegiatan penyuluhan PHBS dilakukan di Balai Desa Ketty berjalan dengan baik pada
tanggal Agustus 2021, dan dihadiri oleh 15 peserta. Metode yang digunakan adalah
ceramah dan diikuti tanya jawab. Media yang digunakan adalah leaflet.

I. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan
Penyuluhan PHBS sudah berjalan dengan baik namun belum optimal,
dikarenakan banyak masyarakat yang tidak mengikuti kegiatan sosialisasi Jumlah
peserta penyuluhan adalah 39 orang, yang terdiri dari masyarakat usia produktif dan
lansia. Metoda yang dilakukan dalam penyuluhan tersebut adalah metode ceramah,
diikuti dengan sesi diskusi (tanya jawab).
2. Saran
Diharapkan setelah mengikuti kegiatan penyuluhan PHBS, maka adanya
kesadaran dari lansia maupun kader dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat,
berdasarkan 10 indikator PHBS.

J. PENUTUP
Demikian laporan hasil kegiatan penyuluhan PHBS di Posyandu Lansia Desa Ketty
Letpey.

Sera, Agustus 2021


STAF PUSKESMAS

MARKUS ROHI, A.Md. Kep


PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SERA
Jln. Jacobus Radiena, Desa Sera – Kec. Pulau Lakor, Kode Pos 97653
Telp: 0821 9836 5080 Email: puskesmas.sera@gmail.com

DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai